CAHAYA PETUNJUK-NYA DATANG SETIAP SAAT


Kenapa manusia harus menunggu datangnya Petunjuk Tuhan? Apakah Tuhan begitu kejam sehingga lama memberi petunjuk kepada manusia? Sesungguhnya bukan Tuhan yang enggan memberi petunjuk, tapi manusia sendiri yang sibuk menutupi hatinya sehingga petunjuk-Nya tidak datang.

Di setiap pergerakan alam semikro apapun, kita pasti menemukan jejak yang merupakan tanda-tanda adanya Tuhan Yang Maha Pencipta. Kemampuan kita membaca tanda-tanda yang sejatinya merupakan cahaya petunjuk-Nya ini akan mengantarkan kepada pemahaman yang komprehensif terhadap apa yang seharusnya dilakukan manusia untuk menjalani hidup.

Kita akan semakin banyak mendapati pelajaran yang mengajarkan bagaimana agar kita bisa menangkap cahaya petunjuk Tuhan, yang selama ini, sebenarnya sudah ada. Satu persoalan penting yang membuat kita tidak mampu menangkap cahaya petunjuk tersebut dikarenakan yang kita lakukan sehari-hari justeru menutup datangnya petunjuk. Salah satu penutup tirai datangnya petunjuk adalah keakuan kita.

Untuk mampu menangkap cahaya petunjuk Tuhan, kita dituntut untuk terus mencari “pengetahuan” dengan belajar, mendalami dan mengamalkan makrifat. Menurut Abu Yazid Al-Busthami, “Makrifat itu berarti mengetahui bahwa gerak dan diam manusia bergantung pada Tuhan”. Artinya, dalam kehidupan ini, kita harus selalu menjadikanNya tujuan utama. Mendalami makrifat membutuhkan persiapan yang tidak ringan. Meskipun demikian, justru mereka yang mampu bertahan di “dunia” makrifat, kemudian mengaksentuasikan dan mengamalkan dalam keseharian, akan mendapatkan kebahagiaan lahir maupun batin.

Agar kita bisa menangkap cahaya petunjuk Tuhan tersebut, dibutuhkan proses nglakoni yang panjang. Proses ini akan menjadikan manusia yang dimabuk cinta kepada Allah ini makin tenggelam dalam-Nya. Tatkala proses dikesampingkan, ia hanya mendapatkan kenikmatan yang profan dan hampa. Pasalnya, proses tersebut akan membuatnya terbang menuju ruang bening: sebuah ruang yang tak terbatasi oleh ruang dan waktu, dan di dalam ruangan itu ia senantiasa bermesraan denganNya.

Berjalan di atas api lebih mudah bagi manusia secara kodrati daripada mengikuti jalan makrifat. Mengamalkan satu makrifat berarti harus mempelajari pengetahuan yang paripurna, meskipun ketika dibandingkan dengan ilmu Tuhan itu adalah sebuah titik kecil yang tidak ada apa-apanya. Kita harus memiliki pemahaman yang cukup untuk menyadari bahwa ilmu kita sangat sedikit. Dengan kata lain, manusia mampu mencapai ilmu manusia, bahkan kemanusiaan adalah hijab tertebal antara manusia dan Tuhan. Dalam hal ini ada sebuah syair: “Ketidakmampuan memahami itu adalah pemahaman. Tetapi, berhenti di jalan kesalehan adalah penyembahan berhala”.

Melalui makrifat inilah kita akan selalu tersinari cahaya petunjuk Tuhan. Kita pun akan mampu menyibak bayang-bayang semu yang selama ini menutupi jiwa. Kita juga akan mampu mengatasi ketakutan yang menggumpal-gumpal yang seringkali memerosotkan harga diri. Dengan makrifat, kita akan terjaring dalam pelukanNya yang amat menggairahkan. Cahaya petunjuk Tuhan pun terus menyinari langkah kita, sehingga kita tidak tersesat.

Makrifat akan memberikan peneguhan kepada kita tentang kedirian juga tentang adanya Tuhan: sebuah pengetahuan yang berdasarkan afirmasi atas perbuatan-perbuatan Allah, yang juga berarti pengakuan bahwa Zat Yang Mahatinggi dan Mahasuci adalah Pencipta manusia dan segala tindakan mereka; yang menciptakan dunia dari ketiadaan kepada keberadaan dengan perbuatan-Nya dan Pengatur kebaikan dan keburukan serta Pencipta segala yang berguna dan berbahaya.

Berbagai fenomena kehidupan ini hendaknya menjadikan kita mampu untuk melihat tanda-tanda keberadaan Yang Abadi. Makrifat berfungsi sebagai bekal identifikasi jiwa manusia dan sebagai pendukung dalam rangka mengeliminir sifat dan sikap yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

Hidup yang disebabkan makrifat ini memang selalu membuat cinta kepadaNya kian bersenyawa. Cahaya petunjuk itu mampu meluluhkan pelbagai kekotoran yang menempeli pada diri. Dzun Nun Al-Mishri berkata, “Makrifat pada hakekatnya adalah firman Allah tentang cahaya ruhani kepada kalbu kita yang terdalam”, yakni Allah menyinari hati manusia dan menjaganya dari ketercemaran sehingga semua makhluk tidak mempunyai arti biarpun hanya sebiji sawi di dalam hatinya. Kontemplasi tentang rahasia-rahasia Ilahi, lahir dan batin, tidak menguasainya. Dan, bila Allah telah demikian padanya, setiap kejapannya menjadi tindakan kontemplasi..

Barangsiapa yang mendapatkan makrifat ini, ia mendapatkan ledakan kenikmatan: tak terlukis dan di luar rasa biasa. Abu Bakr Wasithi berkata, “Barangsiapa yang diberkati dengan makrifat, (akan) terputus dari segala sesuatu, bahkan dia sepenuhnya bisu”. Nabi Muhammad bersabda, “Aku tidak mampu memuji-Mu dengan tepat”. Padahal, pada saat memuji Allah, Nabi bersabda, “Akulah yang paling fasih di antara orang-orang Arab dan bukan Arab.” Namun, ketika berbicara mengenai Allah, beliau berkata, “Aku tidak tahu bagaimana mengungkapkan pujian kepada-Mu. Aku berbicara kemudian bisu, dari kondisi spiritual kepada keadaan non-spiritual. Engkaulah Engkau. Ucapanku ini entah dariku atau dariMu. Jika aku berbicara dengan bahasaku, aku akan tertabiri oleh pembicaraanku. Jika aku berbicara melaluiMu, kesempurnaanMu akan menjadi cacat. Maka itu, aku tidak akan berbicara”

Demikianlah, kenikmatan tak terperi yang menunjam dalam jiwa seseorang yang mendapatkan makrifat. Cahaya Tuhan akan selalu ditangkupnya dalam dekapan cinta dan rindu yang membakar diri. Bias cahaya ini juga akan menjadikan peraihnya mampu berjalan di garis keseimbangan antara saleh sosial dan saleh ritual. Ganasnya medan kehidupan, kerasnya tantangan hidup dan menderunya kejahatan tiada akan menggoyahkan mereka yang beroleh makrifat. Gerak kehidupannya, bagi penemu cahaya petunjuk Tuhan, merupakan kesan batin: untuk berduaan denganNya.

Bagi mereka, susah senang, bahagia derita, kaya miskin, kehidupan dan kematian tidak berbeda….

Categories: MELIHAT PETUNJUK-NYA | 45 Komentar

Navigasi pos

45 thoughts on “CAHAYA PETUNJUK-NYA DATANG SETIAP SAAT

  1. lor Muria

    Weleh weleh bingung aku Themes nya kok ganti2 teris ya..?? hehehe.. baru mencari jatiThemediri ya KangMas??

  2. petunjuk tuhan itu memang datang setiap saat ibarat sinar matahari yg menyinari bumi, apabila malam tiba maka bukannya matahari berhenti bersinar tapi karena tertutup oleh bumi itu sendiri…begitu pula dengan hati kita yg kotor karena ego pribadi sendiri akan sulit menerima nur Allah…sedangkan pada hati yg jernih maka nur Allah akan mudah ditangkap oleh hati kita yg kemudian dipantulkan menjadi perbuatan kita sehari-hari…apabila ada orang yg bertanya mengenai makrifat….barangkali yg bertanya lebih makrifat dari yg ditanya…

    nuwun

  3. Hidup adalah anugerah Allah yg harus disyukuri dan dimaknai sebagai panggilan sekaligus kehormatan yg mulia,yaitu meneruskan kebaikan dan kasih Allah kepada sesama.Hijaunya hutan -birunya langit dan lautan-suburnya bumi-cerahnya matahari-damainya kehidupan dsb,itulah petunjuk kasih Allah kpd kita.
    Namun rusaknya alam-meluapnya samodra & banjir-lumpur -runtuhnya pesawat-jebolnya tanggul dsb itu juga petunjuk Allah akan kerakusan manusia.
    Wahai manusia…kurang pekakah kita terhadap cahaya dan petunjuk Allah untuk bertobat …..?

    salam rahayu.

  4. Seno'

    Diri kita yang menghalangi cahaya ilahi karena kita selalu menjadikan nafsu sbg raja pada diri kita…
    bagaimana kita dapat melihat tuhan lha wong dia sendiri yang maha melihat..
    maka dari itu yang jadi tugas kita adalah penyatuan diri antara hamba dengan tuhan..
    hingga tidak ada jarak
    ibarat kata yang melihat adalah yg dilihat, yang menyaksikan adalah yg disaksikan…

    salam cinta kasih dan persahabatan

  5. sepertinya ki….ngerti kepada saya, terima kasih, atas pencerahannya memang beberapa hari ini saya lagi cinta dan kasih Tuhan untukmemahami Cahaya Petunjuk Tuhan, seperti apa ? Bagaimana supaya memahami petunjuk Tuhan dlm aktivitas sehari-hari.
    Berbagai tulisan dapat dipahami,akan tetapi pada realita kehidupan kita, amat2 sulit,karena ya….memang kita yang menutup diri kita.

    Terima kasih ki…. semoga, tulisan ini bermanfaat buat saya yang serba kurang dan buat sahabat budiman yang aktif di blog ini. Amiin.,,,,,
    Salam alus, asih dan sejati.

  6. Gagak seta

    biarkan mata hati yg melihat DIA dalam segala rupa ciptaanNYA….

  7. Gagak seta

    biarkan mata hati yg melihat DIA dalam segala rupa ciptaanNYA….

    Salam hormat

  8. wongalus

    Yth Mas abu amili, sejujurnya tidak banyak yg sy ketahui ttg bagaimana cara melihat petunjuk Tuhan. Satu yg sy ugemi yaitu melalui ibarat: Agar air yang akan diminum bersih dari kuman, maka gelas harus jernih dan bersih. Petunjuk Tuhan bisa “diminum” dan dilihat dgn baik bila wadah gelas “hati” kita juga jernih dan bersih. Hati yang masih abu-abu/sedikit kotor/kotor sekali akan menyulitkan kita untuk meminum dan melihat Petunjuk-Nya.

    Tambahan rekan2 yang lain pasti sangat bermanfaat sebagai tambahan referensi. Matur nuwun. Salam.

  9. @M4stono
    Saya ke sini atas undangan @lor lor Muria, untuk membaca komentar sampean comment-634.

    petunjuk tuhan itu memang datang setiap saat ibarat sinar matahari yg menyinari bumi,
    Karena saya MUSLIM dan syahadat dalam tarjamaah adalah:
    Tiada Tuhan selain Allah.
    dhues….
    menurut sayah : petunjuk tuhan … silahkeun tunjuk tuhan sampean, sebab sayah akan memohon hanya kepada PETUNJUK ALLAH saja, sesuai dengan aqidah yang saya anut.

    Wassalam, Haniifa.

  10. lor Muria

    belajar ikhlas dadi manungso
    alon alon waton kelakon
    ====================================================
    COPAS dari Banner….
    bagus sekali untuk jadi bahan postingan…
    Kata2 yang mudah dibaca tetapi sulit untuk diwujudkan bagi diri yang belum Mendapatkan Berkah dan RahmatNYA
    Salam Asah asih asuh

  11. KangBoed

    Wadooooooh.. hehehe.. petunjuk TUHAN.. hidayahNYA sungguh setiap detik setiap menit setiap jam setiap waktu selalu turun.. bahkan TANGAN TUHAN tiadalah pernah terangkat.. selalu terjulur kebawah menantikan hambaNYA yang mau menyambut uluran tanganNYA dalam tangis PENYERAHAN DIRI TOTAL.. karena begitu terangnya NUR itu sehingga sulitlah untuk menerima dan melihatnya.. padahal petunjuk itu begitu jelas dan nyata..
    SALAM SAYANG
    SALAM RINDU untukmu.. mas Wong Alus
    Salam SEJATI buat poro sedulur

  12. KangBoed

    Setiap manusia bebas memilih menerima menyambut DIA atau tetap menolak DIA.. menyaksikan keindahan dalam diri ataupun diluar dari pada diri.. silahkan.. melihat keindahan dan kebesaran ciptaanNYA.. yang terutama temukan CINTA.. keluar dan kedalam jika tiada mengantarkan pada satu titik percumalah.. tuntaskan semua perjalanan.. jangan tertipu oleh kedirian dan keegoan yang samar.. hanya CINTA yang bisa dimurnikan.. temukan CINTA maka tiada satupun yang dapat menutupinya.. gelombang energi CINTA.. sungguh sangatlah HALUS.. seperti mas Wong Halus yang baik hati.. halus di sini di alam sana bagaikan air bah yang tumpah
    Salam Sayang Mas Wong Alus
    dari
    ci OON surOON

  13. Yth Ki Lor Muria, ya sepakat! sulit mewujudkannya. sy malah merasa sekarang ini msh jd setengah manusia (merasa punya kesadaran). yang setengahnya bisa dominan setan (menuruti nafsu), bisa dominan hewan (menuruti instink). Maka usaha menjadi manusia semoga menjadi usaha mulia yg diridhoi-Nya. Lak mekaten to ki? salam

  14. Satu lagi tambahan dari kerabat karib kita AL HABIB KANG BOED yang ilmu BOTOL KOSONGNYA SUDAH TINGGI. Bahwa untuk menerima/melihat petunjuk-Nya adalah tangis PENYERAHAN DIRI TOTAL KEPADA-NYA JUA.
    PENYERAHAN DIRI TOTAL PADA-DIA yang merupakan SUMBER DARI SEGALA SUMBER CINTA (Ar Rahim).

    Nuwun Kang Boed. Salam sayang juga utk panjenengan Kang. Smoga selalu suwung dalam limpahan ArRahim.

  15. agus pandesyah

    PENYERAHAN DIRI SECARA TOTAL adalah kunci yang sangat penting dalam hubungan kita dengan Tuhan YME . Hanya dengan PENYERAHAN DIRI SECARA TOTAL ( pasrah ) kepadaNyalah kita dapat merasakan dan membiarkan berkat Tuhan bekerja dengan sebaik-baiknya pada kita dalam segala hal ,membantu,menuntun ,melindungi kita dan memberikan kepada kita yang terbaik menurut kehendakNYA.
    Salam kasih sayang dan kedamaian……. Mas Wong Alus.

  16. @All
    بسم الله الر حمن الر حيم
    Laa Ilaha Illa Allah
    Tiada Tuhan selain Allah.

    @lor Muria
    Dari pada OMDO coba sampean hitung sendiri asma Allah didalam Al Qur’an, mari kita cek bersama-sama disinih:

    http://haniifa.wordpress.com/2009/01/08/saya-tidak-sepintar-dr-rashad-khalifa-tapi-tidak-bodoh/

    Wassalam, Haniifa.

  17. Dalem banget artikelnya @wongalus…
    Jalan panjang para sufi dan orang bijak sejak ribuan tahun yang lalu, pastinya tidak semudah cari ilmu kebal atau meraih gelar doktor di universitas. Makrifat oh makrifat…
    Salam takzim selalu.

  18. Jadi ingat teman saya yang sekarang sudah bergelar doktor. Dia anak seorang tukang becak mendapat gelar doktornya dari ngemis2. Aslinya mojorembun, nganjuk. Ke sana kemari naik sepeda pancal, pakai batik dan membawa keranjang. kenapa pakai batik? “agar mudah masuk ke orang menyelenggarakan hajatan dan dianggap tamunya…” ujarnya terkekeh kekeh. Dia ahli sastra jawa, buku-buku karangannya sangat banyak terbit, termasuk kamus bahasa jawa. Namanya Doktor Purwadi, M.Hum yang kini mengabdi jadi dosen di Universitas Negeri Jogjakarta. Kang Poer.. apa panjenengan membaca tulisan ini ya? hehehe… semoga…
    Salam kenal mas refa.. semoga kita selalu bermakrifat di manapun dan kapanpun berada. wass..

  19. @Wong Alus
    Kalo bigitu sampean harus bisa pandai bersyukur kepada Allahu subhanahu wa ta’ala , biar selalu ema’ ripat… eh keciprat ding 😀

    Coba baca geeh, ada doktor disanah hehehe…..

  20. wongalus

    Yth mas haniifa, saya memang harus belajar untuk mensyukuri pemberian-Nya yang sangat luar biasa. Mripat/mata saya memang terlalu banyak dilabur oleh semesta materi kebendaan. Telinga saya terlalu banyak dijejali dengan sumpah serapah dan kata-kata yang tidak bermutu. Hati saya terlalu banyak dikotori oleh tinja-tinja nafsu dan ego. Kesemuanya akhirnya membentuk dunia saya yang tidak indah dan sangat temporer. Untung tuhan masih memberi waktu untuk bertobat dan melapangkan jalan-Nya agar saya lewati. dalam kadar dan usaha yang terlalu kecil untuk kembali ke jalan yang lurus menembus aras langit-Nya yang tiada berhingga… Ya Allah, maafkan saya dan masukkan saya terserah apakah ke surgamu atau nerakamu karena aku percaya.. pemberian-Mu pasti yang terbaik. Makasih mas haniifa yang telah mengingatkan saya. Semoga kita semua selalu eling dan waspada terhadap petunjuk dan peringatan-Nya. wass..

  21. @Wong Alus
    Batu keras harus ditumbuk dengan PALU BESAR, bahkan bukit cadas terbiasa juga dengan menggunkan beberapa dinamit, bukan ?!

    Dengan analogis yang sama maka saya gunakan yang sampean definisiken “sumpah serapah dan kata-kata yang tidak bermutu”….

    Yaa Allah, apunilah kami dan masukanlah kami kedalam syurgamu serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
    dan janganlah kami termasuk golongan do’anya @Wong Alus, Amin

    nb:
    (Apa sampean siap masuk neraka gituh ?! kok do’anya aneh hehehe….. )

    Wassalam, Haniifa.

  22. @Wong Alus
    Ya Allah, maafkan saya dan masukkan saya terserah apakah ke surgamu atau nerakamu karena aku percaya..
    _________________
    Hua.ha.ha.
    Baru dengan omelan orang ajah, udah mringis… apalagi masuk neraka, dasar munafik… hehehe

  23. qarrobin

    Boleh tanya nih…………

    Abu Yazid Al-Busthami, sama atau beda dengan Yazid bin Muawiyah?

    tolong dijawab ya,

  24. mas iki

    @haniifa
    saya yakin anda masih mengira ngira

  25. lor Muria

    @ mas iki

    Untuk lebih lengkapnya ada disini:
    http://haniifa.wordpress.com/2009/07/29/sudah-saya-baca/
    dan disini:
    http://haniifa.wordpress.com/2009/05/13/rahasia-alquran-dibalik-huruf-hijaiyah/

    Buktikan sendiri
    dengan hati nurani yang bersih dan damai.

  26. @Oom Iki
    saya yakin anda masih mengira ngira
    _____________________________________
    Alhamdulillah… tolong bantu-bantu saya jikalau ada kekhilafan atau kelemahan yang disengaja / tanpa disengaja pada artikel berikut :

    http://haniifa.wordpress.com/2009/01/08/saya-tidak-sepintar-dr-rashad-khalifa-tapi-tidak-bodoh/

    Dr. Rashad Khalifa adalah S-3 KIMA, sedangkan @Haniifa… S-teler campur S-lilin 😀

  27. @Oom Iki
    saya yakin anda masih mengira ngira
    _____________________________________
    Di tunggu saran dan kritiknya di:
    http://haniifa.wordpress.com/2009/05/13/rahasia-alquran-dibalik-huruf-hijaiyah/

    Jumlah huruf Al Fatihaah
    Menurut perkiraan @Haniifa = 140 huruf
    Menurut perkiraan Dr. Dr. Ahmad Musthafa Mutawalli = 139 huruf

    Nah… sekarang menurut Oom Iki, berapa gituh jumlah total huruf pada Surah Al Fatihaah ?!

    Jangan OMDO… yach 😀 😆

  28. Numpang lewat ah ….
    @qarrobin,
    Abu Yazid Al-Busthami itu Grandmaster Sufi (Guru Mursyid Naqsybandiyyah), jangan sampai salah tempel dengan Yazid-nya Muawiyah.

    @wongalus,
    Sudah nyebut teman baik kepada Purwadi, berarti gak jauh-jauh dari kampus biru ya…

    Salam.

  29. Yth Mas Refa, injih benar mas. Dia teman saya seangkatan di kampus biru namun beda jurusan. Dia ngangsu kawruh tentang sastra jawa, saya bersama ki sabdalangit ngangsu kawruh tentang hakikat. Panjenengan dari sana juga ya? nuwun…

  30. lor Muria

    @WongAlus
    Hehehe..pada reuni ya…dari kampus biru..??
    Hihihihi…jelek2 gini saya juga pernah ngangsu kaweruh di kambus biru… jadi ikutan reuni yach…..
    Entah aku seangkatan dengan siapa..ya???….yang jelas waktu OPSPEK yang jadi ketua SENAT UN waktu itu sdr ANIS BASWEDAN, sekarang Rektor Univ Paramadina.
    dan aku REKTOR Keluargaku sendiri …hehehe…
    Jadi ingat…CINTAKU DIKAMPUS BIRU…welehweleh…..
    maaf KI ngelantur.
    nuwun

  31. Lho iya to ki? dari fakultas apaan dulu? berarti tahun masuknya tahun berapa ki? Nuwun.

    salam reuni

  32. mas iki

    @hanifa
    Omdo omong doang ya…………he..he..jika ingin nyambung belajar tasawuf

  33. @wongalus
    Datang lagi ahh…. nyambung tulisan. Kalu catatanku gak salah : Anis B 88 … Purwadi 89…
    Aku lebih tua lagi dari mereka …. he..he… ternyata baru sadar kalau sudah tua.
    Salam hormat.

  34. @Oon Iki… ehhh salah.. IKi Oon
    hua.ha.ha.
    Hey Ki dungu … baca neeh , siapa yang OMDO…?!” 😀 😆

    Ki Dungu = Oon IKI … hahaha….

  35. @All
    Awas lho… tasawuf itu harus makan bubuk tai biar pinter, kata si Wawan… 😀

  36. lor Muria

    @wongalus
    @Mas Refa
    Jadi saya masih kanak2 ya dari Panjenengan…
    saya 91..mas….Fakultas Skip Utara
    salam reuni

  37. lor Muria

    Masih baik daripada kakek2 yang bisanya mengumpat, asal jangan mengumpat malaikat Maut ya.. hehehe…
    santai aja gitu………

  38. lor Muria

    @Haniifa
    🙂

  39. mas iki

    @haniifa
    ha..ha…ha…

  40. Cekixkix

    ha…ha…ha… Cekixkix….kix…kix…

  41. lor MURIA

    🙂 🙂 🙂

  42. yan@ganti-nama

    ikut belajar ..

  43. agus

    bg yg ada msalah ttg santet,guna guna,atau hal gaib,
    saya siap bantu,
    hub
    mbahagus23@yahoo.co.id
    (melayani pesugihan putih)
    wslm

  44. Logikanya atau dalil Aqlinya begini: Orang-orang yang tidak mendapat petunjuk-Nya,tidak menerima petunjuk-Nya,tidak mengikuti petunjuk-Nya PASTI akan disiksa dalam api neraka karena murka_Nya dan keadilan_Nya…. Jadi MUSTAHIL DIA(HUWA) Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang itu Menyiksa makhluk-Nya padahal DIA sendiri tidak memberi SEBAB atau WASILAH atau SARANA untuk terhindar dari MURKA dan ADZAB-Nya yang amat pedih itu,yang disediakan bagi orang yang tidak mengikuti petunjuk dan menerima hidayah-Nya itu.Dan ini adalah janji-Nya,dan DIA ALLAH itu tidak akan pernah menginkari janji-Nya. Jadi PENGERTIAN atau Pemahaman(PRESEPSI) dalil aqli yang rasional dan masuk akal tentang kalimat,” DIA MENYESATKAN SIAPA YANG DIA KEHENDAKI,atau SESUNGGUHNYA DIA TIDAK MEMBERI PETUNJUK KAUM YANG KAFIR atau ALLAH MENGUNCI HATI-NYA,” adalah bermakna:,” ALLAH TELAH MENURUNKAN PETUNJUKNYA BERUPA KEBENARAN AL-QUR’AN DAN SABDA KANJENG NABI YANG DISAMPAIKAN MELALUI PARA ULAMA PEWARIS NABI BERUPA PETUNUJUK UMUM UNTUK RAHMAT SEMESTA ALAM MENJAGA DIRI,KELUARGA,MASYARAKAT DAN PENGUASA DARI SIKSA API NERAKA,KEMUDIAN DENGAN BUJUK RAYU DARI SETAN DAN KEINGINAN NAFSU,DENGAN PILIHANYA YANG TIDAK DICEGAH OLEH ALLAH ATAU ATAS IDZIN ALLAH ATAS PILIHAN BEBAS JIN DAN MANUSIA,UNTUK MENOLAK,MEMBANGKANG,MENGINGKARI PETUNJUK ITU….MAKA JADILAH MEREKA YANG MENOLAK PETUNJUK ITU TERMASUK ORANG-ORANG YANG SESAT….. LAW KUNNA NAS MA’U AW NA’QILU WA KUNNA FI ASH HAABIS SA’IIR..FA’TAROFU BIDZAMBIHIM FASUHQOL LI ASHHABIS SA’IIR……….

  45. asalamualaiykum …ngiring nyimak mugia ka cipratan kaweruh si nareng ….pencerahan ..amin
    salam hormat ka sadaya sesepuh …..

Tinggalkan komentar