JAUHI SIHIR DAN SANTET!


Pengetahuan yang baik dan benar apalagi disertai dengan kebijaksanaan akan memancarkan kedamaian dan mendatangkan manfaat. Sebaliknya, mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh secara sepotong-sepotong apalagi dilakukan ceroboh dan tidak disinari dengan cahaya kebijaksanaan pasti akan menjerumuskan diri sendiri, dan bisa jadi melukai orang lain.

DSCN7391

Pernyataan di atas terasa penting karena pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang praktek SIHIR atau tenung. Kita akan memaparkan sesuatu yang berbahaya agar pengetahuan kita tidak sepotong-sepotong yang justeru membuat penasaran dan malah mempraktikkannya. Padahal kita tahu, mempraktikkan SIHIR ada resiko yang sangat berat. Selain siksa di neraka, juga siksa di dunia akibat bermain-main dengan makhluk jahat.

Praktek SIHIR sudah dikenal luas oleh masyarakat dan peradaban manapun di dunia. Sejarah praktek SIHIR yang paling terkenal konon telah dikenal sejak era Nabi Musa empat ribu tahun sebelum Masehi, bahkan saat Nabi Sulaiman. Di era Musa A.S., SIHIR menjadi bagian tidak terpisahkan dari kekuasaan. Untuk menguatkan legitimasinya di masyarakat Mesir, Fir’aun yang mengaku Raja di Raja di Bumi ini memiliki komunitas ahli SIHIR.

Konon, sebelumnya ilmu SIHIR juga telah dipraktekkan semasa Nabi Sulaiman. Setidaknya ada dua ayat di kitab suci yang menguas tentang bagaimana kesaktian IFRIT, jin yang mampu untuk memindahkan istana dalam waktu sangat cepat sehingga Ratu Balqis mengakui kehebatan Sulaiman (King Solomon). Sebagaimana yang tertera dalam kitab Suci: “Berkata IFRIT (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu (Sulaiman) dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya” (QS An Naml 39).

Namun tawaran IFRIT ini ditandingi oleh seseorang yang lebih tinggi kesaktiannya yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QSAn Naml 40)

IFRIT adalah jenis jin yang memiliki kesaktian tinggi, suka menggoda dan jahil. Bahkan seorang nabi terakhir pun, Muhammad Rasulullah SAW pernah diganggu jin ini. Sebagaimana sabdanya: “Kemarin jin IFRIT menggoda dalam salatku supaya aku lalai. Akan tetapi Allah berkenan membantuku berlindung darinya sehingga aku dapat mencekiknya. Aku ingin mengikatnya di sebuah dinding mesjid hingga kalian dapat melihatnya, kemudian aku ingat doa saudaraku, nabi Sulaiman as.: Tuhanku, ampunilah aku. Berikanlah aku suatu kekuasaan yang tidak layak bagi seorang pun sesudahku. Sehingga Allah mengusirnya dalam keadaan rugi.” (Shahih Muslim No.842)

Bagaimana asal muasal SIHIR dalam peradaban dunia? Marilah kita telusuri dalam Kitab Suci. Dalam Surat Al Baqarah ayat 102, telah tertera di sana: ….”Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan SIHIR), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan SIHIR), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan SIHIR).

Mereka mengajarkan SIHIR kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu HARUT DAN MARUT, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.

MAKA MEREKA MEMPELAJARI DARI KEDUA MALAIKAT ITU APA YANG DENGAN SIHIR ITU, MEREKA DAPAT MENCERAIKAN ANTARA SEORANG (SUAMI) DENGAN ISTRINYA. Dan mereka itu (ahli SIHIR) tidak memberi mudarat dengan SIHIRnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan SIHIR itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan SIHIR, kalau mereka mengetahui.

Jelaslah awal muasalnya, bahwa ada sekelompok manusia yang mempelajari SIHIR dari kedua malaikat di negeri Babil yaitu HARUT DAN MARUT. Padahal, dua malaikat ini memiliki SIHIR untuk tujuan baik yang disertai dengan kebijaksanaan.

Sekarang bagaimana praktek SIHIR dalam peradaban modern? Tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang masih banyak kaum yang memiliki, menyimpan dan mempraktekkan SIHIR untuk berbagai keperluan. SIHIR memiliki banyak bentuk variasi dan nama. Jenis yang paling ganas ada tiga yaitu TENUNG, JENGGES dan SANTET.

Untuk melakukan SIHIR tenung, seorang dukun sebelumnya harus melakukan sebuah RITUAL yang merupakan slametan bohong-bohongan. Dukun duduk mengucapkan matra di tengah sajen-sajen yang membentuk setengah lingkaran. Sajen ini untuk makanan makhluk halus yang jahat—disertai permohonan untuk menghancurkan korban.

Sajen terdiri dari sebongkah kemenyan yang utuh dan candu, disertakan cermin (benda kesukaan makluk halus). Kalau orang bermaksud membunuh korban dan tidak sekedar membuatnya sakit, maka kemenyan itu diremukkan menjadi butiran-butiran kecil yang lalu dibungkus dengan kain mori putih, diikat di tiga tempat seolah-olah itu adalah mayat. Dukun membacakan doa-doa ritual yang biasanya dilakukan saat upacara pemakaman mayat.

Dalam JENGGES dan SANTET upacaya seperti itu dilakukan juga. Tetapi dalam upacara harus disertakan juga paku, rambut, pecahan kaca, kawat panjang, potongan-potongan besi, serta jarum di tengah sajen tadi. Dukum mengucapkan mantra dan memusatkan perhatian pada maksud jahatnya. Membujuk makhluk halus agar memasukkan benda-benda berbahaya itu ke perut korban. Korban maupun orang sekeliling korban akan menengar suara letusan mendadak dan kemudian si korban jatuh sakit parah.

Namun, spesifik untuk SANTET dukun itu sendiri yang harus mendatangi korban secara sembunyi-sembunyi dan melakukan praktek dengan meraba biji-bijian di tangannya sambil berkali kali membaca mantra dalam hati tanpa bersuara. Si Korban akan terkena sakit yang tidak bisa diobati.

TENUNG, JENGGES dan SANTET intinya adalah mengubah energi menjadi benda serta benda menjadi energi, energi inilah yang dipakai untuk melukai korban dengan keterlibatan makhluk halus.

Ada berbagai macam proses atau teknik untuk melancarkan tiga jenis SIHIR ini namun semuanya memilki tujuan yang sama yaitu membuat lawan takluk atau sakit. Seorang dukun pernah berceritera saat dia ingin menyantet korban: “Carilah photo, atau pakaian bekas korban, atau pernah dipakainya. Buat upacara slametan untuk makhluk halus dengan meletakkan foto dan pakaian itu. Upacara dilakukan pada malam hari……. tepat di hari weton korban. Janga lupa bakarlah kemenyan agar para mahluk jahat datang membantu, setelah itu bacalah mantra santet dan setelah selesai tulisilah rajah gaib di photo atau pakain korban dengan darah ayam dan bakarlah ke api.

Sambil membakar sampaikan keinginan kepada mahluk halus. Apabila makhluk halus mau membantu maka dalam beberapa hari akan kelihatan hasilnya, korban akan jatuh sakit, atau apabila guna-guna pelet agar di cintai maka sasaran akan takluk dan tergila-gila.

Pada saat itu juga dicurahkan kekuatan batin dengan kekuatan VISUALISASI (pembayangan) yang kuat dari pelaku. Misalnya santet dengan menggunakan media bambu apus yang ketika hendak digunakan terlebih dahulu dibacakan mantera-mantera tertentu, setelah itu PELAKU SANTET MEMUSATKAN KONSENTRASI, VISUALISASI DAN BERNIAT MENYAKITI SI KORBAN.

Ada lagi jenis SANTET yang sangat dikenal di masyarakat sekitar Banyuwangi, Jawa Timur tepatnya di wilayah yang dihuni subkultur Osing. Yaitu santet jenis SABUK MANGIR DAN JARAN GOYANG. Kedua jenis santet ini yang paling disukai dan sering diinternalisasikan masyarakat suku ini dalam aktivitas sehari-hari.

Kedua jenis Santet ini, sama-sama memiliki daya kekuatan untuk mempengaruhi objek yang disantet, tetapi dalam proses dan hasil keduanya berbeda. SABUK MANGIR terkesan halus, pelan dan membutuhkan beberapa hari untuk menuai tujuan penyantet. Dari sifatnya yang lambat nan pasti itu, resiko terdeteksinya penyantet oleh keluarga korban Santet, lebih kecil dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk membongkar sindikat intervensi terselubung tersebut.

Berbeda dengan JARAN GOYANG, hasil dan tujuan penyantet terhadap korban santet lebih cepat bereaksi tanpa membutuhkan waktu yang cukup lama hingga berhari-hari. Tetapi, jenis ini yang tergolong kasar, sehingga lebih besar kemungkinan penyantet dapat segera terdeteksi. Pasalnya, selain para keluarga korban santet cenderung cepat menaruh kecurigaan terhadap tingkah laku korban yang tiba-tiba berubah dari kebiasaannya sehari-hari, korban penyantetan berkemauan kuat untuk segera mencari dan ingin bersanding selamanya dengan penyantet.

Apabila korban tidak sanggup mencari atau menemukan penyantet dirinya, korban akan selalu terlihat murung dan menyebut-nyebut nama penyantet, bahkan dalam kondisi yang paling parah korban tidak segan-segan mencari dan menanyakan nama penyantet diiringi pernyataan cinta, menyesal dengan suara-suara yang keras dan teriak-teriak.

Dari perbedaan efek yang ditimbulkan kedua jenis mantra SABUK MANGIR DAN JARAN GOYANG tersebut, dipengaruhi oleh potensi kekuatan magi yang berbeda-beda pula. Magi adalah sesuatu yang diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib dan dapat menguasai alam sekitar, termasuk alam pikiran dan tingkah laku manusia.

Yang perlu diketahui dalam khasanah SIHIR ini adalah soal MANTRA. Mantra sesungguhnya adalah untaian doa yang ditujukan kepada Tuhan Semesta Alam. Namun dalam praktik dunia hitam, kata ini mengalami penyempitan makna menjadi : “perkataan atau ucapan yang dapat mendatangkan daya ghaib, atau susunan kata berunsurkan puisi yang dianggap mengandung kekuatan ghaib yang biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang.” Untuk mempraktekkan SIHIR, diperlukan mantra yang tepat sehingga mampu membujuk makhluk halus untuk bergotong royong membunuh atau menyakiti korban.

REFLEKSI
Ada beragam saran untuk mengobati santet, yaitu pergi ke ahlinya (kyai, pendeta, paranormal, dukun, dll) bila kita belum mampu menyembuhkan sendiri. Banyak-banyaklah mengingat Tuhan dalam waktu apapun baik saat posisi duduk, berdiri maupun berbaring. Hanya Tuhan sumber segala sumber kekuatan. Bukankah setiap saat kita memang diwajibkan untuk memohon pertolonganNya dalam segala situasi?

Bagi yang sudah mampu untuk menyembuhkan diri atau menolak santet dengan kekuatan spiritual sendiri diperlukan sifat andap asor dan OJO DUMEH, kita perlu menetapkan kesabaran dan tidak perlu untuk membalas perlakuan yang sama. Sebab membalas dendam adalah LOGIKA SETAN. Ini yang membedakan kita dengan makhluk jahat yaitu memiliki KESADARAN, AKAL BUDI DAN KEBIJAKSANAAN.

Niat jahat apalagi bila disertai dengan perilaku jahat hasilnya juga sebuah kejahatan. SIHIR dengan berbagai variannya sudah sejak lama berakar urat dalam peradaban manusia, tidak terkecuali Indonesia. Di satu sisi penggunaan SIHIR jenis santet, tenung, jengges adalah juga salah satu kekayaan tradisi spiritual di nusantara. Namun, apakah membunuh dan menyakiti korban dengan cara dari dunia hitam seperti ini dibenarkan? Kembali ke HATI NURANI MASING-MASING.

Dunia ini terlalu sempit dan buruk bila diisi dengan NAFSU, KESERAKAHAN, KEDURJANAAN, KEANGKARAMURKAAN. Dunia akan terasa luas indah bila kita semua hidup dengan SALING KASIH SAYANG, TOLONG MENOLONG dan TANPA PAMRIH.

Selain itu, ada pesan khusus bagi umat Muslim sebagaimana disabdakan Rasulullah saw dalam hadits: Jauhilah TUJUH HAL yang merusak. Yaitu: MENYEKUTUKAN ALLAH, SIHIR, MEMBUNUH MANUSIA, MAKAN HARTA ANAK YATIM, MAKAN RIBA, LARI DARI MEDAN PERTEMPURAN DAN MENUDUH BERZINA KAUM WANITA.

wong alus

Categories: santet | Tag: , , , , , , , , | 19 Komentar

Navigasi pos

19 thoughts on “JAUHI SIHIR DAN SANTET!

  1. sebenarnya saya agak bingung juga definisi sihir itu?? kalau menurut para penganut wahabi, salafy dsb maka sihir itu ya apa2 yg gaib diluar mukjijat karomah maunah irhas, tenaga dalam, tenaga bathin termasuk sihir, kalu menurut pakar kebatinan sihir itu kekuatan gaib yg utk berbuat jahat wlaupun tanpa makhluk halus…kalau sihir itu segala sesuatu yg memakai bantuan makhluk halus maka nabi muhammad ketika membangun masjid Jin dan nabi sulaiman ketika membangun istana termasuk menggunakan sihir, apa karena mereka nabi sehinnga mendapat pengecualian…keknya naif sekali.

    menurut saya sihir itu adalah memanfaatkan energi negatif yg ada di alam ini utk keperluan jahat dan baik…ini tidak boleh karena sihir itu merusak baik pemakainya maupun yg obyek yg ditolong atau disakiti…sihir itu tidak harus bergantung mantra…ketika manusia atau jin yg berdoa kepada yg selain dzat yg tertinggi menurut kepercayaannya dan mendapat kekuatan maka kekuatan itu sihir. misalnya ketika saya berdoa kepada patung harimau utk memohon kekuatan harimau padahal saya meyakini bahwa Allah adalah dzat tertinggi dan yakin bahwa saya mendapatkan kekuatan dari si patung itu maka saya telah melakukan sihir.

    sihir biasanya memakai media darah atau daging yg dipersemahkan kepada berhala dengan harapan memdapatkan kekuatan dari berhala tsb. jadi kesimpulannya sihir bisa dilakukan tanpa makhluk halus walaupun pada akhirnya makhluk halus itu juga campur tangan, walaupun memakai makhluk halus tapi bila makhluk tsb ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun ketika membantu manusia dan demi kebaikan orang banyak ya bukan sihir namanya sesuai dengan contoh nabi muhammad dan nabi sulaiman

    nuwun

  2. Anonim

    assalaam…jikalau jasad ,hati,pikiran,roh,dan lainnya suci,insya allah brg yg tdk suci ngg akan bsa mnyntuh yg suci dlm radius 7 km,,manusia ini lbh ghaib dr pd jin,apalagi syetan.salam asih

  3. Yth Ki M4stono, tambahan penjelasan yang melengkapi khasanah perbendaharaan kita bersama. Sihir bernilai negatif, yang positif bukan sihir. Para nabi jelas tidak menggunakan sihir, melainkan mukjizat. Di masa para nabi, sihir sudah menjadi kultur masyarakat. Justeru para nabilah penentang dan mengalahkan para ahli sihir yang menggunakan kekuatan Jin jahat (setan, sbg kata sifat buruk dari jenis manusia dan jin)
    Nuwun mas..

    Yth mas Anonymous, tidak hanya dalam radius 7 km mas.. soalnya gaib melintasi ruang dan waktu. Nuwun.

    Salam damai jiwa dan raga.

  4. suamda

    i interest with santet…! can i learn santet via email….?thankyou

  5. Mari kita berdoa agar bila kita merasa memiliki “musuh” disegerakan agar menjadi teman saja, mas. Hati yang ikhlas untuk menerima kebaikan atau menerima kekurangan orang lain akan menjadi pagar gaib dan santet yang hebat. Sebaliknya, hati yang diliputi dengan permusuhan, iri dengki dan dendam akan membuat pagar gaib itu runtuh dan dengan mudah diterobos dengan kejahatan. Penyakit batin dan fisik awal mulanya adalah hati. Hati yang bersih dan selalu membiasakan untuk berprasangka baik membuat kita sehat, lahir batin. Tuhan tidak tidur dengan semua aktivitas makhluknya.
    Santet apapun bentuknya sangat tidak bermanfaat untuk pengembangan ruhani kita. Ruhani akan menjauh dari garis edar ketuhanan. Bahkan akan terjerembab dalam kegelapan. Kebijaksanaan pun akan semakin sulit diraih.
    Salam damai muthmainah….

  6. sun_3

    Penjelasane sae Kang…

  7. Nuansa Batin

    Assalamualaikum.
    Ki Wong Alus,
    saya kebetulan sedang bermasalah dengan santet.
    Saya baru saja menikah.
    Sebenarnya sejak selesai bertunangan, ada pihak yang ingin membatalkan pernikahan saya dengan menggunakan santet kepada saya dan calon istri.
    Bahkan mungkin juga kepada keluarga kami.
    Kabar yang saya dengar, samapi saat ini mereka masih menggunakannya untuk memisahkan kami.
    Apakah langkah yang harus saya lakukan Ki?
    Semoga dengan Ridho Allah masalah ini dapat dituntaskan.
    Terima Kasih

  8. wongalus

    @Nuansa Batin. Gunakan cara ruqyah untuk membersihkan santet. Sudah saya tulis di blog ini dan silahkan mempraktekkannya. Nuwun.

  9. lutfilla hendra

    pak hizib maghrobi bisa buat anti santet maupun tenung/sejenis y,mudah2an karomah y kuat&berkah buat saya maupun buat orang banyak amin…

  10. kapalapi

    Met malem ikut ngopi disini ..

  11. saya kepingin sekali belajar ilmu kebatinan gimana caranaya ya,

  12. http//kibayusektiyahocoi.d

  13. kyai abah

    jarkasih……Belajar kebathinan ….amalkan saja amalan diblog ini..YAKIN dan jangan sekali2 ..MEMAKSA kehendak…insyallah ..allah swt swt…dan bulan Okt…ini kamu pergi ka jogja ameen

  14. rudi

    anda punya hutang yg membuat anda pusing?
    bahkan di kejar rentenir?
    saya siap bantu masala anda,sampai selesai
    aman mudah dan tanpa tumbal
    mahar gratisssssssssssssssssssss
    sukocorudi@yahoo.co.id

  15. Rohim

    Bos koen ngemeng2 sihir dilarang tapi di ajarkan dini

  16. Rohim

    Bos koen ngemeng2 sihir dilarang tapi di ajarkan disini

  17. assalamualaikum,
    Ki Wong Alus
    saya mau tanya untuk cara penangkal santet yg paling sederhana ada tidak?,dan do’a apa yg paling sering di baca untu menangkal nya..
    Nuwun sanget….

  18. salam damai

    Sihir hanyalah tipuan, sementara kebenaran adalah asli, itulah mengapa para ahli sihir Fir’aun seketika bersujud dan menyatakan Islam ketika ular2mereka (yang hanyalah tipuan/tetap tali temali ahli sihir ) dimakan oleh ular yang berasal dari tongkat Musa (benar2 ular asli/mukjizat). semoga bermanfaat dan mohon maaf.

  19. Assalamualaikum,

    Ki Wong Alus….
    Kalau seorang suami terpaksa menggunakan sabuk mangir ato jaran goyang untuk istri sahnya (satu2xnya) dan pasangan itu sudah dikaruniai 2 anak.

    Dimana si istri merasa dia tidak lagi sefaham dalam tujuan hidup suaminya, tidak mencintai suaminya lagi karena suami selalu kekurangan dalam mencari harta dan sebaliknya istri selalu diberi kemudahan dalam mencari harta dan merasa dia yg paling berjasa selama 15thn menikah, dan di masa ketika 15 thn tsb istri sdh pernah selingkuh dengan orang ke 3 serta telah diracuni pikirannya oleh org ke 3 tersebut apakah menurut anda:

    1. suami tersebut berdosa jika menggunakan sabuk mangir atau jaran goyang tsb?
    2. apakah dg salah satu solusi itu dapat menyelesaikan masalah mereka (masalah si suami tersebut)?
    3. apa konsekuensi dari pemakaian salah satu atau masing2x solusi tersebut?

    disini suami hanya ingin mengembalikan cinta istrinya kepada dirinya dan agar keluarga nya tidak terpisah/bercerai berai dan agar istri nya tidak ngoyo dalam mencari harta krn selalu merasa kurang….dan kurang.

    komentar dan pendapat anda saya tunggu….terima kasih

Tinggalkan komentar