KITA PERNAH BERTEMU TUHAN


Bertemu Tuhan????? Mohon bersabar karena jawaban dari pertanyaan ini “sangat tidak ilmiah” sehingga bagi kita yang terbiasa membaca buku-buku agama di sekolah, diktat kuliah maupun literatur agama bisa jadi jawabannya melenceng dari kaidah-kaidah keilmuan.

Biar saja… Toh tanpa buku pun kita bisa menemukan jalan kebenaran sebagaimana yang dianjurkanNya kok. Asalkan kita rajin berusaha untuk selalu “membaca” atau berIqra. Membaca dan buku jelas berbeda. Membaca artinya aktif melihat, mengamati, menganalisa dengan sabar sehingga akhirnya menemukan sesuatu yang tetap disekeliling yang tidak tetap yakni berupa kesimpulan. Sementara buku hanyalah kumpulan huruf mati yang derajatnya sama dengan benda mati yang lain. Pertanyaan selanjutnya kita harus membaca apa? Yaitu membaca gejala-gejala sebagaimana para ilmuwan menemukan hukum-hukum alam, dan akhirnya menemukan yang bukan gejala lagi, atau esensi/hakekat dari sesuatu.

Marilah kita mulai untuk menjawab dengan pertanyaan awal: Apakah pertemuan Tuhan dengan manusia sama dengan pertemuan manusia dengan manusia yang lain? Atau seperti pertemuan antara manusia dengan kucing, kelinci atau singa? Apakah Tuhan itu benda padat, cair atau gas? Bila ya, benda padat yang seperti dinosaurus yang sangat pintarkah? Atau seperti lautankah? Atau seperti gas nitrogen atau hydrogen yang sangat ringankah? Bila tidak, lalu Tuhan itu seperti apa?

Jelas jawabannya, bahwa ketika kita mengatakan Tuhan itu A, B atau C maka kita tidak mungkin merujuk pada hal yang menjadi referensi dan pengalaman kita sebelumnya. Tuhan itu “SEPERTI” tikus, berarti kita mengetahui wujud tikus itu kecil, berwarna gelap dan menjijikkan dan seterusnya-dan seterusnya. Bagaimana dengan Tuhan? Adakah manusia yang pernah bertemu dengan Tuhan dalam wujud benda?

Perlulah kita menyadari keterbatasan mata kita untuk melihat benda-benda. Pengelihatan mata memerlukan syarat yaitu ada cahaya dan jarak jangkau benda tersebut dengan mata. Semakin jauh jarak benda maka benda terlihat semakin mengecil dan akhirnya tidak ada dalam pandangan. Namun, apakah tidak ada dalam pandangan berarti benda itu tidak ada? Hal ini juga berlaku untuk kedekatan. Bila kita melihat benda semakin dekat dengan kita, maka benda itu semakin lama akan semakin membesar dan akhirnya benda itu tidak akan terlihat lagi. Apakah benda itu berarti tidak ada?

Tuhan jelas tidak berwujud benda atau berwujud seperti makhluk baik makhluk hidup maupun makhluk mati (benda-benda). Wujud Tuhan adalah tidak bisa digambarkan dan tidak bisa dikatakan seperti apa karena mengatakan Tuhan seperti apa berarti mengandaikan kita sudah mengetahui wujud Tuhan itu. Tuhan juga tidak bisa didefinisikan apapun juga. Bila dalam kitab-kitab suci menggambarkan sifat-sifat Tuhan: misalnya Tuhan itu Maha Akbar (Besar), itu tidak berarti Tuhan itu lebih besar dari bumi dan galaksi. Bila dikatakan Tuhan itu Maha Perkasa, itu tidak berarti Tuhan lebih perkasa dari Mike Tyson, Senjata Nuklir atau Amerika Serikat.

Bisa dibahasakan secara sederhana, bahwa Tuhan itu berwujud yang tidak berwujud. Dia berbeda dengan yang telah diketahui dan diangankan oleh manusia tentangNya, yang tidak diketahui apa, bagaimana, siapa, dimana, kemana, kapan, kenapaNya. Kita hanya merasakan TUHAN ITU ADA….

Konon, rasul yang diutus ke kaum Yahudi, Musa pernah menanyakan wujud Tuhan kepada Tuhan sendiri. Tuhan mengijinkan Musa untuk melihatNya. Apa yang terjadi? Musa PINGSAN dan EKSTASE melihatNya. Momentumnya adalah sebuah gunung yang meledak hancur berkeping-keping tidak mampu menanggung ketololan makhluk bernama manusia.

Mata manusia tidak mampu melihat wujud-Nya! Ia hanya bisa dialami oleh rasa terdalam dengan sebuah kesadaran yang selanjut-lanjutnya. Rasa yang bertemu dengan Tuhan ibaratnya (pasti tidak persis) yaitu saat kita merasakan percintaan dengan sang kekasih….

Bagaimana merasakan cinta? Ada deg-degan, ada harapan, ada kekecewaan, ada kesedihan, ada kangen yang mencekam, ada mistis yang meronga, ada harapan akan perjumpaan, ada semangat untuk hidup. Itu bila kita bercinta dengan manusia. Bila bercinta dengan TUHAN– SANG MAHA KEKASIH? Jelas aspek negatif rasa itu tidak ada. Yang ada adalah kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, semangat hidup yang menyala-nyala TIADA DUANYA !!!!!

Saya dan Anda—saya yakin seyakin yakinnya– jelas-jelas pernah bertemu dengan Tuhan. Bahkan tidak hanya bertemu melainkan pernah berada DI DALAM TUHAN. Dimana dan kapan? Ya saat Anda dan Saya belum dilahirkan dari rahim ibu kita. Terus dimana kita saat itu? Ya masih dalam IDE dan RENCANA TUHAN.

Ada banyak orang yang mengatakan kepada saya bahwa dirinya pernah bertemu dengan Tuhan melalui Mikraj seperti Nabi Muhammad SAW: terbukanya beragam hijab/ atau lipatan-lipatan langit/ nafsu-nafsu kemanusiaan hingga akhirnya berada di satu aras tertinggi dan menemukan sesuatu yang disebutnya Tuhan. Perjalanan mereka untuk sampai ke aras keilahian tersebut harus dilalui dalam sebuah ritual yang bernama meditasi/manekung/semedi dan seterusnya. Ini juga mungkin dianjurkan dalam semua ritual agama dan bagus.

Selain itu, saya juga memiliki cara lain untuk bertemu denganNya . Bahwa untuk bertemu Tuhan maka saya harus bertamu dan berbuat sesuatu untuk makhluk-makhluk yang dicintaiNya. Yaitu makluk yang tertindas, terkekang, tersingkir dan terlupakan….

Itu menurut saya. Bagaimana dengan Anda???

Wong Alus

Categories: BERTEMU TUHAN | 59 Komentar

Navigasi pos

59 thoughts on “KITA PERNAH BERTEMU TUHAN

  1. kangBoed

    Dirimu hadir….. saat aku DIAM…
    DIAM dalam keDIAMan…
    Menatap mesra… lembut dan manja…
    Menggetarkan sang diri yang terlena…

    Lupaaa…… Hilaaaang sudaaah semua perkara….
    Saat sapaaaan dan belaianMU datang
    Tertumpah Rindu hati dalam isak tangis penyerahaaan…
    hmm…. Sungguh indaaah…. tak terkira rasanya…

    Apalah daya ini….
    Lepas sudah… telanjang….
    Semua tertinggaaaal….
    Hidup dalaaam HIDUP….

    Salam Sayang…
    Salam Hormat…
    Salam Taklim…
    Salam Sejati… (*sampai mati*)

  2. Apakah kita pernah bertemu dengan Tuhan…..????
    Ya….Tentu!!!!, siapapun ia dari manapun asalnya, apapun suku, Bangsa, Negara, Agama, Golongan dan Alirannya… Mereka pernah bertemu dengan Tuhannya… bahkan bukan hanya pernah…..tetapi senantiasa melihat dan bertemu akan Tuhannya, dari sebelum terlahir ke dunia, lalu ada di Dunia maupun setelah kematian…
    dari buka mata sampai tutup mata kembali….
    dari terbitnya Matahari sampai tenggelamnya Matahari…. 24 Jam sehari semalam, dan di setiap waktunya, disetiap masanya, disetiap detiknya bahkan….., mereka telah melihat dan bertemu dengan Tuhannya.

    Akan tetapi…..
    Akan tetapi…..
    Akan Tetapi…. Ke Insanan dirinya telah menutup dirinya sendiri dari melihat dan bertemu dengan Tuhannya, walau sebenar2nya Tuhan itu sangatlah NYATA sekali…dan tiada menghijab dan menutup DIRINYA kepada HambaNya. NYATA seNYATA-NYATAnya dan MAHA MENYATAKAN. Di karenakan sangat NYATA nya itulah maka Insan menjadi Silau “Mata” dari melihat dan bertemu Tuhan.

    Tuhan bukan lah ZAT sebagaimana yang di pahami oleh sebagian orang, apalagi di manifestasikan kepada Sifat2 yang diketahui oleh Manusia. Karenanya banyak yang terjebak dalam hal Melihat, Mengenal serta bertemu dengan Tuhannya, padahal yang dilihatnya, yang dikenalnya dan yang ditemuinya dalam Rasa dan Kesadaran hanya sebatas Tuhan Bayangan yang semu dan Fatamorgana Belaka.

    Bagaimana tidak bertuhankan Bayangan…????
    Jika yang melihat Tuhan masih diri Insan……
    Jika yang mengenal Tuhan masih diri Insan…..
    Jika yang menemui Tuhan Masih diri Insan……
    Jika yang merasakan Hadirnya Tuhan masih diri Insan…..

    Mampukah….yang tercipta melihat apalagi merasa bertemu dengan yang Mencipta…????
    Jika Wayang bisa melihat kepada sang Dalang apalagi bisa merasakan kehadiran Sang Dalang, Pasti sang Wayang lebih Hebat daripda Sang Dalang karena sebuah Kulit yang tak bernyawa bisa melihat kepada yang bernyawa.

    Ketika sang diri telah keluar dari dirinya sendiri, keluar dari daya upayanya, keluar dari Nafsunya, keluar dari Penglihatannya, dari pendengarannya, dari penciumannya, dari perkataannya dan keluar dari gerak dan diamnya……lalu setelah itu keluar lagi dari Hukum dan Perintah Tuhan, maka di situlah akan di temui Tuhan sebenar2nya Tuhan sebelum ber Jabatan/Berpangkat Tuhan. Yang Mana tiada yang ada hanya Ia sendiri dan tiada yang ada serta-Nya, Yang Awal dan yang Akhir tiada beda, yang Dulu dan sekarang tiada beda. Bukan Zahir bukan Pula Batin tetapi meliputi Zahir dan Batin. Bukan “ADA” dan bukan pula “TIADA” tetapi meliputi “ADA” dan “TIADA”. Tidak Bertempat tetapi yang menguasai dan meliputi kesemua Tempat. Tidak kemana-mana dan tidak dimana-mana tetapi MELIPUTI…..Ya…. MELIPUTI dalam Lautan Ahadiyyah-Nya.

    Salam Taklim,
    Salam Sejati,
    Dan salam Kenal Saudaraku,

    dari :
    Pengembara Jiwa
    yang masih belajar dan masih mengembara…

  3. Hmmm….rupanya poro sedulur tuwo sudah pada JAGONGAN di Gubugnya Wong Alus.

    Lengkap sudah apa yang telah disampaikan Sedulur Kang mas PJ.
    ADA dan TIADA…
    CEDHAK TANPO SENGGOLAN…ADOH TANPO WANGENAN…Meliputi segala yang DHAHIR maupun yang BATIN. Jika kita ingin menemui-NYA, maka KELUARLAH DIRIMU dari dalam DIRIMU kanti laku ” NGRACUT BUSANANING KAMANUNGSAN “.

    Yah…apa yg tersampaikan oleh Kadang Mas Wong Alus, bertemu TUHAN dengan mengaplikasikan sikap dalam aksi, tindakan dan perbuatan NYATA yg bisa DIRASAKAN oleh sesama makhluk, merupakan bentuk PERTEMUAN dalam ” ROSO PANGROSO “….atau ROSO SEJATI yang sesungguhnya TUNGGAL, sebab berasal dari Yang Maha TUNGGAL. Maka dalam khasanah Jawa ada istilah ” ROSOMU yo ROSOKU ” yang membuat perbedaan hanyalah Wadah Badan Kasar atau RAGAWI kang LINAMBARAN ” Ego, Nepsu, Akal lan Pikir “.

    DAMAI DIHATI…DAMAI DIBUMI….

    Salam Tetepangan Kadang Mas Wong Alus

    Sala,…Slim…Rahayu

  4. Walaaaaaaaahhh….pake moderasi rupanya yah….

    Moga saja lolos SENSOR…..haaaaaaaaaaaaa…haaaaaaaa…

  5. Amiiin ya Robbala’lamin

  6. Headernya cuantik sekali, saluuuut.
    Salam sejati Mas Wong Alus, mas PJ, mas SG, mas SL, mas KB, mas KMTR, dll.

  7. Selain itu, saya juga memiliki cara lain untuk bertemu denganNya . Bahwa untuk bertemu Tuhan maka saya harus bertamu dan berbuat sesuatu untuk makhluk-makhluk yang dicintaiNya. Yaitu makluk yang tertindas, terkekang, tersingkir dan terlupakan….

    Apa saja yang dilakukan bagi sesamaku yang paling hina dilakukan untuk Tuhan karena hanya DISINI dalam diri sesama kita yang paling hina Tuhan ditemukan juga dan akhirnya juga ditolak

    http://tomyarjunanto.wordpress.com/2009/01/21/tuhan-dalam-diri-sesamamu/

  8. Mas santri gundul, mas tomi, mas ngabehi, mas pengembara jiwa, mas kang boed matur nuwun sampun lenggahan ing gubuk ajeng ambruk puniko, sehingga perlu ditata dan diisi agar tampilannya lebih baik lagi.
    Semoga tali siaturahim tetap terjaga… damai di bumi, dalam di langit, damai di dunia dan damai di akhirat.

    salam rahayu
    wong alus

  9. Apakai Iya seperti itu kang???????
    orang yg tlah brtemu dg tuhan,sikap dan budipekertinya pasti akan menyinari dan memayungi insan disekitarnya.namun apakah semua itu adalah sebuah pertemuan dg tuhan???tapi saya yakin budi pekerti luhur itu akan membuat sinar2 tuhan menuntun kita menuju kepadaNYA,selama kita tidak mengingkari.
    Salam

  10. Mas Gatolocho yang budiman, tulisan saya di atas hanya OPINI dari saya yang bodoh dan tidak terpelajar ini. Berbeda dengan Panjenengan yang telah mengetahui pertemuan dengan Tuhan, terus terang saya justeru tidak tahu siapa yang telah bertemu dengan Tuhan dan siapa yang belum bertemu…
    Saya hanya mereka-reka saja tentang TUHAN dengan pikiran dan juga dengan perasaan, yang sampai detik ini merupakan misteri bagi saya yang belum terpecahkan. Mohon bantuan panjenengan dan rekan-rekan yang lain untuk menerangjelaskan kebodohan saya ini. Matur nuwun…

    Salam sayang
    WONG ALUS

  11. Matur nuwun mas.
    Kawicaksanan ini merupakan pepeling dan wewarah bagi saya dan bagi kita semua agar tidak kekablasan dan salah arah. Matur nuwun mas, ditunggu sesanti selanjutnya.

    Salam damai
    wong alus

  12. kangBoed

    yayaya… sungguh sangat mencerahkan… sungguh indahnya berbagi… dalam cinta damai… hmm… salam kangen mas Wong Alus…
    Salam Sayang
    Salam Taklim

  13. Annie Soehardjo

    aduhhh, seneng sekali baca tulisan dan komentar komentar di sini..

    berisi, ‘menep’, santun..

  14. Terima kasih atas kunjungannya, ibu/mbak Annie… Blog ternyata juga bisa sebagai ajang untuk berbagai ketidaktahuan hehe… sama-sama tidak tahu tentang berbagai hal termasuk Tuhan memang harus dilandasi oleh semangat menjunjung tinggi kerendahhatian.

    Yang salah, bodoh, dan terbelakang seperti saya harus berguru pada yang benar, yang pintar, dan maju peradabannya. Sementara yang lebih tahu harus terbuka dan bersedia membagikan ilmunya…. Ngapunten bila kurang berkenan.

    Salam damai dari titik yang paling menep dalam hati

    wong alus

  15. rosan

    KHUSU’…. Yaitu yang mempunyai dzon akna bertemu dengan tuhannya dan kedaNyalah akan kembali. maturnuwun

  16. Nggih mas, matur nuwun kembali. Salam dgn hati khusyuk buat mas.

  17. Hallo Cak!

    Bertemu Tuhan merupakan bagian penting dalam masalah agama. Orang yg tidak mampu bertemu dengan Tuhannya akan menderita di dunia maupun di akherat.

    Ketika anak kecil menangis, dia diam ketika di dekap oleh Ibunya karena dia merasa nyaman secara psikologis.

    Seseorang yg tidak mampu bertemu dgn Tuhannya maka bathinnya akan resah seperti anak kecil yg ditinggal ibunya, atau orang yg pergi meninggalkan rumah tapi dia kesasar sehingga tidak bisa pulang. Meskipun ditampung di rumah yg mewah dia tetap akan merasa gusar.

    Sebelum manusia berada di alam dunia, manusia dikumpulkan di alam ruhani dan diadakan perjanjian dgn Tuhan. Tuhan bertanya, “Apakan Aku Tuhanmu?”.. “Ya, saya menjadi saksi”, jawab para manusia. Setiap perjanjian itu pasti mengikat, dan ikatan itu diwujudkan dalam bentuk kerinduan kita untuk kembali kepadaNya. Setiap manusia merindukan pertemuan itu.

    Agar bisa bertemu dgn Tuhan maka perbanyaklah mengingatNya. Ada sebuah ayat Qur’an yg berbunyi, “Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat Allah maka hati menjadi tenteram”.

    Cekap semanten hatur kulo, blog sampeyan keren mas.

    salam,
    Ardi Cahyono

  18. wongalus

    Matur Nuwun Kepada Dimas Ardi Cahyono yang sekarang manekung menebar ngelmu di Graha Widya Wicaksana, kampus STT Adi Sucipto Jogja. Di sela-sela kesibukan inteletual yang padat dan ceramah di masjid masih menyempatkan diri menulis di blog.

    Benar apa yang Dimas sebut, bahwa agar bisa bertemu dgn Tuhan maka perbanyaklah mengingat-Nya, tentu saja tidak sekedar mengingat namun juga melakoni seluruh petunjuk-Nya, mengolah diri sedemikian rupa hingga kita sampai kepada apa yang dikehendaki-Nya kepada kita sehingga “Mata, Telinga, Tangan, kaki kita menjadi Mata, Telinga, dan Tangan, dan Kaki-Nya”

    Membaca Kitab Suci yang tertulis kemudian Membaca Kitab Tanpa Tulis: Alam Semesta ini untuk kemundian MENULISKAN hasil membaca itu dengan PERBUATAN; Amar makruf nahi munkar. Lak mekaten to Dimas?

    Salam sayang buatmu sekeluarga.

  19. Hmmm… ngakoni.

    Pernah ada kumpulan organisasi yg menamakan “Pembela Islam”.. sombong banget yah. Islam kok dibela, apa dikira kumpulan orang tersebut lebih hebat dibandingkan Islam sehingga mereka mampu membela Islam. Padahal sebaliknya jika mereka melakukan hal yg benar maka Islam yg akan membela mereka. Mereka salah menafsirkan pengertian kata “jihad”. Jihad dalam pandangan mereka adalah membela agama Allah yg sering ditulis di kitab2 terjemah. Kalau jihad dipandang seperti itu maka akan banyak menimbulkan kerancuan.

    Padahal jihad itu adalah melaksanakan perintah Tuhan dgn sungguh2.. atau dalam bahasa Kangmas “ngelakoni” itu. Sampeyan bikin blog ini juga merupakan jihad, jika didasari atas dasar Taqwa dan mencari keridhaanNya. Bukan atas dasar yg lain. Selamat berjuang Kangmas.

    Salam,
    Ardi Cahyono

  20. Yth Dimas Ardi Cahyono, panjenengan memang sesuai dengan namanya: cahaya yang memancar untuk kedamaian/keselamatan/kesejahteraan bumi. Bumi yang makin kotor oleh polusi pikiran dan emosi harus ditata kembali. Direformasi bahkan direvolusi sedemikian rupa sehingga akhirnya sesuai kembali dengan jalan-Nya yang pasti benar dan baik buat manusia serta seluruh penghuni alam ini.

    Jihad sesungguhnya adalah sebuah upaya akbar untuk menata diri sehingga menjadi diri yang berakal sehat, bernurani yang terjaga, senantiasa ingat akan jati dirinya sebagai rahmat bagi seluruh alam. Bukan diri yang menebar permusuhan, menebar apriori, merasa bahwa EGO harus dinomorsatukan.

    Jihad yang dipahami secara dangkal, justeru akan merusak tatanan kosmos ruhani dan wadag. Alam semesta yang berdiri di atas prinsip keikhlasan pada akhirnya akan menumpuk residu-residu masalah ideologi yang tidak akan selesai. Jihad yang dilambari dengan EGO merasa paling benar pasti akan terperosok dan terjungkir dalam naar… neraka.. bukan nuur… cahaya bagi umat yang lain.

    Nabi kita mengajarkan bagaimana seharusnya bersikap, beretika, dan berpikir. Mengembalikan ajarannya tidak hanya dipahami TEKSNYA (HADITS2), namun juga KON–TEKS nya. Bukan jamannya lagi mengangkat senjata pedang dan menganggap diri orang/pihak/ideologi lain sebagai KAFIR. Sekarang kita sendirilah yang harusnya beranggapan KAFIR dan menyadari KEKOTORAN, KEJAHILIAHAN kita sehingga akhirnya harus bertobat, belajar kemudian berusaha menjadi yang paling santun, yang paling ikhlas, yang paling zuhud, yang paling suka berdoa, yang paling suka bersujud, dst… Logika kemenangan satu pihak dengan mengalahkan pihak lain –sebagaimana peperangan ideologi dalam sejarah– harusnya direkonstruksi menjadi sbb: “Anda A lah yang nomor satu dapat tiket masuk surga, Anda B nomor dua, Anda C nomor tiga… dan saya akan ikhlas mendapatkan nomor bila seluruh isi jagad raya sudah memiliki tiket masuk surga.

    Salam sih katresnan

  21. Ardi Cahyono

    Kangmas,

    Ini hanya masalah buku kok sampai ada ancam mengancam toko bukunya mau dibakar iki piye tho?

    http://qitori.wordpress.com/2009/05/20/ilusi-negara-islam-diperdebatkan-gramedia-bantah-diancam/

    salim,
    Ardi Cahyono

  22. Dimas Ardi, inilah gejala umum bila pikiran sempit. Bila dirasa ada penyakit di jari kaki, ya didiagnosa dengan kepala dingin dan diobati jari kakinya saja. Jangan kakinya yang dipotong. Lha ini belum tentu bukunya yang keliru dan jangan jangan otak pembacanya yang kepleset, eee… toko bukunya dibakar…

    Ya sudahlah, selamat berpikir jernih. Semoga Tuhan senantiasa memberikan hidayahnya kepada semua Pembaca blog yang berusaha untuk waras. Insya allah.

  23. KangBoed

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
    Semoga mas Wong Alus sekeluarga dalam berkah limpahan anugerah Allah swt..
    Salam Rindu untukmu.. 😆

  24. wongalus

    Amin… terima kasih Kang Boed yang masih ber-isra mikraj. Sampaikan salam saya kepada para Nabi yang ditemui selama perjalanan ruhani malam ini.
    Ok? Salam Mikraj juga utk Kang Boed Sekeluarga.

  25. Mas IPe

    Salam…

    Dimas wong alus sekeluarga,
    Kakangmu sing Adoh soko Pangeran iki wenehono kaweruh…
    Sakdurunge budal neng jaman kelanggengan
    suwun

  26. wongalus

    Yth Mas IPE. Apa yang bisa saya sampaikan kepada Panjenengan? Kerinduan panjenengan kepada Pangeran, GUSTI KANG MURBENG JAGAD membuktikan bahwa panjenengan lebih mulia dari saya. Kerinduan pada DIA dan KEINGINAN UNTUK DEKAT DENGANNYA bukankah itu salah satu bentuk rasa tertinggi manusia dibanding dengan rasa-rasa yang lain?

    Saya, jangankan RINDU PADA-NYA, rindu pada kesempurnaan diri saja belum punya. Sehingga yang bisa saya lakukan sekarang adalah merangkai rasa-rasa yang berserak di Jiwa ini agar menjadi tatanan mikrokosmos yang mampu untuk menyadari ketololan diri saya. Saya belum sampai ke taraf Panjenengan, MERINDUKAN DIA DAN MERASA DIA ADOH sehingga taraf selanjutnya adalah MENDEKATI DIA.

    KIta menyadari hidup kita di bumi ini sangat-sangat sebentar. Ada baiknya bila kita mulai dari hal-hal kecil untuk merasa bahwa DIA sesungguhnya ADA DIMANA-MANA. TIDAK JAUH DAN TIDAK DEKAT karena DIA TIDAK BERJARAK DENGAN KITA.

    Ngapunten Kangmas, kulo yang sebenarya harus berguru tentang kerinduan Panjenengan kepada Pangeran.

    Salam sayang selalu dimanapun kau berada dan kau dekat dihatiku.

  27. abang2 dan kang mas semua….. kayaknya ketemu Tuhan itu susah2 gampang ya…. atau gampang2 susah sih…? mohon pencerahannya…. salam kasih

  28. wongalus

    Ketemu Tuhan gampang, mas. Lihatlah dalam dirimu!

  29. lor Muria

    Hmmmmmmmm…..
    saya sudah bertemu Tuhanku /belum ya….???
    aahhh….anggap saja sudah, lha wong tiap hari, tiap saat kita dalam LiputanNYA, dalam Liputan Rahmat dan Kasih SAyangNYA….
    Wahuwa ma’akum anamakuntum…Tuhan Mahameliputi disetiap ruang dan waktu…
    Tapi kalo belum bagaimana..???? aahh.. biarlah Tuhan yang mempertemukan saya denganNYA…
    ketika kucari dalam diriku ternyata Tuhan tidak disitu, diluar diri sampai langit ke7 juga ternyata tidak disitu….lalu ?? lalu dimana…??
    Ternyata Hanya Tuhan sendirilah yang tahu,….Tuhan tidak tergantung tempat dan waktu, tidak bisa disangka oleh mahlukNYA……
    Akhirnya Tuhan sendiri yang mempertemukan dengan cara Tuhan sendiri, oleh Tuhan sendiri….
    Ooooooo…………….
    Salam Kasih dalam RahmatNYA
    Salam Sayang dalam CintaNYA
    Salam rindu untuk bertemu denganNYA

  30. Benar mas Lor Muria, kita belajar ikhlas saja apapun kehendak-Nya

  31. Rohullamin

    Salam kenal.Luar biasa pencerahan yang mas sampaikan.Cerah terang terus terang lanjutkan.mas minta tukar rasa terus .

  32. Yth Mas Rohullamin..Salam kenal juga mas. Hidup adalah pendakian. Semoga Anda dan Pembaca semua selalu mendapatkan cahaya hidayah-Nya pada masing-masing tahap pencapaian spiritual. Terima kasih, mas. Monggo dilanjut

  33. omphu

    sungguh luar biasa sahabat2 yg ada disini….salam RAHAYU

  34. Debu

    Tuhan Allah swt itu goib,,tak bisa dilihat,,itu ujian iman,,iman harus diuji,,iman itu percaya ,,percaya dengan yakin,,percaya tidak harus melihat,,percaya adalah persangkaan,,saya menyangka ada surga neraka tapi aku tak melihatnya suatu saat aku akan melihatnya,,persangkaan bisa salah,bisa benar,,itulah iman bisa salah bisa benar imannya ,,ada perkataan”jeleksekali yang diperintahkan imanmu itu”,,,iman itu akan benar bila nanti terbuktikan dengan mata kepalanya,entah nanti entah di akhirat,,iman harus didasari kitab suci(kalau masih keberatan dengan kata kitab suci,,iman harus punya dasar,atau dasar yang kuat) jangan sembarangan beriman BAHAAAYAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!

  35. wongalus

    @sdr Debu: Bahayanya apa mas?

  36. sugeng dalu…wah wah rame temen gubuke ki alus…..tumut jagongan njeh ki… lan sedulur sedanten.

    sedulur Debu…… ya ya ya ngelanjutake sedulur kulo KI ALUS bahaya apa ya….?

    matur suwun

  37. saudara debu….. maksud saya bahaya nya di mana….? apanya yang bahaya? nyuwun penjelasan.

    mohon maaf dan matur suwun

  38. tengku ahmad

    Salam sayang dan rindu saya kepada semua sahabat yang berada diblok ini. Moga suatu saat ALLAH akan ketemukan saya sama kalian semua, AAMIN. SUBHANALLAH, Benar2 saya mendapat ketenangan bila saya berkunjung ke blok Wongalus, banyak sekali pelajaran yang bisa saya dapat disini. Semakin saya berkunjung ke blok ini semakin saya rindu kepada panjendengan. Sampai kebawa kedalam mimpi. Terimalah DAKAPAN RINDU saya KI WONGALUS, aduh KI klu ketahuan istri saya pasti dikira saya rindu sama cewek. {:-)

  39. yanto dwi cahya sunanto

    akur…akur…banyak jalan menuju roma…..

  40. ass…..kalau bicara tentang tuhan pasti beda dan selau banyak perbedaan
    kenapa……tuhan itu WUJUD artinya ADA tidak pernah mengada
    tapi kesadaran kita yg berbeda sesui dengan tingkat kejiwaan kita,
    DALAM KESADARAN TUHANKU AKU TIDAK TERBATAS
    AKU MELAMPAUI SEGALA FIKIRAN SADARKU DAN MERESAP KE
    SEGENAP ALAM SEKITARKU
    AKU SELALU MENYADARI KEBERADAAN TUHAN DALAM HIDUPKU.

  41. denjati

    bertemu tuhan ???
    hanya dg hati dan jiwa yg bersih kita dpt merasakan keberadaannya… bukan kita yg berkehendak tetapi tuhanlah yg berkehendak untuk menemui kita…
    ketika dmna disaat seluruh panca indra kita bersatu mematikan rasa… disaat itu kita melihat seluruh mahluk ciptaannya bersujud disaat itu pula kita dpt melihat/merasakannya walau tdk dpt digambarkan seperti apa bentuknya.. hanya melalui rasa sajalah kita dpt tahu.
    trimaksh .
    salam ….

  42. habib hasan

    bertemu ada dua macam:bertemu secara rohani dan bertemu secara jasmani..kalo secara rohani:kita sehari bertemu dengan tuhan sebanyak lima waktu(subuh,dhuhur,ashar,maghrib dan isya’)
    tapi secara jasmani hanya orang2 tertentu seperti nabi dan rosul itu saja di artikan bahwa tuhan memeprlihatkan dirinya dzat yang wajibul wujud kepada nabi dan rosulnya yang di kehendaki.seperti nabi musa as di bukit tursina diperlihatkan kallamullah yang qadim dan nabi muhammad saw pada saat isra’ dan mikroj bertemu kepada dzat tuhan yang baqa’…..
    nah kalo kita2 orang yang banyak dosa ini akan diperlihatkan kepada dzat yang wajibul wujud ntar di waktu hari hisab perhitungan amal dan perbuatan kita.tuhan ngga butuh atas amal dan perbuatan kita dan tuhan tidak merugi atas maksiat yang di perbuat oleh kita.

  43. setiyono

    salam kenal kasmas wong alus kulo bade tumut ndemprok tengpojoak mugi2 angsal kecripatan toyonepun. matur sembah nuwun sak derengipun.tk

  44. setiyono

    salam kenal kangmas wong alus kulo bade tumut ndemprok tengpojoak mugi2 angsal kecripatan toyonepun. matur sembah nuwun sak derengipun.tk

  45. dani_ramadhan

    MENURUT SAYA,TIDAK ADA SATU PUN MAHLUK DIDUNIA INI BISA BERTEMU TUHAN NYA,SDGKSN NABI MUHAMMAD SAJA HANYA MENDAPAT WAHYU DR MALAIKAT.BUKAN LSG NGOMONG DNG TUHAN.APALAGI ANDA YG NOTABENE CUMA MANUSIA BIASA

  46. @dani ramadhan: salam. saya mau bertanya pada anda, saat anda sholat anda sedang berhadapan sama siapa? dan sedang berkomunikasi dengan siapa yah? matur nuwun.

  47. Khalifah

    Aku adalah Tuhan tapi Tuhan bukanlah aku….sesungguhNya kita sudah melihat Tuhan tapi kita saja yang tidak tahu,ma’af kalau kata2 saya susah diterima,tapi saya harap tidak ada merasa yang dirugikan bahkan saya sesatkan….
    saya penggemar setia KWA…..
    wassalam,,,,,,,,,,,

  48. komentarnya mantab2 ki… ini situs punya karakter… byk beda dari yg lain…

  49. masdhafin

    Alhamdulillah situs iki Top markotop alias MANTAB pancen komplit , Salam sedhulur 🙂

  50. deki

    Salamun alaikum warahmatullahiwabarakatuh
    Bismillahirrahmanirrahim
    Bertemu tuhan??
    Tunggulah dan bersabarlah.
    Karna kita semua akan menemuiNya
    Karna semua milik allah akan kembali kepada allah. Semua yang berasal dari zat allah akan kembali kapadaNya
    Yang jadi pertanyaan apakah kita bisa, pantas untuk melihatNya???
    Siapakah yang bisa dan pantas untuk melihatnya???
    Siapakah yang Dia beri kesempatan dan izin untuk melihatnya???
    Jawabannya ada pada kita semua…
    Jika kita ingin bertemu dan melihatnya mintalah petunjuk padaNya berjalan lah di jalanNya. Bersaksilah kalau allah itu tuhan kita dan muhammad rasul kita. Jalankan segala perintahNya dan jauhi serta tinggalkan larangNya.
    Apakah kita bisa dan sanggup??
    Berdo’alah dan berusahalah dan dekatkanlah diri kita kepadaNya. Insyaallah…

  51. Saat manusia di ciptakan/dihidupkan dalam rahim ibunya masing-masing, ada “bagian” dari TUHAN yang ditiupkan kepadanya sehingga manusia itu boleh hidup dan menjalani kehidupannya…jadi manusia itu memiliki apa yang dimiliki Tuhan sejak manusia itu ada dan “kepasarahan” kepada Tuhan Penciptanyalah yang membuat manusia itu bertemu Tuhan senantiasa… kira-kira gitu pemahaman ane atas postingan master wongalus.

    btw,… ane mohon responnya donk dari master wongalus atas komen ane di postingan Induk Uang.

  52. Isa mardanus kuncoro

    Saya orang yang mencari TUHAN selama bertahun tahun ,TUHAN bisa saya temukan dalam diri manusia dan dialam semesta ini.bila ingin menemukan TUHAN pelajarilah dari berbagai kitab suci,dari sejarah alam semesta jutaan tahun lalu ,dari dalam diri sendiri dan dari tanda tandanya dialam ini karena semua yang ada dialam ini saling terhubung sambung menyambung rangkai merangkai meninggalkan tanda tanda jejak alam dimasa yang lalu,lihat dari berbagai sudut pandang,dipahami dengan seksama misalnya saat ribuan tahun lalu suku arkadia datang kebumi dengan roket dan berjumlah 600 orang,manusia ekspresi alam semesta matahari adalah mata kanan bulan mata kirimu bumi adalah ibumu karena asal usul kita dari tanah kembali ketanah kenalilah dengan bijaksana dan kasih sayang buka pikiran kita pahami dari berbagai sudut pandang dengan kasih sayang ALLAH kita ada dialam semesta ini bisa merasakan hidup dan nikmatnya senangnya menjadi bagian dari alam ini,mari kita bersama memelihara bumi ini semampu kita dengan kasih sayang ,kebahagiaan dan keharmonisan hidup kita bersama dialam semesta yang indah ini.
    Renungkanlah
    Aku ada dalam dirimu sejak bumi ini ada
    diam tenang tak pernah terpikirkan
    aku akan terlihat bila kau pikir dari kehalusan kasih sayang batinmu
    Aku ada dalam batinmu pada yang kunamakan TANPA DIMENSI
    YANG PERNAH KESANA PASTI TAHU SIAPA AKU
    tahu bagaimana bentuk diriku dalam dirimu
    dengan batin yang jujur halus kasih sayang
    pada bagian yang tak pernah terpikirkan kecuali aku membukanya
    engkau tentu bertanya tanya dalam pikiranmu
    siapakah aku sebenarnya ?
    aku adalah BERKAT TUHAN
    yang selalu berada dalam bagian batinmu
    bisa terlihat oleh batinmu dengan jelas
    Aku selalu berada dialam semesta ini
    SEMOGA KITA SEMUA DI ALAM SEMESTA INI MENDAPAT KEBAHAGIAAN DAN KEHARMONISAN HIDUP DENGAN SEGALA USAHA SESUAI PERINTAH TUHAN AMIN

  53. Ping-balik: wenalinsky

  54. bertemu Tuhan berarti membuka hijab dengan-Nya,……satu-satunya yang bisa melakukan adalah MANUSIA PILIHAN dan WALIYULLOH …dan setinggi-tinggi wali maka dia berada di bawah kaki Syekh Abdul Qodir Jilani dan Syekh Abdul Qodir Jilani adalah cucu Nabi Muhammad……yang mana SEGALA WALI mengambil ASROR dari NABI MUHAMMAD…..INI menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah manusia terbaik dan nomor 1 yang diciptakan-NYA sekaligus sebagai rahmat bagi semesta alam termasuk rahmat bagi seluruh manusia………adapun cara membuka hijab yaitu diawali dari syariat,tarekat lalu hakekat dan ma’rifat…..DAN SEORANG MANUSIA TIDAK AKAN MAMPU MEMBUKA HIJAB DENGAN ALLOH SECARA TOTAL JIKA DIA MASIH BERADA DALAM KESENANGAN NAFSU ……maka jalan ma’rifat adalah hanya dilalui orang yg terpilih dan kuat ……karena mereka memiliki ujian berat dalam menuju ALLOH………DAN ORANG YANG TELAH SAMPAI HAKIKAT MAKA DIA TELAH MELIHAT ALLOH DG PENGLIHATAN HATI SUCI …..DAN ORANG MA’RIFAT MAKA DIA TELAH MERASAKAN SESUATU INDAH DAN PERASAAN TAK TERLUKISKAN YAITU TERBUKA SEGALA TIRAI YANG MENDINDINGI DG ALLOH….SEHINGGA SUKMANYA SEPI (SUWUNG) DAN HATINYA HILANG SERTA DIA TELAH MEMENUHI SEGALA JAGAD RAYA , DIA KEKAL ,HIDUP SENDIRI,BERDIRI SENDIRI……itu berarti JUGA TELAH HILANG HIJAB YG MENGHALANGI DIA DG NABI MUHAMMAD………maka pada tingkat inilah dia tidak bisa diikuti setan,iblis,malaikat,nafsu,dan manusia lain ,,,,,,ini karena SANG WALI telah sampai kepada ALLOH….,,,,,dia juga telah putus dari kesenangan dunia maupun kesenangan surga dan dia juga terbebas dari ketakutan dunia dan ketakutan neraka….sehingga dia berada dalam nikmat abadi memandang TUHANNYA DAN dia BERSAMA ALLOH SELAMA-LAMANYA…..pada tingkat ma’rifat ini seorang wali telah kehilangan jati dirinya sebagai manusia dan dia telah sampai kepada ALLOH……….kemudian ALLOH MENUTUPI KEWALIAN DAN ASROR SANG WALI DENGAN TIRAI GHOIB ….SEHINGGA dia TAMPAK SEPERTI MANUSIA BIASA……..DAN JIKA ALLOH membuka tirai dari mahluk ,niscaya sang wali AKAN DISEMBAH SEMUA MAHLUK……ini karena telah hilang dinding antara dia dg ALLOH…………MAKA dia (sang waliyulloh) bisa berkata dalam hati…TUHAN ITU AKU (URIP DHEWE ,ELING DHEWE ,ALLOH DHEWE ,AKU DHEWE)………NAMUN sang wali tidak perlu mengatakan itu secara dihadapan manusia ….karena orang alim akan mengatakan sang wali telah gila atau kafir…….MAKA SEBAIK WALI ADALAH DIAM TIDAK MENCERITAKAN MI’ROJ-nya maupun kewaliannya kpd orang-orang…………………………………………………………………..DEMIKIANLAH PAPARAN DAN PENJELASAN DARI WALIYULLOH KH ZAINAL MA’ARIF

  55. YA ALLOH ……….,,,,,,,,,,,,,,,,, ,ENGKAU CIPTAKAN MANUSIA TAMPAN DAN CANTIK ,KAU CIPTAKAN KEMEWAHAN DUNIA DAN KAU CIPTAKAN INDAHYA SURGA…. ,,,,,,,,,,,,,,, ………………………………AKU INGIN MEMILIKINYA TAPI KAU MELARANGKU DALAM ILHAM DARIMU KARENA ENGKAU HENDAK MEMILIHKU SEBAGAI KEKASIHMU MAKA KINI AQ MENGERTI ……….SEMUANYA HAL YG INDAH ITU .MENURUT ORANG YG TELAH KAU PILIH MENJADI WALIMU…….MAKA TIDAK ADA KEINDAHAN DAN KENIKMATAN HAKIKI SELAIN MEMANDANG KEINDAHAN DAN KEABADIAN WAJAHMU …….YA ALLOH ….WAHAI KEKASIHKU AQ BERLINDUNG KEPADAMU DARI SEGALA YG AKAN MENGALIHKAN PERHATIANKU DARIPADA MU DAN AQ BERLINDUNG DARI SEGALA DINDING PEMISAH YG AKAN MEMISAHKAN ANTARA AQ DG ENGKAU…..,,,,,,KINI PERBUATLAH MENURUT KEHENDAKMU MAKA SEGALA PEMBERIAN DAN UJIAN DARIMU AQ HADAPI DG CINTA KPDMU……..WAHAI ALLOH ,KEKASIHKU ….MESKI KAU BERIKAN AKU DUNIA DAN SURGA DAN MESKI KAU HUJANI AQ DG LAUTAN NIKMATMU……TAPI SUNGGUH AQ ADA UNTUKMU ,HATI INI HANYA MEMANDANG KEINDAHAN WAJAHMU YG ABADI……..YA ALLOH KEKASIHKU…… SESUNGGUHNYA AKU KEKAL BERSAMAMU DALAM KENIKMATAN TIADA TARA DAN KEBAHAGIAAN KU HANYA BISA DIRASAKAN ORANG YG TELAH MEMILIH JALAN INI….SUNGGUH HANYA WALIMU YG LAINLAH YG MERASAKAN SAMA DG APA YG AQ RASAKAN…..SEGALA PUJI BAGI ALLOH YG RELA MEMBUKA HIJABKU DENGANNYA DAN DEGALA PUJI BAGI ALLOH YG MENJADIKANKU DAN ORANG TERPILIH LAINNYA SEBAGAI WALI ALLOH.. ………………………………………demikian munajat WALIYULLOH KH ZAINAL MA’ARIF …..BELIAU DIBERI RUMAH OLEH ALLOH DI DESA wonorejo kampung timur KECAMATAN poncokusumo KABUPATEN Malang PROVINSI Jawa Timur……………………………..beliau AKAN JADI WALIYULLOH MASYHUR TERUTAMA DG KAROMAH-KAROMAHYA YG MIRIP dg karomah Syekh Abdul Qodir Jilani, DAN TERKENAL SAMPAI SELURUH NUSANTARA DAN LUAR NEGERI …….TERUTAMA DI TAHUN 2040-an dan tahun berikutnya….sampai beliau wafat di usia 91 tahun seperti usia wafatnya Syekh Abdul Qodir Jilani, dan beliau meneladani NABI MUHAMMAD DAN AHLI WARISNYA………. ……………………………………..BELIAU BERKATA MENGENAI BLOG INI…….”Demi Alloh ,……..Sungguh aku tidak pernah masuk pondok pesantren …tapi Alloh memberiku ilmu dan asror melalui BLOG KAMPUS WONG ALUS…….DAN blog KWA telah menelorkan calon WALI quthub …….yakni KH ZAINAL MA’ARIF……………,,,,BLOG kwa ibarat tangga untuk menuju KEKASIHKU…..Semoga blog ini bermanfaat………terima kasih kpd orang kwa yg mana aq ambil imu dari sini………..semoga Alloh membalas sesuai kebaikan anda………”:amiiiiiin

  56. Wong Bego

    Anak TK ijin nyimak ya KI ! Semoga Alloh memberikan HidayahNya kepadaku yang tersesat ini ! dan Nyuwun Aki punya kawelasan untuk menentunku yang BUTA ini ! Suwun !

  57. Arief Sudarmadji

    Assalamu’alaikum wr wb

    saya manusia yg selalu diliputi rasa penasaran terhadap SANG PENCIPTA…
    siang malamku selalu dihinggapi rasa gelisah…
    Saya adalah manusia yg bimbang,seperti kapas yg terombang ambing oleh angin…
    Saya adalah manusia bodoh yg tak pernah dapat menemukan arah kesejatian …
    Saya adalah makhluk ciptaan Tuhan yg tak tahu diri dan tak mengerti asal usulku sendiri…
    Selalu…selalu…dan selalu hadir “sesuatu” yg entah apa itu dalam jiwa ini,dialah yg membuat gelisah setiap waktuku,dialah yg selalu menggelitikku dikala sepiku,dikala sunyiku…sepertinya dia membisikanku,seperti ingin mengajakku kesuatu arah,namun aku masih tak mengerti…
    Yg aku rasa, sebuah dorongan yg menuntunku…tp aku aku bodoh dan tak paham apa apa…
    Dalam keramaian pun,dia selalu hadir mengajakku merenung…
    Apa yg ada didalam hati ini???
    Apa yg hidup didalam raga ini???
    Dan apa yg membuatnya berkeinginan???
    Dan apa yg membuatku selalu merindu???
    Kemana gerak?
    Kemana awas?
    Kemana denyut?
    Kemana nafas?
    Kemana semuanya terlepas?
    Apa rasa gundah ini?
    Aku bingung…
    Aku bodoh…
    tp aku rindu…
    Dan aku tersesat dalam keingintahuan ini,tanpa tahu kepada siapa aku pantas bertanya…
    Aku hanya takut semua rasa ini membuatku salah arah dan tersesat…

    Salam damai semesta alam.

  58. Alif S Rachmad

    Matursuwun ulasannya kangmas Wongalus, sungguh perjalanan ruhani jauh lebih bermakna, syarat utama lebih akrab dengan Tuhan adalah jangan perturutkan nafsu badan kasarmu, sebab Tuhan hanya bisa dirasakan keberadaan NYA oleh mata batin, mata bathin yang terbuka didapat dari pensucian Hati dari segala macam nafsu dunia…

  59. Assalamulaikum sedulur dan terutama kangmas wildan rahimakumullah

    Jika ingin mengenal / berjumpa dengan Tuhan maka kita harus bertafaqur, dan bertafaqur itu dengan syariat dan hakikat,, kita harus membaca suatu ayat, kemudian kita renungi ayat trrsebut dengan qalbu tanpa nafsu sehingga menimbulkan keadilan pada imajinasi atau ilham

    Untuk bertemu dengan Nya, sudah pasti kita akhiri dulu pada hari perhitungan nanti
    Namun untuk mengenal Nya itu sungguh mudah jika kita berpikiran plong dalam arti berpikiran dan berhati terbuka

    Salah satu contoh dalam mengenal Nya :
    Didalam suatu ayat dijelaskan, bahwa yang menurunkan hujan ialah Allah SWT, lalu sampai dimana pikiran kita, jika kita mampu merasakan ilham Nya, maka kita akan mengenal Nya, sesolah2 perumpamaan nya begini, ketika kita melihat jejak langkah seseorang kita tahu bahawa itu jejak kaki orang tersebut, berarti kita mengetahui dan mengenal bahwa itu suatu jejak langkah yang dimiliki orang tersebut, dalam arti kata mudah nya yaitu ” bekas perbuatan “, kita bisa merasakan serta melihat bekas perbuatan Allah SWT, namun jika kita resapi dengan dalam pasti kita merasakan bekas perbuatan itu ialah sesuatu bekas perbuatan dari sang pencipta, yang dalam makhrifat nya kita merasakan bahwa Dia benar benar ada,,

    Banyak bekas bekas perbuatan Allah SWT, yang jika diterangkan didalam Alqur’an iala sebagai Tanda tanda Kekuasaan Nya.

    Dan yang lebih terasa lagi akan Tanda Tanda kekuasa an Nya ialah dari bekas ucapan Nya yaitu “kalamuallah” yang berati kalimah Allah, kalimat2 itu hanya ada pada ayat suci, dan bagi kita yang dengan mudah memakhrifat kan nya, maka kita merasakan Yaa : Hai, Kun : Jadi, asjudu : sujudlah, fahbid : turulah, akhruj : keluarlah, bahwa bekas2 kalam itu berasal dari Sang Kholiq.
    Dan bagi yang sudah mencapai tataran makhrifatullah sudah pasti kalimah2 itu benar dan tiada berdusta karena berasal dari Sang Pencipta yang tidak berdusta sehingga menjadi kasanah ilmu dan do’a

    Semoga dapat memahaminya
    Barokallah

Tinggalkan komentar