BERGURU “LOWO IJO”


Namanya unik: “Lowo Ijo” atau kelelawar berwarna hijau. Binatang yang punya sayap itu punya kebiasaan tidur bergelantungan di pohon dengan posisi kepala di bawah.

Tapi lowo ijo yang ini adalah manusia. Waliyullah lagi. Konon disebut demikian karena kebiasaannya bertapa di atas pohon dengan posisi kepala terbalik. Bisa dibayangkan betapa sulitnya itu?

Bagi orang Jawa, ada banyak cara bertapa. Ada topo ngeluwang, kungkum, lelana, jejeg. Nah adalagi yang disebut topo ngalong yang dilakukan Mbah Lowo Ijo ini.

Hidupnya penuh karomah. Salah satunya saat dikejar-kejar oleh musuh, Mbah Lowo Ijo menjelma menjadi kelelawar dan bergelantungan di pohon.

Disebutkan di cerita lain, julukan Lowo Ijo itu karena saat sepuluh ketiga bulan Ramadan beliau melakukan sholat dan munajat di ranting-ranting pohon bahkan dedaunan. Luar biasa…

Nama aslinya Syekh Jalaluddin. Hidup di kisaran tahun 1500-an di Bangil Pasuruan. Banyak sumber menyatakan bahwa Beliau dikenal sebagai salah satu bagian keluarga Sunan Ampel karena berhasil mempersunting cucunya, Nyai Sya’diyah.

Mbah Lowo Ijo konon berguru pada Sunan Bonang yang tak lain putra dari Sunan Ampel. Hingga akhir hayatnya beliau tinggal di Bangil untuk menyebarkan ilmu di kota santri tersebut. Makamnya sendiri berada di Diwet Pogar Bangil.

Selain berdakwah, Mbah Lowo Ijo aktif mengajar agama dengan mendirikan pondok pesantren Canga’an Bangil.

Santri yang belajar di pondok Cangaan ini juga ulama-ulama besar, bahkan guru dari para kyai, diantaranya adalah Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Chasbulloh (ayah dari KH Abdul Wahab Chasbulloh, juga Hadrotus Syekh Hasyim Asyari melakukan tabarukkan nyantri di Canga’an, para pendiri pondok pesantren Gontor serta banyak ulama lain.

Pagi menjelang siang hari Jumat (17/2) saya tabarukkan ke makam Mbah Lowo Ijo. Melihat pohon tinggi menjulang berusia ratusan tahun di sebelah makam, saya bayangkan saat Mbah Lowo Ijo bergelantungan dengan kepala di bawah…

Allahu Akbar, siapa yang ke sini akan terbakar api semangat diri untuk kembali ke jalur esensi kejuangan hidup sejati, yang kadang diredupkan oleh hingar bingar nafsu duniawi yang kehilangan orientasi.

Kwa,2023



(*)

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 6 Komentar

Navigasi pos

6 thoughts on “BERGURU “LOWO IJO”

  1. Anonim

    Waspada sekarang marak terjadi perampokan makam ulama terdahulu yang akan di jadikan makam leluhur habib, seperti makam Mbah Kramat jati lemper kidul Semarang yang di jadikan makam leluhur habib palsu dengan nama makam krt sumodiningrat di lemper kidul Semarang, ternyata makam asli krt sumodiningrat ada di jejeran Bantul Yogyakarta menurut catatan kraton Yogyakarta, menurut catatan nasab Walisongo tidak nyambung ke Ubaidillah

  2. Anonim

    oalah nang makam panggon cidek omahku ta… mampiro ….omahku pas pertigaan sebelum makam…. mbah lowo ijo wonge ganteng…

  3. Anonim

    08133320877 bek nang bangil maneh mampiro

  4. Anonim

    08133320877 bek nang makam pogar lowo ijo maneh mampiro

  5. Anonim

    08133320877 bek nang makam pogar lowo ijo maneh mampir cak

  6. Anonim

    081333208777 ki nomer ghaibku

Tinggalkan komentar