Daily Archives: 9 Januari 2010

PEMA GESAR DONG PO LA


Semua kejadian yang kita alami tidak pernah ada yang kebetulan. Semuanya mengikuti alur dan jalur yang ditetapkan dari adanya sebab-sebab yang mendahului. Termasuk ketika muncul keinginan di hati untuk mendapatkan setetes pencerahan. Niat awalnya, ingin istirahat tidur namun saat memejamkan mata, sepersekian detik melesatlah nyawa ini ke alam lain. Memasuki rimba raya di sebuah hutan yang berbukit bukit. Di atas sebuah batu hitam, di kegelapan malam yang hanya diterangi cahaya bulan, duduklah seorang tua berjanggut putih dengan topi merah aneh. Tubuhnya dibalut jubah seperti seorang Biksu. Untuk memudahkan penulisan, sebut saja pertapa suci (PS). Saya pun berkesempatan mewawancarainya dan kembali bangun untuk mengetik:

Wong Alus (WA): Selamat malam minggu..
Pertapa suci (PS): Selamat malam

WA: Saya tadi memohon agar diperkenankan Tuhan untuk berguru pada siapapun yang saya temui malam ini. Salam hormat saya padamu. Kalau Bapak berkenan, siapa nama Anda dan ini negeri mana?
PS: Selamat datang di negeri Tibet. Ini saya Pema Ledrel Tsal yang sekarang duduk di hutan Padma. Perjumpaan kita ini sangat istimewa karena kita berjumpa di hutan tersembunyi, di wilayah sangat sunyi di Kunzang Choling.

WA: Nama Anda susah saya sebutkan, salam kenal Pak. Saya Wong Alus dari Indonesia, ijinkan saya ingin berguru pada Anda.
PS: Silahkan. Apa yang bisa saya bantu?

WA: Begini, kenapa manusia sekarang banyak yang mengeluh padahal katanya dia sudah diberi Tuhan semua yang dibutuhkannya untuk hidup?
PS: Harusnya manusia paham. Kesempatan untuk menjadi manusia adalah satu di antara milyaran. Ingat satu sel sperma saja yang menjadikan mu, sementara sel yang lain akan mati. Sekarang saat kamu sudah mendapatkan kesempatan hidup, jika kamu gagal untuk menjalankan dharma agung maka kamu tidak mungkin berharap mendapatkan kesempatan lagi berbuat kebaikan. Ambillan keberuntungan dari keadaanmu.

WA: Bagaimana memahaminya agar lebih mudah?
PS: Memahami tubuhmu sebagai seorang pembantu, atau sesuatu untuk menyeberangkanmu…

WA: Saya tidak paham bahasa simbolis Anda, bapak. Mohon dijelaskan praktisnya bagaimana?
SP: Gini, pendeknya jangan biarkan tubuhmu bermalas-malasan walau hanya sebentar. Gunakan hidupmu sebaik-baiknya, jadikan gerakan tangan, kaki, ucapan dan pikiranmu demi kebajikan karena itu adalah wujud syukur

WA: Tolong dikritik, apa yang salah pada diri saya?
SP: Sampaikan ke orang lain, kebanyakan hidupya dihabiskan untuk mengejar makanan, pakaian, dan kekayaan. Dengan usaha keras tanpa memandang penderitaan dan bahaya. Padahal, saat kamu mati, kamu tidak membawa semua itu. Saat kau mati, kamu hanya membawa perbuatan dan hatimu saja. Kau sekarang bisa makan yang mewah, enak, lezat, alkohol, namun itu semua akan jadi kotoran.

WA: Harusnya bagaimana pak?
SP: Harusnya kamu hidup sederhana dan makanlah seadanya yang layak untuk hidup, jadilah seorang yang kalah ketika datang masalah makanan, pakaian dan perbincangan.

WA: Jadi orang yang kalah?
SP: Untuk urusan dunia, memang perlu mengalah karena di sanalah kau mampu merenungkan makna ketidakkekalan dan kematian. Jika kau tidak merenung, tidak akan ada jalan melaksanakan Dharma dengan sungguh-sungguh. Praktik ibadah hanya tetap sebagai cita-cita saja, tanpa manfaat karena tidak mampu menyelami kenapa ibadah harus dilakukan yaitu sebagai bekal menuju keabadian Tuhan. Dan kamu akan menyesal saat kematian datang, semua telah terlambat.

WA: Sesungguhnya apakah Bapak masih hidup atau sudah mati?
SP: Saya masih hidup, namun saya sudah sering berkelana ke alam kematian

WA: Apa yang Bapak peroleh saat berada di alam kematiaan yang bisa saya jadikan pelajaran?
SP: Tidak ada kebahagiaan sejati di antara enam jenis makhluk, tapi bila kita merenungkan penderitaan di tiga alam rendah, kamu akan bersedih karena mendengarkan penderitaan mereka.

WA: Saya kurang paham dengan pandangan seperti ini. Maaf bapak, saya tidak mengenal wacana yang bapak sampaikan ini.
SP: Ya, saya tahu kamu belum paham jadi harus terus belajar

WA: Bapak, sekarang ini sangat susah ditemui orang-orang yang benar-benar suci. Siapa yang sekarang harus dijadikan guru spiritual?
SP: Sampaikan pesanku ini ke orang yang kau temui. Belajarlah dari pengalaman yang menyenangkan dan menyakitkan. Siapa yang memikulnya, tak lain dirinya sendiri. Itu adalah buah dari perbuatanmu sendiri, baik atau buruk. Saat kamu tahu hal itu, sangat penting bagimu bertingkah laku yang sesuai. Tanpa bingung lagi mencari guru spiritual yang harus kau datangi, datangilah dirimu sendiri dan lakukan apa yang harus dilakukan, hindari mana yang harus kamu hindari

WA: Berarti guru sejati itu diri kita sendiri?
SP: Pasti. Bukan orang lain. Hilangkan keraguan dan salah pengertian. Dirimu adalah guru dan mengikuti ajaran dari guru yang bermutu akan membawa pada ajaran yang benar. Tidak perlu belajar beragam ajaran tanpa pernah mendalaminya. Yang kau dalami bukankah pengalamanmu sendiri?

WA: Baiklah, Bapak. Kini saya semakin paham kepada siapa saya harus berguru. Sekarang apa tolok ukur bila saya sudah mencapai tahap matang dan dewasa secara spiritual?
SP: Ukurannya pada kata cukup di hati. Jika kau merasa kurang kaya, maka kau akan terus mengejar kekayaan dan benda sebanyak-banyaknya. Kau akan terus mencari kedudukan setinggi-tingginya, kamu akan mencari nama agar bangga bila kau disebut pemimpin. Pikirkanlah, semua itu sebenarnya tidak berguna di mata Tuhan. Jadi, tolok ukur kedewasaan spiritual itu tatkala kamu mampu membebaskan keinginan dan pikiranmu dari keinginan apapun juga. Kekayaan kesuksesan dan status adalah jalan termudah untuk menarik musuh dan setan datang. Tidak ada tanda pencerahan spiritual yang lebih jelas kecuali pikiran yang disiplin. Ini adalah kemenangan sejati pejuang yang tidak membawa senjata apapun.. kecuali kepasrahan dan keikhlasan.

WA: Baiklah Bapak, saya paham. Mohon saran sebelum saya pamit.
SP: Pejalan spiritual yang hanya ingin kesenangan, kebahagiaan, kesuksesan akan gagal memalingkanpikirannya dari urusan duniawi. Akan memutuskan hubungan mereka dengan Dharma sejati. Jagalah diri agar tidak menjadi orang yang keras kepala. Jangan biarkan pikiranmu menjadi tidak tenang dan gelisah. Buatlah dirimu nyaman di tempat dudukmu, di tempat berbaringmu, di tempat semedimu, ini jalan yang pasti untuk mendapatkan kekayaan Dharma. Jaga arus pikiranmu! Pema Gesar Dong Po La..

WA: Maaf Bapak, saya belum pernah mendengar kata ini. Apa arti kata terakhir itu dan bagaimana tulisannya?
SP: PE MA GE SAR DONG PO LA.. ini bahasa tibet yang artinya di atas sekuntum bunga teratai (teratai adalah simbol ketenangan semedi/meditasi terj. wong alus)

WA: Selamat jalan Bapak.
SP: Selamat jalan juga wong alus. Semoga semua makhluk berbahagia.

@wongalus,2010

Categories: PENGALAMAN NGRAGA SUKMA 2 | 33 Komentar

BERPUTUS ASA DALAM BERDOA


Kenapa kita tidak boleh mutung dan membatalkan doa yang telah dipanjatkan kepada Tuhan?

Salah satu sifat wajib Tuhan Yang Maha Esa adalah MAHA MENDENGAR dan MAHA MELIHAT. Dengan memiliki sifat ini, manusia tidak boleh khawatir dan takut bahwa apa yang diharapkannya tidak didengar bahkan dilupakan oleh Tuhan.

Kalau kita berharap sesuatu, maka selidikilah kepada siapa harapan dan doa itu kita gantungkan? Kalau kita berharap pada tetangga, pada bupati, pada gubernur, pada menteri, pada polisi, pada jaksa, bahkan pada presiden, maka kita tidak usah seratus persen yakin bahwa harapan kita itu dikabulkan. Kenapa? Sebab mereka adalah manusia yang bisa lupa.

Meskipun bisa jadi kita sudah mengadakan akad yang ditulis di atas hitam dan putih pun jangan berharap banyak deh. Misalnya kita berharap agar uang yang kita tanam di bank suatu ketika akan menghasilkan laba, namun harapan itu hendaknya tidak usah terlalu diyakini… Sebab bisa jadi banknya kolaps, tutup dan sebagainya. Kalau suatu ketika kita mengadakan perjanjian di atas kertas bermaterai pun dengan demikian kita menanamkan harapan, juga hendaknya tidak usah terlalu yakin bahwa harapan kita itu bisa benar-benar akan ditunaikan oleh pihak lain.

Menanam harapan dan perjanjian di dunia boleh saja, bahkan bisa jadi menentramkan. Namun kita tidak boleh menggantungkan keyakinan dengan derajat kepastian seratus persen. Kalau kita meyakini seratus persen, bersiaplah untuk menanggung kekecewaan seumur hidup. Sebab semua perjanjian yang dibuat antar makhluk apalagi makhluk yang punya akal, sifatnya RELATIF. Manusia punya akal, dia mudah ngakali dan akal-akalan dengan janjinya.

Masih mending menaruh harapan dengan benda mati. Misalnya mobil atau sepeda motor. Bila suatu ketika kita membeli mobil atau sepeda motor baru, semua onderdilnya pasti juga baru dan jika kita mengisinya dengan bensin yang cukup dan melaju di jalan tol yang lengang, maka kita bolehlah berharap banyak bahwa si mobil mampu digeber dengan kecepatan 120 kilometer perjam lebih.

Masih juga mending kita menaruh harapan pada makhluk halus. Misalnya jika kita ingin cepat kaya dan memelihara tuyul, maka kita boleh berharap banyak agar si tuyul tiap hari mencuri uang dan memberikannya pada kita. Makhluk tuyul sangat kecil kemungkinannya untuk memberikan uang hasil curiannya pada orang lain yang dia tidak kenal. Tuyul takut melanggar perjanjian dan akad yang telah dibuat bersama sehingga suatu ketika Tuyul juga menagih haknya sesuai dengan perjanjian awal saat seseorang berkeinginan memelihara tuyul.

Contoh lain, saat seseorang berkeinginan untuk menyantet. Seorang dukun mengadakan perjanjian dengan makhluk halus. Dukun berjanji akan memberi makanan berupa ritual slametan dan berjanji akan memberi tumbal (nyawa keluarga klien) bila si makhluk halus berhasil menyantet seseorang (musuh klien). Dalam prakteknya, membuat perjanjian degan makhluk halus derajat kepastiannya malah lebih bisa dijamin dibanding dengan manusia.

Manusia kayaknya mudah untuk mblenjani (inkar) janji. Sangat sering kita dengar, seseorang berjanji namun dia mengingarinya sendiri. Padahal, ciri-ciri manusia beriman salah satunya adalah MENEPATI JANJI. Jika kita tidak menepati janji, maka oleh Tuhan kita ini dianggap tidak beriman. Beriman jelas letaknya tidak di mulut, namun di dalam hati yang memancar di dalam perilaku. Manusia yang sudah tinggi tingkat spiritualnya, pastilah orang-orang yang tidak suka mengobral janji namun sedikit usaha. Sebaliknya, mereka sedikit obral janji namun banyak usaha.

DAFTAR TUNGGU DOA
Kita sudah sering membahas tentang hakikat doa, yaitu harapan yang kita sampaikan kepada pihak lain. Yaitu hanya kepada Tuhan. Doa tidak perlu disampaikan kepada akik, keris, tombak, dan sebagainya. Doa yang benar hanya disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.

Saat kita berdoa, maka malaikat pasti mencatat doa kita dan buku catatan itu tidak ditinggal di sembarang tempat. Doa kita diletakkan di kotak-kotak yang suatu saat pasti akan dikabulkan untuk kita. Mari kita renungkan, mana doa kita yang sudah dan belum dikabulkan pada Tuhan? Bertanyalah kepada orang yang hampir meninggal, apa ada doanya yang tidak dikabulkan Tuhan. Pasti jawabannya “semua doa saya sudah dikabulkan Tuhan.”

Doa manusia memang tidak langsung dikabulkan Tuhan. Sebab Tuhan bukan pelayan di restoran cepat saji. Tuhan juga bukan tuas gas dan rem mobil yang jika kita gerakkan langsung bereaksi sesuai dengan kehendak kita. Ya, kita memang sangat-sangat keterlaluan memperlakukan Tuhan.

Padahal kita tahu bahwa Tuhan Rabbul Alamin. Pencipta Alam semesta satu-satunya dan tidak ada duanya. Satu dalam kemanunggalannya. Satu yang tidak ada yang lain. Kata “satu”inipun tidak begitu tepat karena nanti ada kata dua, tiga, empat dan seterusnya. Jadi, ya pokoknya hanya DIA YANG ADA DAN SATU-SATUNYA SUMBER SEMUA YANG ADA. Karena Yang Ada adalah satu-satunya predikat yang paling umum dan mendasari semua yang ada, maka tanpa kehadiran Tuhan, semua yang ada ini menjadi tidak bermakna dan tidak masuk akal. Tuhan adalah LOGOS YANG MENCIPTAKAN KOSMOS.

Dengan Kemahabijaksanaan-Nya Tuhan tidak menolak doa kita. Dia Maha Welas Asih sehingga doa kita pasti dikabulkannya. Malaikatlah yang mencatat doa kita dan diletakkan di daftar tunggu antrian di alam malakut. Daftar tunggu itu seperti lemari besar milik seorang manusia yang di dalamnya ada kotak-kotak doa kita. Orang yang tidak pernah berdoa, maka di dalam lemari hidup itu kosong melompong. Banyak tidaknya kotak doa di lemari harapan ini sejatinya tidak menunjukkan derajat ketinggian spiritual manusia. Sebab ada orang yang banyak berdoa, namun doanya kebanyakan berisi doa tentang ketidakpuasan hidupnya di dunia, keinginan-keinginan yang disampaikan melulu bersifat duniawi… maka derajatnya pasti sangat rendah.

Ada lagi doa yang banyak dipanjatkan untuk mensyukuri nikmat-nikmatnya sehingga lemari harapan ini penuh. Ini lemari manusia yang derajatnya sangat mulia. Dan yang paling mulia, adalah lemari harapan yaitu doa agar manusia diperkenankan untuk melihat wajah Nya dan mencicipi nikmatnya bersatu dengan Dzat-Nya kemudian hidupnya dipenuhi dengan semangat untuk menolong semua makhluk ini dari kesesatan. Manusia yang demikian pasti mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya.

Kenapa Tuhan menunda doa kita? Itu karena Tuhan menyayangi kita. Kita yang biasanya tidak tahu apa yang akan terjadi, biasanya doa yang kita panjatkan juga asal-asalan. Kita tidak tahu jika doa kita langsung dikabulkan, bisa jadi kita akan tidak siap dan menjadi orang yang manja. Padahal, hukum alam semesta ini pasti mengutuk sikap MANJA. Hukum yang berlaku di Alam Semesta ini adalah HUKUM KAUSALITAS SEBAB AKIBAT yang jauh dari sikap manja. Dalam hidup ini, kita diminta untuk berusaha, membanting tulang dan mencari rezeki yang halal. Alam semesta hanya menyediakan bahan mentah dan manusia diwajibkan untuk mengolah bahan mentah agar dia bisa hidup secara layak dan manusiawi.

Di alam semesta berlaku SELEKSI ALAM. Siapa yang berusaha keras maka dia yang akan berhasil mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diusahakannya. Jangan berharap lebih dari apa yang kita usahakan, karena di sana nanti ada unsur NEGATIF dan ada amalan yang bisa membalik ke kita lagi. Bila Anda menanam biji mangga maka berharaplah agar mangga itu akan berbuah. Jangan berharap berbuah duren atau pisang karena itu berarti tidak mungkin. Jangan berharap mendapatkan rezeki nomplok turun dari langit setelah kita berdoa jutaan kali, karena Tuhan tidak mungkin memberikannya.

Jangan berharap akan kaya mendadak, kecuali bila Anda memang anak seorang bos yang sudah kaya duluan. Bila tidak ingin miskin, maka ambil cangkul dan bangunlah pada pagi hari. Berangkat ke sawah dan berharaplah suatu saat apa yang Anda tanam itu mendatangkan hasil. Hiduplah serasi dengan hukum alam, hiduplah harmoni dengan hukum Tuhan. Meskipun kita bukan orang besar, terkenal dan jauh dari hiruk pikuk dunia yang gemerlap tapi yakinlah bahwa suatu saat kita akan menjadi makhluk paling terhormat karena mampu menjaga nilai-nilai yang abadi dan suci.

Jadi, jangan pernah mutung dan membatalkan doa yang telah dipanjatkan kepada Tuhan. Namun, lupakan saja doa yang pernah kita panjatkan agar kita tidak dihinggapi penyakit TIDAK YAKIN BAHWA TUHAN MAHA MELIHAT DAN MAHA MENDENGAR. Berdoalah dengan sungguh-sungguh. Cukup sekali saja dan kemudian lanjutkan hidupmu dengan hati yang sabar dan pasrah.

Mohon maaf sahabatku semua, saya sedang menggurui. Menggurui diri saya, nafsu-nafsu saya, harapan saya, doa saya, jiwa dan nyawa saya sendiri…
Nuwun.

@wongalus,2010

Categories: BERPUTUS ASA DALAM BERDOA | 15 Komentar

AMALAN HUTANG TERBAYAR DAN USAHA LANCAR


Pembaca K Says:
9 January 2010 at 07:32

Bagaimana saya bisa bayar utang saya yang menumpuk. sebenarnya saya tidak pake uang itu, hanya perantara kepada orang lain untuk di investkan. Ternyata teman sayamemutarkan uang tersebut mengalami bangkrut total. (Usahanya trading forex jatuh ketika krisis global tahun 2008) dan sudah setahun ini kami belum bisa mengembalikan. Saya memiliki tanggung jawab moral dan perasaan bersalah karena keluarga saya ikut merasakan dampaknya. Saya mohon pencerahannya Ki. Atas pencerahannya saya ucapkan matur nuwun Ki.

Yth Pembaca K:
Soal kesulitan membayar hutang adalah soal yang kini lagi trend, khususnya menimpa saudara-saudara kita yang kini berprofesi sebagai pengusaha skala Mikro Kecil dan Menengah. Saya yakin, tidak hanya Anda yang mengalami hal ini namun juga beratus, bahkan mungkin ratusan ribu orang yang mengalaminya. Akibat membanjirnya produk-produk Cina yang membabat habis produk lokal kita. Omzet penjualan yang terus menurun disertai hutang bank yang harus dibayar tepat waktu, mengharuskan para pengusaha UMKM ini memutar utak agar roda bisnisnya tidak mandeg. Soal utang piutang memang tidak kenal kompromi. Sesuai permufakatan awal, mereka harus membayar tepat waktu atau menjadwal mundur pembayaran utangnya dengan resiko bunga semakin meningkat.

Selain upaya rasional misalnya harus membuat terobosan baru, diverensiasi produk-produk, maupun mencari pasaran baru yang masih potensial, mereka juga perlu melakukan upaya batiniah untuk mengembalikan hutangnya di bank. Di forum ini tidak dibahas upaya-upaya rasional menyelesaikan hutang karena memang bukantempat yang tepat, namun kita akan membahas upaya batiniah saja. Upaya batin itu adalah BERDOA usai menjalankan ibadah. Doa itu meliputi:
1. Mohon ampun semua kesalahan yang telah kita lakukan baik disengaja maupun tidak
2. Membersihkan diri dengan cara tidak lagi membuat kesalahan dan tertaubat tidak mengulang kesalahan, karena doa yang makbul adalah doa yang dipanjatkan oleh seorang yang bersih hatinya dan telah bertobat
3. Meminta rezeki kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar secepatnya kita diberikan kemudahan untuk membayar hutang

Bila Anda kebetulan beragama Islam, maka usai sholat fardu bacalah doa sebagai berikut:
SUBHAANAL MUNAFFISI AN KULLI MADYUUNI. SUBHAANAL MUFARRIJI AN KULLI MAKHZUUNI. SUBHAANA MAN KAANA AMRUHU BAINAL KAAFI WAN NUUNI. SUBHAANA MAN IDZAA AROODA SYAI’AN AN YAQUULA LAHUU KUN FAYAKUUN. YA MUFARRIJAL NUMUU WA YAA HAYYU YA QOYYUUMU. SHOLLI WA SALLIIM ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA’ALAA AALAIHI WA SHOHBIHI WA SALLIM.
(Maha suci Dzat yang melepaskan orang yang berhutang dari tanggungannya, Maha Suci Dzat yang melapangkan orang yang susah, Maha Suci Tuhan yang ada segala perkara-Nya yang terletak di antara Kaf dan Nun, maha suci Tuhan yang jika menghendaki sesuautu Dia hanya berfirman JADILAH, MAKA JADILAH. Wahai Dzat yang melapangkan semua kesalahan, dan hai Dzat yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri. Limpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan keluarganya serta sahabatnya sekalian).

Setelah rutin berdoa, ada amalan yang harus dilakukan. Pertama, amalan lahir yaitu tetap terus berusaha dan tidak kenal menyerah. Inovasi dan kreativitas menciptakan hal-hal baru sangat dianjurkan. Tuhan tidak memperkenankan kita hanya duduk diam berpangku tangan dan hanya mengandalkan doa saja, upaya riil dan strategis harus juga dilakukan. Untuk melengkapi upaya doa yang dipanjatkan, maka diperlukan sugesti dan keyakinan yang tinggi bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa dekat dan meridhoi langkah usaha kita.

Sebagai tambahan agar usaha kita berkembang maju, para winasis menganjurkan kita membaca doa YAA KAAFI YAA ALIIMU YAA SHOODIQU YA HAADII YAA BAARII… IF’AL BI WA ISTAJIB DU’AA NAA (41 X) setiap malam, dan selanjutnya bikin jimat di bawah artikel ini yang ditulis di atas kertas warna perak (seperti bungkus rokok) dan dilipat kemudian dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan uang/dompet Anda.

Demikian sdr K, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi usaha kita dan kita diberi kekuatan agar secepatnya mampu membereskan hutang. Pamuji Rahayu.

@wongalus,2010

Categories: AMALAN BISA BAYAR UTANG | 36 Komentar