Daily Archives: 14 Januari 2010

WAWANCARA GAIB DENGAN NABI ISA A.S


ASSALAMUALAIKUM YA NABI ISA. DAPATKAH KAU JELASKAN PERTAMA KALI MENDAPATKAN WAHYU? Kelahiranku sendiri sudah merupakan wahyu. Wahyu itu berkaitan dengan kenabianku. Aku sudah dinyatakan nabi sejak lahir. Jadi kelahiranku itu, adalah wahyu pertama dan kedua sekaligus.

LALU, WAHYU YANG PERTAMA ENGKAU SADARI SEPERTI APA?

Waktu itu aku masih kecil, usiaku baru tiga tahun. Ada seberkas cahaya yang masuk melalui kedua tanganku, yang kemudian menunjukkan berbagai keajaiban. Setiap yang aku inginkan terkabul. Ketika aku bertemu dengan seorang buta, dan aku usapkan kedua telapak tanganku ke kedua matanya seraya memohon ijin Allah, ternyata kedua matanya dapat melihat kembali. Saat ada orang sakit, kuusap dengan tanganku ternyata sakitnya sembuh.

BAGAIMANA DENGAN CERITA BAHWA ENGKAU TELAH MEMBAGIKAN SEPOTONG ROTI UNTUK RIBUAN UMAT DAN MEREKA KEBAGIAN TANPA KEKURANGAN. APA INI CERITA YANG BETUL?

Betul. Kekuatan yang diberikan Tuhan kepadaku memang luar biasa. Ketika aku berada di antara kaumku yang jumlahnya sekitar lima ribu orang, berkumpul di padang tandus yang tidak ada makanan. Pada saat itu kudapati sepotong roti, kemudian kubagikan pada seluruh umat yang hadir. Ternyata semua kebagian dengan porsi yang cukup. Tuhan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

KENAPA ENGKAU DIBERI KEKUATAN OLEH TUHAN, BUKANKAH ENGKAU TUHAN ITU SENDIRI?

Bukan. Aku bukan Tuhan. Aku manusia biasa sepertimu. Semua kekuatanku berasal dari Tuhan. Tuhan adalah Dzat yang tidak dapat dipersamakan. Dia Tunggal, Maha Kuasa. Jadi sekali lagi kukatakan, aku bukan Tuhan.

BISA NGGAK KALAU ENGKAU DIANGGAP SEBAGAI ANAK TUHAN?

Tidak. Aku anak Maryam. Tuhan tidak memiliki anak dan tidak diperanakkan.

AKAN TETAPI, HINGGA KINI UMATMU MENGANGGAP ENGKAU SEBAGAI TUHAN?

Itu kesalahan yang harus dibenarkan. Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku adalah Tuhan. Aku manusia biasa, seperti mud an orang lain. Hanya kelahiranku yang membedakan.

APAKAH ENGKAU TAHU BAHWA ENGKAU AKAN DISALIB?

Aku tahu dari murid-muridku. Mereka tahu bahwa ada rencana penyaliban terhadap diriku.

APA BENAR ENGKAU DISALIB?

Karena ada perbedaan pendapat tentang Tuhan antara ajaran yang kubawa dengan penguasa saat itu. Ceritanya mirip dengan kisah Nabi Ibrahim yang berselisih dengan Namruj tentang konsep Tuhan. Akan tetapi, perlu kamu ketahui bahwa aku tidak disalib. Memang ada proses penyaliban tapi bukan aku yang disalib.

LALU SIAPA YANG DISALIB?

Ketika rumah mulai dikepung, aku diangkap oleh Tuhan ke langit yang ketujuh. Sedangkan di antara murid-muridku, ada seseorang yang serupa dengan aku, dia murid yang setia. Namun muridku yang lain juga jadi korban penyaliban.

BERAPA ORANG YANG DISALIB?

Ada empat orang. Tiga orang disalib di bukit dan muridku yang serupa denganku disalib di lapangan.

BERAPA UMUR MU HIDUP DI DUNIA?

Umurku 35 tahun aku diangkat Allah.

APA PESANMU UNTUK UMATMU SEKARANG?

Bagi umatku, agar menjaga moral keagamaan. Jangan terlau banyak pendapat. Sekarang ini banyak orang berpendapat tentang Kanon tersembunyi, padahal itu tidak perlu. Sebaliknya, justeru menimbulkan kecenderungan munculnya paham baru yang sesat. Pendapat sekarang ini banyak yang kurang sahih, tidak sesuai dengan ajaranku sebagaimana mestinya. Terutama tentang ketauhidan.

***
Itulah sekelumit wawancara antara Argawi Kandito dengan Nabi Isa AS. Argawi Kandito masih seorang pelajar SMP asal Bandar Lampung kelahiran 6 Agustus 1994 yang dimuat dalam bukunya “BERJUMPA 26 NABI”.  Dia diberi kelebihan supranatural oleh Tuhan yaitu mampu mewawancarai 26 orang nabi dalam keadaan sadar dan terkontrol. Bagi banyak orang, pengalaman spiritual bertemu dan wawancana dengan para nabi adalah pengalaman yang luar biasa. Namun, bagi orang yang sudah “dibuka mata ketiga-nya” oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, maka pengalaman yang demikian tidaklah aneh. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan oleh Tuhan? Semuanya serba mungkin, termasuk memberikan kemampuan pada manusia apa yang tidak dikuasai dan diketahui sebelumnya. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama untuk selalu berusaha dekat dengan-Nya. Sang Maha Pencipta Yang Maha Esa agar kita selalu diberi-Nya hidayah dan petunjuk agar tidak salah arah dan sesat jalan. Tanpa petunjuk-Nya kita tidak akan mampu membebaskan diri dari keterbatasan akal dan hati kita. Akal yang tanpa disinari dengan cahaya hidayah/petunjuk justeru akan mengungkung kita di dalam kegelapan.  Untuk adik kita, Argawi Kandito. Terima kasih. Selamat berkarya dan terus belajar!

 

@wongalus,2010

 

Categories: WAWANCARA DENGAN NABI ISA | 20 Komentar

GEMERLAP DUIT DI KOTA GAIB



Bila ada kesempatan, berjalan-jalanlah ke Kota Pati Jawa Tengah. Di sini, dunia perdukunan alias “orang pintar” diakui sebagai budaya masyarakat yang umurnya setua peradaban Nusantara sendiri. Pemakai jasa mereka pun tak pernah surut jumlahnya.

 Pati sejak lama dikenal sebagai pusat dunia bisnis gaib. Kota ini kondang dikenal sebagai markas besar Paguyuban Paranormal Indonesia, yang dipimpin Eddy Rusmanto alias Boss Eddy. Wajah Kota Pati sebagai kota paranormal juga bisa dilihat dari maraknya baliho besar yang menawarkan jasa alternatif pemecahan masalah di beberapa sudut kota. Padahal, kota kecil dengan penduduk kurang dari seratus ribu jiwa ini semula lebih dikenal sebagai kota kaum pensiunan. Maklum, suasananya adem-ayem. Gerak industri yang bergema sampai di tingkat nasional hanyalah produk kacang garing dari dua perusahaan.

 Namun, Pati di setiap akhir pekan, ratusan tamu datang dari luar. Mereka adalah para pasien sejumlah paranormal yang buka praktek di situ. Dari mana sebetulnya datangnya paranormal ini? Ibarat industri dodol di Garut, satu laris yang lain ikut-ikutan, begitu pula yang terjadi di Pati. Satu-dua orang ngetop, yang lain ikut nongol. Menurut istilah mereka sendiri, hal tersebut bagian dari pengaderan. Namun, sesungguhnya munculnya paranormal di kota ini bukan kebetulan semata.

 Pati punya sejarah panjang dengan dunia gaib nan keramat. Misalnya, di kota ini ada makam tokoh-tokoh spiritualis kondang di Jawa, seperti Mutamakin, Syeh Jangkung, Saridin, Sunan Kalijogo, Sunan Jafar Sodiq (Sunan Kudus), dan Sunan Raden Mas Said (Sunan Muria). Selain itu, di kawasan Gunung Patiayam puluhan tahun lalu berdiri perguruan yang dipimpin Nyi Senggoropati. Tokoh yang sudah meninggal pada 1987 di usia 110 tahun ini merupakan guru bagi sebagian besar paranormal yang kini aktif berpraktek di Pati.

 Sekalipun bibit “orang sakti” bertaburan, praktis sampai sepuluh tahun lalu paranormal di kota ini masih menjalani kegiatan mereka dengan cara lama. Tahun 1992, pola ini mulai berubah dengan berdirinya Paguyuban Paranormal Indonesia dan Yayasan Swakarsa, yang sama-sama menghimpun paranormal. Paguyuban digerakkan oleh Boss Eddy, sementara Swakarsa oleh Ki Umar. Dalam perkembangannya, Paguyuban terlihat lebih menonjol, beranggotakan 6.000 orang, 1.300 orang di antaranya aktif berbisnis paranormal di berbagai daerah.

 Di Pati tercatat paranormal besar yang buka praktek ada 15 orang. Yang tergolong sukses besar ada tujuh orang: Boss Eddy, Mbak Har, Mbah Roso, Anisa Dewi, David Gombak, Dewi Sedap Malam, dan Jeng Asih. Mereka mulai menuai sukses pada tahun 1997. Ada beberapa faktor yang membuat nama mereka melambung. Pertama, kegiatan mereka mulai diliput oleh media klenik. Bersamaan dengan itu, mereka tak ragu lagi beriklan. Yang tak kalah penting, krisis ekonomi ikut meningkatkan jumlah pasien. Biasanya, saat itu para tamu datang minta tolong agar tak kehilangan jabatan, usaha laris, dan yang lainnya. Seiring dengan waktu, jasa alternatif yang mereka tawarkan pun kian beragam dengan nama-nama ajian yang menggelitik.

Rata-rata tempat hunian para dukun sukses ini paling mewah di lingkungannya. Rumah bertingkat, perabotan mewah, serta mobil berjejer di garasi. Boss Eddy, misalnya, setelah sukses bisa memiliki rumah produksi, pemancar radio FM, serta pabrik obat tradisional. Bos yang satu ini memang seperti tak akan kesulitan mendapatkan dana segar. Setiap hari, paling tidak ada kiriman Rp 10 juta via wesel dari pasien yang berobat jarak jauh. Angka itu belum terhitung pasien yang datang langsung.

 Rutinnya nama mereka menghiasi lembar iklan di media klenik juga bisa dijadikan ukuran kemakmuran. Dalam setahun, paling tidak seorang dukun sukses menganggarkan Rp 200 juta untuk belanja iklan. Angka ini biasanya merupakan 20 persen pendapatan total mereka. Alhasil, pukul rata pemasukan seorang dukun kondang setahunnya berkisar Rp 1 miliar.

 Meski tak memberikan pajak langsung, kegiatan paranormal ini terbukti menyulut kegairah perekonomian Pati. Bagai pulut, dukun-dukun kondang ini mampu mendatangkan banyak tamu dari luar daerah. Dulu jumlah hotel di sini hanya 15 buah. Saat ini sudah ada 22 hotel pelbagai kelas. Sebagian besar tamu hotel adalah juga klien paranormal. Tamu yang datang dari pelbagai kalangan, mulai pengusaha, artis, sampai pejabat.

 Maraknya bisnis klenik di Pati ini diakui Boss Eddy sangat membanggakan hatinya. Ia ingin Pati benar-benar jadi kota tujuan wisata spiritual seperti halnya Gunung Kawi di Jawa Timur. Bahkan ia tak menutupi hasratnya bila satu saat julukan kota paranormal resmi disandangkan pada Pati. Ninik L. Karim, psikolog dari Universitas Indonesia, menilai menjamurnya bisnis ini karena bertumpuknya soal yang tidak bisa lagi dijawab secara rasio, serta desakan kebutuhan. Rasa tak aman dalam hidup bagi sebagian orang perlu dicarikan jalan pintas alias mengunjungi paranormal. Menurut Cholil Bisri, pimpinan Pondok Pesantren Roudlatut Tholibien, Rembang, Jawa Tengah  setiap masalah punya pemecahan, tergantung seseorang memilih jalan terang atau sebaliknya. Ia menilai fenomena ini merupakan cerminan masyarakat yang resah, sekalipun begitu banyaknya paranormal sejatinya tak mendatangkan kerugian ataupun keuntungan. “Manfaat mereka, ya, untuk meramaikan isi dunia,” kata Cholil sebagaimana yang dilansir di sebuah media.

Mungkin betul, dunia butuh mereka. Saat semua jalan dirasa buntu, umbar janji dari paranormal bisa memberikan harapan dan hiburan tersendiri. Bagi sebagian orang, mendatangi paranormal dipercaya sebagai upaya paling manjur. Bagi yang tak percaya, paling tidak senyum bisa terbit kala membaca nama-nama ajaib aneka jampi yang ditawarkan para dukun.

 MEREKA YANG JADI PARANORMAL

Paranormal kini sudah jadi profesi. Kerja mereka bukan lagi sekadar kebajikan yang cukup dibalas dengan ucapan terima kasih. Beberapa tahun terakhir, kaum paranormal mulai menunjukkan bahwa pekerjaan ini bisa dijalankan secara profesional, memanfaatkan teknologi telepon seluler dan internet, serta mampu menjanjikan limpahan uang. Profil beberapa paranormal asal Pati di bawah ini adalah cermin dunia dukun yang sedang berubah. Inilah paranormal yang ada di Pati….

 Bos Eddy Panggilan Bos di depan namanya menunjukkan ketokohannya di jagat paranormal. Di lingkungan Paguyuban Paranormal Indonesia (PPI), Bos Eddy alias Eddy Rusmanto, 42 tahun, disebut sebagai Guru Besar. Sejumlah murid datang dan pergi, menimba ilmu di Padepokan Perhimpunan Alternatif Indonesia di Pati, yang dikelolanya selama ini. Lama dikenal sebagai paranormal yang mengubah citra dunia perdukunan menjadi profesi modern, Eddy menabrak konvensi lama bahwa dukun tidak boleh memasang tarif. Ia mempekerjakan empat staf yang dilengkapi lima unit komputer agar bisa melayani pasien secara maksimal. Terobosan lain adalah mengiklankan bisnisnya. Iklan merupakan bagian strategi. Suhartini alias Mbak Har adalahistri Eddy, yang juga paranormal. Eddy menghabiskan Rp 200 juta setahun untuk promosi. Belanja iklan ini menggambarkan penghasilannya. Sekali memasang susuk, ia bisa meraup Rp 2 juta hingga Rp 10 juta. Untuk pasien asing, tarif bisa melejit sampai angka Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. Sukses di dunia perdukunan, Eddy melebarkan bisnisnya ke usaha farmasi, stasiun radio, permainan anak-anak, pasar swalayan mini, dan rumah produksi. Paranormal ini memusatkan semua bisnisnya di atas lahan seluas 2 hektare. Nilai aset usahanya sekitar Rp 6 miliar.

Bisnis miliaran ini ternyata berawal dari urusan sepele. Pada 1983, saat Eddy masih remaja tanggung, cintanya pernah ditolak seorang gadis. Terdorong sakit hati, Eddy mencari dukun tangguh yang akhirnya ia temukan di Pati. Kendati perbuatan itu membuatnya diusir dari rumah. Dalam enam bulan ia berhasil menguasai ilmu pelet. Eddy lalu berguru ke K.H. Chambali di Serang, Banten, selama tiga tahun hingga khatam ilmu kebal. Tak jelas apakah Eddy menggunakan ilmu pelet untuk meminang Mbak Har, gadis sekampung berwajah manis yang kini menjadi istrinya itu. Sejak 1986, Eddy resmi menjadi paranormal dan nekat membuka sebuah padepokan. Ayahnya yang dulu mengusirnya serta kakaknya pernah berguru kepada Eddy. Pasien Eddy berasal dari dalam dan luar negeri.  Bos Eddy semakin menggaungkan nama kota Pati karena mendirikan padepokan Senggoropati, di Jl Raya Pati – Gabus 1 A setiap hari tetap ramai dikunjungi pasien, baik yang ingin berobat alternatif maupun konsultasi spiritual.

Sejumlah murid yang digodok dari Padepokan Senggoropati, kini berkiprah dan melejit sebagai ahli metafisika kondang, beberapa di antaranya membuka sanggar dan praktik di Kota Pati.

Mbah Roso Sang Pangeran Pengasih, begitulah julukan Imam Suroso karena kemampuannya memberikan aji-aji pengasih. Kendati baru berusia 36 tahun, ia populer dengan sebutan Mbah Roso. Selain menjadi paranormal, Suroso menjalani profesi sebagai perwira menengah polisi yang bermarkas di Kepolisian Wilayah (Polwil) Pati, Jawa Tengah. Spesialisasi Suroso adalah menaklukkan hati orang, dari soal mengajuk hati atasan agar karir tak terancam, masalah jodoh, melariskan usaha, hingga merukunkan suami-istri. Senjata andalannya tentu bukan bedil atau gas air mata adalah Ilmu Puter Giling. Pasiennya terdiri atas pejabat, artis, dan pengusaha. Beberapa tokoh publik juga mengunjungi Suroso seraya meminta sang dukun merahasiakan identitas mereka. Kelompok ini biasanya meninggalkan kartu nama di ruang kerja Suroso setelah memberikan kode “RHS” alias rahasia di atas kartu tersebut. Suroso mengelola bisnisnya dengan cara modern: 10 orang pegawai membantu Suroso menangani administrasi dan keuangan. Di kantornya ada faksimile dan enam unit komputer yang dilengkapi internet dan e-mail?sebagian pasien memang berkonsultasi lewat e-mail. Ayah dua anak ini mewarisi kemampuan supernatural dari neneknya, Sugiyah salah satu dukun kondang di Pati pada 1976. Ia pernah mengajar di sebuah SMP di Pati selama dua tahun sebelum beralih profesi menjadi polisi. Ia memperdalam pengetahuannya pada Bos Eddy serta sejumlah kiai ternama, antara lain K.H. Sahal Mahfudz dan K.H. Mustafa Bisri. Pria yang rajin puasa mutih dan sudah menunaikan ibadah haji ini mengaku ilmunya tidak menyimpang dari ajaran agama Islam. Sejak 1990, dengan seizin atasannya di Polwil Pati, ia membuka praktek paranormal profesional di Padepokan Bumi Walisongo, Pati. Suroso meraup Rp 10 juta-Rp 12 juta per bulan dari praktek di Pati dan Jakarta.

 Jeng Asih Peralihan karir Suhartini alias Jeng Asih, 35 tahun, tidak tanggung-tanggung: dari seorang guru madrasah sanawiah, ia ber-“metamorfosis” menjadi “Ratu Susuk Indonesia” serta ahli membenahi organ seks kaum wanita. Dengan ramuannya, ia mengaku bisa “menyulap” perempuan separuh baya menjadi seolah perawan tingting. Istri Mbah Roso ini menggunakan susuk sebagai “senjata” andalannya. Dia menciptakan susuk multiguna dari baja, emas, dan bahan logam lainnya yang “diisi” dengan mantra dan doa untuk kecantikan, menambah potensi seksual pria, atau menangkal santet. Suhartini memperoleh kemampuan paranormal dari pamannya, Jupri, pada 1975. Ia juga berguru pada Bos Eddy. Profesi guru madrasah ia tanggalkan pada 1996 karena profesi paranormal memang lebih menjanjikan ketimbang pegawai negeri. Setiap kali berpraktek, Suhartini melayani 30-40 pasien, baik di Jakarta maupun di Pati. Tarif mahar alias imbalan yang dipatok Suhartini bergerak antara Rp 200 ribu dan Rp 1 juta. Setiap bulan wanita ini mengaku bisa mengantongi Rp 20 juta. Basis pendidikan agama Islam yang ia peroleh saat mondok di Pesantren Maslakul Huda milik K.H. Sahal Mahfudz dan pesantren K.H. Mustafa Bisri membuat Suhartini banyak menggali khazanah literer Islam untuk memperkaya kemampuan paranormalnya.

 Dewi Sedap Malam Krisis ekonomi tak hanya membuat orang lari ke dunia paranormal, tapi juga melahirkan paranormal. Siti Kasiyati, 48 tahun, adalah salah satu contohnya. Tadinya, wanita ini mencari rezeki sebagai kontraktor bangunan di Pati dan sekitarnya. Tatkala krisis ekonomi menghantam usahanya pada 1999, ibu tiga anak ini tidak kehilangan akal. Siti langsung “menyulap” dirinya menjadi ahli pengobatan alternatif. Spesialisasinya? Membenahi organ seksual kaum wanita. Usaha baru ini terbukti laris. Sejumlah pejabat wanita menjadi pelanggan tetapnya saban ia buka praktek di Hotel Mega, Jakarta Pusat. Siti Kasiyati alias Dewi Sedap Malam menarik bayaran antara Rp 500 ribu dan Rp 1,5 juta untuk setiap pasien. Sekali praktek di Pati, Kudus, atau Jakarta, Dewi bisa mengantongi Rp 5 juta. Wanita ini juga melayani pengobatan jarak jauh. Ia mengaku menerima sekitar 55 pucuk surat dari pasiennya dari Papua, Ambon, Makassar, Bandung, Medan, dan juga dari Hong Kong, Taiwan, dan Australia setiap hari. Kakak kandung Mbah Roso ini sudah mahir memijat saraf dan meramu jamu sejak 1971. Saat bisnis konstruksinya terhantam krisis, Suroso mendesaknya beralih profesi–pilihan yang terbukti tidak keliru.

 David Gombak Bermodalkan ijazah SMU, David Iman Kristian, 45 tahun, pernah bekerja serabutan dan menjadi sopir angkutan. Ia juga sempat menjadi pemadat dan hidup dengan cara tidak keruan. Suatu ketika, seorang perempuan tua yang menumpang mobil angkutannya tersentuh melihat keadaan David. Wanita itu, Nyonya Senggoropati, kemudian memberinya ilmu linuih. “Ilmu ini bisa dijadikan duit,” David menirukan ucapan nyonya itu kepadanya. Singkat cerita, David kemudian berguru pada si Nyonya: ia menguasai aneka aji pengasih, ilmu putih, bahkan ilmu hitam. Tapi, hingga gurunya wafat, David tak kunjung mampu menggunakan ilmunya untuk mencari duit. Pertemuannya dengan seorang wartawan majalah klenik di Surabaya pada 1992 mengubah jalan hidup paranormal ini. Wartawan itulah yang “membaptisnya” menjadi paranormal profesional. Sejak saat itu, nama David Iman Kristian diubahnya menjadi David Gombak. Nama terakhir ini adalah julukan bagi keturunan Cina yang punya kelebihan. Lalu, apa kelebihannya sebagai dukun? Ia menguasai ilmu Lamuran Anjasmara yang dipercaya dapat mempertahankan kondisi fisik seseorang. Sekitar 60 persen pemakai Lamuran Anjasmara adalah pesohor yang sering kita lihat di televisi. Kini ucapan mendiang gurunya sudah terbukti. Setiap bulan ia mengaku memperoleh jutaan rupiah dari praktek keliling di beberapa kota besar. Separuh penghasilannya ia gunakan untuk membayar iklan di media massa.

 Mbah Yitno Pensiunan pegawai negeri ini masih tipikal dukun masa lalu yang pantang meminta bayaran. Prayitno (nama lengkap Mbah Yitno), 56 tahun, tak mematok tarif jasanya. Berapa pun pemberian pasien dia terima. Tak mengherankan, dia lebih sering menerima uang pas sebesar Rp 10 ribu atau Rp 20 ribu di tempat prakteknya di Kampung Dosuman, Kelurahan Pati Timur. Yitno hanya meminta pasiennya membayar bila servis yang dia berikan adalah pemasangan susuk?yang harga materinya memang mahal. Pasien Prayitno tersebar hingga jauh ke luar Pati. Namun, teknologi komunikasi modern memungkinkan Yitno membaca mantra dari jarak ribuan kilometer dengan medium (segelas air putih). Soal jodoh, karir, usaha, dan keturunan adalah spesialisasinya sejak Prayitno menjadi paranormal pada 1991. (Sumber:  TEMPO dan berbagai sumber lain di media massa).

  @wongalus,2010

Categories: PATI KOTA PARANORMAL | 55 Komentar

AJARAN ETIKA KI JOKO BODO


Paranormal Agung Yulianto alias Ki Joko Bodo memiliki ajaran etika yang menarik. Ajarannya itu membuktikan, dia adalah seorang yang telah “menyatu dengan alam.”

1. JANGAN MENGHUJAT TUHAN.
2. JANGAN MERUSAK ALAM, TUMBUHAN DAN BINATANG.
3. JANGAN MENGHINA SESEORANG.
4. JANGAN MENCELA KEYAKINAN ORANG.
5. JANGAN MENCELA KARYA SESEORANG.
6. JANGAN MENCELA MAKANAN DAN MINUMAN
7. JAGALAH KAKI, TANGAN, MULUT DAN KEMALUANMU DARI NISTA
8. JANGAN MERUSAK PERADABAN DAN BUDAYA
9. PEDULI TERHADAP JAGAD CILIK DAN JAGAD GEDE.

Ajaran etika Agung Yulianto tersebut memiliki dasar ontologi yang kuat. Dasar ontologi Ki Joko Bodo adalah METAFISIKA KESATUAN RUH. Yaitu RUH KITA INI ADALAH TUHAN DALAM DIRI MANUSIA. Tidak ada dualitas karena sesungguhnya RUH MANUSIA DAN DZAT TUHAN TIDAK BERBEDA. KEDUANYA SESUNGGUHNYA SATU KESATUAN. Kalau Anda mengamati dan membaca mantra-mantra yang dimiliki Ki Joko, kita akan segera tahu DASAR ONTOLOGI hal ini.

Meskipun disampaikan dengan kalimat negasi, dalam sembilan ajaran etikanya itu, membuktikan dia adalah seorang yang positif thinking, selalu berpikir bahwa apapun yang terjadi harus selalu disikapi dengan rasa syukur sebanyak-banyaknya atas anugerah Tuhan. Manusia sebagai bagian dari makluk hidup haruslah berterima kasih terhadap apa yang telah diterima manusia tanpa meminta lagi. Manusia tidak perlu menjadi peminta-minta karena semuanya telah disediakan oleh Tuhan secara lengkap dan gratis. Manusia tidak pernah diminta Tuhan untuk membayar atas banyak anugerah. Misalnya berapa udara yang dihirup selama dia hidup, berapa sewa tubuh dan otak yang telah digunakannya, berapa ongkos sewa tanah yang merasa dimiliki manusia untuk tempat tinggal dan seterusnya.

Kenapa disampaikan dengan kalimat negasi (JANGAN…)? Barangkali Ki Joko Bodo berargumentasi, itulah batas maksimal setelah ajakan dengan kalimat positif sudah tidak diugemi dan sudah banyak dilupakan orang. Sehingga dia memposisikan dirinya untuk memberi peringatan kepada orang lain dengan kata JANGAN….kecuali ajarannya yang kesembilan.

Manusia yang suka protes terhadap pemberian Tuhan, suka mengeluh dan merasa dirinya sombong berarti manusia yang tidak tahu berterima kasih. Kenapa? Sebab dia tidak menyadari bahwa pemberian Tuhan sudah sangat lengkap dan lebih dari cukup. Ki Joko Bodo bukan master, bukan pula doktor dan profesor. Dia bukan pula mentereng karena gelar akademis. Ia hanya manusia yang kebetulan dilahirkan di pulau Dewata, Bali yang mengenyam pendidikan tidak seberapa. Namun, tanpa banyak debat dia sudah menyadari bagaimana harusnya menjadi manusia. Ki Joko adalah manusia yang sudah menghayati Sangkan Paraning Dumadi-nya. Ia gentur olah rasa, olah batin dan suka bertapa.

Kesukaannya bertapa atau semedi menghantarkannya menemukan titik paling hening di dalam diri manusia. Siapapun orangnya yang sudah mampu MATI SAJRONING URIP atau MATI DI DALAM HIDUP, yang maknanya mampu menutup sembilan lubang di tubuhnya, merasakan dan mentaati perintah guru sejati yang ada di dalam dirinya, serta menghidupkan mata ketiga (indera keenam) akan menjadikan dirinya sebagai sosok yang memiliki energi yang hebat. Ia tidak munafik karena antara pikiran, ucapan dan tindakannya sudah menyatu. “Sabda pandhita ratu” dan apa yang disampaikannya menjadi “idu geni”.

Suatu ketika, saat Ki Joko Bodo sedang bertapa di Kraton Kasunanan Surakarta ia mengalami kejadian yang tidak terduga sebelumnya. Entah dari mana datangnya, api menyambar bangunan utama kraton termasuk di tempatnya duduk. Ternyata ia tidak berlari menyelamatkan diri seperti yang lain. Saat dirasa api sudah semakin dekat dengan tempatnya bersila, ia mendesiskan mantra pendek: API SAUDARAKU, TOLONG JANGAN BAKAR AKU. Seketika itu api tidak menyambar tubuhnya yang kurus dan rambutnya yang gondrong itu.

Semua yang ada ini hakikatnya adalah pergelaran yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi orang-orang yang berakal. Kita bisa belajar makna dan hakikat hidup dari siapa saja. Termasuk dari Presiden, Jaksa, Jendral, tukang becak, tekek, ajaran kepang, maupun dari seekor coro. Dan dari Ki Joko Bodo, kita mendapatkan pelajaran bahwa siapapun berhak untuk nggayuh dan menemukan kebenaran meskipun itu muncul dari sisi dan sudut yang paling ekstrem sekalipun.

Ki Joko, saudaraku….selamat berjuang!…

@wongalus,2010

Categories: ETIKA KI JOKO BODO | 15 Komentar