PUSAT STUDI JIN


Saya pernah berkeinginan mendirikan sebuah pusat studi yang barangkali belum ada di Indonesia: PUSAT STUDI JIN. Untungnya, saya tersadarkan telah memetakan soal yang terlalu rumit dan absurd…

forest01Jelas saya mengalami kesulitan untuk mencari referensi dari ilmu pengetahuan apa yang menelaah soal jin. Ilmu pengetahuan (sepanjang saya tahu) tidak ada yang membahas fenomena yang sedemikian diyakini oleh masyarakat luas ini. Sehingga di dalam psikologi, sosiologi, politik, ekonomi, fisika, kimia, biologi serta cabang-cabang ilmu tersebut tidak ada yang memetakan soal jin ini secara gamblang dan jelas.

Masyarakat banyak yang menganggap soal-soal jin dibahas dalam ilmu metafisika. Padahal, sepanjang saya mengerti metafisika sama sekali tidak membahas soal jin ini. Metafisika adalah dasar dari filsafat yang lahir di Yunani. Istilah metafisika berasal dari Aristoteles yang menunjuk pada ide-idenya setelah membahas soal fisika (Meta-ta physika).

Metafisika dengan demikian adalah hasil perenungan agung para pemikir yang ingin mencari hakikat yang ada dengan tujuan ingin mencari kebijaksanaan. Sementara metafisika yang dipahami secara klenik lebih mengedepankan pada aspek pragmatisnya saja dan tidak ada hubungannya dengan Metafisika dalam frame filsafati.

Kembali ke soal JIN, tidak salah bila akhirnya saya perlu membuka-buka IBU DARI SEGALA ILMU PENGETAHUAN yaitu KITAB SUCI. Mengingat dalam ilmu pengetahuan modern, tema tentang jin ini dianggap tidak rasional. Ilmu mana yang berani unjuk gigi menganalisa jin dari satu obyek forma (sudut tinjau khusus)? Alih-alih membahas secara detail, mendefiniskan jin saja para ilmuwan sudah harus gigit jari.

Itu sebab jin adalah makhluk yang tidak tampak namun bereksistensi dalam ruang dan waktu. Jin tidak hanya konsep abstrak seperti matematika. Namun ia diyakini benar-benar ada. “Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS Al-Hijr 15:27).

Makhluk ciptaan Tuhan dapat dibedakan antara yang bernyawa dan tak bernyawa. Di antara yang bernyawa adalah jin. Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi). Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah setiap yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan.

Dinamakan jin, karena ia tersembunyi wujudnya dari pandangan mata manusia. Itulah sebabnya jin dalam wujud aslinya tidak dapat dilihat mata manusia. Kalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa. “Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kalian (hai manusia) dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS Al-A’raf 7:27).

Istilah jin ini tercantum di dalam Al-Qur’an, di antaranya:

1. Sebuah makhluk yang tercipta dari kobaran api, berbeda dengan manusia yang diciptakan dari tanah. …Dan Ia menciptakan jin dari kobaran api. (QS. Ar-Rahman [55]: 15)

2. Makhluk ini mempunyai ilmu, daya maham, dan kemampuan untuk menentukan yang hak dan yang batil, serta dapat berargumentasi. (Hal ini terdapat dalam berbagai ayat dari surat Al-Jin).

3. Mempunyai taklif (kewajiban) dan tanggung jawab. (Silahkan rujuk ayat-ayat dari surat Al-Jin dan Ar-Rahman).

4. Sekelompok dari mereka adalah mukmin yang salih, dan sekelompok yang lain adalah kafir. Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang salih, dan di antara kami ada pula yang tidak demikian. (QS. Al-Jin [72]: 11)

5. Mereka mempunyai Hari Mahsyar, Kebangkitan dan Hari Akhir.
Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahannam. (QS. Al-Jin [72]: 15)

6. Mereka sebelumnya mempunyai kekuatan untuk menembus langit, mendapatkan khabar, dan mencuri pendengaran yang kemudian dilarang oleh Allah swt. Dan sesungguhnya kami dahulu bisa menduduki tempat di langit itu untuk mendengarkan [berita-beritanya]. Akan tetapi, sekarang, barangsiapa [mencoba] untuk mendengarkan [seperti itu] tentu akan menjumpai panah api yang mengintai [untuk membakarnya]. (QS. Al-Jin [72]: 9)

7. Mereka melakukan interaksi dan komunikasi dengan sebagian manusia dan dengan pengetahuannya yang terbatas tentang rahasia Hari Akhir, mereka berusaha menyesatkan manusia. Dan bahwasanya ada beberapa orang lelaki di antara manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa lelaki dari golongan jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. Al-Jin [72]: 6)

8. Di antara mereka ditemukan individu-individu yang mempunyai kekuatan yang luar biasa, sebagaimana hal ini juga sering didapatkan di dalam dunia manusia. Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin, “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya [dan aku] dapat dipercaya. (QS. An-Naml [27]: 39)

9. Mereka mempunyai kekuatan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi kebutuhan manusia. … dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya [baca: di bawah kekuasaan Nabi Sulaiman a.s.] dengan izin Tuhannya. … Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, dan piring-piring yang [besarnya] seperti kolam, serta periuk yang tetap [berada di atas tungku] …. (QS. Saba’ [34]: 12-13)

10. Penciptaan mereka di atas bumi lebih awal daripada penciptaan manusia….Dan Kami menciptakan jin sebelum [Adam] dari api yang sangat panas. (QS. Al-Hijr [15]: 27)

Selain itu, dengan merujuk kepada beberapa ayat Al-Qur’an bisa dipahami dengan baik bahwa manusia adalah sebuah makhuk yang lebih sempurna dari jin. Ini didukung oleh realitas bahwa seluruh utusan Tuhan diangkat dari kalangan para manusia, tidak ada satupun Rasul dari jin.

Dalam salah satu ayatnya Tuhan berfirman, “Dan [ingatlah] ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu sekalian kepada Adam.’ Maka, sujudlah mereka kecuali iblis, dan ia adalah dari golongan jin ….” (QS. Al-Kahfi [18]: 50) Jin disini bisa dipahami secara sederhana yaitu merujuk pada makhluk, namun juga bisa diartikan secara lain…

Semua penjelasan yang telah diutarakan adalah pembahasan mengenai makhluk yang tidak bisa diraba ini dari pandangan Kitab Suci yang semua pembahasannya tidak tercemari statemen-statemen non-ilmiah. Sayangnya, banyak beredar pemahaman jin yang tidak berdasarkan kitab suci. Di antaranya, jin dianggap sebagai makhluk yang mempunyai bentuk mengerikan, berbahaya dan senantiasa mengganggu, menimbulkan permusuhan dan kedengkian, melakukan perbuatan yang sangat jelek, dan seterusnya.

Sementara, apabila kajian tentang jin ini dipisahkan dari keyakinan yang keliru maka kajian bisa betul-betul logis. Meskipun jin tidak bisa dilihat, tapi ini bukan alasan untuk menjadikan pembahasan tentang jin disebut tidak rasional. Bukankah banyak makhluk yang bisa diketahui oleh panca indera lebih sedikit dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang tidak bisa diketahui oleh panca indera?
Pada kurun terakhir, yaitu sebelum para ilmuwan mampu menemukan adanya makhuk-makhluk hidup yang bisa dilihat dengan mikroskop, tak seorang pun yang percaya bahwa di dalam setetes air atau setetes darah ternyata terdapat beribu-ribu makhluk hidup yang manusia tidak mampu melihatnya. Ini berarti mata kita hanya melihat warna-warna yang terbatas, telinga kita hanya mampu mendengar frekuensi gelombang suara yang terbatas pula.

Yang bisa diketahui dalam hal ini adalah tanda-tanda keberadaan jin. Umpamanya, jin yang menampakkan diri pada seseorang di rumah atau ditempat-tempat tertentu. Atau anggota rumah/kantor yang sering kehilangan uang sementara menurut perkiraan sangat tidak mungkin ada orang yang mencuri. Atau orang sering kesurupan kalau memasuki tempat tersebut. Itu adalah bagian dari indikasi gangguan jin di tempat tersebut.

Jika sudah ada gangguan, maka solusi versi agama Islam yaitu Ruqyah Syar’iyyah,  yaitu membaca ayat-ayat Al Qur’an dan doa-doa. Selain cara itu tentu saja masih banyak solusi menurut agama dan keyakinan lainnya. Ada pun jika tidak ada gangguan di rumah atau di tempat kita, maka pendeteksian keberadaan jin-jin jahat tak perlu dilakukan.

Demikian juga masalah deteksi jin pada diri seseorang. Tidak ada orang yang dapat melihat keberadaan jin secara pasti dalam tubuh seseorang. Untuk memastikan keberadaan jin yang memasuki tubuh seseorang bisa dilihat tanda-tanda sebagai berikut:

Gejala waktu terjaga, di antaranya:

  • Badan terasa lemah, loyo, dan tidak ada gairah hidup.
  • Berat dan malas untuk beraktivitas, terutama untuk beribadah kepada Allah.
  • Banyak mengkhayal dan melamun, senyum dan bicara sendiri.
  • Tiba-tiba menangis atau tertawa tanpa sebab.
  • Sering merasa ada getaran, hawa dingin, atau panas, kesemutan, berdebar, dan sesak nafas saat membaca Kitab Suci yang menyebut Nama Tuhan.

Gejala waktu tidur, di antaranya adalah:

  • Banyak tidur dan mengantuk berat, atau sulit tidur tanpa sebab.
  • Sering mengigau dengan kata-kata kotor.
  • Melakukan gerakan-gerakan aneh, seperti mengunyah dengan keras sampai beradu gigi.
  • Sering bermimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh dari tempat yang tinggi.
  • Bermimpi melihat binatang-binatang seperti ular, kucing, anjing, singa, serigala yang seakan-akan menyerangnya.
  • Bermimpi ditemui jin yang mengaku arwah nenek moyang atau tokoh tertentu.
  • Saat tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya atau menggelitikinya dan menendangnya.

Satu hal penting yang perlu mendapatkan perhatian pula adalah, bahwa jin terkadang mengindikasikan satu arti yang lebih luas; yang meliputi pula makhluk-makhluk hidup yang tidak bisa dilihat, yaitu mereka yang mempunyai kemampuan rasionalitas dan pemahaman maupun mereka yang tidak mempunyai kemampuan tersebut. Bahkan, sekelompok hewan yang bisa dilihat dengan mata telanjang dan biasanya bersembunyi di lubang-lubang termasuk pula ke dalam arti ini.

Bukti atas pernyataan di atas adalah sebuah hadits.  Rasulullah saw bersabda:  “Allah menciptakan jin dalam lima spesis: pertama, spesis seperti angin dan udara (yang tidak bisa diraba), kedua, spesis dengan bentuk ular-ular, ketiga, spesis dengan bentuk kala jengking, keempat, spesis dengan bentuk serangga-serangga bawah tanah, dan kelima, spesis yang mempunyai kedudukan sebagaimana manusia, yang pada kelompok ini terdapat pula hisab dan balasan.”

Dengan memperhatikan riwayat ini dan arti yang begitu luas tentang jin, banyak perkara yang telah dijelaskan dalam riwayat-riwayat dan cerita-cerita berkaitan dengan jin akan menjadi terpecahkan.

Misalnya dalam sebagian riwayat, sahabat nabi Ali bin Abi Thalib a.s. berkata, “Janganlah meminum air dari bagian gelas yang pecah atau dari bagian pegangannya, karena setan duduk pada bagian pegangan dan pada permukaan bagian yang pecah tersebut.”

Dengan memperhatikan bahwa setan adalah jin dan bagian gelas yang pecah serta pegangannya merupakan tempat berkumpulnya kuman dan bakteri, maka sangat tidak mungkin bila jin dan setan dalam arti umumnya meliputi pula makhluk-makhluk semacam ini, walaupun mempunyai makna yang khusus. Yaitu, sebuah makhluk yang mempunyai pemahaman, inteligensia, tanggung jawab, dan kewajiban.

Melihat begitu peliknya soal jin,.. akhirnya saya putuskan untuk menunda gagasan untuk menelorkan ide membuka PUSAT STUDI JIN ini. Barangkali ada pembaca yang ingin mendahului?

Wong Alus

Categories: PUSAT STUDI JIN | 25 Komentar

Navigasi pos

25 thoughts on “PUSAT STUDI JIN

  1. Dulu, pokoknya dulu saya mempunyai pertanyaan tentang penamapakan jin :
    1. Apakah penampakan jin itu karena proses bioelektromagnetik semata? Karena menurut penelitian ilmiah dari barat, penampakan biasanya berada di wilayah listrik bertegangan tinggi.
    2. Apakah penampakan jin itu berasal dari fenomena ilusi otak kita? Karena jika kita melakukan sebuah imajinasi tentang sesuatu, seakan-akan kita dapat melihatnya.
    3. Apakah penampakan jin itu berasal dari jejak energi manusia, jejak itu dijadikan wadag? Karena bukankah energi itu tak dapat musnah, hanya berubah bentuk.

  2. Menarik sekali studi tentang Jin ini. Saya siap jadi staff peneliti bila Ki Wongalus jadi mendirikan PSJ… 😆
    Suatu saat mungkin JIN akan menjadi makhluk yg tdk begitu gaib, karena saat ini telah banyak lahir di planet bumi “manusia generasi baru” yakni anak-anak indigo yg punya telanta melihat gaib tanpa harus belajar. Maka JIN nantinya nggak bisa ngumpet lagi dari pandangan mata manusia.
    Untuk saat ini sebenarnya banyak orang yg tahu tentang rahasia JIN namun malu untuk mengungkap di di depan publik, karena berbeda dengan keterangan berbagai “induk” pengetahuan. Bisa-bisa malah dituduh menebar ajaran sesat. :mrgreen:

    Yah.jin tak beda jauh dari manusia, ada yg baik ada yg jahat. ada suku bangsa, bahkan memeluk berbagai macam agama seperti halnya manusia. jin juga beranak pinak, seperti manusia dan binatang. nah, semua yg mengalami regenerasi (beranak pinak) akan terkena rumus kematian. alias.jin bisa juga mati. namun jin tdk bisa dibunuh oleh makhluk yg punya badan wadag/jasad/raga. mungkin begitulah rumus Tuhan yg tak tertulis dalam “ibu” buku.

    Nyuwun pangapunten Ki, bilih kathah wicanten ingkang keladuk wani kirang duga.
    salam asah asih asuh

  3. wongalus

    Yth Mas Segar, pertanyaan panjenengan kok susah banget tho mas… Mungkin banyak di antara rekan-rekan yang lebih berkompeten dari saya untuk menjawab pertanyaan fisika yang berbobot ini.

    Yth Ki Sabda, tambahan wacana yang memperkaya khasanah ilmu. Panjenengan punya talenta hebat untuk mengamati perilaku makhluk Tuhan jenis Jin ini. Harusnya panjenenganlah yang harus jadi Direktur PSJ. Saya mungkin lebih tepat jadi office boy kemawon, yang siap resik-resik bila ada debu yang mengotori pandangan mata…

    Ngapunten jawaban yang kurang memuaskan rekan-rekan. Ini lagi diingatkan Tuhan: Kondisi tubuh drop, … kelelahan macul di sawah. Salam kagem sanak kadang sedaya ingkang waskita.

    Wong Alus

  4. @wongalus
    Gambarnya diganti, ya? Serem yang dulu, nih!
    Sebenarnya pemakaian kata metafisika, untuk memudahkan pemahaman. Bahwa ada sebuah konsep fisika di dunia kita yang “berdarah-daging”, yaitu fisika abstraksi. Memang bahasan resmi dan ilmiah tentang hal tersebut, datang dari Ilmu Parapsikologi.

    @sabdalangit
    Nggak usah nunggu besok. Cukup lihat di negeri kita, Indonesia.
    Ada pasar jin, celana jin. Itu yang nyata, yang di dunia maya, ada wewe (lihat : http://www……..). Di toko-toko, juga ada. Malah dicari orang lagi, dan tulisannya besar-besar, “POCONGAN 50%”.

    Salam Brrrrr gentanyangan!

  5. wah menarik nih…saya siap jadi penonton aja lah… 😀
    ngomong2 soal jin memang banyak sekali jenisnya bahkan makhluk luar angkasa kalo ada termasuk jenis jin….alamnya pun banyak lapisannya…jadi jin itu sangat jamak…bahkan bayi dikandungan namanya janin asal kata jin…
    tidak semua jin bisa melihat manusia…kalau kita berkelana ke alam mereka dengan badan fisik kalo bisa maka kita akan menjadi jin di alam mereka….jadi siapa sebenarnya jin itu? kita atau mereka?

  6. wongalus

    Yth Ki Segar, akhirnya gambar ilustrasi saya ganti dengan hasil jepretan seorang warga asing saat berkelana di hutan.

    Ya benar, Ki.. Ilmu Parapsikologi memang meneliti gejala gejala kejiwaan yang berhubungan dengan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan metode psikologi yang cenderung positifistik. Seperti adanya titik GOD SPOT, titik dalam sistem lymbic di otak yang tergetar bila seseorang berhubungan dengan sesuati yang ruhaniah (Pendapat Ramachandan).

    Yth Ki M4stono, matur suwun. Pertanyaan siapa sebenarnya jin itu, kita atau mereka? jawabannya tergantung sudut pandang dan kesepakatan saja. Kalau kita menyebut diri kita jin dan semua orang sepakat, saya rasa juga nggak ada masalah.

    Namun kalau hanya saya yang menyebut diri kita jin, sebagaimana saya sendiri menyebut diri saya WONG ALUS, paling-paling saya dianggap psikolog kurang waras dan siap direkomendasikan masuk RSJ. Tapi nggak apalah ki… toh Tuhan tidak membedakan apakah saya dari jenis jin atau manusia, yang penting ukuran amal kebaikannya.

    Bila ada yang kurang berkenan, ngapunten.
    Salam damai dari hati yang terdalam buat panjenengan.

  7. dBo

    mas WongAlus…mohon iJIN ikutan, soalnya kelihatannya meriah sekali tentang Studi-JIN ini…
    Tapi saya mengamati dari sudut berbagai jenis bumbu-dapur atau jamu-jamu tradisional. Jelasnya begini, saya yakin panjenengan semua mengenal atau mendengar temu-giring, temu-ireng, temu-kencur, temu-kunir, temu-lawak…dst, dan biasa disebut empu2an atau empon2… Sebagian saya sudah baca hasil studinya tentang kandungan dan kegunaanya… Dan untuk temu atau empu itu sendiri, semuanya pasti berfungsi atau berguna untuk pengembang-biakan spesiesnya masing…
    Tapi ada satu jenis temu yang pernah saya dengar, namun belum pernah membaca tentang kandungannya, kegunaan atau manfaatnya…(mohon koreksi jika salah)…
    Jenis temu yang saya maksud adalah ‘temu JIN’…..
    Mohon informasi/petunjuk dari panjenengan semua mengenai hasil studi tentang jenis temu ini…

    Matur nuwun….
    Rahayu kagem panjenengan sadaya…..

  8. wongalus

    Yth Mas dBO ngapunten kulo mboten nate mireng bab temu jin meniko. Monggo bagi sederek sedaya Pembaca Blog yang ingin berbagi tentang temu jin ini.
    Salam asah asih asuh

  9. nugraha

    Sugeng siang Mas W.Alus . . .
    Asyik lho tulisannya . . .
    Belajar di Universitas Jin ya? fakultas lelembut . . .
    Gmnn caranya u bisa kenalan sama Mas W.Alus? . . .
    Maturnuwun
    Salam kenal . . .

  10. wongalus

    Mas Nugraha sugeng tetepangan njih. Nggak mas, saya belajar dari universitas jagad raya, fakultas hakikat hehe.. panjenengan niki saged kemawon, … kulo meniko tiyang cubluk mas, tapi sampun nggondol S3 mas, SD,SMP, SMA..
    Monggo sami sami belajar nggayuh nopo kemawon termasuk bab ngelmu ndonyo gaib ingkang misterius meniko.
    Mugi Panjenengan tansah pinaringan sehat walafiat saking kersaning Gusti Kang Maha Wicaksana.

    Salam alus.

  11. nugraha

    Amiiin . . .
    Nyuwun ngapunten kulo mboten Mas nggih . . .Mas Will Alus
    Injih leres ilmu meniko saget dipun pendet saking jagad meniko lan saking lingkungan sekitar piyambak mboten sah tebih2 . . .
    Dalem njih remen maos wacana2 nipun panjenengan puniko . . .kok uenak dipun waos . . .ketingalipun saking filsafat nggih? . . .ukoro2 nipun meniko lho . . .

  12. qarrobin

    wah sama nih pembahasannya, disini saya membahas jinn secara ilmiah

    coba deh pelajari blog saya, pengetahuan ini berasal dari 300 tahun di masa depan

    http://qarrobin.wordpress.com/2009/07/20/science-behind-transformer/

  13. wongalus

    Ok, trims dan langsung meluncur ke TKP. salam

  14. qarrobin

    salam persahabatan,

    moga aja jadi pusat studi jinn nya

  15. semoga Mas Wong Alus diridhoi Allah,
    Mungkin Mas Wong bisa meraga ke dalam perut bumi kira-kira logika 10 Km dari permukaan bumi ada “gerbang” dan kalo terbuka “atas idzin Allah” lanjutkan lagi perjalana kira-kira 490 km dari ” gerbang’ tersebut. semoga diridhoi dan diberikan jalan terbaik oleh Allah SWT

  16. semoga SPJ-nya lancar. salam persahabatan selalu

  17. semoga SPJ-nya lancar. salam persahabatan selalu dengan Kang Mas Alus

  18. tomie

    hihihi
    jin itu kan apa saja yang samar-samar ato tak kelihatan dalam membuat kerusakan?

    jin itu adalah identitas

    sama halnya dg KOPASSUS, MILITERISTIK,SIPIL

    banyak2 berdoa jk sdg g pake helm di jalan,banyak polisine,hehe

    salam ki
    semoga blognya bnyk dikunjungi para jin,hehe
    salam hangat dan alus

  19. wah ketemu jin susah2 gampang, dia prodak dari jenis energi sdg manusia dari jenis materi. tapi sp pendapat ki sabdalangit akhir2 ini kalobarisasi dua prodak ini sdh tdk aneh lagi, hampir separoh warga kampus wongalus sy pikir sdh bisa komunikasi dg jin/alam astral. malah yg susah nih mau ketemu direktur wongalus gimana caranya yaaa, hrs melalui suatu proses amalan ilmu hikmah juga ???? he he he…..

  20. banyu lumut

    ass wrwbkt… bagaimana nih ki alus kelanjutan PSJ nya ???

  21. ijin copas utk disimak pribadi

  22. izin copypaste…This is the best article about jinn i’ve read here…Like!

  23. satrio ilang

    saya mengusulkan agar kita kembali pada spiritualitas Islam seperti yang ada pada masa dahulu, masa para nabi, masa para wali, masa para ulama sholih…
    jika kita bisa mencapai sepiritualitas seperti mereka, maka bukan hanya jin yang akan kita lihat. makhluk ghaib lain seperti para malaikat juga bisa kita lihat.
    ungkapan sahabat nabi Ali bin Abi Thalib a.s. berkata, “Janganlah meminum air dari bagian gelas yang pecah atau dari bagian pegangannya, karena setan duduk pada bagian pegangan dan pada permukaan bagian yang pecah tersebut.” menunjukkan bahwa beliau bisa melihat jin..

  24. askum . . . numpank bacA ..HEhehe

  25. saya dukung Ki, relevan sekali dengan Channel Mistika yang saya develop, 24 jam supra, mistik, dan misteri, barangkali Ki Wongalus bisa mengontek Gus Imam (kalo ga salah) di Malang, beliau rencananya mau saya jadikan Narsum untuk program Energia, Pembahasan Kitab Jin… Matur Suwun

Tinggalkan komentar