Daily Archives: 29 Mei 2009

IRONI MANUSIA MODERN: BUNUH DIRI


Bertrand Russell, filsuf Inggris: kemajuan-kemajuan material di era modern ternyata tidak dibarengi oleh kemajuan dibidang moral-spiritual. Peradaban modern ditandai oleh terputusnya rantai kemajuan material dan kemajuan moral-spiritual. Apakah agama mampu menjadi obat? Berikut refleksi sederhana.

college-depressionErich Fromm, psikolog mengungkapkan hal yang sama. ”Manusia modern menghadapi suatu ironi. Mereka berjaya dalam menggapai capaian-capaian material, namun kehidupan mereka dipenuhi keresahan jiwa. Orang-orang modern banyak yang sangat rentan terhadap stress, depresi, merasa teralienasi (meski mereka hidup bersama orang lain) mengalami berbagai penyakit kejiwaan, hingga memutuskan untuk bunuh diri.”

Erich Fromm memberi contoh fakta yang menjadi problem manusia modern di Eropa dan Amerika, yaitu tingginya angka bunuh diri di kalangan lansia di negara yang berjaya dibidang ekonomi. Meski mereka hidup di panti werdha (settlement) yang memadai bersama orang-orang yang seusia serta mendapat berbagai jaminan sosial, banyak di antara mereka yang memutuskan untuk bunuh diri. Kebutuhan utama manusia yaitu menyembah Tuhan Yang Maha Esa, belum dipenuhi oleh peradaban Barat (dalam hal ini adalah oleh settlement yang ada di Amerika).

Problem kejiwaan manusia sebagaimana digambarkan di atas hampir terjadi di seluruh muka bumi, termasuk di Indonesia. Stress, depresi, merasa teralienasi, berbagai penyakit psikologis, agresivitas, kekerasan, pembunuhan, penjarahan, menjadi kosa kata yang sangat akrab, di samping karena kita lihat sendiri fenomenanya di depan mata kita, juga karena kita mengalaminya sendiri.

Apakah agama mampu menjadi obat penyakit kejiwaan manusia modern? Konon, keimanan kepada Tuhan merupakan kekuatan luar biasa yang membekali manusia yang religius dengan kekuatan ruhaniah yang menopangnya dalam menanggung beban hidup, menghindarkannya dari keresahan yang menimpa banyak manusia modern yang didominasi oleh kehidupan materi dan persaingan keras guna meraih pendapatan materi, tapi pada saat yang sama ia membutuhkan hidangan ruhaniah.

Peran keimanan dalam mengatasi berbagai problem manusia jauh-jauh hari telah diperkenalkan oleh psikolog-psikolog Barat. William James berujar, ”Tidak ragu lagi bahwa terapi yag terbaik bagi keresahan adalah keimanan kepada Tuhan. Keimanan kepada Tuhan merupakan kekuatan yang tidak boleh tidak harus dipenuhi untuk menopang seseorang dalam hidup ini”. Lebih lanjut ia berkata : “Antara Tuhan dengan kita ada hubungan yang tidak terputus. Apabila kita menundukkan diri di bawah pengarahan-Nya, maka semua cita-cita dan harapan kita akan tercapai”.

Orang-orang yang religius memiliki kepribadian yang lebih kuat dan terhindar dari berbagai penyakit jiwa. Henry Link, psikolog Amerika, menyatakan bahwa berdasarkan pengalamannya yang lama dalam menerapkan percobaan-percobaan kejiwaan atas kaum buruh dalam proses pemilihan dan pengarahan profesi, ia mendapatkan bahwa pribadi-pribadi yang religius dan sering mendatangai tempat ibadah memiliki kepribadian yang lebih kuat dan baik ketimbang pribadi-pribadi yang tidak beragama atau tidak menjalankan sama sekali suatu macam ibadah. Sementara itu A.A. Brill, juga psikolog, berkata : “Individu yang benar-benar religius tidak akan pernah menderita sakit jiwa”.

Berbagai bukti empiris di Barat dan di Timur menunjukkan bahwa keberagamaan, keimanan, dan spiritualitas mengembangkan kepribadian seseorang dan sekaligus menurunkan problem-problem psikologis yang dialaminya. Carl G. Jung, setelah sekian lama dalam terapi psikologi berkata : “Selama tiga puluh tahun yang lalu, pribadi-pribadi dari berbagai bangsa di dunia telah mengadakan konseling denganku dan aku pun telah menyebuhkan banyak pasien. Tidak kudapatkan seorang pasien pun di antara para pasien yang telah berada pada penggal kedua umur mereka (lebih dari tiga puluh tahun) yang problem esensialnya bukan wawasan agama tentang kehidupan. Dapat kukatakan mereka telah menjadi mangsa penyakit. Sebab mereka telah kehilangan setiap agama-agama yang ada pada setiap masa. Sungguh tidak ada seorang pun di antara mereka yang menjadi sembuh, kecuali setelah ia kembali kepada wawasan agama tentang kehidupan.

Pada dasarnya agama Islam mengenal tiga tahap terapi, yaitu PEMBERSIHAN DIRI (pengosongan diri atau sterilisasi dari sifat buruk dan hawa nafsu), pengembangan diri (pengisian sifat-sifat, cara berpikir, dan kebiasaan baik), dan penyempurnaan diri (tercapainya secara optimal upaya pengabdian kepada Allah dan kasih sayang dengan sesama). Hal ini searah dengan apa yang kita kenal dalam dunia Tasawuf, yaitu takhali, tahalli, dan tajali. Untuk melewati setiap tahap terapi di atas ada banyak teknik yang sebaiknya dilakukan. Pada dasarnya di antara berbagai teknik psikoterapi Islami itu dapat dilakukan penggolongan pendekatan, yaitu pendekatan kognitif-behavioral dan pendekatan psiko-spiritual. Pendekatan kognitif-behavioral menekankan penggunaan kesadaran atau akal pikir manusia untuk membantu penyelesaian problem. Pendekatan psiko-spiritual dilakukan dengan maksud untuk mendekatkan diri dengan Allah Azza wa jalla, yang merupakan sumber ampunan, ide, ketenangan dan sebagainya.

Dalam Tahap Pembersihan Diri, secara khusus memiliki tujuan untuk dapat mengenali, menguasai dan membersihkan diri dari sifat-sifat, cara berpikir, atau kebiasaan buruk yang sudah melekat dalam diri seseorang. Setidaknya ada beberapa teknik yang digunakan untuk membersihkan diri, yaitu (a) teknik pengenalan diri yang terdiri atas talqin, introspeksi dan pemantauan diri, (b) teknik pengembangan kontrol diri yang meliputi teknik “puasa” dan teknik paradoks, (c) teknik pembersihan diri yang meliputi teknik dzikir, teknik puasa, teknik membaca Al-Qur’an.

Sementara pada TAHAP PENGEMBANGAN DIRI, Setelah diri dibebaskan dari berbagai kekurangan, penyakit hati, dan sebagainya, manusia perlu dibawa kepada situasi baru, yaitu pengembangan diri. Tujuannya adalah menumbuhkan sifat-sifat terpuji dalam diri seseorang. Teknik yang dapat digunakan adalah teknik internalisasi asmaul husna, teknik teladan rasul dan teknik pengembangan hubungan baik dengan sesama manusia.

Teknik Internalisasi Sifat-sifat Baik. Dalam hal ini seseorang mempelajai sifat-sifat baik yang patut dimiliki manusia. Sifat-sifat baik itu dapat diambil dari ajaran agama atau ajaran moral yang lain. Namun, sifat baik yang tidak diragukan relativitasnya dapat diambil dari asmaul husna. Allah memiliki sejumlah 99 nama baik (asmaul husna) seperti pengasih (ar-rohman), penyayang (ar-rahiim), pengampun (al-ghaffar), pemberi petunjuk (al-rasyid), dan seterusnya. Individu diminta untuk menghayati dan memasukkan nilai-nilai yang terkandung dalam asmaul husna, misalnya menumbuhkan rasa kasih sayang dan pengampunan terhadap sesama. Dalam tasawuf, cara yang ditempuh adalah mengulang-ulang nama tadi dengan jumlah bilangan tertentu.

Teknik Peneladanan. Teknik ini dilakukan dengan meneladani seseorang yang dianggap memiliki standar nilai dan perilaku yang tingggi. Dalam Islam yang merupakan teladan yang terbaik adalah Rasulullah yang merupakan Al-Qur’an yang hidup. Kalau seseorang mengharapkan dirinya memiliki jiwa dan perilaku yang baik sebagaimana diidealkan Al-Qur’an, maka yang dapat dia lakukan adalah meneladani bagaimana Al-Qur’an itu dalam diri manusia. Maka teladanilah Rasul. Rasul adalah suri tauladan sebagaimana Al-Qur’an.

Jika pada tahap pengembangan banyak memfokuskan pada upaya memulai hubungan dengan sesama manusia dan melakukan hubungan dengan Allah dalam dataran syariah, maka dalam TAHAP PENYEMPURNAAN DIRI adalah tahap peningkatan hubungan dengan Allah Azza wa jala dan hubungan dengan sesama. Hubungan yang semula hanya sebatas dalam kegiatan ritual, ditingkatkan menjadi hubungan yang penuh “keakraban”. Kualitas semacam ini akan menghasilkan berbagai pengalaman keagamaan dalam diri seseorang. Hubungan yang semula untuk memperoleh keuntungan pribadi dan orang lain, dilanjutkan dengan hubungan yang bervisi, menghasilkan kebaikan dan pengembangan pribadi bagi orang lain. Hubungan tersebut merupakan manifestasi usaha menjalankan fungsi kekhalifahan, yaitu berupaya untuk menghadirkan rahmatan lil ‘alamin (kebaikan di seluruh bumi) bagi seluruh umat manusia.

Wong Alus

Categories: MODERNITAS | Tag: , , , , , , | 1 Komentar

MANUSIA MENCIPTAKAN MANUSIA


Manusia dan berbagai polah tingkahnya selalu saja menjadi problema, sekaligus misteri. Ini adalah problem etika: bagaimana bila manusia (BUKAN TUHAN) menciptakan  manusia dengan cara kloning?

Sejak zaman prasejarah sampai sekarang ini setiap penemuan baru sebagai hasil teknologi dan ilmu pengetahuan selalu menghasilkan pertentangan mengenai dampak positif dan negatifnya. Seperti penemuan api, kapak, mesin-mesin, alat-alat komunikasi, demikianpun dalam bidang bioteknologi (rekayasa genetika) selalu ada yang mendukung dan ada yang menentang

Rekayasa genetika (teknologi rekombinan, kloning, transgenik) sampai saat ini juga masih menjadi masalah karena pertentangan cara pandang antar berbagai kalangan, mulai dari individu, kelompok, politikus, negarawan bahkan kalangan rohaniawan. Masalah utama bukan lagi pada teknologinya tetapi pada penerimaan masyarakat terhadap hasil-hasil rekayasa genetika. Apalagi masalah kloning manusia yang berhubungan langsung dengan kehidupan di bumi ini.

Seperti poling pendapat yang dilakukan oleh majalah Time dan CNN pada bulan Februari 2001, dimana hasilnya 90 % menyatakan bahwa kloning manusia merupakan ide yang buruk, bahkan 69 % menjawab bahwa kloning manusia melawan Tuhan. Sekalipun para ilmuan mengungkapkan bahwa kloning yang dilakukan bertujuan untuk penyembuhan penyakit (terapeutik), seperti keberhasilan perusahaan bioteknologi Advanced Cell Tecnology (ACT) Inc. dari Worcester, Massachusetts, Amerika Serikat, mengembangkan sel tunas (sel stem) menjadi sel tertentu untuk menggantikan jaringan tubuh yang terserang penyakit; tetapi tetap masih ada kontroversi antar berbagai kalangan.

Setidaknya, kekhawatiran tentang kloning manusia dilatarbelakangi oleh proses kloning yang dianggap melawan kodrat, karena dalam kloning itu akan menghasilkan individu yang sama, sekalipun beda generasi, menghasilkan individu “robot terminator” , perusak dan tidak berperasaan, dan menghasilkan individu sesuai kehendak manusia. Bukan kehendak Tuhan.

Masalah-masalah ini dikaji secara mendalam dalam bioetika. Kini secara universal sudah ada kesepakatan oleh semua bangsa seperti yang telah dikemukakan dalam Universal Declaration on the Human Genome and Human Rights, 1997. Apakah benar proses kloning menghasilkan individu yang sama?

Pengertian kloning yaitu : gen-gen yang direkombinasi dan di kembangkan. Kloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari bahasa Yunani “klon” yang artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Kata ini digunakan dalam dua pengertian (1) klon sel adalah sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal dari satu sel. (2) klon gen atau molekuler adalah sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel inang (5)

Proses kloning manusia dapat digambarkan dijelaskan secara sederhana sebagai berikut : Pertama, Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning. Kedua, Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipisahkan dari sel. Ketiga, Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan kemudian intinya dipisahkan. Keempat, Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur. Kelima, Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio. Keenam, Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim. Ketujuh, Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.

Dari pengertian kloning dan prosesnya di atas yang menghasilkan individu baru dan mempunyai sifat genetik yang “identik” (sama). Sifat “identik” inilah yang akan coba dibahas dalam koridor ruang – waktu proses kloning.

Reaksi-reaksi kimia = biokimia yang terjadi pada organisme berlangsung dalam batasan yang diberikan oleh ukuran sel dan ruang-ruang di dalamnya, juga oleh sifat-sifat fisik dan kimia yang sejalan dengan kehidupan sel. Terciptanya ruang-ruang pada waktu tertentu di dalam sel karena adanya materi-materi di dalamnya yang saling berinteraksi. Materi-materi itu yang menurut Alexander di atas merupakan hasil penggabungan-pengabungan kejadian-kejadian murni yang membentuk ruang-waktu. Materi-materi yang dimaksud disini adalah: quark, sub atom (electron, proton, netron), atom, unsur-unsur, molekul sederhana , makro molekul seperti DNA dan RNA yang menjadi penyusun gen-gen yang diwariskan di dalam sel-sel yang berkembang menjadi jaringan-jaringan, organ-organ makhluk hidup.

Pada setiap tingkatan materi di atas dalam interaksinya menghasilkan ruang-waktu dan sebaliknya adanya ruang-waktu karena adanya interaksi materi-materi, dimana menghasilkan sifat-sifat tertentu yang menjadi ciri materi itu. Apabila kita memandang sifat-sifat itu dalam konsep ruang–waktu menurut Newton, maka sifat-sifat itu bersifat mutlak (tidak berubah) sedangkan menurut Einstein, maka kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat itu adalah relatif.

Sifat relatif materi menurut Einstein, menyatakan bahwa ke 20 asam amino penyusun protein bukan hanya merupakan 20 unit penyandi, karena setiap asam amino dapat memberikan arti yang berbeda-beda pada protein, selanjutnya dikatakan bahwa kromosom dan gen bersifat tidak stabil dan bukan merupakan struktur inert, molekul-molekul ini dapat mengalami mutasi dan kadang-kadang menyebabkan gangguan serius pada fungsi biologi. Walaupun setiap spesies dipercaya tercipta secara khusus tetapi kenyataan menunjukkan bahwa di dalam spesies terdapat keragaman.

Apabila kita menarik lebih jauh ke belakang atau menguraikan materi (gen) menjadi unsur-unsur pembentuknya, kemudian unsur itu menjadi atom-atom dan memperhatikan reaksi kimia yang terjadi maka kita akan temukan berbagai sifat yang berbeda dari materi itu. Sifat yang berbeda disebabkan oleh elektron dalam atom unsur penyebab terjadinya reaksi kimia berada dalam “orbital” (kebolehjadian ditemukannya electrón) yang membuat struktur atom unsur-unsur unik. Karena dalam orbital , maka tidak diketahui di bagian mana (ruang-waktu mana) reaksi/interaksi itu terjadi; sehingga ada kemungkinan besar sekalipun unsur-unsur pembentuknya sama, tetapi dapat menghasilkan materi-materi yang mempunyai sifat yang berbeda.

Apalagi sementara /setelah ditemukan pasangan-pasangan gen manusia yang berjumlah sekitar 3 milyar tentunya dalam interaksinya misalnya dengan proses kloning, yang sekalipun diatur sedemikian rupa, akan tetapi pasti menghasilkan individu yang berbeda dengan induknya. Dari uraian diatas maka disimpulkan bahwa proses kloning tidak mungkin menghasilkan individu yang “identik” alias sama sehingga sangat sesuai dengan Kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.

Wong Alus

Categories: REKAYASA GENETIKA | Tag: , , | 4 Komentar

HAKEKAT RUANG DAN WAKTU


Bagi yang suka belajar ilmu filsafat, tulisan ini sekedar mengingatkan pelajaran PENGANTAR FILSAFAT. Tujuan pemuatan artikel sederhana ini tidak lain agar bisa menjadi dasar pemahaman kita terhadap dunia fisik ditinjau dari kacamata sains. Salam.Wong Alus

Dalam memahami alam fisik dari quark – atom – unsur – molekul organik/anorganik – sampai jagad raya ini, kita tidak dapat meninggalkan pengertian mengenai ruang dan waktu. Pengertian ruang dan waktu menurut para ahli seperti yang dikemukakan dalam Kattsoff (1996)(4) adalah sebagai berikut :

Menurut ajaran Newton ruang dan waktu adalah objektif, mutlak dan bersifat universal. Ruang mempunyai tiga matra, yaitu atas-bawah, depan belakang, kiri kanan. Sedangkan waktu hanya bermatra depan belakang. Di dalam ruang kita dapat pergi ke setiap arah; di dalam waktu kita hanya dapat pergi ke depan. Untuk dapat menjelaskan bahwa ruang dan waktu bersifat mutlak, maka Newton mengemukakan hukum gerakan yang hakiki dari fisika kuno sebagai berikut :”Suatu benda terus berada dalam keadaan diam atau bergerak, kecuali apabila mendapat pengaruh dari suatu keadaan yang terdapat di luar dirinya. Jika sesuatu benda dalam keadaan bergerak, maka ia akan tetap bergerak, kecuali jika ada sesuatu – sesuatu kekuatan – yang mengubah gerakan tersebut. Gerakan merupakan akibat suatu kekuatan yang mempengaruhi massa”. Jadi di sini gerakan bersifat mutlak yang terjadi di dalam ruang dan waktu; dengan demikian ruang dan waktu juga bersifat mutlak.

Gagasan-gagasan mengenai ruang dan waktu yang bersifat mutlak di atas ternyata menemui kesukara-kesukaran karena timbulnya paradoks-paradoks maupun setelah ditemukannya hukum relatifitas oleh Einstein serta kesukaran-kesukaran dalam pengamatan.

Paradoks yang terkenal dikemukakan oleh Zeno (kira-kira 490 – 430 S.M.), ia menyatakan bahwa banyak keganjilan akan terjadi jika orang mengatakan bahwa gerakan merupakan suatu kenyataan. Salah satu paradoks dikemukakan di sini yaitu “anak panah yang melayang” (Jika kita memiliki anak panah ukuran 3 meter berarti menempati ruang sepanjang 3 meter, kemudian anak panah itu kita lepaskan dan bergerak dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Setiap saat dalam keadaan melayang anak panah tersebut tetap berukuran 3 meter berarti menempati ruang sepanjang 3 meter. Sedangkan kita mengatakan bahwa berukuran sepanjang 3 meter berarti menempati ruang sepanjang 3 meter dan berhubung dengan itu, maka setiap saat dalam keadaan melayang anak panah tersebut berada dalam keadaan diam. Maka dalam hal ini terdapat suatu contradictio in terminis).

Kesukaran berkenan dengan pengamatan, misalnya apakah benar sesuatu yang terlihat antara dua obyek adalah suatu ruang ?. Gambaran pengamatan pada bola mata kita bermatra dua, dan jarak (ruang) yang kita alami berasal dari tangkapan indrawi dalam otot mata. Ini berarti bahwa yang kita tangkap itu bukanlah ruang sebagai kenyataan, melainkan sekedar jarak-jarak yang memisahkan obyek-obyek, karena seandainya tidak terdapat obyek di situ, maka tidak ada sesuatupun yang kita lihat. Jika demikian, maka gerakan , waktu dan ruang mengacu pada suatu obyek tertentu. Jadi jika tidak ada obyek, maka tidak mungkin kita dapat menangkap ruang, waktu dan gerakan yang mutlak dalam kenyataannya.

Menurut ajaran Einstein, ruang dan waktu bersifat relatif. Ruang tergantung pada pengamatnya. Ruang merupakan semacam hubungan antara benda-benda yang diukur dengan cara-cara tertentu. Dengan demikian apabila pengukurannya dilakukan dengan cara yang berbeda, maka hasilnyapun akan berbeda. Waktu juga bersifat relatif karena hasil pengukuran terhadap hubungan-hubungan yang menyangkut waktu tergantung pada pengertian keserampakan (simultaneity); karena apabila sesuatu terjadi, misalnya ledakan, maka kuatnya bunyi ledakan akan berbeda di berbagai tempat. Selanjutnya H.A. Lorentz membuat suatu teori “ persamaan transformasi” yang melukiskan hubungan antara cara-cara pengukuran jarak – juga cara-cara pengukuran waktu – yang menyangkut dua pengamat yang mempunyai kerangka acuan yang berbeda dan berada dalam keadaan bergerak secara lurus, yang saling mendekati.

Di sini didapatkan sebenarnya jarak merupakan sekedar ukuran untuk menentukan ruang; demikianpun dengan transformasi dengan waktu dan hubungannya dengan ruang; Kita tidak akan pernah mengetahui waktu secara tepat apabila tidak memperhitungkan koordinat ruang dan sebaliknya kita tidak akan mengetahui ruang dari suatu obyek bila tidak memperhitungkan koordinat waktu. Sesungguhnya tidak ada waktu yang bersifat mandiri / mutlak, tidak ada ruang yang terpisah dari waktu atau waktu yang terpisah dari ruang yang ada hanyalah ruang-waktu. Akhirnya mulai saat ini kita harus memandang ruang dan waktu secara kontinuum, jalin-menjalin secara tidak terpisahkan, yang satu tidak mungkin ada tanpa yang lainnya; keduanya merupakan satu kesatuan yang menyebabkan timbulnya segenap kenyataan. Dengan demikian waktu, ruang merupakan sekedar matra dari ruang-waktu.

Menurut Alexander, jika kita berusaha memehami ruang dan waktu dalam keadaan apa adanya, maka yang terjadi ialah bahwa kita berusaha memahami benda-benda serta kejadian-kejadian dalam keadaannya yang paling sederhana serta paling mendasar dalam ruang (extension) serta bertahan dalam waktu (enduring), dengan segenap sifat-sifat yang dipunyai oleh kedua macam ciri tersebut. Baik ruang maupun waktu tidak berada sendiri-sendiri secara terpisah, dan kedua-duanya tampil di depan kita secara empiris. Jika tidak ada waktu, maka tidak mungkin ada bagian dari ruang, bahkan yang ada hanyalah kehampaan belaka; dan demikian pula halnya dengan ruang, dalam hubungannya dengan waktu.

Selanjutnya, sehubungan dengan itu tidak mungkin ada titik-titik yang menyusun ruang, tanpa sekelumit waktu yang dapat menimbulkan gagasan kejadian-kejadian murni (pure events) sehingga dapatlah dikatakan bahwa ruang – waktu merupakan keadaan yang nyata yang paling dalam dan merupakan tempat persemaian bagi apa saja yang ada di alam ini. Ruang dan waktu merupakan sesuatu yang menjadi sumber bagi adanya segala sesuatu, sedangkan kejadian-kejadian yang murni merupakan penyusun terdalam dari apa saja yang bereksistensi. Apabila kejadian-kejadian murni tersebut membentuk suatu pola tertentu, maka munculah kualitas-kualitas fisik tertentu, misalnya sebuah elektron dengan ciri-cirinya. Jadi materi merupakan sesuatu yang pertama-tama muncul dari ruang – waktu.

Sebagai contoh kita perhatikan partikel subatom, seperti sebuah electron. Bagaimana kita menggambarkan partikel tersebut ? Tidak seorangpun dapat melihat suatu partikel subatom; partikel ini mungkin berupa sejenis perubahan dalam ruang pada suatu waktu tertentu; artinya suatu kejadian yang murni yang hanya dapat disimak melalui kejadian-kejadian tertentu yang dicatat oleh “ pointer-reading”, misalnya oleh instrumen mikroskop elektron. Hasil-hasil penggabungan kejadian-kejadian murni menimbulkan materi yang lebih rumit dan mempunyai sifat-sifat tertentu pula. ###

Categories: FILSAFAT RUANG-WAKTU | Tag: , , | 27 Komentar

PENGOBATAN ALTERNATIF: MINUM URINE


Ini buku bagus yang sayang bila dibuang sehingga perlu disimpan di perpustakaan digital kita. Bila tidak butuh, langsung ditutup saja.  Salam damai.

Wong Alus

Rangkuman Buku “Terapi Auto urin” karya: Dr. Iwan T. Budiarso, DVM, MSc, Phd, APU, Gramedia, 2001, Ditambah dengan berbagai sumber lain di internet: http://www.universal-tao.com/article/urine_therapy.html, Shivambu Kalpa Vidhi From Wikipedia, the free encyclopedia, Three million Chinese drink their own urine (Reuters, June 1, 2001), http://www.medikaholistik.com /2033/2004/11 /28/ medika.html? xmodule=document_detail&xid=52, http://www.all-natural.com/urine.html, serta harian kompas.

Dari Pengalaman Pribadi

Dr. Iwan T. Budiarso, penulis buku ini adalah pakar patologi dan parasitologi alumnus Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat, sungguh tak luput dari penyakit. Tahun 1979, ketika sedang mengikuti seminar patologi di Bali, untuk pertama kalinya ia mengalami serangan jantung. Sejak itu jantungnya kerap ngadat.

Tahun 1984, ia menjalani operasi bypass di Australia. Menurut dokter setempat, operasi ini bisa membuat jantungnya tahan hingga 10-15 tahun. “Nyatanya, baru dua tahun sudah kumat lagi,” ujarnya dengan nada kocak.

Begitulah dengan berbagai upaya, ia bisa mengatasi beberapa kali serangan jantung. Namun jantungnya kian membengkak. “Jalan sedikit saja napas sudah sesak,” ungkapnya. Mau dioperasi lagi, selain biaya yang aduhai, resikonya juga terlalu tinggi. Maka, sesuai saran tim medis yang menanganinya, Iwan terpaksa menghentikan segala kegiatannya.

Dosen patologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta, ini merasa sangat prihatin. “Kalau dulu saya bisa menolong orang, maka giliran saya yang harus ditolong orang,” ungkapnya.

April 1999, salah seorang sejawatnya menyarankan agar meminum air seninya sendiri. Sebagai peneliti, Iwanpun mencari literatur-literatur tentang terapi auto urin (meminum air seni sendiri) sebagai dasar ilmiahnya.

Setelah membaca buku ‘Water of Life, Treatise of Urine Therapy’ karya John W. Armstrong bab 9 tentang pembengkakan jantung, Iwanpun langsung menenggak urinnya sendiri. Keinginannya untuk sembuh membuat ia begitu bersemangat melakukannya. “Saya meminumnya sampai lebih dari 1 liter sehari.”

Keesokan harinya ia mendapati tekanan darahnya langsung normal. Iapun kian bersemangat mendalami ihwal terapi auto urin. Ia mengkontak pakar terapi urin di Yamanashi, Jepang, Dr. K. Sano, dan ilmuwan Belanda, C der Kroon, yang menulis buku ‘The Golden Fountain: The Complete Guide to Urine Therapy’.

Iwan juga menghubungi panitia penyelenggara The Second World Conference on Urine Therapy di Jerman, Mei 1999, untuk memesan makalah para pakar terapi urin dari berbagai negara. Sesuai disiplin ilmu yang digelutinya, Iwan melakukan pengkajian terhadap bahan-bahan tersebut. Seiring waktu, Iwan sangat bersyukur karena kondisi jantungnya normal kembali – setelah tekun meminum air seninya sendiri selama setahun.

Khasiat air seni juga dialami Eleanor Lanny. Pertengahan Agustus 1997, dokter menemukan semacam balon yang berisi cairan di ovariumnya. Ternyata, ada sel kanker stadium 2C. Selama 3 bulan, pemandu wisata pada sebuah biro perjalanan ini menjalani chemotherapy. Ternyata, sel-sel kanker tetap berkembang merajalela di rongga perutnya. Lanny mengalami konstipasi, sulit buang air besar karena ususnya terdesak. Dokter akan membuat lubang sementara di bagian perutnya untuk mengatasi hal itu.

April 1999, atas saran seorang kenalannya ia mulai meminum urinnya sendiri. Lalu ia membatalkan rencana operasinya yang ketiga. Selain meminum urin, ia juga mengkonsumsi kunyit putih dan daun tapak dara. Hasilnya, perutnya yang semula buncit sudah kempes dan perasaan nyeri hilang sama sekali. Sesudah menjalani terapi air seni, ia gembira mendapati hasil tes darahnya. “Sel kanker dalam tubuh saya sudah menurun banyak.”

Apa yang dilakukan Iwan dan Lanny menunjukkan bahwa air seni ternyata mujarab. Memang belum banyak orang Indonesia yang mau mencobanya kecuali bila kepepet karena sakit. Padahal bagi orang sehat, air seni bisa mencegah datangnya penyakit dan memberi efek kesegaran bagi tubuh.

Dalam seminar Urine Therapy yang berlangsung di Hotel Santika, Jakarta, Jumat (14/4/00), Iwan menyimpulkan, jangan memandang urin sebagai musuh. Tetapi, jadikanlah sebagai teman penyembuh. “Hanya dengan modal keberanian, kita bisa merasakan khasiatnya,” tegasnya.

Masih Sedikit
Iwan memaparkan, sejarah terapi auto urin sebenarnya sudah ribuan tahun. Hal ini nampak dari Kitab Darma Tantra dari India yang terdiri dari 107 ayat – yang mengungkapkan khasiat air seni. “Kita akan dibersihkan dari segala racun dalam tubuh dan setelah lama kita juga dibersihkan secara rohani,” begitu salah satu penggalan ayatnya. Di India, kebiasaan meminum urin (shivambu) sudah dilakukan sebagian penduduknya. Bahkan klinik-klinik terapi urin bermunculan di berbagai tempat, khususnya di Mumbay (Bombay). Salah seorang peminum setia urin adalah mantan Perdana Menteri India (1977-1979), Morarji Desai. Selama 36 tahun ia terus meminumnya.

Seperti di India, di Jepang juga terdapat beberapa klinik terapi urin. Dan Dr. S. Arai, peneliti terapi urin dan manajer Fujisaki Institute di Hayashibara Biochemical Laboratories telah membuktikan bahwa urin dapat menyembuhkan penyakit kronis seperti kanker dan hepatitis. “Dewasa ini diperkirakan terdapat sekitar dua juta peminum auto urin di Jepang,” ujar Iwan. Begitu pula di Cina, Taiwan dan Amerika Serikat, kebiasaan meminum air seni sudah memasyarakat. Bahkan di Cina, sekitar 3 juta orang meminum urinnya sendiri, sementara di Jerman sekitar 5 juta orang sudah mempraktekkannya,” tambah Iwan.

Di Indonesia terapi ini terbilang baru. Artikel-artikel mengenai hal ini relatif masih sedikit. Salah seorang yang mendalami soal urin untuk desertasinya adalah Prof. Dr. Kurnia Kusnawijaya, di Universitas Padjadjaran tahun 1980.

Sepuluh Hipotesa
Iwan mengungkapkan, urin mengandung mineral, vitamin, enzim, hormon, asam amino, antibodi, antigen, allergen, garam dan nutrien lainnya. Sejauh ini, lanjut Iwan, ada sepuluh hipotesa cara kerja terapi auto urin.

1. Pertama, penyerapan dan penggunaan kembali nutrien.

2. Kedua, penyerapan kembali hormon. Misalnya, kortikosteroid yang dapat mencegah infeksi, rematik dan asma. Atau, melationin sebagai obat penenang dan anti kanker.

3. Ketiga, penyerapan kembali enzim.

4. Keempat, penyerapan kembali urea. Urin mengandung 25-30 gram urea per hari.

5. Kelima, memberi efek kekebalan.

6. Keenam, memberi efek bakterisida dan virusida.

7. Ketujuh, sebagai terapi garam yang berguna untuk memperlancar metabolisme, menyingkirkan kelebihan gula darah, dan mengeluarkan zat-zat toksik dari cairan dan jaringan tubuh.

8. Kedelapan, memberi efek diuretika, yakni untuk menstimuler ginjal, meningkatkan produksi air seni, membersihkan ginjal serta ‘mencuci’ gula darah dan zat-zat toksik.

9. Kesembilan, sebagai gambar hologram. Biofeedback-nya memberikan gambaran keadaan tubuh. Meminum urin akan mengoreksi dan memulihkan keseimbangan fisiologi tubuh yang terganggu penyakit.

10. Kesepuluh, memberi efek psikologis. Terapi ini dianggap sebagai penyembuhan dari dalam tubuh secara mekanistik dan holistik pada tingkat energi.

Tidak Mudah Memulai

Pada awalnya memang tidak mudah bagi siapapun meminum air seninya sendiri. Apalagi selama ini orang terlanjur menduga, air seni itu kotor dan merupakan buangan tubuh. “Hanya dengan modal keberanian, kita bisa mencoba manfaat dan khasiat terapi urin,” tegas Iwan. Karena rasanya yang cenderung tidak enak dan berbau, sebaiknya orang mencobanya satu-dua sendok per hari. Baru setelah terlatih, perlahan-lahan meningkatkan jumlah konsumsinya. Menurut Iwan, bagi yang merasa sulit menelannya, bisa mencampurnya dengan jus buah.

Rasa urin memang bisa berubah-ubah sesuai dengan apa yang kita makan setiap hari. Bila ingin air seni terasa tawar, disarankan untuk memperbanyak makan sayur dan buah. “Bila mengkonsumsi daging, urin akan terasa lebih asin, asam, bahkan pahit.” Iwan mengakui, selain efek menyembuhkan, terkadang terapi auto urin memberi efek lain, yakni recovery reaction atau detoxification period. Yakni, reaksi dari dalam tubuh bila akan sembuh. Gejalanya bermacam-macam. Misalnya, diare, batuk, pusing-pusing, berjerawat, dll.

Bila terjadi hal demikian, Iwan menyarankan untuk berhenti selama seminggu. Kemudian mulai meminumnya lagi dengan dosis meningkat dari yang paling kecil. Apapun rasanya, urin adalah penyembuh cuma-cuma. Cocok digunakan pada situasi sulit seperti sekarang ini untuk macam-macam penyakit. Bahkan John W. Armstrong menyebutnya sebagai air kehidupan — seperti tertera dalam Amsal 5:15, “Minumlah air dari kulahmu sendiri. Minumlah air dari sumurmu yang membual.”

Diminum Sampai Dilulur

Anda berminat mengkonsumsi urin sendiri? Silakan menadahinya dalam mangkuk atau gelas tertentu. Yang penting, buanglah tetesan-tetesan awal dan akhir. Ambil antaranya saja. Cara memakainya bisa dengan langsung diminum, dikumur, diteteskan (untuk mata, hidung dan telinga), direndam, dikompres atau dilulur, dan juga disuntikkan. Bentuknya bisa berupa air seni segar atau berupa ekstrak (melalui proses). Sedangkan dosis yang dianjurkan berbeda-beda.

Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, minimal sehari satu kali meminum satu gelas (250 cc) urin pertama pagi hari sebelum makan pagi. Untuk pengibatan penyakit, minimal sehari meminum 3 gelas urin sebelum makan. Sedangkan untuk pengobatan kanker dan penyakit-penyakit kronis lainnya, minimal sehari meminum lima gelas urin – juga sebelum makan. Bagi yang menderita penyakit tertentu, sambil meminum urin, juga tetap meminum obat-obat dari dokter. Jika gejala penyakit sudah stabil, dosis obat tersebut boleh dikurangi sepertiga.

Setiap dua atau tiga minggu disarankan tetap cek ke dokter atau ke lab. Jika gejala penyakit stabil, obat bisa dikurangi hingga sepertiga dosis. Pada minggu ke-7 atau ke-9, penderita penyakit bisa bebas – tidak perlu meminum obat dokter. Hanya meminum urin saja.

SEJARAH

Terapi auto urin sudah dilakukan di India sejak 5.000 th yang lalu. Masyarakat di Eropa juga sudah mengenalnya sejak 4.000 th yang lalu. Namun di Cina baru diketahui sejak 1700 th yang lalu. Sedangkan di Jepang baru 700 th yang lalu dan hingga kini masih dijalankan oleh sebagian masyarakat. Di India kuno orang lazim merawat kesehatan dengan minum satu gelas air seni setiap hari. Kebiasaan ini masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, bahkan adapula orang penting yang pernah melakukannya demi kesehatan pribadinya. Sebagai contoh, pemimpin india, mantan perdana menteri Morarjibhai Desai, merupakan pelopor terapi urin dengan minum 1 gelas air seni setiap pagi. Morarjibhai melakukan hal ini demi menjaga kesehatan badannya. Ia minum mulai umur 65 tahun, selama 36 tahun sampai dia umur 100 tahun. Ia menuliskan pengalaman pribadinya di majalah Time pada tahun 1979.

Dalam literatur Cina kuno Shang Han Lung ( treatise on febrile disease ) yang ditulis oleh Chang Yi pada Dinasti han ( 1700 th lalu ) terdapat catatan terapi urin, yang konon berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, penenang, dan menghilangkan panas dalam, penyakit mata serta luka pukul.

Terapi urin dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti kanker, maag, radang usus, bronkhitis, asma, penyakit jantung, aritmia, tekanan darah tinggi/ rendah, saluran kemih, kelenjar prostat membesar, rematik, radang sendi, psoriasis, SLE, mandul, osteoporosis, insomnia, epilepsi, sakit kepala, sakit pinggang, hepatitis, sirosis, dan juga bisa membuat kulit menjadi halus, flek-flek kulit hilang, rambut uban menjadi hitam kembali, melancarkan peredaran darah, melancarkan kencing dan menghilangkan sembelit.

Dosis terapi urin tidak terbatas, artinya makin banyak urin yang diminum makin cepat sembuhnya. Tidak bisa keracunan dan overdosis. Tidak ada efek samping , tetapi reaksi yang ditimbulkanya adalah disebut reaksi Koten ( Bhs Jepang ) atau Meigen ( bhs Cina ) yang artinya jika terjadi gejala-gejala seperti gatal, mencret, ngilu, batuk-batuk, kembung, sembelit, gigi dan gusi ngilu dan nyeri, kepala pening dsb, ini berarti bahwa penyakitnya akan sembuh.

Jika terjadi reaksi Koten atau meigen, jangan takut atau panik, boleh berhenti dulu 2-3 hari, setelah hilang gejalanya, hari ke 4 mulai minum lagi urin. Kalau mau minum terus juga tidak apa-apa. Juga boleh minum obat dokter untuk menghilangkan gejalanya sambil tetap minum air seni.

Nutrisi yang terdapat dalam Urin, di antaranya:

Alanine, total ….. 38 mg/day

Arginine, total ….. 32 mg/day

Ascorbic acid ….. 30 mg/day

Allantoin ….. 12 mg/day

Amino acids, total ….. 2.1 g/day

Bicarbonate ….. 140 mg/day

Biotin ….. 35 mg/day

Calcium ….. 23 mg/day

Creatinine ….. 1.4 mg/day

Cystine ….. 120 mg/day

Dopamine ….. 0.40 mg/day

Epinephrine ….. 0.01 mg/day

Folic acid ….. 4 mg/day

Glucose ….. 100 mg/day

Glutamic acid ….. 308 mg/day

Glycine ….. 455 mg/day

Inositol ….. 14 mg/day

Iodine ….. 0.25 mg/day

Iron ….. 0.5 mg/day

Lysine, total ….. 56 mg/day

Magnesium ….. 100 mg/day

Manganese ….. 0.5 mg/day

Methionine, total ….. 10 mg/day

Nitrogen, total ….. 15 g/day

Ornithine ….. 10 mg/day

Pantothenic acid ….. 3 mg/day

Phenylalanine ….. 21 mg/day

Phosphorus, organic ….. 9 mg/day

Potassium ….. 2.5 mg/day

Proteins, total ….. 5 mg/day

Riboflavin ….. 0.9 mg/day

Tryptophan, total ….. 28 mg/day

Tyrosine, total ….. 50 mg/day

Urea ….. 24.5 mg/day

Vitamin B6 ….. 100 mg/day

Vitamin B12 ….. 0.03 mg/day

Zinc ….. 1.4 mg/day

DOSIS URIN YANG DIANJURKAN

1. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, Minimal 1 gelas ( 100 – 200 cc ) setiap pagi habis bangun tidur.

2. Untuk pengobatan penyakit, Minimal 3 gelas setiap hari, pagi setelah bangun tidur, 1 jam setelah jam 12.00 makan siang dan 1 jam setelah makan malam.

3. Untuk pengobatan kanker, Minimal 5 gelas setiap hari. Pertama pagi setelah bangun tidur. Kedua jam 10 pagi. Ketiga 1 jam setelah makan siang. Ke 4 jam 4 sore. Ke lima 1 jam setelah makan malam.

4. Puasa urin, Terapi ini memang drastis, tetapi hasilnya memang hebat. Caranya hanya minum air putih dan urin saja dan tidak makan apa-apa sepanjang hari, untuk beberapa hari, beberapa minggu dan maksimal 50 hari. Cara ini harus dibawah pengawasan ahli urinoterapis. Dosis 1000 cc @ setiap kali minum 100 cc, mulai minum 1 jam setelah makan malam 100 cc. lalu antara jam 20-22 mungkin bisa minum 2 kali. Antara jam 22.00- 06.00 pagi, waktu tidur, jika bangun minum 100 cc, jika 2 – 3 kali bangun minum 2- 3 kali sampai yang jam 5-6 pagi. Beri jarak 1 jam , jam 07.00 pagi makan pagi plus semua obat dokter diminum ,1 jam kemudian minum lagi @ 100 cc setiap kencing sampai jam 12.00 siang. Sisa kencing yang tidak diminum jangan dibuang akan tetapi dikumpulkan dalam waskom. Setelah jam 12.00 siang sampai 17.00, urin tidak diminum lagi tetapi dikumpulkan dalam waskom yang sama. Jam 17.00 sebelum mandi, urin dalam waskom dipanaskan sampai hangat kuku atau kira-kira 40 derajat celcius. Kencing hangat ini dipakai untuk luluran dan pijat. Ambil handuk kecil atau waslap, celupkan dalam urin hangat, peres, lalu digosok gosokan dan dilulurkan mulai dari kepala, muka,leher, tangan, dada, badan terus sampai kaki. Ulangi pijatan dan luluran ini selama 1 jam. Begitu selesai, lalu langsung mandi. Tidak usah pakai sabun dan shampoo. Tidak ada baunya.

APA OBAT DOKTER BOLEH DIMINUM ?

Ya, boleh dimakan. Obat dari dokter tetap boleh dimakan dulu bersamaan dengan urin. Hanya beri jarak 1 jam, sebelum dan setelah minum urin. Sebaiknya obat dokter dimakan bersamaan dengan waktu makan pagi , siang dan malam.

KAPAN OBAT DOKTER BOLEH DIBERHENTIKAN ?

Setelah minum urin 1 bulan, lalu check up ke dokter, jika gejala penyakit stabil, bulan berikutnya , obat dokter boleh dikurangi secara bertahap ( konsultasikan kembali dengan dokter anda ). Air seni tetap diminum untuk beberapa bulan sampai betul-betul gejala penyakit tetap stabil.

Nah kalau sudah stabil sekarang boleh dicoba untuk mengurangi dosis urin. Secara bertahap untuk mengurangi maintenance dose ( dosis pemeliharaan sehari-hari ). Jika mula-mula 9 – 10 kali maka, setiap 2- 4 minggu dosis dapat dikurangi 1 kali, jadi dari 10 kali menjadi 9 kali, jika dua minggu lagi masih stabil menjadi 8 kali dst. Umpamanya nanti setelah mencapai hanya 3 kali minum urin @ 100 cc, maka penyakitnya kumat, maintenance dose anda adalah 4 kali minum, Dan maintenance dose ini terus diminum untuk seumur hidup anda. Tetapi sudah tidak perlu makan obat lagi.

URIN UNTUK AWET MUDA

Menurut Prof. E.N. Kosasih,M.D dari Medan sebagaimana yang dimuat harian KOMPAS di rubrik Kesehatan pada Selasa, 05 April 2005, antioksidan tak harus diperoleh dari buah dan sayur, urine pun merupakan sumber antioksidan dan gratis. “Cobalah autourine therapy, kalau ingin tetap sehat dan awet muda. Dari urine kita dapat meredam tingkah liar radikal bebas, si biang penyebab penyakit kanker dan lainnya..” ujar Kosasih.

Misteri faedah serta keberhasilan pengobatan alternatif dengan meminum air seni sendiri (autourine therapy, AUT), seperti yang telah dilakukan sejak berabad-abad silam di India dan Cina, kini mulai terkuak. Air seni atau urine ternyata mengandung antioksidan yang tinggi. Tentu saja keberadaan antioksidan dalam urine itu membuat pelaku terapi ini semakin bersemangat meneruskan terapinya. Betapa tidak, antioksidan itu merupakan senjata ampuh melumpuhkan radikal bebas yang berkeliaran di sekitar dan di dalam tubuh kita.

Dengan pengetahuan tentang tingginya kadar antioksidan dalam urine, AUT bisa menjadi alternatif bagi mereka yang kurang mendapatkan cukup asupan antioksidan dari makanan dan minuman. Sebagai pelayan di bidang kesehatan, saya sudah sering menjumpai pelbagai penderita yang sembuh dengan pengobatan alternatif ini, antara lain penderita asma dan kencing manis.

Antioksidan adalah senyawa yang memiliki kemampuan mengatasi atau menetralisasi radikal bebas. Kemampuan itu membuat tubuh terbentengi dari segala gangguan kesehatan, baik yang berasal dari dalam maupun luar tubuh. Pelbagai penyakit, termasuk kanker pun bisa dilibas. Untuk yang sehat, jalan menuju kondisi bugar semakin lapang. Yang tak kalah menggembirakan, antioksidan bisa menghambat proses penuaan.

Sekadar mengingatkan, yang termasuk dalam antioksidan adalah beta karoten, vitamin C, dan vitamin F. Nah, dalam urine ternyata zat-zat gizi itu juga ditemukan. Martha Christy dalam artikel Your Own Perfect Medicine (allnatural.com) mengungkapkan bahwa Dr. A.H. Free, salah seorang pendiri Miles Laboratories, berhasil menemukan ratusan senyawa dalam urine.

Senyawa-senyawa itu dalam bentuk asam amino (misalnya, lisin dan metionin), karbohidrat rantai pendek (glukosa), vitamin (termasuk vitamin sumber antioksidan seperti asam askorbat – vitamin C) dan mineral (macam zat besi, magnesium, potasium, atau seng).

Yang mengejutkan, urine kita ternyata juga mengandung antioksidan tertinggi di antara beberapa jenis cairan tubuh manusia. Fakta itu tertuang dalam tulisan Ziobro A dan Bartosz G dari University of 1.odz, Banacha, Polandia, berjudul A Comparison of the Total Antioxidants Capacity of Some Human Body Fluids. Dalam tulisan itu dipaparkan hasil penelitian yang membandingkan kadar total antioksidan (TAC) pada pelbagai cairan tubuh manusia dan beragam usia.

Yang menarik dari tabel itu, antioksidan dalam ludah perokok ternyata jauh lebih rendah dari bukan perokok. Ini tentu bukan berita menyenangkan, apalagi merokok dapat meningkatkan radikal bebas. Hasil penelitian lain menggambarkan adanya penurunan kadar total antioksidan sejalan dengan berlanjutnya usia. Hasil penelitian kadar total antioksidan dalam darah (serum) yang berasal dari tiga golongan usia yang masing-masing berjumlah 31 orang sebagai sampel adalah sebagai berikut:

Usia 18 – 24 tahun: 0,84 + 0,34 mM

Usia 25 – 39 tahun: 0,59 + 0,18 mM

Usia 40 – 60 tahun: 0,49 + 0,20 mM

Untuk memperoleh tambahan antioksidan, kita bisa melakukannya dengan mengonsumsi sayur antara lain bayam, brokoli, dan wortel, serta pelbagai buah seperti apel, pisang, jambu. Wajar kalau kemudian mereka yang kurang makan buah dan sayur ternyata rendah kadar antioksidannya. Antioksidan juga bisa diperoleh dari ginseng dan gingko biloba. Atau, bisa pula dari suplemen vitamin A, C, E, dan beta karoten. Selain itu, rempah-rempah macam bawang, angkak (Monaseus purpureus/fungus fermented in red rice), dan keluwak (biasa untuk memasak rawon) juga merupakan penyumbang antioksidan yang baik. Namun, di antara semua makhluk hidup kadar antioksidan dalam serum manusia tercatat paling tinggi.

Merampas secara berantai
Antioksidan punya musuh bebuyutan yang mesti ditumpas. Namanya, radikal bebas. Ia adalah atom-atom atau sekelompok atom yang mengandung elektron tak berpasanganan (sehingga tidak stabil). Karena elektron mempunyai kecenderungan kuat untuk berpasangan, maka radikal bebas bertendensi kuat untuk merampas elektron dan atom lain secara membabi buta.

Karena keliarannya itulah ia disebut sebagai radikal bebas (free radical). Atom lain yang salah satu elektronnya dicuri pun menjadi radikal bebas, yang kemudian disebut sebagai radikal bebas sekunder. Proses ini akan berlangsung secara berantai, karena radikal bebas sekunder ini akan merampas pula elektron dari atom lain, sehingga akhirnya proses berantai ini akan mengakibatkan kerusakan biologis.

Radikal bebas merusak molekul makro pembentuk sel, yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan deoxyribo nucleic acid (DNA). Akibatnya, sel menjadi rusak, mati, atau bermutasi. Peristiwa ini menjadi salah satu penyebab munculnya berbagai penyakit dan proses penuaan sel. Penyakit yang bisa muncul akibat ulah si radikal bebas itu termasuk penyakit degeneratif pada usia lanjut, seperti kanker, aterosklerosis, hipertensi, diabetes, rheumatoid arthritis, beragam gangguan inflamasi kronis, gangguan Parkinson, demensia, dan penyakit Alzheimer.
Sumber radikal bebas bisa berasal dari dalam tubuh kita sendiri (endogen), bisa pula dari luar tubuh (eksogen). Radikal bebas endogen terbentuk sebagai sisa proses metabolisme (proses pembakaran) protein, karbohidrat, dan lemak yang kita konsumsi. Sedangkan radikal bebas eksogen berasal dari polusi udara, asap kendaraan bermotor, asap rokok, pelbagai bahan kimia, makanan yang terlalu hangus (carbonated), dan lain sebagainya.

Nah, untuk menumpasnya, serahkan saja pada antioksidan. Peran positif dari antioksidan adalah memperkuat sistem pertahanan tubuh dalam menghadapi pembangkit penyakit yang memasuki dan menyerang tubuh.
Lalu, bagaimana mendapatkan antioksidan dari urine?
Apabila tidak ada penyakit berat, untuk tujuan mempertahankan kesehatan, awet muda, dan memperpanjang usia, minum saja urine dengan takaran 100 – 200 ml tiap hari. Air seni yang segar, baru dikemihkan, diambil dari bagian tengah dari aliran kencing. Caranya, pada awal kencing air seni dibuang, setelah itu air seni ditampung. Cara penampungan seperti ini menghindari kontaminasi dari alat kelamin bagian luar, walaupun sebenarnya air seni itu sendiri steril.

Untuk penderita penyakit berat seperti penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain, frekuensi takarannya bila perlu dapat ditingkatkan menjadi beberapa kali dalam sehari. Khusus menghadapi kanker, penderita dianjurkan meminum paling sedikit lima kali 200 ml per hari.

AUT merupakan terapi murah tetapi bukan merupakan obat ajaib, bekerjanya perlahan, kadang-kadang memerlukan waktu berbulan-bulan lamanya. Jarang sekali dapat terjadi efek sampingan, misalnya diare atau timbul jerawat saat menjalani pengobatan.

Kalaupun ada efek sampingannya, sebaiknya AUT dihentikan sementara waktu. Setelah normal kembali, tahap demi tahap AUT bisa dimulai lagi dari satu sendok makan, dan besoknya terus ditingkatkan sampai dosis semula, satu atau dua gelas sehari.

PENGALAMAN MINUM URINE
Harian Kompas pada Selasa, 21 Desember 2004 menurunkan kisah seorang penderita berbagai macam gangguan kesehatan, yakni hipertensi, diabetes melitus, asam urat, dan viste. Konon, sekitar akhir tahun 1999, Gunawan Santoso (57 tahun) tekanan darahnya 170/110, sedangkan kadar gula darah sudah mencapai 300-an.

Gangguan lain yang menonjol adalah asam urat. Bila sedang kambuh, sendi-sendi di sekitar jempol kakinya terasa sakit. Gangguan lainnya adalah timbulnya viste di gusi gigi depan dan geraham. Viste itu bila dipencet akan mengeluarkan nanah.

Suatu ketika, di sebuah pesta ulangtahun lansia pada bulan Februari 2000, Gunawan bertemu temannya, Djoko Sukaryo. Djoko yang mengetahui penyakit Gunawan menganjurkannya untuk menjalani terapi air seni. Anjuran ini dilontarkan karena pengalaman istrinya sembuh dan diabetes melitus lewat terapi air seni. Namun, Gunawan yang punya latar belakang pendidikan kedokteran tidak seratus persen percaya. Ia lalu mencoba membeli buku tentang terapi urin karangan J.W. Amstrong dan Coen Van der Kroon. Secara kebetulan, ia juga sempat menyaksikan acara Dr. Iwan Budiarso di televisi tentang terapi air seni.

Setelah mendapat informasi lengkap, Gunawan mencoba mempraktikkannya di rumah. Awalnya, ia takut ketahuan istri saat minum air seni, takut disangka tak waras. Secara sembunyi-sembunyi, saat mandi, ia coba menadahi air seninya di gayung. Hal itu ia lakukan hingga 10 hari. Ajaib, setelah itu kadar gula darahnya 78. Tekanan darah pun sudah pada angka 130/90.

Selain penurunan kadar hipertensi dan diabetes melitus, viste-viste di mulut pun hilang. Begitu pula dengan asam urat. Kini, setelah tahu manfaat lebih dan terapi urin, Gunawan tak takut-takut lagi untuk minum air seni sendiri. Setiap pagi ia selalu menyediakan 250 cc air seni sebagai pembuka aktivitas. Ia menghindari konsumsi protein yang berasal dan hewani, sekadar menjaga kualitas urin yang akan diminumnya.

PENGALAMAN VICKY BURKI

Vicky Burki, presenter dalam urusan olah tubuh tidak diragukan lagi. Pengajar dan instruktur senam ini memang tidak rela bila perutnya berlemak atau tubuhnya mudah lelah setelah beraktivitas. Untuk itu perempuan kelahiran 17 Juni 1965 ini memiliki berbagai cara untuk meningkatkan kebugaran tubuhnya. ”Tiada hari tanpa berolahraga. Pokoknya gerak mengeluarkan keringat. Dan, sebetulnya resep saya ini juga berlaku bagi siapa saja bahkan yang tidak pernah berolahraga sekalipun,” katanya.

Menurut Vicky, sebetulnya untuk menciptakan tubuh bugar, sehat, dan ideal bersumber dari niat orang itu. Apa pun olahraganya entah itu senam, renang, naik sepeda, atau jogging semua bersumber dari niatnya sendiri. Vicky menuturkan dirinya mulai terjun ke dunia senam sejak usia 4 tahun. Saat itu ia menekuni balet. Bila dihitung-hitung ia telah 34 tahun menekuni profesi menari. ”Kemudian saya kembangkan sendiri. Semua yang saya lakukan ini benar-benar autodidak. Saya belajar dari buku dan praktikkan sendiri,” ujar Vicky yang kini terjun ke dunia sinetron.

Pemeran dalam sinetron Bidadari, Kehormatan, dan Cinta Terlarang ini kemudian mengembangkan bakatnya menjadi penari dan instruktur senam terkenal hingga sekarang. “Saya kira semua orang bisa melakukannya. Tinggal niatnya saja seperti apa. Selain itu setiap orang memiliki kemampuan tidak sama dalam berolahraga. Apalagi untuk orang sakit, olahraganya berbeda. Untuk pemula, olahraga cukup 20 menit, kemudian terus meningkat sesuai kemampuan. Sampai akhirnya orang itu mampu berolahraga selama satu jam setiap hari,” jelas Vicky. Semua itu, lanjutnya, melalui proses. Dan, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter olahraga apa yang cocok dan berapa lama orang mengidap penyakit tertentu berolahraga.

Vicky memang sedikit eksentrik. Belajar senam dan menari secara autodidak. Dan, kini dalam menjaga kesehatan tubuhnya pun ia menggunakan terapi minum air seni (urine). Sudah bertahun-tahun ia membiasakan meminum urinenya sendiri agar tubuhnya selalu fit. “Saya baca di buku dan mencobanya. Ternyata air seni memiliki banyak khasiat. Ada 14 macam penyakit yang bisa diobati dengan terapi air seni, termasuk diabetes dan jantung.”

Vicky pun rutin meminum air seninya setiap pagi untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Ide awal minum air seni itu saat Vicky sedang mendapat pekerjaan cukup banyak. Mojang Priangan ini khawatir pekerjaan menumpuk yang banyak menyita energi dan waktu itu membuat tubuhnya gampang sakit. “Kondisi tubuh bisa tidak fit ketika pekerjaan banyak dan kurang istirahat. Setelah membaca buku terapi air seni, saya coba saja dan khasiatnya memang nyata.”

Terapi air seni itu, kemudian ia tawarkan pula ke teman-temannya, namun banyak yang menolak dengan alasan jijik. “Kebanyakan orang merasa jijik begitu melihat warna dan mencium baunya. Padahal itu baik untuk kesehatan tubuh,” kata Vicky yang tidak berkecil hati ketika teman-temannya menolak terapi air seni itu. Vicky mengaku setiap pagi ia minum air seninya yang pertama kali. Ia tidak merasa jijik, padahal warnanya lebih pekat dan baunya juga menyengat. Namun, manfaat yang dirasakannya kini ia merasa tubuhnya fit, meskipun pekerjaan cukup banyak.

Sementara untuk menjaga perutnya selalu langsing atau bagian-bagian yang rawan timbunan lemak, ia tangkal dengan olahraga. Selain terapi air kencing, Vicky juga memilih menjadi vegetarian. “Makan sayur dan buah-buahan membuat tubuh sehat. Buah dan sayur mengandung banyak vitamin, mineral, dan unsur gizi lainnya. Dan, ternyata enak menjalani hidup sebagai vegetarian,” kata Vicky yang senang melakukan hal-hal baru.

&&&

Categories: TERAPI ALTERNATIF | Tag: , , , | 62 Komentar

TUHAN DALAM GAMBAR


Dalam lintasan sejarah, abstraksi manusia dalam menggambarkan sosok Tuhan bermacam-macam. Simaklah lukisan-lukisan di bawah ini yang saya ambil secara acak dari berbagai sumber di internet.

Tentu saja, ini hanya penggambaran ORANG BARAT tentang DZAT YANG SERBA MAHA. Soal bagaimana Dia yang sesungguhnya, wallahu a’lam.. Sebagai orang beragama, tentu kita harus bijaksana dan menggunakan hati yang lapang, ikhlas dan sabar untuk sebuah fenomena yang terjadi di DUNIA BARAT.

Bagaimana dengan “gambar” tuhan dalam pikiran Pembaca Yang Budiman?

Pillar2-Supernatural-GodCreates-Man-Sistine-Chapel

Tuhan menciptakan manusia. karya Michelangelo (Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni), Ceiling of Sistine Chapel, Vatican, 1508-1512.

god1Tuhan yang tampak tua

God_kväll,_farbror!_Hälsade_pojkenTuhan yang Maha Tua
Pelukis John Bauer Tahun 1915

L17b-Isaac

Tuhan bertemu Nabi Isa

465748-god_20of_20war_703932_super

Tuhan sebagai Panglima Perang

Categories: GAMBAR TUHAN | Tag: , , | 25 Komentar

MEMUPUK CINTA AGAR BERSIFAT MULIA


Ini dua buah hadits tentang perlunya kecintaan kepada Rasulullah saw….

Pertama, mengisahkan seorang pedagang minyak goreng di Madinah. Setiap kali dia hendak pergi, termasuk pergi ke pasar, dia selalu melewati rumah Rasulullah saw. Dia selalu singgah di tempat itu sampai dia puas memandang wajah Rasul.

Setelah itu ia pergi ke pasar. Suatu saat setelah melepaskan rindunya kepada Rasul, seperti biasanya ia pergi ke pasar. Tapi tidak berapa lama setelah itu, dia datang lagi. Nabi terkejut sehingga bertanya, “Kenapa kau balik lagi?” Ia menjawab, “Ya Rasulullah, setelah saya sampai di pasar hati saya gelisah. Saya ingin kembali lagi. Izinkan saya memandang Engkau sebentar saja untuk memuaskan kerinduan saya.” Kemudian Rasul berbincang-bincang dengan orang itu.

Tidak lama setelah itu Nabi tidak lagi melihat tukang minyak itu lewat di depan rumahnya. Berhari-hari orang itu tidak lagi kelihatan batang hidungnya di depan Rasulullah saw. Lalu Rasul mengajak sahabat-sahabatnya untuk menjenguk dia. Berangkatlah mereka ke pasar dan mendapat kabar bahwa orang itu telah meninggal dunia. Rupanya pertemuan sampai dua kali waktu itu merupakan isyarat bahwa dia tidak bisa lagi memandang wajah Rasulullah saw.

Rasul bertanya kepada orang-orang di pasar, “Bagaimana akhlak orang itu?” Mereka berkata, “Orang itu pedagang yang sangat jujur. Cuma ada sedikit saja, orang ini senang perempuan.” Kemudian Rasul berkata, “Sekiranya orang itu dalam dagangnya agak lancung sedikit, Allah akan mengampuni dosanya karena kecintaannya kepadaku.” Tetapi orang itu sangat jujur dan kecintaannya kepada Rasul dibuktikan dalam kejujurannya di dalam berdagang.

Hadits kedua menceritakan bahwa pada suatu hari ketika Rasulullah saw sedang berbincang-bincang dengan para sahabatnya, seorang pemuda datang mendekati Rasul sambil berkata, “Ya Rasulullah, aku mencintaimu.” Lalu Rasulullah saw berkata: “Kalau begitu, bunuh bapakmu!” Pemuda itu pergi untuk melaksanakan perintah Nabi. Kemudian Nabi memanggilnya kembali seraya berkata, “Aku tidak diutus untuk menyuruh orang berbuat dosa.” Aku hanya ingin tahu, apa betul kamu mencintai aku dengan kecintaan yang sesungguhnya?”

Tidak lama setelah itu, pemuda ini jatuh sakit dan pingsan. Rasulullah saw datang menjenguknya. Namun pemuda itu masih dalam keadaan tidak sadar. Nabi berkata, “Nanti kalau anak muda ini bangun, beritahu aku.” Rasululah saw kemudian kembali ke tempatnya. Lewat tengah malam pemuda itu bangun. Yang pertama kali ia tanyakan ialah apakah Rasulullah saw telah berkunjung kepadanya.

Diceritakanlah kepada pemuda itu bahwa Rasulullah saw bukan saja berkunjung, tapi beliau juga berpesan agar diberitahu jika pemuda itu bangun. Pemuda itu berkata, “Tidak, jangan beritahukan Rasulullah saw. Bila Rasulullah harus pergi pada malam seperti ini, aku kuatir orang-orang Yahudi akan mengganggunya di perjalanan.” Segera setelah itu, pemuda itu menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Pagi hari usai shalat subuh, Rasulullah saw diberitahu tentang kematian pemuda itu. Rasul datang melayat jenazah pemuda itu dan berdo’a dengan do’a yang pendek tetapi sangat menyentuh hati, “Ya Allah, sambutlah Thalhah di sisi-Mu, Thalhah tersenyum kepada-Mu dan Engkau tersenyum kepadanya.”

Dengan hal itu Nabi menggambarkan kepada kita, bahwa orang yang mencintainya akan dido’akan oleh Nabi untuk berjumpa dengan Allah swt. Allah akan ridha kepadanya dan dia ridha kepada Allah. Dia tersenyum melihat Allah dan Allah tersenyum melihatnya.

Dua hadits di atas menceritakan kepada kita tentang pentingnya mencintai Rasulullah saw. Sudah sering kita mendengar hadits yang berbunyi, “Belum beriman kamu sebelum aku lebih kamu cintai daripada dirimu, anak-anakmu, dan seluruh ummat manusia.”

Oleh karena itu, marilah kita dengan berbagai cara agar tetap memupuk kecintaan kepada Rasulullah, kepada sesama manusia, kepada semua mahkluk, dan kepada Tuhan Sang Pecinta Sejati. Kita pantas bertanya kenapa kita diharapkan secara sukarela menabur cinta tidak terkecuali kepada Rasulullah? Untuk menjawab pertanyaan ini dan sebagai penutup saya nukilkan sebuah kisah tentang sifat sifat suci Sang Rasul Akhir Jaman ini yang ditulis Jalaluddin Rumi dalam buku Al-Matsnawi.

Pada suatu hari di mesjid, Rasul kedatangan serombongan kafir yang meminta untuk bertamu. Mereka berkata, “Kami ini datang dari jarak yang jauh, kami ingin bertamu kepada Engkau, Ya Rasulullah.” Lalu Rasul mengantarkan para tamu tersebut kepada para sahabatnya. Salah seorang kafir yang bertubuh besar seperti raksasa tertinggal di mesjid, karena tidak ada seorang sahabat pun yang mau menerimanya. Dalam syair itu disebutkan, ia tertinggal di mesjid seperti tertinggalnya ampas di dalam gelas. Mungkin para sahabat takut menjamu dia, karena membayangkan harus menyediakan wadah yang sangat besar.

Lalu Rasul membawa dan menempatkannya di sebuah rumah. Dia diberi jamuan susu dengan mendatangkan tiga ekor kambing dan seluruh susu itu habis diminumnya. Dia juga menghabiskan makanan untuk delapan belas orang, sampai orang yang ditugaskan melayani dia jengkel. Akhirnya petugas itu menguncinya di dalam. Tengah malam, orang kafir itu menderita sakit perut. Dia hendak membuka pintu tapi pintu itu terkunci. Ketika rasa sakit tidak tertahankan lagi, akhirnya orang itu mengeluarkan kotoran di rumah itu.

Setelah itu, ia merasa malu dan terhina. Seluruh perasaan bergolak dalam pikirannya. Dia menunggu sampai menjelang subuh dan berharap ada orang yang akan membukakan pintu. Pada saat subuh dia mendengar pintu itu terbuka, segera saja dia lari keluar. Yang membuka pintu itu adalah Rasulullah saw.

Rasul tahu apa yang terjadi kepada orang kafir itu. Ketika Rasul membuka pintu itu, Rasul sengaja bersembunyi agar orang kafir itu tidak merasa malu untuk meninggalkan tempat tersebut.

Ketika orang kafir itu sudah pergi jauh, dia teringat bahwa azimatnya tertinggal di rumah itu. Jalaluddin Rumi berkata, “Kerasukan mengalahkan rasa malunya. Keinginan untuk memperoleh barang yang berharga menghilangkan rasa malunya.” Akhirnya dia kembali ke rumah itu.

Sementara itu, seorang sahabat membawa tikar yang dikotori oleh orang kafir itu kepada Rasul, “Ya Rasulullah, lihat apa yang dilakukan oleh orang kafir itu!” Kemudian Rasul berkata, “Ambilkan wadah, biar aku bersihkan.” Para sahabat meloncat dan berkata, “Ya Rasulullah, engkau adalah Sayyidul Anâm. Tanpa engkau tidak akan diciptakan seluruh alam semesta ini. Biarlah kami yang membersihkan kotoran ini. Tidak layak tangan yang mulia seperti tanganmu membersihkan kotoran ini.” “Tidak,” kata Rasul, “ini adalah kehormatan bagiku.” Para sahabat berkata, “Wahai Nabi yang namanya dijadikan sumpah kehormatan oleh Allah, kami ini diciptakan untuk berkhidmat kepadamu. Kalau engkau melakukan ini, maka apalah artinya kami ini.”

Begitu orang kafir itu datang ke tempat itu, dia melihat tangan Rasulullah saw yang mulia sedang membersihkan kotoran yang ditinggalkannya. Orang kafir tidak sanggup menahan emosinya. Ia memukul-mukul kepalanya sambil berkata, “Hai kepala yang tidak memiliki pengetahuan.” Selanjutnya, dia memukul-mukul dadanya sambil berkata, “Hai hati yang tidak pernah memperoleh berkas cahaya.”

Wong Alus

Categories: CINTA KE RASULULLAH | 18 Komentar