HARI YANG PALING BERBAHAYA


“dalane waskita saka niteni”

Salah satu karya para leluhur Jawa dalam membaca tanda-tanda atau gejala alam kosmis adalah Primbon. Membaca ILMU TITEN yang berbentuk Primbon, kita seakan diajak untuk membuka kamus tentang hidupnya orang Jawa yang penuh dengan ‘petung’ atau hitung-hitungan. Misalnya, kapan kita tidak boleh bepergian, kapan kita boleh melaksanakan hajatan, apa makna di balik mimpi, cara berdoa dan lain sebagainya.

Tidak salah kiranya kita membaca primbon dengan niat agar kita juga bisa menyerap kearifan nenek moyang kita dulu dalam mengolah hidupnya dan berjuang di dunia yang keras ini. Para nenek moyang kini tentu sudah tiada, namun mereka meninggalkan warisan yang tidak ternilai harganya. Kemerdekaan bangsa, tata nilai dan peradaban yang adi luhung, kesadaran antropologis-kosmis, bahkan nilai-nilai religiusitas yang kita anut bukankah itu juga peninggalan nenek moyang?

Pada kesempatan kali ini, akan dipaparkan apa HARI YANG PALING BERBAHAYA karena mengandung bahaya atau naas sehingga kita diminta untuk tidak bepergian jauh, maupun menyelenggarakan hajatan. Hari itu adalah:

1. RABU LEGI
2. MINGGU PAING
3. KAMIS PON
4. SELASA WAGE
5. SABTU KLIWON

Sementara yang juga dikategorikan HARI BAHAYA adalah:

1. MINGGU PAING
2. SABTU PON
3. JUMAT WAGE
4. SELASA KLIWON
5. SENIN LEGI
6. KAMIS WAGE

Pada hari-hari itu, kita diminta untuk banyak berdoa dan melaksanakan ibadah agar diberi keselamatan hidup dunia akhirat, lahir dan batin. Nah, sebuah anjuran yang bagus bukan?

Ada juga jam-jam larangan agar pasangan suami-isteri tidak melaksanakan saresmi/bersetubuh karena akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Jam-jam itu siang dan malam yaitu:

HARI MINGGU: Jam 10 s/d Jam 11 dan Jam 5 s/d Jam 6
HARI SENIN: Jam 8 s/d jam 9 dan Jam 3 s/d Jam 4
HARI SELASA: Jam 6 s/d jam 7 dan Jam 1 s/d jam 2
HARI RABU: Jam 12 s/d jam 1 dan Jam 6 s/d Jam 6
HARI KAMIS: Jam 10 s/d Jam 11 dan Jam 3 s/d jam 4
HARI JUMAT: Jam 8 s/d jam 9 dan jam 1 s/d jam 2
HARI SABTU: Jam 6 s/d jam 7 dan jam 11 s/d jam 12.

Sebagai tambahan, sebelum melakukan persetubuhan, kita disarankan untuk membaca doa sebagai berikut:
“Niyatingsun munggah ing girikumala angengakake lawang kancana tinampan mbok dewi Pertimah, ashaduallah illa haillallah waas hadu anna MuhammadarRasulullah”

Diteruskan membaca:
Aku lanang sejati, anurukake rasa tumiba rachmatullah, kang linuku racuk garu, kang ginaru lacuk luku, kang thukul ing krakatoilah, kang sinung kanugrahane Allah, lailla haillallah Muhammadarrasulullah.

Setelah selesai melakukan persetubuhan, membaca:
Niyatingsun mudhun saka girikumala, anginebake lawang kancana atas Gusti Kang Agung, atas Gusti Rasulullah, lailla haillallah Muhammadarrasulullah.

@wongalus, 2009

Categories: HARI YANG BERBAHAYA | 11 Komentar

Navigasi pos

11 thoughts on “HARI YANG PALING BERBAHAYA

  1. anggi abriko

    artikel yg bagus

  2. nyimak ki kale copas

  3. raden arto

    rahasia cara mudah menyelesaikan hutang,bg pengusaha atau sedulur yg punya hutang menumpuk
    temukan rahasianya,
    radenarto@yahoo.co.id

  4. Udien

    Mksh bwt smua,mga di situs ini akn smkin bnyak pngalaman bwt sya.

  5. mohon nyimak

  6. suprayitno

    sirahku mumet tenan ki

  7. eka sakti

    Mohon ijin copas,..”

  8. Maaf bagi para sedulur sekalian,, disini saya hanyalah seseorang yang benar-benar awam, namun saya sangat percaya bila semua sudah diatur dan semua tak luput atas kehendak Allah.SWT.

    Oleh karena itu saya kurang percaya atas penjelasan diatas.
    Adapun alasan saya sbb:
    1. Di Al Qur’an Nul Karim tidak ada penjelasan tersebut yang tercantum mengenai hari baik dan buruknya seseorang.
    2. Allah menurunkan para Rasull kebumi sebagai Guru (penuntun) atau sebagai seseorang yang lebih memahami “syiar”, terlebih semua itu untuk merubah kebiasan buruk manusia yang menyembah dan mempercayai hal yang tidak Allah sukai.
    3. Secara garis besarnya- Allah menurunkan Al Qur”an Nul Karim sebagai panduan hidup bagi umat manusia untuk menanamkan iman, akal, perbuatan dan taqwa, serta mempercayai atas kebesaran Allah yang maha agung.
    4. Allah menurunkan Al Qur”an Nul Karim,, sebagai penjelasan yang mendalam demi merubah kebiasaan buruk adat istiadat manusia yang mana pada dizaman dahulu, kita manusia mempercayai ajaran apa yang diajarkan nenek moyang kita secara turun menurun.
    Yang terbukti hingga saat ini kita pun masih mempercayai ajaran tersebut. Astaghfirullah

    5. Nah, pada jam dimana suara-suara seruh telah diperdengarkan seperti adzan atau seseorang yang sedang mengaji, sebelum adzan shalat dimulai, dilarang untuk berhubungan badan.
    Secara garis besarnya, jika kita sedang melakukan hubungan intim dengan sang istri, secara otomatis kita akan melupakan shalat yang mana sudah menjadi kewajiban, yang artinya kita sudah terhasyut akan godaan syetan yang nikmat.

    Maaf, mungkin inilah alasan saya sebagai seseorang yang benar-benar awam, lebih kurangnya mohon dimaklumi. Heheeee….!!
    Wassalam

  9. Pak Prapto

    Ada sebuah pengalaman berharga dari saya : waktu itu saya masih muda , bersama dengan teman yang sudah berumur , mau nagih hutang ( dimana si penghutang berjanji mau bayar ) , pakai vespa kami mmeluncur kearah barat daya dari kota tempat tinggal saya . sebelumnya teman saya ngomong jangan nagih kearah sana , nanti apes .Lha wong saya lagi cupet uang , kami terus melaju menuju sasaran . …..dari pagi sampai sore , itu vespa mogok 3 kali , uang habis , nggak ketemu orangnya , sial ……sial …..sial —– itu hasil saya mengabaikan nasehat teman saya yang lebih tua tadi ……….aneh…….mungkin itu yang disebut KEARIFAN LOKAL…….KEARIFAN LOKAL YANG PERLU DIJUNJUNG TINGGI ,dimana bumi dipijak , disitu langit dijunjung ………lestarikan terus budi dan dan daya para leluhur kita ……..ajaran cina cocok untuk orang cina ……..ajaran arab cocok untuk orang arab ………saya orang Indonesia sangat mencintai Indonesia .

  10. Eka Widjaya

    Sing cetho conto adalah: nek wong ape rabi, wong tuone mesti golek dino sing becik….yo pora? Semono ugo ape sunatan lan liyo2ne….. kok ijeh ngetung2 dino….ngandel pora? Nek ijeh gak percoyo: takono marang bu Megawati. Biyen deweke mantu po ra ngetung dino? Yo to……? Ijin mengamalkan ilmu ini semoga bermanfaat. Amin. Maturnuwun sanget.

  11. Hendra Agnes

    Nama Lengkap : Hendra Agnes
    Tempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 28 Agustus 1984
    Usia : 33 Tahun
    Agama : Islam
    Nama Ayah Kandung : Bapak Mochammad Djainuri
    Agama : Islam
    Nama Ibu Kandung : Ibu Yunani
    Agama : Islam
    Alamat Lengkap : Jalan Joyoboyo, Loceret Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur – Indonesia ( 64471 )
    ———————————————————-
    A’uudzubillaahi minasy-Syaithoonir-Rojiim. Bismillaahir-Rohhmaanir-Rohhiim. WA’ALAIKUMUS-SALAAMU wa rohhmatulloohi wa barokaatuHu. Salam silaturrohmi. Semoga salam dan rahmat dan hidayah dan kesehatan ( termasuk panjang usia ) serta kekuatan dari Allooh SWT selalu terlimpahkan kepada Para Guru dari Bapak Ustaadz Muhammad Wildan beserta kepada Bapak Ustaadz Muhammad Wildan beserta kedua Orang Tua Bapak Ustaadz Muhammad Wildan serta kepada para keluarga Bapak Ustaadz Muhammad Wildan juga. Aamiin Alloohumma Aamiin. ( QobiLtu, QobiLtu, QobiLtu ) Saya terima ijazah yang penuh berkah tersebut tentang pentingnya
    PENTINGNYA NASEHAT HARI YANG PALING BERBAHAYA ( TERLARANG ) tersebut dari Bapak Ustaadz Muhammad Wildan dan saya mohon izin untuk mengamalkannya lillaahi Ta’aalaa. Dan saya mohon do’a restu kepada Bapak Ustaadz Muhammad Wildan supaya saya berhasil dalam mengamalkan

    PENTINGNYA NASEHAT HARI YANG PALING BERBAHAYA ( TERLARANG ) tersebut demi meningkatkan ibadah hanya kepada Allooh SWT secara ikhlas. Aamiin Alloohumma Aamiin. Saya berjanji akan menjaga nama baik blog Kampus Wong Alus dan saya TIDAK ingin menyalahgunakan isi dari blog Kampus Wong Alus ini. SEMOGA NASEHAT TENTANG BAHAYANYA HARI-HARI TERSEBUT MENJADI PANDUAN YANG SANGAT BERHARGA. Dan Saya selalu mengucapkan Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak Ustaadz Muhammad Wildan atas Ijazah yang penuh berkah itu. Dan saya berjanji akan selalu ingin mengirim hadiah Q.S. Al-Faatihah kepada Para Guru dari Bapak Ustaadz Muhammad Wildan beserta kedua Orang Tua Bapak Ustaadz Muhammad Wildan serta kepada para keluarga Bapak Ustaadz Muhammad Wildan juga setiap hari bibarokatiL-Faatihah

Tinggalkan komentar