TUHAN ITU AKU TAPI AKU BUKAN TUHAN


SALAM…
Dua artikel tentang ketuhanan ini kami sampaikan sebagai pembuka apa dan kenapa blog ini diterbitkan. Artikel ini pernah dimuat di blog rekan kami tercinta http://www.sabdalangit.wordpress.com.

wong alus Berkata
April 22, 2009 pada 10:13 pm

Mau urun rembuk para kadang blog ingkan sugih ngelmu lan winasis…

Meneruskan diskusi tentang Tuhan ,…. Yang pertama yang perlu digarisbawahi adalah: Tuhan adalah Tuhan. Tuhan bebas definisi, karena yang dinamakan definisi adalah pembatasan bahasa manusia. Tuhan Yang Tidak Terdefinisikan tersebut adalah “Das Umgreifende” (Karl Jaspers) yang berada di luar sekaligus di dalam batas-batas kesadaran –yang berawal dari pengalaman indera, rasio budi manusia itu sendiri. Ia bisa dialami dengan semua alat epistemologis manusia, Insya Allah…

Okelah, kita semua sepakat bahwa Tuhan adalah Causa Prima (Aristoteles), sebab yang tidak disebabkan lagi, sebuah asas Tunggal yang paling awal sebagai “dasar” dimana semua bergantung –Dia adalah substansi, esensi, hakekat: (sub — stare: berada di “bawah” sebagai dasar kenyataan). Ini, menurut saya, hanyalah setetes bahasa manusia dari samudera Ketuhanan yang bisa dicerap oleh akal budi manusia. Ide tentang Tuhan ini tak akan pernah selesai untuk dibahasakan, dirumuskan, dihayati.

Tuhan pada dirinya sendiri (das Ding an Sich) bukanlah Tuhan yang tertutup oleh tembok pengetahuan sekaligus kesadaran manusia, lho. Tuhan sangat terbuka untuk diketahui oleh setiap Makhluk (das Ding fur Mich) atau ada untuk diriku. Tuhan tidak misterius seperti maling yang menghilang setelah dia meninggalkan jejak karya. Lihatlah dengan kesadaran langit dan lautan…. itulah karya Tuhan, lihatlah si kere dan gila di ujung gang becek… itulah karya Tuhan, lihatlah anjing kotor busuk…itulah karya Tuhan… Karya Tuhan ada dimana-mana dan kapanpun kita selalu melihat-Nya. Ingat Tuhan tidak pemalu seperti manusia yang malu-maluin lho!

Apakah perlu mempertanyakan bagaimana wujud Tuhan? Wujud bukanlah dzat sebagaimana ilmu kimia mendefinisikan dzat cair, padat dan uap. Tuhan ya Tuhan. Dia tidak perlu ditanyakan wujudnya seperti apa. Karena Tuhan sudah jelas dengan sendirinya…(Seperti kita melihat mata kita sendiri dan dia tidak berjarak dengan kita?) maka Dia Jelas tanpa hijab apapun dan justeru karena kita menumpuk-numpuk pengetahuan yang salah maka akhirnya kita terpenjara oleh pengetahuan kita sendiri. Lantas apakah ada beda antara Tuhan sebagai Sang Pencipta dengan Makluk sebagai Ciptaan-Nya? Tidak ada dualisme. Tuhan adalah segala-galanya, yang awal yang akhir, yang dhohir dan yang batin. Yang dhohir bisa dilihat dengan panca indera sebagaimana yang tadi telah disampaikan. Yang batin bisa dirasakan eksistensinya. Tuhan dan alam semesta, Pencipta dan Ciptaan itu satu. Satu untuk semua–semua untuk satu.

Maka, pada satu terminal pencarian dan laku spiritual akan sangat bijaksana bila kita mengadakan revolusi cara berpikir kita. Sehingga cukup beralasan untuk berhenti beranggapan bahwa Tuhan yang jauh di langit ketujuh yang jaraknya ratusan bahkan ribuan triliun kilometer di atas sana. Tuhan itu ya berada dimana-mana dan tidak kemana-mana (dalam ruang dan waktu) oleh sebab itu kita semua inilah Tuhan. Biarlah Tuhan saja yang mencari dan melihat kita karena kita adalah Tuhan juga. Alhamdulillah…Ini sekaligus untuk memberi jawaban yang menanyakan apakah Tuhan berwujud kongkret dan bisa disaksikan dengan mata wadag. Jawabannya jelas. Yaitu bahwa Tuhan bisa dilihat dengan mata wadag manusia dan juga bisa dirasakan (kata Mas sabda: analoginya seperti getaran setrum listrik). Bukankah kita semua detik ini sedang berhadapan dan melihat Tuhan? dan seterusnya-dan seterusnya….

*(Hmmm…ini juga mendefinisikan Tuhan juga lho, jadi mohon dikoreksi karena saya juga terjebak juga untuk mendefinisikan Tuhan secara serampangan)

Salam panta rhei
wong alus

wong alus Berkata
April 23, 2009 pada 2:28 pm

“Saving Madness.. drawing near to God” begitu Plato pernah bilang saat menyaksikan orang gila pada suatu pagi. Kegilaan yang dimaksud beliau pasti bukan hilangnya kesadaran, melainkan sebaliknya sebuah kesadaran yang sudah tertinggi dan paripurna. Kesadaran menerobos tembus (Taddabbur) Ilahi..

Benar Mas Sabda. Melihat Tuhan tidak sama dengan melihat obyek yang berada di luar diri kita sebagai subyek. Sebab Tuhan itu Mata, Telinga, Mulut kita sendiri. Bagaimana kita bisa melihat mata mulut dan telinga kita sendiri?? pasti dengan kaca, refleksi dan CITRA. Maka manusia butuh CITRA ILAHI (IMAGO DEI untuk melihat Tuhan yang sejatinya adalah AKU kita.

Sehingga rumusannya menjadi sbb: Tataran makrifat: Tuhan itu subyek (aku) yang melihat obyek (engkau) dan tidak menDia-kanNya lagi (tataran Syariat) sehingga transendensinya menjadi “kita semua” TARAF SUPRA MAKRIFAT.

Namun yang perlu kita cermati bersama: Sebuah ayat di Kitab Suci saat menggambarkan sejarah Adam di Surga: KATA ADAM: Semua sujud kepadaku kecuali satu malaikat cerdas yang tak lain si Iblis. Lantas dimana Iblis/setan? Logikanya bila Semua (tanpa Adam) sujud kepadaKU (adam) kecuali siapa??? Adam sendiri… sehingga setan/Iblis berada dalam adam (Aku). Tidak diluar diri kita///

Monggo dilanjut. Matur suwun bisa diskusi tentang soal-soal yang seurious hehe… wass…
Wong Alus

Categories: TUHAN ITU AKU | 63 Komentar

Navigasi pos

63 thoughts on “TUHAN ITU AKU TAPI AKU BUKAN TUHAN

  1. Salam….

    Hai manusia anak bangsa, makhluk Tuhan sempurna……….
    Luangkanlah sedikit waktumu dari kesenangan dunia yang sudah dinikmati……
    Renungkanlah makna hidupmu kini…………..
    Apakah usiamu hanya untuk kesenangan dunia saja ?…….
    Dimana dunia ini tidak kekal …………………….….
    Tidak lama lagi akan binasa …………………………
    Kiamat sudah dekat,…………………….. sudahkah kau benahi dirimu ?

    Untuk hidup di keabadian sejati
    Segeralah kembali pada Tuhan Allah mu
    Yang sudah memberi banyak kenikmatan baik lahir maupun bathin
    Sejak usia mu nol bulan sampai kini
    Ingatlah kau bisa seperti ini karena kasih sayang Tuhan
    Bukan karena makhluk ciptaannya
    Tuhan sudah begitu banyak memberi apa saja pada mu
    Tetapi coba lihat kedalam hatimu, cari disana dan tanyakan apa yang sudah kau beri untuk Tuhan sang pencipta
    Apakah dihatimu ada banyak isinya, yaitu selain Tuhan diantaranya Kekasih, Pangkat, Jabatan, Kedudukan, Iri, Dengki, Egois, Amarah, Nafsu, Dendam, Rasa Takut, Cemas, Harta benda.
    Sayang sekali, jika roh manusia diisi oleh hal hal tersebut, maka hidupnya akan sia sia dan merugi dihadapan Tuhan
    Manusia ini hanya akan mendapatkan dunia yang akan membuatnya binasa di akhirat nanti
    Alangkah ruginya ia ketika di akhirat nanti Tuhan mengatakan : AKU TIDAK MENGENAL MU !!!
    Sebelum penyesalanmu terlambat, mari hai manusia kita kembali mengenal Tuhan yang Maha Kasih dan sayang yang telah memberi peringatan padamu untuk segera ber tobat yang sungguh sungguh, mari kenali dirimu maka kau akan mengenal Tuhan , ALLAH mu
    Kenali dirimu yang terdiri dari jiwa raga dan roh didalam ragamu terdapat banyak unsur senyawa senyawa zat Tuhan yang membuat dirimu hidup
    Tuhan memberi naluri kasih yang sama pada setiap manusia ketika ia baru lahir
    Seiring berjalannya waktu jiwa, raga manusia lebih dominan maka roh menjadi tak berarti
    Sesungguhnya roh sebelum dimasukkan dalam janin , ia diminta untuk kembali pada Tuhan karena jiwa, raga menduakan Tuhan
    Itu manusia
    Ketampanan, kecantikan, pangkat, jabatan, kekayaan, kepandaian, janganlah membuatmu angkuh, semua tak berarti jika hatimu tidak mengenal dirimu, apalagi mengenal Tuhanmu.
    Hai sahabat
    Segeralah kenali dirimu sebelum ajal menjemput

    Salam……..

    Mknr

    Salam ………

    UNTUKMU SAHABAT

    Kenikmatan telah tampak dihadapanmu, sahabat…

    Puji syukur telah kita panjatkan…

    Lantunan dzikir telah kita kumandangkan…

    Silaturahmi telah terjalin, persaudaraan semakin erat…

    Perisai diri telah ditanamkan…

    Beragam petualangan telah dialami…

    Firman-firman telah dituangkan…

    Rambu-rambu telah diberikan…

    Kebesaran Allah telah diperlihatkan…

    Ketetapan telah disyahkan…

    Sarana dan prasarana telah diperuntukkan…

    Sahabat…

    Pengorbananmu begitu besar…

    Kau tanggalkan kenikmatan dunia…

    Untuk meraih cinta Allah…

    Ternyata…

    Tak mudah untuk meraihnya… sahabat…

    Kalian dihujat, kalian dihina dan kalian dikucilkan…

    Dahi kalian mengerut, hati kalian berkata ragu…

    Tuhan… benarkah jalan yang kami tempuh…

    Seiring bergulirnya waktu, akhirnya sahabat menyadari…

    Inilah jalan lurus, yaitu jalan untuk menjadi kekasih Allah…

    Hujatan, hinaan, tidak menggoyahkan keyakinan para sahabat…

    Pancaran kebahagiaan telah terlihat dari wajah para sahabat…

    Berbekal keyakinan dan keikhlasan pada Allahurobi…

    Para sahabat siap menjalankan amanah yang Allah titipkan…

    Kata demi kata yang telah sahabat simak, adalah ungkapan…

    Rasa kasih sayang dan ucapan terima kasih kami padamu sahabat…

    SM

  2. salam semua…..sahabat masih ingat kau dulu waktu kita masih kecil…kita sama2 bingung “tuhan satu tapi ada di mana2″tuhan banyak tapi satu, membingungkan bagi sikecil,dengar lagunya ebid “tuhan ada dimana didalam jiwa ini berusahalah agar dia tersenyum” tersenyum ya harus tersenyum……seiring dgn berjalannya waktu kita akan tau maknanya ,seperti nabi2 dulu dari nabi adam (mencari siti hawa/terseok2)sampai pada waktunya yaitu nabi muhamad s.a.w……..manusia diwajibkan untuk mencari ilmu dari syariat…terus…..jangan berhenti…sampai…marifat….”SIAPA YG TAHU DIRINYA AKAN TAU TUHANNYA” belajar mengenal diri JATI DIRI………YA tuhan ada di dlm diri kita,dan hanya kita yg tahu………..

    wasalam

  3. waaaahhh…
    penasaran nich…
    aku wong bingung sing lagi nggolek pencerahan…
    bingung ekonomi ya rohani………
    wakakakakakkk
    kapan jere rampunge????????????

  4. azzie iskandar

    Yth wong alus, akur mas, alhamdulillah

  5. sedikit atau bnyk bukan ukurannya
    Tuhan bukan kamu tp Aku

    Wujud dan perwujudan jelas berbeda
    Ada dan keberadaan tentu tidak sama

    hitam tidak selalu gelap
    putih tidak selalu terang

    ayah angkasa, ibu bumi..
    begitulah perjalanan Ibrahim

    cakrawala terbuka, pandangan mengejawantah..
    Akulah Tuhan mu yg Maha Tinggi

    Ibrahim kecil terdiam terperanjat dlm kesendirian
    ayah angkasa, ibu bumi tertunduk..

    Musa terlempar terasing dalam gurun
    kamu masih jauh.., Akulah Tuhan mu..

    Khidir mengusap peluh Musa
    Aku bukanlah keberadaan, Aku ada..

    Musa tersungkur dlm menatap, namun Aku berkehendak
    Akulah Tuhan mu Yg Maha Tinggi..

    Mariam terasing, Isa terlahir..
    Akulah yg menetapkan dan berkehendak..

    berbilang yg tiada berbunyi
    penuh hamparan sayap dan cahaya Agung

    ayah angkasa, ibu bumi..
    kamu sekalian tidak terlahir sendiri..

    Akulah Tuhan mu yg Maha Tinggi..

  6. Debu

    Saya yakin alquran itu benar,,dan rosul itu benar,,ucapanya rosul benar,,al quran adalah ucapan tuhan,, kepada siapa lagi kita percaya,,tuhan berkata bahwa dia bersemayam di langit ,,tidak makan,,tidak tidur ,,tuhan berkata dia satu,,tidak beranak dan diperanakan,,tuhan tidak ada yang menyerupainya,,dia zat yang sempurna ,,yang menciptakan alam semest,, yang menciptakan ruh malaikat,ruh manusia,ruh binatang,,dia kalau menginginkan sesuatu berkata jadilah maka jadilah ia ,,apa susahnya bikin roh manusia supaya dia bisa hidup,,Dia maha kuasa maha besar,,aku ini adalah hambamu,,aku tidak ada peran dalam penciptaan alam semesta,, aku ditantang tuhan membuat nyamuk ,apa dayaku?? Membuat 1 biji atom dari kehampaan menjadi ada aku tak sanggup !!aku hanya pengguna,,aku dulu mati tak ada”aku hanya debu angkasa yang di beri penghidupan,,lalu dimatikan,,lalu akan dihidupkan lagi tuk dimintai tanggung jawab,,lalu diabadikan jasadku ,,dipanjangkan umurku,,selama masih ada bumi dan langit,,disempurkan jasadku,, tidak tidur,,tapi tetap perlu makan,,masih banyak kata2 yang akan diucapkan ..saya punya keterbatasan…
    salam dari debu yang masih hidup,,

  7. ki sabda

    Sesuatu yang masih diberi sebutan adalah sesuatu yang terbatas. Padahal realitasTuhan tiada terbatas. Dia adalah batas dari segala batas yang tidak terbatas. Kalau Tuhan tidak terbatas mengapa ada kata Tuhan, Allah, God, Hyang Widi, Gusti, dsb. Itu semua karena jasa manusia yang rindu akan kehadirannya. Nah setelah mengerti bahwa tiada Tuhan selain Aku, permintaan dan doa telah lenyap yang ada tinggal kehendak. Permintaanmu kepada Tuhanmu bukti jauhnya kamu dengan tuhanmu. permintaanmu dengan tuhanmu itu adalah bukti ketidakpercayaanmu kepadaku. Hukum Tuhan itu pasti tidak perlu diragukan, diikuti atau tidak akan tetap berlaku. Wong alus pripun meniko kok nglantur.

  8. assalamu’alaykum.wr.wb

    kalau menurut pendapat kami yang betul2 ketemu TUHAN maka dia akan mengalami tranformasi besar2an dalam hidupnya.
    jadi orang kalau biasa saja,mungkin pengakuannya masih belum benar.

  9. Tuhan kok aku?? Aku Bukan Tuhan??
    Yuk dulur bareng-bareng podo diteruske meneh olehe laku Tafakkur sing luwih jero Tahqiq..

  10. Jika anda tidakmengerti atau memang belum mengerti dan bahkan belum paham tentang eksistensi tuhan atau ketuhanan, saya sangat berharap anda jangan terlalu memberanikan diri untuk banyak mengeluarkan opini yang tidak beralasan… sebab hal itu dapat membuat heran, meresahkan dan celakanya membuat FITNAH dengan ocehan yang anda utarakan…
    NGAWUR SEKALI. lebih baik anda belajar dan nimba ilmu agama yang lebih baik. Pengetahuan baru secuil kok berani anda obral omongan…., ma’af, hanya mengingatkan saja.

  11. To Ki Kumitirrr…. ma’af, hanya mengingatkan saja. sebetulnya apa maksud tulisan anda itu ? Jika anda tidak mengerti atau memang belum mengerti dan bahkan belum paham tentang eksistensi tuhan Allah SAW.. atau ketuhanan, saya sangat berharap anda jangan terlalu memberanikan diri untuk banyak mengeluarkan opini yang tidak beralasan… sebab hal itu dapat membuat heran, meresahkan dan celakanya membuat FITNAH dengan ocehan yang anda utarakan…NGAWUR SEKALI. sebaiknya anda lebih banyak belajar lagi. Pengetahuan baru secuil kok berani anda obral omongan….Thank’s

  12. wah sewru juga yach….!!!!?

  13. wawansleman

    tuhan akan ada kalau menurut kita ada dan tuhan tidak akan pernah ada kalau kita menganggap tidak ada, kalau kita mendekati tuhan dengan ber jalan maka tuhan akan mendekati kita dengan berlari, kita manusia sudah dikasih pilihan tinggal manusia nya mau pilih jalan yg mana ( sesuai perintah tuhan ( kita mendekat ) atau keluar dari ajaran ( menjauh ), dgn resiko kalau menjauh dr perintah adalah memperoleh azab, dimana bagi manusia yg keluar dari ajaran tuhan azab ini disebut cobaan ( cobaan beda dengan azab )

    ” Tuhan itu ya berada dimana-mana dan tidak kemana-mana (dalam ruang dan waktu) oleh sebab itu kita semua inilah Tuhan. Biarlah Tuhan saja yang mencari dan melihat kita karena kita adalah Tuhan juga.”

    kalau kesimpulan yg ini ” waduuuuuuh ” kok ngono yo.
    kalau bagi sy ” Tuhan itu ya berada dimana-mana dan tidak kemana-mana (dalam ruang dan waktu)” maka tuhan adalah sesuatu yg sangat kuasa atas banyak hal dan sulit untuk kesimpulan selanjutnya karena bagi saya dak kuatir kualat. dan kita manusia adalah hanya mahluk ciptaanya.

    bagi sy ilmu yg ada diblog ini adalah sekedar usaha kita sebagai manusia yg dikasih otak , tangan , kaki dll untuk sekedar berusaha. dimana bagi sy ( yg sudah sy buktikan ) kalau usaha ini sudah mentok tanpa asr hizib atau asma yg lain kita bunuh orang atau buat orang strok atau pingin laris sehat dll tinggal berdoa saja bisa kok ( asal rajin ibadah ). doa yg biasa saja dengan kalimat sendiri kalau kita lakukan dengan sungguh2 dan hanya mengharap kuasa tuhan yg maha kuasa dan maha yg lain apa saja bisa terkabul kok.

    ya ini jare saya yg belum banyak pengalaman dan bodohhhh.
    mohon koreksi, maksih

  14. siapa bilang adam tak sujud pada adam…..bukti dia mengikuti Hawa yg berasal dari dirinya………dia sujud pada hawa maka………celaka………….jadi pendapat anda itu memuja yg tak sujud yaitu Iblis ?????hikhik……lalu kenapa hak iblis sebagai tiuhanpun dilaknat…….apakah tuhan melaknat diriNYa????
    saat keterpisahan adam buta tak melihat dan mendengar tak merasa………saat dingatkan baru adam melihat mendengar,merasa… (bukankah aku ini Rabmu >) Perkataanlah yang membuat Adam bisa bicara .melihat.,mendengar,merasa dsb…..iblispun sadar saat dia diperintah,,,,,,dia tahu………bahwa dia hanya sujud PadaNYa.tetapi dia menambahkan dg kecerdasannya bahwa dia lebih dari Adam……..namun lacur diapun terkena laknat.
    dimana Tuhan ???? jawabnya diluar….diluar diri mereka baik Adam atau Iblis….
    PerkataanNYA…..membuat mereka sadar akan keberadaan diri mereka……..Perkataan = Tuhan ,,,,????

  15. Yang berada dimana-mana adalah kekuasaanNYa bukan Tuhan itu sendiri, Aku dekat sedekat urat Nadi….? artinya ada keterpisahan karena +Dekat+ bukan menyatu……urat nadi sendiri dekat dengan apa ??? jawabnya bisa bermacam-macam karena,,,,,,,,,,,tubuh manusia berbagai unsur, (menyatu seperti air dan gula…????) jawabnya tidak!!!!
    Maliqiaumiddien = Raja……memliki pejabat kerajaan…..
    Monggo…………

  16. M juli imbran nst

    Assalam..wr..wb mohon maaf sebelum nya kalau saya yg dhoib terlalu lancang msk dlm diskusi ini ,langsung aja :ada sedikit kata2 mutiara dari para ulama sufi yg menerangkan “AKU ALLAH” semoga dua kata mutiara ini bisa berguna bagi kita semua amin ya robbal alamin ,yg pertama : KU jadikan Aku akan diri Ku untuk diri Mu semata2 hanya untuk mengenal Aku . Yg kedua : Di tengah malam yg gelap semut hitam berjalan di atas batu yg hitam AKU tahu kata Allah (artinya: jadi setinggi apapun ilmu seseorang itu dapat melihat semut yg berjalan di batu hitam tsb itu berkat keberadaan Aku Allah ada pd diri setia orang tsb ) hanya itu yg bisa saya sampaikan semoga bermanfaat kepada sedulur semua saya mohon maaf dan kepada Allah arrohim saya mohon pengampunan…

  17. Tuhanmu2 tuhanku2 Agamamu2 Agamaku2 kmu jng sembah tuhanku aku tdk smbah tuhanmu
    agama adlah di ciptakan jasadku sesuai dng gambar nya tdk bertukar dri kejadi anya aku lengkap sempurna dn di utusnya nur dn roh pd jasadku yg telah aku saksikn
    aku tdk berhak menyembah tuhan yg ada pd tubuhmu
    kmu jgn sembah tuhan yg ada pd tubuhku
    kmu tdk thu tuhan yg bersemayam pd jasadku
    aku tdk tau tuhan yg ada pdmu
    mudah2an dpt jadi bahan acuan krn DIA hnya bisa kt rasakan keberadaanya di dlm sini yg lebih dkt urat nadi kt.

  18. Kapan di ciptakan adam dn hawa ?
    di mana ?
    Sekarang di saat kt hidup ini Di dlm jasad kt
    Adam di dlm otak isinya akal dn fikir atau laki2.Kalifatulah
    yg mengenal isi jasad ini.
    Hawa di dlm hati isinya nafsu
    di ibaratkan perempuan istri
    adam .
    Mereka ber cakap2 bersetv
    buh bahkan beranak kobil dn
    qohin SOLEH dn JAHAT
    Tergantung permintaan hawa /nafsu….. membunuh …Adam merispon lahirlah Qohim/ nafsu jahat
    …..menolong…..Adam merispon lahirlah Kobil/nalsv Soleh .Mudah2an ada hikmahnya maaf klu kurang pas minta di ingatkan.

  19. suhaimi

    DARI PADA ALLAH, DGN ALLAH,
    KEPADA ALLAH,
    HANYA ALLAH UJUD HAKIKI,
    YANG LAIN DARI NYA UJUD MITSALI SEBAGAI MENYATA KN KEBERADAAN NYA.
    APA KAH ERTI RAJA KALO TIDAK MEMILIKI KERAJAAN YG AKAN DI-PERINTAH..

  20. air adalah api

  21. Yg di cari itulah yg mencari..

  22. Adem

    Rosul pernah berkata “Barang siapa yang sudah mengenal dirinya, akan mengenal tuhannya”.

    Sejauh ini orang mengenal tuhan dari luar dirinya, dia tidak menyadari bahwa tuhannya ada didalam dirinya…..orang seperti ini biasanya yang membawa kerusakan, karena sekali dia percaya pada satu tuhan yang berada di luar dirinya, dia akan menganggap tuhan yang lain adalah sesat dan salah.

    Berbeda dengan mereka yang mengenal tuhan didalam dirinya, dia akan berprilaku arif dan bijak sana dalam bersikap…..tidak merasa paling benar sendiri….orang seperti ini yang akan membawa kedamaian, dia tidak akan mempersoalkan tuhannya orang lain, tidak mau berebutan untuk pengakuan kebenaran tuhannya.

  23. “wasi^a kursiyyuhussamaawaati wal ardi” (kursi alloh meliputi langit & bumi) &” addun yaa mataa ^ul ghuruur” (dunia adalah wajah dari yg terselubung) &” addun yaa hijaabal mastuuro” (dunia adalah panggung sandiwara)- kita lg sama2 mencari sesuatu yang benar agar kita bisa jadi sesuatu yang benar & kita sedang bersungguh2 agar menjadi sesuatu yang sungguhan & kelak pada akhir perjalananya akan kembali menjadi sesuatu sungguh2 benar & benar2 sungguh. dari alam ruh akan kembali ke alam ruh- dari alam dzat kembali ke alam dzat. fase2 macam2 alam hanyalah skedar aktivitasnya ruh yang berselimut dzat yang berjiwa. dari dzat yang berjiwa munculah istilah & nama. dan dari nama munculah sifat karna sebuah kehendak, krna kehendak inilah memunculkan aktivitas= ( dzat-asma-sifat-af^al)- “innalillahi wa inna ilaihi rojiun ” asal dariNYA akan kembali kepadaNYA.= NYA ya= ALLOH ya= SESUATU yang mengisi semesta alam makrokosmos (JAGAD GEDHE) & diri kita adalah duplikat jagat gedhe alias kita adalah (JAGAT ALIT).di saat kita msh bs merasakan sesuatu, dlm rasa itulah sesuatu itu bersemayam, yang WAJIB kita rasakan adaNYA karena kehidupaNYA ya kehidupan kita(dlm alam jagat alit & jagad gede), “laa khaula walaa quwwata illa billahil aliyyil ^adziim” smua dzat tdk akan berdaya apa2 tnp adaNYA ya AGUNG, GUNG LEWANG LEWUNG , pd akhirnya kembali SUWUNG, WUNG… HAMPA…PAA..PA…!!! by. 087759796815 malang jatim

  24. tulisan tsb bukanlah sebuah wacana yang di hrs waca & di caca, tak lain hanyalah skedar sbuah perenungan N penghayatan pribadi, di saat diri yang berjiwa menjalani kehidupanya sbg NAPI seorang diri sunyi sepi yang haus akan sebuah kehaqiqian ilahi rabbi, di balik tembok & jeruji besi yang slalu menjadi saksi tiap hari seakan berkata, “kapankah jiwamu akan suci”…!? wssalam

  25. org dungu

    yg pasti yakinlah bahwa tuhan tu benar” ada dan yakinlah bahwa tuhan akan menolong umatnya jika umatnya sungguh sungguh bertakwa padaNYA.

  26. fatimah lasut

    “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa’at bagi orang-orang yang beriman.”
    (Al Qur’an 051:55)

    “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.”
    (Al Qur’an 002:159)

    “F A K T A”

    SIAPAPUN PRESIDEN DAN WAKILNYA – PANCASILA IDEOLOGINYA
    APAPUN AGAMA PRESIDEN DAN WAKILYNA – KUHP HUKUM-HUKUMNYA

    ISLAM DAN BERIMANKAH KITA DI HADAPAN ALLAH SWT?

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

    Siapakah yang dinyatakan oleh Allah Swt orang-orang yang beriman, yang mereka itu diseru untuk mematuhi Allah dan rasul-Nya secara kaffah?

    – Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya; kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar beriman. (Q. Al Hujurat 15)

    Dan siapakah pula yang dinyatakan oleh Allah Swt orang-orang yang kafir?

    – Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Q. Al Baqarah 6)
    – Hai orang-orang yang beriman, ber-Dinnul Islam-lah kamu secara kaffah (secara keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu menyimpang (dari Dinnul Islam) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q. Al Baqarah 208-209)

    – Pada hari ini, telah Aku sempurnakan Agamamu (Pedoman Hidup dan Kehidupanmu) untukmu. Telah Aku cukupkan nikmat-nikmat-Ku untukmu. Dan telah Aku ridhai (Aku setujui dan Aku restui) Islam sebagai Pedoman Hidup dan Kehidupanmu. (Q. Al Maidah 3)

    – Siapa saja yang mencari (apalagi yang memakai) pedoman hidup dan kehidupan selain Dinnul Islam, maka tidaklah akan diterima (tidak dinilai ibadah) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi. (Q. Ali Imran 85)

    Bagi seluruh umat manusia, tidak terkecuali bangsa Indonesia yang telah bersyahadat menyatakan diri mereka Islam dan beriman, tentu mengimani Kebenaran Ketetapan Allah Swt yang tersebut di atas. Jika tidak, tentu mereka bukan orang-orang yang beriman.

    Intinya adalah, tidak ada agama atau pedoman hidup dan kehidupan yang lain bagi mereka, selain Dinnul Islam dan Nabi Muhammad Rasulullah Saw adalah panutan, contoh dan tauladan bagi mereka di dalam menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan mereka, baik di kala mereka hidup sendiri-sendiri berpribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.

    Berdinnul Islam secara kaffah dengan mematuhi segala perintah adalah Perintah Allah Swt yang wajib dipatuhi oleh seluruh umat Islam yang beriman, sebagaimana realisasinya yang benar telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah Saw pada masanya.

    Rasulullah Saw berpribadi, Rasulullah Saw berkeluarga, Rasulullah Saw bermasyarakat, Rasulullah Saw berbangsa, dan Rasulullah Saw bernegara. Bahkan, Beliau adalah kepala negaranya. Semua aspek hidup dan kehidupan Beliau berserta umat Islam yang beriman, begitu juga yang belum beriman yang berada di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah pada saat itu, ditata dan diatur berazastunggalkan Dinnul Islam seutuhnya atau yang lazim disebut dengan “secara kaffah”.

    Nabi Muhammad Rasulullah Saw tidak pernah mengajak bangsa Arab, baik yang kafir maupun yang beriman, dengan seruan Beliau yang seperti ini, misalnya: “Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Demi persatuan dan kesatuan bangsa Arab, marilah sama-sama kita rekayasa suatu ideologi yang baru, selain Dinnul Islam, kemudian kita lengkapi ideologi tersebut dengan hukum-hukum dan undang-undang serta peraturan-peraturan yang kita butuhkan. Kemudian, kita jadikan dan kita pergunakan ideologi kita tersebut berserta hukum-hukumnya sebagai satu-satunya azas pedoman hidup dan kehidupan kita berbangsa dan bernegara, baik bagi yang beriman maupun yang kafir, agar kita semua dapat selamat dan sejahtera di dunia dan akhirat”.

    Pernahkah Rasulullah Saw mencontohkan ber-Dinnul Islam seperti misal ajakan Beliau yang tersebut di atas?

    Bukankah misal ajakan Rasulullah Saw itu seperti kita beragama, berbangsa dan bernegara di Indonesia?

    Kalaulah kita, seluruh bangsa Indonesia yang telah bersyahadat menyatakan diri kita islam dan beriman, dan kita beriman sesuai dengan Ketetapan Allah Swt dan sesuai pula dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, tentu kita tidak akan pernah berideologi yang lain, selain Dinnul Islam, Pancasila misalnya, di dalam kita menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan kita, baik di kala kita beragama, berbangsa maupun bernegara. Seluruh aktifitas hidup dan kehidupan kita, bahkan mati kita pun hingga cara penguburan mayat kita haruslah berazas-tunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Itulah Ketetapan Allah Swt bagi seluruh manusia yang mau digolongkan sebagai orang-orang yang beriman, yang imbalannya, adalah Jannah. Beriman dulu yang benar sesuai dengan Ajaran-Nya, barulah kemudian beramal saleh, yang harus juga sesuai dengan Bimbingan Allah Swt dan contoh serta tauladan yang telah diberikan oleh Rasulullah Saw. Maka barulah hidup dan kehidupan kita bernilai ibadah di sisi-Nya. Sebagaimana KetetapanNya atas penciptaan diri manusia.

    – Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku.
    (Q. Az-Zaariyaat 56)

    Apakah Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam memang tidak berlaku atas umat Islam Indonesia?

    Ataukah kita, Umat Islam Indonesia yang jumlahnya mayoritas di Indonesia ini, telah mendapatkan dispensasi atau keringanan dari Allah Swt untuk tidak berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam tetapi kita masih dianggap beriman oleh Allah Swt di hadapan-Nya?

    Ataukah kita, umat islam Indonesia, yang tidak mau ber-Syariat Islam karena kita merasa berat mematuhinya, walaupun itu untuk kebaikan kita? Dan kalaupun kita mau ber-Syariat Islam, bagaimana mungkin kita dapat melaksanakannya karena kita masih tetap ber-Pancasila? Bukankah Pancasila juga mempunyai hukum-hukumnya sendiri yang harus dipatuhi oleh kita-kita yang ber-Pancasila? Sementara Allah Swt, yang kita imani dengan Dinnul Islam-Nya, juga mewajibkan kita, Umat Islam Indonesia, berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum-Nya atau Syariat Islam. Bahkan, Dia mengkafirkan siapa saja manusianya yang tidak mau, dan juga yang menolak atau tidak setuju atas pelaksanaan Syariat Islam.

    Bagaimanakah kita berpedoman di dalam menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan kita sebagai orang-orang yang telah bersyahadat menyatakan diri kita Islam dan beriman di dalam berbangsa dan bernegara?

    Siapa yang harus kita patuhi? Tuhan kita, Allah Swt, dengan Syariat Islam-Nya, ataukah Pancasila kita Nan Sakti dengan hukum-hukum thaghutnya?

    Bukankah ini artinya kita berdualisme dalam berpedoman, alias beragama “suka-suka”? Kita beragama sesuai dengan selera kita. Mana yang cocok dengan selera kita, kita patuhi. Dan mana yang tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu kita, kita ingkari. Kita beriman akan sebagian isi Al Qur’an dan kufur akan sebagian yang lainnya. Seperti inikah Rasulullah Saw mengajarkan dan mencontohkan kepada kita ber-Dinnul Islam? Koq kita tidak bermalu mengklaim diri kita sebagai umat Beliau?

    Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam tidak berlaku di Negara Republik Indonesia, karena NKRI bukanlah Negara Islam. Padahal, kabarnya, mayoritas penduduknya beragama Islam (?). Apakah ada Allah Swt memerintahkan dan meridhoi kita, seluruh Umat Islam Indonesia, untuk mendirikan suatu negara yang berideologikan ideolgi manusia dan berhukum serta berhakim kepada hukum-hukum buatan manusia alias hukum-hukum thaghut?
    Sewaktu berjuang merebut kemerdekaan kita berteriak, “Allahu Akbar!” Tetapi, setelah merdeka, di mana kita letakan Ideologi dan Hukum-Hukum Allah? Koq malahan ideologi manusia dan hukum-hukum thaghutnya yang kita jadikan pedoman hidup dan kehidupan kita berbangsa dan bernegara? Dengan cara seperti inikah kita bersyukur kepada Allah Swt?

    Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

    Ini adalah FAKTA cara kita beragama. Kita ber-Dinnul Islam dengan cara kita, berdualisme dalam berpedoman, bukan dengan cara Rasulullah Saw yang hanya ber-Dinnul Islam secara kaffah. Beliau tidak berideologikan yang lain, selain Dinnul Islam, dan begitu juga para sahabat serta umat Islam yang beriman lainnya pada saat itu.

    Dan yang sangat naïfnya bagi kita adalah, kita selalu berdo’a memohon dan mengharapkan syafa’at beliau di kemudian hari. Tetapi ironinya adalah, disuruh beriman sebagaimana Rasulullah Saw beriman sajapun kita tidak mau. Koq, bisa-bisanya kita mengharapkan syafa’at beliau dan menginginkan Surga Allah?

    Oh, alangkah rancunya kita ber-Dinnul Islam karena kita berdualisme dalam berpedoman. Kita buat tandingan bagi Ideologi Allah Swt, yaitu Ideologi Panca Sila. Dan kita anugerahkan Pancasila kita itu dengan ungkapan yang hebat, yaitu “Nan Sakti” atau Yang Sakti, walaupun kita tahu Pancasila kita Nan Sakti itu tidak bisa menciptakan apa-apa, walau sehelai rambutpun, karena memang Pancasila itu bukan apa-apa, kecuali ideologi manusia yang membawa pengikutnya ke jurang neraka.

    Tidakkah cukup Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya) menjadi pedoman hidup dan kehidupan bagi orang-orang yang beriman?

    Ini adalah suatu perbuatan syirik yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah Swt, baik di dunia maupun di akhirat, kecuali kita bertaubat nasuha dengan meninggalkan Pancasila untuk selama-lamanya, dan kembali ke Dinnul Islam secara kaffah.

    Apakah orang-orang yang beriman seperti kita-kita ini yang dimaksud oleh Allah Swt sebagai pewaris surga? Surga itu milik siapa? Milik Allah Swt, atau milik Pancasila kita Nan Sakti? Atau memang ada Pancasila kita Nan Sakti memiliki Surga sehingga kita mau berhukum dan berhakim kepadanya? Ataukah kita yang memang tidak mempergunakan akal sehat kita? Tetapi yang jelas, kita mendahului hawa nafsu kita yang tidak terbimbing oleh Bimbingan Allah, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sehingga kita tidak saja beragama suka-suka, tetapi ternyata, kita juga berbangsa dan bernegara sesuka-suka kita. Ini adalah FAKTA yang ada di depan mata kita. Maukah kita kafir selamanya sampai ajal tiba menjemput kita?

    – Menetapkan Hukum itu hanyalah Hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi Keputusan yang paling baik. (Q. Al An’am 57)

    – Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Namun (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (Q. Al Ma’idah 50)

    – Siapa saja yang kafir sesudah beriman (karena tidak mau berhukum kepada Hukum-Hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi. (Q. Al Ma’idah 5)

    – Siapa saja yang memutuskan (suatu perkara) tidak menurut apa yang diturunkan Allah, berarti mereka adalah orang-orang kafir. (Q. Al Ma’idah 44)

    Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

    Orang-orang kafir atau masyarakat kafir, bangsa-bangsa kafir, negara-negara kafir, pemerintahan-pemerintahan kafir dan pemimpin-pemimpin kafir di seluruh penjuru bumi Allah ini tentu mereka semuanya tidak berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam karena mereka memang kafir atau tidak beriman kepada Dinnul Islam. Mereka berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum thaghut, yaitu hukum-hukum yang dibuat oleh mereka sendiri, sesuai dengan apa yang mereka kehendaki, yang mereka anggap benar dan adil. Mereka tidak diperintahkan oleh Allah Swt untuk menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan mereka dengan berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam karena mereka memang tidak beriman kepada Dinnul Islam. Dan bagi mereka, Allah Swt telah menetapkan Ketetapan-Nya, yaitu Jahannam tempat kembali mereka. Itulah seburuk-buruknya tempat kembali.
    Hanya orang-orang yang beriman atau masyarakat yang beriman, bangsa-bangsa yang beriman, negara-negara yang beriman dan para pemimpin yang beriman yang tidak berideologikan yang lain, selain Dinnul Islam, yang mau dengan ikhlas karena iman, menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan mereka dengan berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

    Dan ber-Dinnul Islam secara kaffah dengan mematuhi segala Perintah, termasuk berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam hanya dapat dilaksanakan di suatu Negara atau Pemerintahan yang berazas-tunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, yaitu yang lazim disebut dengan Daulah Khilafah Islamiyah. Dan Daulah Khilafah Islamiyah tersebut tidaklah mungkin terbentuk dengan sendirinya atau orang-orang kafir yang mendirikannya kemudian dipersembahkan kepada Umat Islam Indonesia untuk mengelolanya. Ini adalah suatu hal yang mustahil. Tetapi sayang, sedikit sekali di antara kita yang memikirkannya. Padahal, Allah Swt telah mengisyaratkan dan Rasulullah telah mencontohkan kepada orang-orang yang beriman untuk memiliki suatu wadah pemerintahan yang berazas-tunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul.

    – Wahai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul(Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q. An Nisa’ 59)

    Bahkan di dalam tatanan Pemerintahan Islam sekalipun di mana ada orang-orang kafir atau non muslim yang di lindungi oleh Pemerintah atau Negara Islam, Allah Swt telah memperingatkan kita untuk berhati-hati di dalam memilih para pemimpin, jangan sampai Pemerintahan Islam tercemar dengan unsur-unsur kafirun dan munafikun.

    – Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu jadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu, sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Siapa saja di antara kamu memilih mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. (Q. Al Ma-idah 51)

    – Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang-orang beriman. Siapa saja yang berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembalimu. (Q Ali Imran 28)

    – Wahai orang-orang yang beriman!
    Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu menjadi pemimpin-pemimpinmu, jika mereka memilih kekafiran daripada keimanan. Siapa saja di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q. At-Taubah 23)

    Akankah kita beriman di kala kita berbangsa dan bernegara sesuai dengan Petunjuk dan Ketetapan Allah Swt seperti apa yang disampaikan di atas agar kita tidak tergolong orang-orang yang merugi di kemudian hari, ataukah kita harus selamanya beragama seperti nenek moyang kita beragama walaupun mereka tidak berada di atas Kebenaran Illahi?

    Oleh sebab itu, marilah kita semua, Bangsa Indonesia yang telah bersyahadat menyatakan diri kita Islam dan beriman, bertaubat nasuha dengan meninggalkan semua ideologi yang bukan Ideologi Allah, Pancasila misalnya, dan kembali ke jalan yang benar, yaitu Ideologi Allah – Dinnul Islam – Al Qur’an dan Sunnah Rasul agar kita semua dapat selamat di dunia dan akhirat.

    – Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menta’ati orang-orang yang kafir, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (menjadikan kamu kembali kafir), lalu jadilah kamu orang-orang yang merugi. (Q. Ali Imaran 149)

    – Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. (Q. Ali Imran 32)

    – Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Qur’an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. (Q. Al Qasas 85)

    Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

    Sebagai Bangsa Indonesia yang telah bersyahadat menyatakan diri kita Islam dan beriman, maka haruslah kita sadari dan kita insyafi bahwasanya:

    1. Pancasila bukanlah Agama Islam. Bahkan, bukan pula agama Bangsa Indonesia. Dan Agama Islam tentu bukan pula Pancasila karena Pancasila memang bukan Agama. Maka benarlah pernyataan para pancasilaist, “Pancasila bukan agama!”.

    2. Pancasila adalah ideologi manusia, sedangkan Dinnul Islam adalah Ideologi Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Allah Swt, Tuhannya orang Islam yang benar-benar beriman, yang beriman sesuai dengan Petunjuk dan Ketetapan-Nya.

    3. Ber-Pancasila bukanlah berarti ber-Dinnul Islam ataupun beragama yang lain karena tidak ada satupun agama yang dianut oleh bangsa Indonesia yang berakidahkan Pancasila. Berdinnul islam bukanlah berarti berpancasila karena memang tidak ada sangkut pautnya diantara Dinnul Islam dengan Pancasila. Sungguh sangat nyata perbedaannya. Bagaikan siang dengan malam. Yang satu adalah Ideologi Allah Swt, Yang Haq, dan yang lain adalah ideologi manusia atau Yang Bathil. Al Qur’an adalah pembeda diantara yang Haq dan yang Bathil.

    4. Berpancasila berarti harus berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum Pancasila, yaitu hukum-hukum yang dibuat oleh manusia. Diberlakukan atas seluruh bangsa Indonesia. Suka atau tidak suka, wajib dipatuhi oleh seluruh warganegara Republik Indonesia yang berazastunggalkan Pancasila. Kalau tidak dipatuhi, tentu ada sanksi atau hukumannya, baik pidana maupun perdata.

    5. Beragama Islam berarti harus pula berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum Islam atau Syariat Islam, yaitu Hukum-Hukum yang Diciptakan dan Diwajibkan oleh Allah Swt atas seluruh umat manusia yang telah bersyahadat menyatakan diri mereka Islam dan beriman agar dapat diakui oleh Allah Swt, sesuai dengan Ketetapan-Nya, sebagai orang Islam yang benar-benar beriman. Dengan kata lain, bagi manusia yang telah bersyahadat menyatakan dirinya Islam dan beriman, dengan suka rela ataupun terpaksa, mereka harus berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah, karena kalau tidak, berarti mereka bukanlah orang-orang yang beriman. Dan fakta membuktikan, memang orang-orang yang tidak beriman alias orang-orng kafir yang tidak berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam di dalam mereka menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan mereka di dunia ini.

    6. Allah Swt mengkafirkan siapa saja manusianya yang tidak mau beriman kepada Dinnul Islam, dan yang memutuskan suatu perkara tidak menurut apa yang telah diturunkan-Nya. Dia juga menjadikan kembali kafir di hadapan-Nya, siapa saja manusianya yang telah bersyahadat menyatakan dirinya Islam dan beriman, tetapi tidak mau menerima atau menolak Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam diberlakukan atas dirinya, atas keluarganya, atas masyarakatnya, atas bangsanya dan atas negaranya. Maka hapuslah amalannya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.

    7. Sesungguhnya Allah Swt telah memberi kebebasan kepada manusia untuk menentukan pilihannya, di antara keimanan dan kekafiran, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari seperti apa yang telah menjadi Ketetapan-Nya berikut ini.

    – Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka siapa saja yang ingin (beriman) silahkan ia beriman dan siapa saja yang ingin (kafir) silahkan ia kafir. (Q. Al Kahf 29)

    8. Dan apabila kita mengikuti dan mematuhi dengan senang hati alias ridho kepada para pemimpin dan pembesar negeri yang kafir, yang memimpin tidak berazastunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, maka kita akan menerima balasan seperti apa yang telah menjadi Ketetapan Allah Swt berikut ini.

    – Tidakkah kamu perhatikan orang-orang (para pemimpin) yang telah menukar nikmat Allah (Bimbingan Allah) dengan kekafiran (yang bukan Bimbingan Allah) dan menjatuhkan pengikutnya (rakyatnya) ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman.
    (Q. Ibrahim 28 – 29)

    – Orang-orang (para pemimpin) kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah (tandingan bagi Ideologi Allah) supaya mereka menyesatkan (rakyatnya) dari Ideologi-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah kamu karena sesungguhnya tempat kembalimu adalah neraka.” (Q. Ibrahim 30)
    – Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Tetapi mereka masih mau berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya. ( Q. An Nisa’ 60)

    – Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) kepada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati)mu.
    (Q. An Nisa’ 61)

    – Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (Q. An Nisa’ 65)

    – Apakah kamu beriman (mendengar dan mematuhi) kepada sebahagian Al Kitab (Bimbingan Allah) dan kafir (mendengar dan mengangkangi) terhadap sebahagian yang lain? Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat. (Q. Al Baqarah 85)

    – Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir), mereka itulah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya (dedongkot kafir). Kami telah menjadikan untuk orang-orang kafir seperti itu siksaan yang menghinakan. (Q. An Nisa’ 150-151)

    – Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka orang-orang yang dzalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. (Q. Al An’am 44 – 45)

    – Siapa saja yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
    (Q. An Nahl 106-107)

    – Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukanlah orang-orang yang beriman.
    (Q. Al Baqarah 8)

    – Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah (persatuan dan kesatuan) di antara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya).
    (Q. At Taubah 107)

    – Jangalah engkau melaksanakan sholat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan sholat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih (akidahnya).
    (Q. At Taubah 108)

    – Demi masa.
    Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasehati untuk menta’ati kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. (Q. Al ‘Asr 1-3)

    – Dan ta’atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.
    (Q. Ali Imran 132)
    Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

    Jadi sudah jelaslah bagi kita, seluruh Umat Islam Indonesia, bahwasanya kalau ada di antara kita, siapa pun dia adanya dan apa pun status sosial dan profesinya, yang telah bersyahadat menyatakan dirinya Islam dan beriman, tetapi pada kenyataannya, dengan suka rela dan senang hati mengambil dan menjadikan Ideologi Pancasila berserta undang-undang dan hukum-hukumnya sebagai pedoman hidup dan kehidupannya, baik untuk dia berpribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara, maka dia sesungguhnya bukanlah tergolong orang-orang yang beriman di hadapan Allah Swt.

    – Katakanlah: “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling merugi perbuatannya?”. Yaitu orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.

    – Berkatalah orang yang beriman,
    “Wahai kaumku!
    Ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.

    Wahai kaumku!
    Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.

    Siapa saja mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan siapa saja mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.

    Dan wahai kaumku!
    Bagaimanakah ini, aku menyerumu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeruku ke neraka?

    (Mengapa) kamu menyeruku agar kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang aku tidak mempunyai ilmu tentang itu, padahal aku menyerumu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun?

    Sudah pasti bahwa apa yang kamu serukan aku kepadanya bukanlah suatu seruan yang berguna baik di dunia maupun di akhirat. Dan sesungguhnya tempat kembali kita pasti kepada Allah, dan sesungguhnya orang-orang yang melampui batas, mereka itu akan menjadi penghuni neraka..

    Maka kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku menyerahakn urusanku kepada Allah. Sungguh Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”. (Q. Al-Mu’min 38 – 44)

    – Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu Ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan siapa saja mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.
    (Q. Al-Ahzab 36)

    – Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

    Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).

    Dan ikutilah sebaik-baiknya apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur’an) dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya”. (Q. Az-Zumar 53 – 55)

    Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

    – Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al Qur’an), mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat, kecuali mereka yang telah bertaubat, mengadakan perbaikan dan menjelaskan(nya), mereka itulah yang Aku terima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang. (Q. Al Baqarah 159-160)

    – Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling dari padanya?
    (Q. As-Sajdah 22)
    PEMILU 2014 telah di depan mata
    Saat yang tepat untuk kita bertaubat nasuha
    Kalau kita memang masih beriman kepada-Nya
    Tentu kita tidak akan dapat menyertainya, karena Allah Swt melarangnya.

    Para pemimpin yang dipilih
    Dan semua rakyat yang memilih
    Semua mereka wajib berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum Pancasila
    Itulah yang membuat kita menjadi kembali kafir di hadapan-Nya

    Membersihkan qalbu setiap hari
    Setelah bersih, dengan apa diisi?
    Apakah diisi dengan Pancasila Nan Sakti
    Ataukah diisi dengan Wahyu Illahi?

    Inilah fakta hidup dan kehidupan kita
    Bangsa Indonesia yang telah menyatakan diri kita Islam dan beriman
    Ternyata di hadapan Allah kita belum beriman
    Karena kita masih mau berideologi yang lain selain Dinnul Islam, yang membuat kita tidak berhukum dan berhakim kepada Syariat Islam

    Ini hanyalah sebuah peringatan
    Yang disari dari kitab suci Al Qur’an.

    Mau beriman, silahkan beriman
    Mau kafir, silahkan kafir
    Sudah jelas mana yang haq dan mana yang bathil
    Orang lain tidak menanggung dosa orang lain

    Maha Suci Allah Yang Mengkafirkan manusia yang tidak mau berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum-Nya. Dan hukum-hukum-Nya hanya dapat dilaksanakan di Pemerintahan Islam, suatu pemerintahan yang berazastunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Dan Pemerintahan Islam tidak akan pernah ada sampai hari kiamat kalau umat islamnya tidak pernah mau mengadakannya.

    Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain Dia. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padanya). (Q. Al A’raf 3)
    Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (Q. Al Buruj 10)

    Dan siapa saja yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal dia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya. (Q. An Nisa’ 93)

    Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (Q. An Nisa’ 150-151)

    Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q. Al Baqarah 208-209)

    Apakah kamu beriman (mendengar dan mematuhi) kepada sebagian Al Kitab (Bimbingan Allah) dan kafir (mendengar dan mengangkangi) terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (Q. Al Baqarah 85)

  27. humaidi

    wah eror dah pada u.kita tuh tidak bisa di sama kan dengan tuhan kita tuh hanya ciptaan nya tidak bisa di umpamakan dengan tuhan.

  28. Nyimak juga
    al fatehah sent
    buat @ki wong alus (Habib Muh Wildan)
    sesepuh KWA sedoyo mawon
    murid baru belajar menyimak

  29. ki Vienzchen

    fatimah lasut :aslamualaikum absen ….siang,…..manteb nniiih wejanganya,,,,moga man paat bagi sedulur kabeh nusantara…salam sedulur

  30. Alhamdulilah,,,smoga yg awam tidak salah dalam menafsirkanx,, amieennn

  31. mockwin

    Ikutan nimbrung nih dan mudah2an pendapat saya tidak keliru:
    ALLAH adalah ALLAH dan ALLAH bukanlah Tuhan.
    ALLAH itu tunggal sedangkan Tuhan itu jamak (banyak) maka ada kalimat:
    LA ILA HA ILALLAH…..tiada Tuhan selain ALLAH, tentunya makna disini yang ada hanya ALLAH bukan Tuhan.
    Jika di ALQUR’AN dikatakan AKU=ALLAH itu adalah benar, karena yang berkata dalam isi ALQUR’AN adalah ALLAH adanya, melalui Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan ke umatnya, jadi disini dapat dipahami bahwa isi ALQUR’AN adalah kata-kata ALLAH SWT bukan kata-kata Nabi Muhammad SAW (kata2 manusia).
    Apabila pemahaman akan AKU-SAYA-MANUSIA adalah ALLAH SWT, tentunya sangat salah besar akan tetapi apabila kita memahami akan AKU-SAYA-MANUSIA adalah bagian dari diri ALLAH SWT niscaya dan Insya Allah benar adanya “siapa mengenal dirinya, niscaya dia mengenal akan ALLAH”
    Mohon ma’af jika ada yang salah.

  32. salam
    saudaraku ak stju skali dg pendapatmu,sesungguhnya jika kalian smua mau merenungkan,memikirkan,merasakan sifat2 wajib dan asma’ul husna lalu berani menyatakan pasti kalian akan mengetahui keberadaanNYA.
    DIA sngguh nyta dlm khidupan.DIA adl AKU,AKU adl DIA dan jngn prnah mnyekutukan.pada akirnya tdak ada DIA dan AKU krn sdah menjadi SATU.
    jngn mudah mmvonis sesat,kafir,musrik dll krn diblik smua itu adl DIA
    jngnlah brdebat msalah kebenaran agama n kyakinan krn smuanya brasal dari DIA
    jk ada yg kberatan dg kata2 sya silahkan,tp sblm kbratan itu datang cobalah terima dg lapang,jngn biarkan nafsu mnguasai dan jngn mncari2 kslahan hngga yg kalian dapat hanya kambing hitam.

  33. wong bingung

    AKU dekat lebih dekat dari urat lehermu,
    berarti juga bisa jauh, jauh dari prasangka
    AKU sesuai prasangka hambaku
    dimanakah AKU
    AKU ada tidak kemana mana dan tidak dimana mana
    jangan berpikir tentang ZDAT KU
    berpikirlah tentang ciptaannku (tapakur)
    Pencipta tak ditanya
    ciptaanlah yang ditanya
    mohon maaf jika ada salah kata, wassalam

  34. Salam salim
    @ rektor kampus ki WA
    @ agan guru ki RRK
    @ ki AJJ
    Dan sesepuh yg lainnya

    Terima kasih atas pencerahan pencerahannya!
    Ijinkan saya belajar di kampus ini!
    yudha_sukses@yahoo.com
    083877652610

  35. pandekar samudra

    ass…..sungguh pedis ilmu yg anda Miliki….anda sungguh hebat….saya salut dan kagum akan ilmu dan pemahaman yg anda miliki…..TAPI….saya sedikit kecewa akan ilmu anda….karna sesungguhnya..hak2 dan rahasia tuhan thuw ga boleh di ungkit dan dibahas…pgn tw lebih lanjut hub saya…..

  36. Fatimah kasus mks pjng lebar uraian ki sanak okelah
    klu begtu tp sy gk ngerti apa ?
    yg jelas gt lho singkat padt
    sy ikut menyimak
    contoh manusia yg tdk kenal
    allah tuhanya “kafir” dn manusia yg plng “berdosa” di hadapanya
    mencari allah tuhanya di luar
    diri manusia itu sendiri sesat
    tdk akn pernah ketemu kalau udah ketemu mudah kt ingat gtu lho? Jd sering nya nyambung
    ora di kebaki dewe maaf kisanak mongga lnjut slm rahayu…….

  37. ass…..wbr, salam asah asih asuh.
    taukah anda kenalkan anda siapa isa almasih / yesus kristus itu?….
    mari kita kenali dia dalam kitab aku utus anak ku yang tunggal ke dunia untuk menebus dosa manusia. bukan dunia nyata besar ini tapi dunia tubuh ini ( simbolis ).
    kita simak kata-kata Isa atau yesus.
    =aku adalah alib dan yak yang pertama dan yang terkemudian.
    = sebelum Adam ada didunia ini aku sudah ada di dunia ini (simbolis) roh yang ada di dalam tubuh ini.
    = aku adalah rohul kudus karena Isa adalah rohulullah.
    = aku tidah mau masuk kedalam bait yang di bangun dari batu oleh manusia ( Isa adalah roh ) tetapi aku mau masuk kedalam baitullah yang di bangun oleh ALLAH SWT itu sendri (jasat kita) hidup.
    = aku adalah terang itu sendiri, barang siapa yng tidak melalui terang itu tidak akan pernah sampai kepada ALLAH SWT.

    tetapi kenapa Isa tersalib oleh manusia?
    kenapa ALLAH SWT tidak melindungi utusannya bukankah dia kekasih ALLAH SWT.
    arti tersalib disini roh yang ada di jasad tidak pernah kita kenal dia terbelenggu atau anak yatim tak terurus, tak pernah di santuni di dalam tubuh kita makna ” tersalib ” setiap manusia di dunia harus berusaha membebaskan rohnya dari belenggu salibnya masing-masing.
    # mahkota duri yang dikenakan Isa lambang mati akal pikir kita.
    # tombak yang tertancap di lambung lambang matinya hati kita.
    # tangan yang terpaku lambang iman sudah tak terpegang lagi.
    # kaki yang terpaku lambang hilangnya kepercayaan kita.
    mari kita bebaskan semua dari belenggu mahkota duri supaya hidup akal pikir kita. hidupkan hati cabut tombak yang menancap di lambung. cabut paku di tanggan pegang erat iman kita. cabut paku di kaki supaya tegak percaya kita.
    aku tiupkan sebagian roh ku upaya kamu hidup.
    bukankah semua ini hannya simbolik yang harus kita pecahkan.

    mudah-mudahan berkenan dan menjadikan seering yang mengasikan ……^-^
    salam karahayon kagem ki wong alus derek nunut ngiup.
    matur sembah nuwun…..

  38. affandi

    Engkau aku..aku Engkau..
    Hakikatnya…Tuhan adalh Rab..Dzat adalah Sifat..
    Sifat yang ada pada muhammmad itulah nur muhammad….

  39. masagus

    ana al-haq

  40. salam sejahtera bagi umat manusia dan makluk lainya,,,
    tuhan dapat di ucap, bisa d sebut, namun kalau akan mw mencari sebuah devinisi tdak akan mampu, selain dari sebuah sebutan sebuan dan pendapat yang ngalor ngidul ra karuan juntrunge…
    yg mesti setelah adam , dan banyak orang yg kehilangan peganggan dan pandangan tetentang tuhan, meraka mencari dan mengakui tuhan,,
    maka di banyak kebudayaan banyak muncul kepercayaan” dan baNyak paham ttg ketuhanan..
    di setiap agama ada kepercayaan tentang adanya tuhan, siapa tuhan jgn d perdebatkan dengan erosi,

    kenali diri kenali tuhan,
    tuhan ada didalam aku , tapi aku bukan tuhan,
    kenali apa kuwi, SEMBAH, NYEMBAH, MANEMBAH
    opo sing di sembah.
    sopo sing nyembah
    lan opo iku manembah

  41. Heruhanafi

    “aku adalah DIA dan DIA adalah TUHAN tetapi aku bukan TUHAN”
    Lain artinya jika TUHAN ITU AKU TAPI AKU BUKAN TUHAN.. Smoga jadi koreksi..matrswn.

  42. ni dasar nya ya mas?

  43. Pengakuan akal ketika ditanya oleh Allah:
    “Wahai akal, siapakah engkau dan siapakan Aku?”.
    Lalu akal pun menjawab:
    “Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang dhaif dan lemah.”

  44. Salam Semua,
    Saya tertarik dgn semua komentar mengenai TUHAN.
    Pada saya semuanya BENAR…sebab pandangan seseorang itu tidak dapat kita SATU kan… Justeru itulah yg menjadikan kesempurnaan..!!!
    TUHAN ada dimana mana dan Memiliki Semua yg ada.. Jadi mana mungkin hanya ada satu keterangan atau pandangan mengenaiNYA…!!! TUHAN bukan milik kita.. Tapi kita semua milik NYA.
    TUHAN itu Tidak terbatas(Unlimited) maka tidak adillah kalau kita membatsakanNYA.
    Mohon maaf dan SALAM sejahtera.

  45. whyramadhan

    TUHAN ITU ALLAH,,SWT ,,,KEKUASAAN DAN KEBIJAKAN NYA meliputi langit dan bumi,.memberi setts ilmuNYA kpd manusia,
    Cnth,,ARROHMAN,,,MNSIA PUNYA ROHMAN
    Dll

  46. Kecik

    Laa ilaaha illaah

  47. HORE HARA HURU

    TUHAN ULANG 3 X JADI APA?????
    لااله الا الله
    Tiada yang berhak disembah selain Alloh SWT
    Tiada yang kuasa selain Alloh

    KETIKA ALAM SEMESTA TIADA GUUNG LEWANG LEWUUNG… KETIKA SEMUA MAKHLUQ BAIK JAZEM MAUPUN YANG LEMBUT TIADA… SIAPA YANG PALING BERKUASA??? لمن الملك يوم………..؟ SIAPA YANG BERKUASA HARI INI…….???? SIAPA YANG MENGAKU TUHAN….? SIAPA YANG MENGAKU DEWA……..? SIAPA YANG TIDAK TEDAS…….? SIAPA YANG YANG KUAAT……..? SIAPA YANG PALING HEBAAT…? SIAPA YANG PALING PERKASA….? SIAPA YANG PALING KAYAA…..? SIAPA YANG PALING ALIIM……? SIAPA YANG PALING MA’RIFAT.? SIAPA YANG PALING HAQIQAT………..? MANA…! MANA…..!? MANA…….?! MAKA الله AZZA WA JALLA MENJAWAB SENDIRI: ………. ……لله وحد القهار

    Alloh syaiun kamislihi
    Alloh SWT tak ada yang serupa denganNya
    Alloh SWT tidak sama dengan ciptaanNya
    Tukang membuat meja tidak sama dengan meja!!!

  48. HORE HARA HURU

    ISO’O RUMONGSO OJO RUMONGSO ISO !!!!!!!!!!!!!!!!!!

  49. HORE HARA HURU

    ZAMAN EDAN…
    SING EDAN NGAKU PANGERAN
    SI

  50. HORE HARA HURU

    Zaman edan…
    akeh wong edan ngaku pangeran…
    akeh wong jahil ngaku alim
    akeh wong gelem ngapusi ngaku wali
    Wali-ulo ngaku waliyulloh
    Tidak akan pernah bersatu antara dusta dan iman
    Dinul islam itu sunnah nabi SAW n para shahabat R.A awwalun

  51. HORE HARA HURU

    engkau telah banyak berhutang kpd Alloh SWt…brp oxigen yg engku hirup itu gratis…brp banyak air yang engkau minum itu gratis…manusia tak bisa bikin air…dll افلا تعقلون.

  52. HORE HARA HURU

    Tuhan di ulang 3 kali jadinya
    Hantu tahuuuuu

  53. HORE HARA HURU

    Indahnya hidup bukan diukur dari ba hagianya khidupan kita, melainkan banyak orang bahagia dri kehidupan kita.

  54. Yudie kelana

    Assalamualaikum wr wb. teruntuk ki wongaus dan para sahabat artikelnya sangat menarik sekali tentang Tuhan dan aku ( diri) Makhluk hamba ( menyembah ) kepada yg dihamba (tuhan) Kita hanya butuh meningkatkan kesadaran saja bahwa tuhan maha meliputi di setiap segala sesuatu. Allah itu sangat dekat bahkan lebih dekat dari urat leher para makhluknya. Tuhan itu tubuh Alam kita hidup beribadah mencari rezeki pun didalam tubuh maha ruang yang esa(maha suci) dan tuhan juga bukan ruang ini hnya definisi saja, bahwa dia esa. SEDARI Kita hidup didalam tubuh maha suci dan tubuh kitapun bertubuhkan tubuh maha suci.

  55. Jintan69

    Tuhan bekerja dengan cara yang misterius..
    …Dirasakan.. Dinyatakan.. dan.. Dikembalikan lagi…
    ingat dunia hanya panggung sandiwara.. nikmati perjalanannya walau cuma sesaat inilah dufan semesta.. ada waktu main ada waktu pulang yang bandel diomelin dulu :p kecuali yang sudah sadar.. yang nurut manut pulang dari waktu mainnya (ga lupa diri/sadar) senang-senang terus waktu main waktu pulang.. kalo sudah paham.. Diam.. cuma sekedar berbagi saling mengingatkan agar tetap sadar.. 😀 hehe
    _/\_ salam..

  56. Bambang Setyoko

    Bambang Setyoko / Luwang RT 01/RW VII, Gatak / Sukoharjo / 085647366785.

  57. Salah kaprah yang mengajarkan Tuhan itu Aku. Tapi Aku bukan Tuhan. Lebih jelas lagi dari dalil utama ddlm Al Quran ” LA ILAHA ILA ANA ” TIADA TUHAN MELAINKAN AKU ” Hanya AL INSANUU SIRRIHI yang menyakini nya serta memahami asal usulnya WA ANA SIRRUHU.

  58. Arief Sudarmadji

    Assalamu’alaikum wr wb

    saya manusia yg selalu diliputi rasa penasaran terhadap SANG PENCIPTA…
    siang malamku selalu dihinggapi rasa gelisah…
    Saya adalah manusia yg bimbang,seperti kapas yg terombang ambing oleh angin…
    Saya adalah manusia bodoh yg tak pernah dapat menemukan arah kesejatian …
    Saya adalah makhluk ciptaan Tuhan yg tak tahu diri dan tak mengerti asal usulku sendiri…
    Selalu…selalu…dan selalu hadir “sesuatu” yg entah apa itu dalam jiwa ini,dialah yg membuat gelisah setiap waktuku,dialah yg selalu menggelitikku dikala sepiku,dikala sunyiku…sepertinya dia membisikanku,seperti ingin mengajakku kesuatu arah,namun aku masih tak mengerti…
    Yg aku rasa, sebuah dorongan yg menuntunku…tp aku aku bodoh dan tak paham apa apa…
    Dalam keramaian pun,dia selalu hadir mengajakku merenung…
    tp aku menikmatinya…

    Apa yg ada didalam hati ini???
    Apa yg hidup didalam raga ini???
    Dan apa yg membuatnya berkeinginan???
    Dan apa yg membuatku selalu merindu???

    Kemana gerak?
    Kemana awas?
    Kemana denyut?
    Kemana nafas?
    Kemana semuanya terlepas?

    Apa rasa gundah ini?
    Aku bingung…
    Aku bodoh…
    tp aku rindu …
    Dan aku tersesat dalam keingintahuan ini,tanpa tahu kepada siapa aku pantas bertanya…
    Aku hanya takut semua rasa ini membuatku salah arah dan tersesat…

    Salam damai semesta alam.

  59. abd.faqih

    terlalu ruwet kyak benang ksut

  60. sebenarnya ilmu ini jangan di taruh tempat umum,,kalau mau langsung tatap muka saja sambil ngopi ngobrol karena ini adalah ilmu rahasia orang awam yg baca tanpa ada bimbingan bisa gila

  61. Ada2 aja anak jaman sekarang. Jaman gw remaja dulu mau eksis itu gampang asal jago main gitar,mau manjangin rambut, beli motor yg bagus, beres deh,.. hahaha, Ini mau eksis aja ko pada nyeleneh begini ya ?? Jangan pada kebanyakan ngelamun cuy…..kurang perhatian orang tua ya ?? Kalau Mau eksis itu ga perlu aneh2. Ga usah cari2 sensasi,…… 🙂

  62. mirip sama ajaran syekh siti jenar…..
    #wali ke 10

  63. awas salah kaprah heheee

Tinggalkan komentar