Daily Archives: 22 Oktober 2010

KESEDIHAN KETIKA BERJUMPA MALAIKAT MAUT


themastersrimudjiati@yahoo.co.id

Assalamu alaikum Wr.wb Bersama tulisan ini izinkanlah saya untuk berbagi dalam pembelajaran diri, khususnya untuk saya pribadi dan umumnya bagi yang membacanya, saya sarikan dari berbagai kitab kuning dan sumber lainnya, tentang tulisannya.

Asy`ats bin Aslam berkata, “Suatu ketika Ibrahim a.s mengajukan beberapa pertanyaan kepada malaikat maut yang namanya adalah `Izrail. ‘Wahai malaikat maut, apa yang engkau lakukan jika ada seorang manusia (yang sedang sekarat) di timur dan seorang lagi di barat, atau ketika negeri sedang dilanda wabah, atau ketika dua pasukan tentara sedang bertempur?’. Malaikat maut menjawab, ‘Kupanggil ruh-ruh itu dengan izin Allah hingga mereka berada di antara kedua jariku ini.’ Dan Ibrahim a.s berkata, ‘Kemudian bumi diratakan dan kelihatan seperti sebuah hidangan yang dia makan sebanyak yang diinginkannya.’ ” Asy`ats berkata, “Ketika itulah Allah SWT memberinya kabar gembira bahwa beliau adalah Kekasih (khalil) (Q.S. An-Nisaa, 4 : 125) Allah SWT.”

Sulaiman putra Daud a.s bertanya kepada malaikat maut, “Mengapa aku tidak melihatmu bertindak adil kepada umat manusia? Engkau mengambil nyawa seorang manusia tetapi membiarkan yang lain.” “Aku tidak mengetahui hal itu lebih daripada yang kau ketahui,” jawabnya. “Aku hanya diberi daftar dan buku-buku yang berisi nama-nama.”

Wahb bin Munabbih berkata, “Suatu ketika seorang raja berkeinginan pergi ke sebuah provinsi. Dia minta dibawakan seperangkat pakaian, tapi tak ada di antara pakaian itu yang menyenangkan hatinya. Setelah beberapa kali memilih, barulah dia menemukan pakaian yang disukainya. Dengan cara yang sama, dia meminta dibawakan seekor kuda, tapi ketika dibawakan, dia menolak kuda itu. Lalu kuda-kuda yang lain dibawakan kepadanya hingga akhirnya dia menaiki kuda yang paling baik di antaranya. Kemudian setan mendatanginya dan meniupkan sifat takabur ke dalam lubang hidung raja itu. Setelah itu, dia dan rombongannya memulai perjalanan dengan sikap penuh kesombongan. Akan tetapi, kemudian dia didekati oleh seseorang bertampang kusut, kumal, yang mengucapkan salam kepadanya. Ketika raja itu tidak menjawab salamnya, orang itu kemudian merampas tali kekang kudanya. ‘Lepaskan tali kekangku!’ bentak sang raja. ‘Engkau telah melakukan kesalahan besar!’ Namun, orang itu malah menukas, ‘Aku punya sebuah permintaan kepadamu.’ ‘Tunggu sebentar,’ kata raja, ’sampai aku turun dari kudaku.’ ‘Tidak,’ jawab orang itu. ‘Sekarang juga!’ dan dia lalu menarik tali kekang kuda sang raja. ‘Baiklah, katakan apa permintaanmu,’ kata raja. ‘Permintaanku itu rahasia,’ jawab orang itu. Raja pun menundukkan kepalanya kepada orang itu, dan orang asing itu kemudian berbisik kepadanya, ‘Aku adalah malaikat maut!’ Mendengar itu, raja berubah air mukanya. Lidahnya bergetar dan ia berkata, ‘Beri aku waktu agar aku bisa kembali kepada keluargaku untuk mengucapkan selamat tinggal dan membereskan urusan-urusanku.’ ‘Tidak, demi Allah,’ kata malaikat maut. ‘Engkau tidak akan pernah melihat keluarga dan harta kekayaanmu lagi!’ Sambil berkata demikian, malaikat mencabut nyawa raja itu yang tak lama kemudian tersungkur mati, bagaikan sebongkah kayu kering.”

“Kemudian Malaikat meneruskan perjalanannya. Dia berjumpa dengan seorang beriman yang membalas salamnya ketika dia mengucapkan salam kepadanya. ‘Aku punya permintaan yang ingin kubisikkan ke telingamu,’ kata Malaikat. ‘Baiklah, akan kudengarkan,’ kata orang itu. Si malaikat pun membisikkan rahasianya dan berkata, ‘Aku adalah malaikat maut!’ Orang beriman itu menjawab, ‘Selamat datang, wahai siapa yang telah lama kunanti-nantikan. Demi Allah, tak ada siapapun di muka bumi ini yang lebih kunanti daripada dirimu.’ Mendengar itu, malaikat maut berkata kepadanya, ‘Selesaikanlah urusanmu yang telah menjadi maksud keberangkatanmu.’ Namun, orang itu menjawab, ‘Aku tidak mempunyai urusan lain yang lebih penting dan lebih kucintai daripada bertemu dengan Allah SWT.’ Dan malaikat berkata kepadanya, ‘Kalau begitu, pilihlah keadaanmu yang paling kau sukai untuk aku mengambil nyawamu.’ ‘Apakah engkau bisa melakukannya?’ orang itu bertanya. Malaikat menjawab, ‘Ya, demikianlah aku diperintahkan.’ ‘Kalau begitu, tunggulah aku sebentar, agar aku bisa berwudhu dan shalat, lalu ambillah nyawaku selagi aku bersujud.’ Dan Malaikat pun melakukan hal yang diminta oleh orang beriman itu.”

Bakr bin `Abdullah Al-Mazani berkata, “Suatu ketika seorang laki-laki dari Bani Israil mengumpulkan sejumlah besar kekayaan. Ketika dia telah dekat dengan ajalnya, dia berkata kepada anak-anaknya, ‘Perlihatkanlah kepadaku berbagai macam kekayaanku!’ Lalu, dibawakanlah kepadanya sejumlah besar kuda, unta, budak, dan harta benda yang lain. Ketika dia melihat semua itu, dia pun mulai menangis karena tak kuasa berpisah dengannya. Melihat orang itu menangis, malaikat maut pun bertanya kepadanya, ‘Mengapa engkau menangis? Sungguh, demi DIA yang telah memberimu anugerah semua ini, aku tidak akan meninggalkan rumahmu sebelum memisahkan nyawamu dari ragamu.’ ‘Berilah aku waktu sebentar,’ orang itu memohon kepadanya, ‘agar aku bisa membagi-bagikan kekayaanku.’ ‘Alangkah bodohnya!’ kata malaikat maut. ‘Waktumu telah berakhir. Seharusnya engkau telah mengerjakan hal itu sebelum habis waktumu.’ Sambil berkata begitu, dicabutnyalah nyawa orang itu.”

Diceritakan bahwa suatu ketika seorang laki-laki telah mengumpulkan kekayaan yang besar hingga tidak ada satu jenis kekayaan pun yang tidak berhasil diraihnya. Dia membangun sebuah istana dengan dua pintu gerbang yang sangat kuat. Dia membayar sepasukan pengawal yang terdiri dari orang-orang muda. Kemudian dia mengundang seluruh sanak keluarganya dan menjamu mereka dengan makanan. Setelah itu dia duduk di atas sofa sambil mengangkat kaki, sementara sanak keluarganya makan minum.

Setelah mereka selesai makan, dia berkata kepada dirinya sendiri, ‘Bersenang-senanglah selama bertahun-tahun karena aku telah mengumpulkan semua yang engkau butuhkan.’ Akan tetapi, baru saja dia mengucapkan perkataan itu, datanglah malaikat maut dalam wujud seorang laki-laki berpakaian compang-camping seperti seorang pengemis. Laki-laki itu memukul pintu gerbang dengan sangat keras dan mengejutkan orang kaya yang sedang berada di atas tempat tidurnya.

Orang-orang muda yang menjadi pengawalnya melompat dan bertanya, ‘Apa urusanmu di sini ?’ ‘Panggilkan tuanmu,’ kata orang itu. ‘Haruskah tuan kami datang menemui orang semacam engkau ini ?’ tanya mereka. ‘Ya,’ jawabnya. Dan ketika mereka menyampaikan kepada tuan mereka hal yang terjadi, dia berkata, ‘Kalian telah berbuat semestinya.’ Akan tetapi, kemudian pintu gerbang diketuk lagi dengan suara yang lebih keras daripada sebelumnya. Dan ketika para pengawal melompat untuk berbicara kepada orang itu, dia berkata, ‘Katakan kepadanya bahwa aku adalah malaikat maut.’

Ketika mendengar perkataan orang itu, mereka menjadi ngeri dan orang kaya itu juga merasa sangat hina dan rendah. ‘Berbicaralah kepadanya dengan sopan,’ perintahnya kepada mereka. ‘Dan tanyakan kepadanya apakah dia akan mengambil nyawa seseorang di rumah ini.’ Namun kemudian malaikat masuk dan berkata, ‘Berbuatlah sesuka hatimu karena aku tidak akan meninggalkan rumah ini sebelum aku mencabut nyawamu.’ Lalu orang kaya itu memerintahkan agar semua kekayaannya dibawa ke hadapannya. Setelah semuanya berada di depan matanya, dia berkata (kepada harta bendanya), ‘Semoga Allah mengutukmu sebab engkau telah memalingkan aku dari beribadah kepada Tuhanku dan menghalang-halangi aku dari pengabdian kepada-Nya.’

Allah membuat harta bendanya berbicara, ‘Mengapa engkau menghinaku sedangkan karena akulah engkau bisa diterima para sultan, padahal orang-orang yang bertakwa kepada Allah malah diusir dari pintunya? Karena akulah engkau bisa mengawini wanita-wanita lacur, duduk bersama raja-raja, dan membelanjakanku di jalan keburukan. Namun aku tak pernah membantah. Seandainya saja engkau membelanjakan aku di jalan kebaikan, niscaya aku telah memberi manfaat kepadamu. Engkau dan semua anak Adam diciptakan dari tanah, kemudian sebagaian dari mereka memberikan sedekah, sedang yang lain berbuat keji.’ Malaikat maut pun segera mencabut nyawa orang kaya itu, dan robohlah orang itu ke lantai.

Wahb bin Munabbih berkata, ‘Suatu ketika malaikat maut mencabut nyawa seorang penguasa tiran yang tidak ada tandingannya di muka bumi. Kemudian malaikat itu naik kembali ke langit. Malaikat-malaikat lain bertanya kepadanya, ‘Kepada siapa di antara orang-orang yang telah kau cabut nyawanya, engkau telah menaruh belas kasihan?’ Malaikat itu menjawab, ‘Suatu ketika aku pernah diperintahkan mencabut nyawa seorang perempuan di padang pasir. Ketika aku mendatanginya, dia baru saja melahirkan seorang anak laki-laki. Aku pun menaruh belas kasihan kepada perempuan itu karena keterpencilannya dan juga kasihan terhadap anak laki-laki perempuan itu, karena betapa dia masih sangat kecil namun tak terawat di tengah buasnya padang pasir.’ Lalu para malaikat itu berkata, ‘Penguasa lalim yang baru saja engkau cabut nyawanya itu adalah anak kecil yang dulu pernah engkau kasihani.’ Malaikat maut kemudian berujar, ‘Maha Suci DIA yang memperlihatkan kebaikan kepada yang dikehendaki-Nya.’

`Atha bin Yasar berkata, “Pada setiap tengah malam bulan Sya’ban, malaikat maut menerima lembaran tulisan dan dikatakan kepadanya, ‘Tahun ini engkau harus mencabut nyawa orang-orang yang namanya tercantum dalam lembaran ini.’ Seorang laki-laki boleh jadi sedang menanam tanam-tanaman, mengawini wanita-wanita, dan membangun gedung-gedung, sementara dia tak menyadari bahwa namanya ada dalam daftar tersebut.”

Al-Hasan berkata, “Setiap hari malaikat maut memeriksa setiap rumah tiga kali dan mencabut nyawa orang-orang yang rezekinya telah habis dan umurnya telah berakhir. Apabila dia telah melakukan hal itu, maka seisi rumah yang bersangkutan akan meratap dan menangis. Sambil memegang gagang pintu, malaikat maut berkata, ‘Demi Allah, aku tidak memakan rezekinya, tidak menghabiskan umurnya, dan tidak memperpendek batas hidupnya. Aku akan selalu kembali dan kembali lagi ke tengah-tengah kalian hingga tak ada lagi yang tersisa di antara kalian!’ “. Al-Hasan berkata, “Demi Allah, seandainya mereka bisa melihatnya berdiri di situ dan mendengar kata-katanya, niscaya mereka akan melupakan jenazah tersebut dan menangisi diri mereka sendiri.”

Yazid Al-Ruqasyi berkata, “Ketika seorang penguasa lalim dari Bani Israil sedang duduk seorang diri di istananya tanpa ditemani oleh salah seorang istrinya, masuklah seorang laik-laki melalui pintu istananya. Penguasa tiran itu marah dan berkata, ‘Siapa engkau? Siapa yang mengizinkanmu masuk ke dalam rumahku?’ Orang itu menjawab, ‘Yang mengizinkan aku masuk ke dalam rumah ini adalah pemilik rumah ini. Sedangkan aku adalah yang tak bisa dihalangi oleh seorang pengawal pun dan tidak pernah meminta izin untuk masuk bahkan kepada raja-raja sekalipun, tidak pernah takut kepada kekuatan raja-raja yang perkasa, dan tidak pernah diusir oleh penguasa tiran yang keras kepala ataupun setan pembangkang.’

Mendengar itu, penguasa lalim tersebut menutup mukanya, dan dengan tubuh gemetar dia jatuh tersungkur. Kemudian dia bangkit dengan wajah memelas. ‘Jadi engkau adalah malaikat maut ?’ tanyanya. ‘Ya,’ jawab laki-laki itu. ‘Sudikah engkau memberiku kesempatan agar aku bisa memperbaiki kelakuanku ?’ Alangkah bodohnya engkau,’ jawab sang malaikat, ‘Waktumu telah habis, napasmu dan masa hidupmu telah berakhir; tidak ada jalan lagi untuk memperoleh penangguhan.’ Penguasa tiran itu lalu bertanya, ‘Kemana engkau akan membawaku?’ ‘Kepada amal-amalmu yang telah engkau kerjakan sebelumnya. Dan juga ke tempat tinggal yang telah engkau dirikan sebelumnya,’ jawab malaikat. ‘Bagaimana mungkin,’ kata sang tiran, ‘Aku belum pernah mempersiapkan amal baik dan rumah baik yang bagaimanapun.’ Malaikat pun menjawab, ‘Kalau begitu, ke neraka, yang menggigit hingga ke pinggir-pinggir tulang.’ (Q.S. Al-Ma’arij, 70 : 15-16).

“Kemudian Malaikat mencabut nyawa sang tiran, dan dia pun jatuh mati di tengah-tengah keluarganya, di tengah-tengah mereka yang kemudian meratap-ratap dan menjerit.” Yazid Al-Ruqasyi berkata, “Seandainya mereka mengetahui bagaimana buruknya neraka itu, tentu mereka akan menangis lebih keras lagi.”

Al-A`masy meriwayatkan dari Khaitsamah, bahwa suatu ketika malaikat maut mendatangi Sulaiman putra Daud a.s dan mulai mengamati salah seorang dari sahabat-sahabatnya. Ketika dia telah pergi, sahabat itu bertanya, “Siapa itu tadi?” Dan dikatakan kepadanya bahwa itu adalah malaikat maut. Berkatalah sahabat itu, “Kulihat dia memandangiku seolah-olah dia mengincarku.” “Lalu, apa keinginanmu?” tanya Sulaiman. “Saya ingin agar Tuanku menyelamatkan saya darinya dengan menyuruh angin membawa saya ke tempat yang paling jauh di India.” (Sulaiman memiliki kemampuan mengatur arah angin, Q.S. Al-Anbiyaa, 21 : 81). Angin pun kemudian melakukan apa yang diperintahkan.

Ketika malaikat maut datang lagi, Sulaiman a.s bertanya kepadanya, “Kulihat engkau menatap terus-menerus ke arah salah seorang sahabatku?” “Ya,” kata Malaikat, “Aku sangat heran sebab aku telah diperintahkan untuk mencabut nyawanya di bagian paling jauh di India dengan segera. Namun melalui engkau, dia malah sedang menuju ke tempat itu. Oleh karena itu, aku heran.” ***
Semoga Dengan hal tersebut Menjadi Renungan Buat saya dan para sedulur. Nuwun.

By : Dewi Sri.

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 86 Komentar

MERAGA SUKMA


Ustad Satyajendra <ustad_satya.jendra@yahoo.co.id

Saya akan berbgi pengalaman sya dan smoga bsa bermanfaat untk sedulor kwa smua. Waktu itu sya pernah blajar ngrogo sukmo oleh seorang aki tua yg bernama ki salam. Beliau dg snang hati mengajar sya,tp sebelum sy d trma menjadi muridnya sy memohon d dpan rumah nya.awalnya tdk mau.tpi sya memang tdak makan dan minum selama 2 hr,dan brada d dpan rumah ki salam,mungkn beliau kasihan.sya d terma jd murid tahun 2007.beliau mengajari sya dr ilmu yg rendah sampai yg tinggi,,saat itu sya pernah di tawari ilmu pelepas sukma,saat itu sy bertanya

sya: " aki untuk apa ilmu pelepasan sukma itu?
Aki: " karena dg ilmu ini kamu bsa menemukan keluarga mu yg pisah dr mu"
(memang saat itu sya tersesat pada saa lburan,di stu sya bsa brtmu aki salam)
sya:"apa bnar..?"
aki:" tergantung niat yg mengamal kan,nak.. Hu allah hu alam..

Dmikian pdato sya dg beliau, kmudian sya belajar hngga 1 bln,dn alhamdulillah sy di berkai oleh gusti allah..wakt praktik yg pertama,sya sangat kaget,krna sya trasa sperti ngambang d langt,dan sya bsa melhat alam astral dan brbgai makhluk ghaib, bhkan sya melhat emas yg begtu melimpah di dalm nya..sya sungguh kaget,krna perasaan kaget scra trus menrus,tba tba sya trsedot k bdan sya lg, selang bbrapa menit sy mencoba lg untk bsa menemukan kluarga ku, sya mencba sya kluar dr bdan sya,dan berniat ingn menuju ke keluarga sya,saya memejamkan mata sjenak.dan tb2 sya melht kluargaku..sya tau d mana mereka tinggal setelah pindah rumah… Dan tdk brtmu 3 th,sya mencri tau nama kota it, dan sya kmbli ke rga sya, dan ke esokan harinya aki meninggal d krnakan berada d alam astral lbh dr 1 jam, sya sangat sdih skali..

Menurut sdulor apa sya harus kmbali pada kluarga saya,dan apa sbaiknya sya ttp tnggl di sini untk menemani nenek,sya kshan trnyata beliau dan nenek,tdk mempunyai anak,anaknya meninggal sama yg d alami aki.. Tolong beri jawabn ? Trimakash untk sdulor kwa yg mau mmbntu. wassalamualaikum..

LATIHAN MERAGA SUKMA

assalamu'alaikum wr.wb. salam takdzim @ki wong alus@poro sesepuh kwa.dan poro sdulor.sdikit saya akan membeberkan ilmu meraga sukma pada sdlor smua dan akan mengjazahkn dg ikhlas.tapi dg bertahap.

MERAGA SUKMA/PELEPASAN SUKMA adalh bila sukma meninggalkan jasad dg sengaja.tetapi itu bukan brarti orangnya mati.krna keluarnya si sukma dr raga itu sifatnya smentara,beberapa saat kmudian sukma akan memasuki raganya kmbali seperti smula.kepergian sukma yg hanya smentara it tergantng pd khendah yg memiliki sukma itu.ia bisa pergi ke alam astral(alam ghaib), alam barzah(alam roh manusia) dan alam nyata seperti jakarta,london,hongkong dll,tergantng niat kita.
Meraga sukma punya bnyak manfaat:
a.bisa mengetahui alam mana sja yg kita khendaki
b.bisa berwisata ke seluruh dunia tanpa menggunakan uang.
C.bsa mengetahui dg jelas keadaan saudara yg kta cntai di berbeda tmpat.
D.dan lain2 yg masih bnyak lg.yg jelas ilmu ngrogosukmo bisa d gunakan untk memayu hayuning bawono,meningkatkan ke jujuran dan kebenaran

SYARAT MERAGA SUKMA:
A.sehat jasmani dan rohani
b.tdk dalm keadaan terlalu kenyang/lapar dan haus
c.bisa berkonsentrasi
d.akan lbih baek lg bla punya tnaga dalam
e.tdak dalam keadaan mengantuk
f.tidak minum minuman keras
g.bertujuan untk kbaikan saja.

Jangan di gunakan sembrangan,misalnya ingn menonton orang yg sdamg mandi tapi anda akan tersdot ketubuh anda lg,siapa yg menarik sisukma? Yaitu roh luhur.

K0NSENTRASI MEMATIKAN RASA
a.duduk dg tenang,
b.pergunakanlah sgenap daya k0nsentrasi anda agar bisa melupakan segala sesuatu
c.pusatkan sgenap pikiran anda,tutup p0ri2 ,mulut, teling.semua suara dr luar jngan d hiraukan.anggaplah suara it tdk ada
d.biarkan nyamuk menggigt anda jangan rasakan ggtanya
e.rasa sakt dan gatal harus bsa anda lupakan

latih lah k0nsentrasi ini hngga 3 hr..

Lakukanlah tahap pertama ini saudaraku,nanti tidak lambt tahap 2 akn sgera ku tulis..bila tahap 1 sdah di p0sting. Smoga bermanfaat bg saudara smua. Wassalamualaikum.wr.wb. @@@

Pengorbanan seorang ibu untuk sang buah hati

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 275 Komentar

DALIL TENTANG ADANYA AL-KASYF


Disarikan dari Kitab Ihya al-Ghazali
Juru Angon

Ada dua dalil (bukti atau argumentasi) yang kuat mengenai adanya kasyf – yang tidak mungkin terbantahkan, yaitu;

1. Keajaiban mimpi yang benar.
Sesungguhnya, lewat mimpi sesuatu yang ghaib bisa diketahui atau tersingkap. Jika itu terjadi dalam keadaan tidur, maka tidak menutup kemungkinan terjadi pula dalam keadaan jaga, karena sebenarnya yang membedakan antara tidur dan jaga hanyalah panca inderanya saja. Dalam kedaan tidur, panca indera tidak berfungsi, namun tidak sedikit orang yang sedang jaga, tetapi ia tidak mendengar dan melihat karena ia sibuk dengan dirinya sendiri.

2. Informasi yang diberikan Rasulullah Saw mengenai persoalan-persoalan ghaib dan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebagaimana diisyaratkan oleh al-Qur’an.

Jika itu bisa dilakukan oleh seorang nabi, maka tidak menutup kemungkinan orang lain juga bisa mengalaminya. Karena nabi merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang telah dibukakan kepadanya hakikat segala sesuatu (mukasyafah) dan dia bertugas untuk memperbaiki akhlaq manusia. Oleh karena itu, sangat mungkin adanya seseorang yang juga dibukakan kepadanya (mukasyafah) tetapi dia tidak bertugas untuk memperbaiki manusia. Yang terakhir ini tidak disebut dengan istilah nabi tetapi “wali”.

Barang siapa yang beriman kepada para nabi dan meyakini kebenaran mimpi, maka dia harus mengakui pula bahwa hati memiliki dua pintu, satu pintu menghadap ke luar, yakni mengarah ke panca indera, dan satu pintu, yang berada pada hati yang paling dalam, menghadap ke malakut. Inilah pintu ilham dan wahyu. Jika ia telah mengakui adanya dua pintu hati ini, maka ia pun harus mengakui pula bahwa ilmu tidak hanya diperoleh melalui belajar atau sebab-sebab yang “wajar” lainya. Sangat mungkin “mujahadah” juga bisa menjadi jalan diperolehnya pengatahuan. Uraian di atas mengingatkan pada apa yang telah kami bicarakan sebelumnya, yakni tentang keajaiban hati yang mampu berpindah-pindah antara menyaksikan alam nyata (‘alam al-musyahadah) dan menembus alam ghaib atau malakut (‘alam al-malakut).

Tersingkapnya sesuatu di dalam mimpi dalam bentuk “perlambang atau simbol” yang perlu diuraikan maknanya, begitu juga penampakan malaikat kepada para nabi dan wali dalam bentuk yang berbeda-beda adalah contoh-contoh dari rahasia keajaiban hati. Semua itu tidak akan bisa dicerna atau difahami kecuali dengan ilmu mukasyafah yang bisa didapatkan melalui “mujahadah” dan berusaha untuk mendapatkan kasyf dalam mujahadanya itu.

Salah seorang yang pernah mengalami kasyf berkata: “Ada malaikat yang menampakkan diri di hadapanku. Dia meminta kepadaku agar aku mendiktekan kepadanya sebagian dari dzikir khafi (dzikir rahasia)-ku dan musyahadah-ku. Malaikat tadi berkata: “Kami tidak bisa mencatat amal perbuatanmu, sedangkan kami ingin melaporkan amal perbuatanmu yang dengannya engkau mendekatkan diri kepada Allah Swt”. Aku pun bertanya kepadanya: “Bukankah kalian telah mencatat shalat wajibku?” Malaikat menjawab: “Ya.” Aku berkata: “Kalau begitu, itu saja sudah cukup bagi kalian.”

Kisah di atas menunjukkan, bahwa malaikat al-kiram al-katibin (malaikat yang bertugas mencatat amal perbuatan manusia) tidak mampu melihat rahasia-rahasia hati. Mereka hanya mampu melihat amal perbuatan yang nampak kelihatan saja. @@@

Categories: ARTIKEL KI JURU ANGON | 60 Komentar

MOHON MASUKAN SOAL AKTIFASI OTAK TENGAH


Akhir-akhir ini banyak dibicarakan munculnya metode ‘Aktifasi Otak Tengah’. Metode ini mengklaim mampu meningkatkan kemampuan anak setelah otak tengahnya diaktifasi. Menurut situs otaktengah.com, seorang anak yang sudah diaktifasi otak tengahnya mampu ‘melihat’ dengan mata ditutup, misalnya dapat menebak angka-angka di kartu bridge, berjalan dengan melewati rintangan, ataupun dapat mengenali ayahnya diantara kerumunan orang-tua lainnya, tanpa menyentuh dan mendengar suaranya.

Sungguh luar biasa memang. Suatu kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia normal. Apalagi kemampuan seperti itu bisa didapat hanya dengan 2 hari.

Sebagai seorang muslim, saya berfikir, apakah metode semacam itu sesuai atau bertentangan dengan Syariat Islam? Jujur saya belum tahu dengan detail bagaimana metode ini dijalankan kecuali hanya membaca dari literatur yang beredar di internet dan pengalaman teman saya yang sudah melihat langsung metode ini dan menerapkan untuk anaknya. Dan saya juga bukan seorang yang memiliki kapasitas ilmu agama yang bisa menetapkan suatu perbuatan itu sesuai atau bertentangan dengan syariat.

Namun sebagai orang awam, kadang saya khawatir hal ini menyalahi syariat. Sikap kehati-hatian tentunya harus selalu kita miliki, jangan sampai kita melihat kelebihan tanpa melihat efek samping yang mungkin terjadi. Dan saya khawatir lagi efek samping justru terjadi di kemudian hari. Apalagi ini menyangkut anak kita.

Artikel ini bukan untuk menguraikan “Aktifasi Otak tengah menurut Syariat Islam” karena saya bukan ahli dan tidak memiliki hak untuk itu. Tapi sesuai judulnya ini adalah pertanyaan pribadi dan mungkin pertanyaan banyak orang yang menunggu jawaban dari ahlinya. Sehingga bagi mereka yang memiliki kapabilitas ilmu dalam masalah ini silakan share melalui komentar di bawah? Atau bagi yang mempunyai rujukan link ke web lain yang membahas ini silakan berbagi. Wallahu ‘Alam

MONGGO KEPADA PARA SESEPUH DAN BOLO KWA UNTUK MEMBERIKAN KOMENTAR / PENDAPATNYA MENGENAI PERMASALAHAN DIATAS, ATAS ATENSI DAN PARTISIPASINYA KAMI SAMPAIKAN BANYAK TERIMA KASIH…..WASSALAM

WONG MBOHOL

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 61 Komentar