Vajra Vairochani adalah nama lain dari Indrani (Shakti Dewa Indra) yang mengambil bentuk sebagai “tubuh” dari senjata Vajra (Halilintar) milik Dewa Indra. Vajra adalah halilintar; yakni api (agni) kosmik yang sangat dahsyat. Siapapun yang terkena pukulan Vajra ini akan dilumpuhkan egonya sehingga mengalami “pencerahan seketika”.
Ini menunjukkan bahwa Hanuman telah menundukkan “ kereta” yakni badan/tubuh tempat nafsu inderawi melampiaskan hasratnya. Bahkan Hanuman melumpuhkan Gajah Airavata, wahana utama Dewa Indra. Gajah adalah simbol buddhi (asas kebijaksanaan). Lagi lagi peristiwa ini menunjukkan bahwa Hanuman telah menguasai intelegensia, pusat segala pertimbangan untuk membedakan kebaikan dan keburukan.
Setelah penundukan kereta badan dan menguasai wiweka, Hanuman kemudian “menerima” pukulan Vajra Vairochana, perwujudan pencerahan seketika. Bertolak dari uraian diatas, sangatlah logis kalau ilmu Agni atau Vajra Wairocana itu dikatakan sangat ampuh untuk memunahkan Leak. Karena Agni Wairocana adalah senjata kesadaran jiwa untuk melumpuhkan ego (pikiran) yang sedang dipenuhi kabut kegelapan hawa nafsu (kebencian, dendam, kemarahan, kesombongan, dsb). Energi yang dipancarkan oleh pikiran yang gelap adalah emosi negatif atau hawa panas yang dapat menghancurkan kehidupan. Hawa panas yang desruktif ini adalah cikal bakal aji pengleakan. Maka jika kabut kegelapan pikiran dan api hawa nafsu itu dilumpuhkan, tak ayal cikal bakal pengleakanpun sirna dari kehidupan manusia.
Agni Wairocana adalah ajian penerang jiwa, cahaya kesadaran jiwa yang terbit dari penapakan jalan spiritual keinsyafan diri. Inilah sejatinya ilmu dan ajian sejati.
@wongalus,2010
Yth. Wongalus,
Aji Agni Wairocana mana, kok tidak ada teks/mantranya?
Nuwun,
Yth Mas Hary: Ini bagian aji dari Ilmu Sejati. Ilmu sejati tidak memakai mantra dan laku apapun. Mantranya dan lakunya adalah laku kehidupan itu sendiri yang segaris dengan Kodrat dan Iradat Ilahi. nwn.
Salam sejahtera,
Yth. Wongalus,
Ternyata sampai kesini terdengar kehebatan mantra tersebut. Ini memang merupakan mantra ampuh untuk melenyapkan dan pemusnah pengleakan. Ilmu sejati tidak memakai mantra?? Akan tetapi Agni Wairocana / Geni Werocana memang ada mantranya. Berikut saya cantumkan sepenggal mantranya:
GENI WEROCANA
ONG SIWA BUDA KRODANTA
DWI AKSARA MAHA RODRAM
SADRAM SATERU SAROGAM
SADRAM AGNI RACANYAM
WISAGNI SANGKA ONGKARAM
PURWANYE BAHAISA PRAJAM
UH WAH TWEKTI
dan seterusnya………
Cuma sebagai referensi saja pak. Bahwa mantra Agni Wairocana memang ada. Biasanya ini digunakan untuk memunahkan ilmu pengleakan seseorang dengan cara melukat (diguyur dengan air yang telah disucikan).
Yth Sdr Sidhi: Terima kasih atas koreksinya. Saya sudah mencoba mencari mantra ini dan belum saya temukan. Dari informasi Anda, kami sangat berterima kasih dan sudilah kiranya berbagi dengan kita agar pembaca yang lain juga bisa mendapatkan manfaat. Rahayu.
Ok terima kasih infonya. Sukses buat Anda!
Sugeng ndalu,
Kawulo bade sinau lampae rumiyin. Menawi bade sowan panjenengan wonten pundi tho Ki?
Nuwun
yth wong alus
nuhun sewu saya buru 3 hari ini buka terus blog wong alus, baca baca alhamdullilah saya dapat pencerahan dan saya sadar ego,soombong,angkuh,gede enddas itu sifat, saya, dan saya sadar mungkin saya tidak pantas belajar keilmuan seperti yang saya harapkan, karena sifat-sifat saya yang tidak terfuji, pantas selama ini saya tidak pernah bisa untuk bertemu guru sejati,hatur nuhun atas tulisanya,
sukses selalu buat wong alus.
Saya dapat mantra VajraVairocani dari Vajra-Acharya dari Jepang.
Mantranya yang versi Sansekerta adalah:
Om Vajra-Vairocaniye Harinisa Hum Hum Phat Svaha.
Versi Jepangnya adalah:
Om Peca-Pierocaniye Harinisa Hung Hung Phei Soha.
Mantranya yang diajarkan oleh Vajra-Acharya dari Tibet:
Oṃ Oṃ Oṃ Sarva Buddha-Dākiṇīye Vajra-Varṇanīye Vajra-Vairocanīye Hūṃ Hūṃ Hūṃ Phaṭ Phaṭ Phaṭ Svāhā
Mantranya Vairocana versi Sansekerta:
Om Vajradhatu Vam.
Sumber:
http://sukralove.blogspot.com/2008/11/secret-of-borobudur-tantric.html
bg minat pesugihan putih,(kusus yg terjepit hutang)
bg yg serius hub
radenarto@yahoo.co.id
tolong banget bantu saya mencari mantra pemusnah dan penanggkal ilmu hitam
Mohon ijin share
Om Swatyastu. Om Awignam Astu Nama Sidam, Mohon ijin share sedikit pengalaman saya bukan bermadsud aje wera apalagi menggurui. Dlm membaca bisama sebuah lontar yg tersimpan di Grya Gde Mas Gianyar di mana tersimpan juga peninggalan seperangkat busana Dang Hyang Dwi Djendra/ Ida Peranda Shakti Wawu Rauh/Dang Hyang Sidi Mantra. Dari sejarah, bahwa Mantram Gni Werocana bukanlah satu2nya rangkaian Ilmu Penghancur Pengleakan/Desti, tetapi ada dua lainnya yaitu Pacupati Rancana dan Sulambang Maha Gni. Ketiga mantram tsb menurut sejarahnya, diberikan oleh Ida Dayu Ciwa Bawa (Putri Dang Hyang Dwi Djendra) yang sd sekarang berstana di Pura Pulaki Buleleng, kepada I Gde Gumiar (seorang keturunan I Bandesa Mas) di Desa Wani Tegeh di Jembrana, sewaktu I da Dayu ditinggal lama ke Gelgel oleh ayahnya (Dang Hyang Dwi Djendra). Walaupun mungkin setiap orang bisa merapal mantram2 tsb, namun ada peryaratan khusus: Tidak boleh makan daging babi/sapi, harus mewinten,dan nunas penugrahan I da Betari di Pulaki ( biasanya keturunan Bendesa manik Mas) yg mungkin akan lebih mendapat penugrahan Ida betari ( karena memang bisama Ida betari atas jasa I Gde Gumiar (salah seporang keturunan Bendesa Mas). Ada juga sederatan paican Ida Betari..seperti rerajahan Canting Mas dan Ciwer Mas yg sebaiknya di praktekkan dgn kesucian yg tinggi. Saya telah merasakan khasiat dp ketiga Mantram tersebut. Juga kalau Bapak/Ibu beruntung mendapatkan wangsuhan Mewana Ratna, Cincin Pusaka Dang Hyang Dwi Djendra..akan menjadi lebih lengkap. Sebaiknya juga luangkan waktu sendirian ke Pura Uluwatu, memohon penugrahan kawisean ring Ida Betara yg kononMoksa di sana. Kesimpulan, apapun yg kita pelajari asal dilakukan dgn keyakinan tinggi dan atas tujuan suci menghindarkan diri dari kekuatan api Emosi, Dendam, Amarah, Iri dll yang bersumber dari sad ripu…yakin akan dihancurkan. Sekali lagi mohon maaf ini pengalaman pribadi saya mungkin akan berbeda dgn pengalaman Bapak dan Ibu yg mungkin sdh lebih senior dan lebih pawikan ring sikian tityang. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.
Dimas Nur Wicaksono