Daily Archives: 24 Januari 2011

ILMU LADUNI ASMAK KHIDIR


AKAL BUDI TETAP TERBATAS DAN HARUS BERGURU KEPADA ILMU LADUNI ALA KHIDIR. NAMUN JANGAN LANGSUNG MENCARI ILMU LADUNI TANPA MEMANFAATKAN AKAL BUDI. TUHAN MELAKNAT MANUSIA YANG MENCARI JALAN PINTAS TANPA MENGASAH AKAL BUDINYA. JADI IKUTI PROSES LOGIKA DENGAN SABAR DAN ISTIQOMAH. DENGAN KESABARAN MENEMPUH PROSES RASIONAL INILAH JUSTERU NANTI ILMU LADUNI BISA DIPEROLEH.

APA HAKIKAT ILMU LADUNI? Saya tidak tahu dan tidak ingin sok tahu. Jawaban ini sering kita sampaikan bila kita ditanya atau disodorkan sebuah fakta dimana kita belum mampu memahaminya. Kenapa kita menjawab “tidak tahu?”

Tidak tahu mengandaikan kita terlebih dulu tahu terkait sebuah hal. Sama seperti bila kita ini merasa ada di dunia. Apakah saya atau anda ini sungguh-sungguh ada di dunia? Kalau kita mengatakan saya tidak ada, berarti pada saat yang bersamaan kita sudah tahu perbedaan antara ada dan tidak ada. Sehingga kita memilih jawaban saya sudah ada. Dengan demikian, jawaban “saya tidak tahu” mengandaikan kita sudah tahu dua hal yang berbeda, yaitu saya tahu dan saya tidak tahu sehingga akhirnya kita memilih menjawab “saya tidak tahu”.

Begitulah. Kita mudah memilih dan memutuskan sesuatu tanpa kita nalar terlebih dulu dengan kebeningan. Kita mudah pula memutuskan si A ini salah, si B ini benar. Agama saya benar dan agama lain salah. Begitu seterusnya padahal kita tidak sungguh-sungguh tahu terhadap perkara yang kita hadapi. Orang bijaksana tidak boleh seperti itu. Orang bijaksana haruslah berpikir sebelum memutuskan sesuatu. Termasuk memutuskan untuk memilih: Tahu atau tidak tahu.

Saat saya bertanya, apakah Anda tahu tentang bagaimana cara termudah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT? Anda tiba-tiba menyodorkan jawaban yang hampir pasti anda merasa yakin bahwa jawaban anda benar. Apalagi anda sudah merujuk pada Kitab Suci, merujuk pada jawaban orang-orang keramat, dan seterusnya. Itu artinya anda sudah merujuk pada keyakinan anda sendiri yang belum anda buktikan dengan nalar dan logika, tiba-tiba anda yakin begitu saja. Taklid buta terhadap sesuatu tanpa anda analisa dan anda kaji secara mendalam. Islam melarang seseorang itu yakin (dan beriman) begitu saja yang tanpa proses akal budi.

Banyak ayat di kitab suci melarang kita yakin begitu saja tanpa anda kaji dengan akal budi. Proses meyakini sesuatu memerlukan tahapan-tahapan yang tidak sederhana. Nanti bila tahap-tahap perjalanan akal budi sudah sedemikian lengkap, baru anda mampu menyimpulkannya menjadi sebuah KEYAKINAN, dan keyakinan itu menjadi KEBENARAN yang tidak terbantahkan lagi. Meskipun begitu, harap berhati-hati bahwa anda tidak boleh mendewa-dewakan KEBENARAN anda yang sifatnya masih subyektif tersebut. Ingat bahaya menjadi dogmatis karena bisa jadi anda boleh jadi salah dan JADILAH ORANG YANG TOLERAN DAN BERPIKIRAN TERBUKA. Bukankah kita tetap diminta untuk belajar ke ideologi yang lain (ke China) meskipun sebagai orang beragama Islam kita diminta untuk yakin terhadap keislaman kita? Ruh Islam ada pada toleransi terhadap beragam kebenaran yang lain dan membebaskan diri dari ideologi yang sempit karena di dalam sejarah ideologi sempit bertentangan dengan watak dan hukum alam.

PARA NABI ADALAH SOSOK ANTI TAKHAYUL
Para nabi dan rasul sepanjang masa siapapun itu, mulai Nabi Adam A.S hingga Muhammad SAW adalah para tokoh dan teladan yang membebaskan akal pikiran kita dari tahayul dan mitos. Mereka mendobrak dan menggempur ragam keyakinan yang sudah melembaga pada saat itu dan menegakkan AKAL SEHAT. Para nabi dan rasul adalah pembebas dari prasangka dan kekeliruan serta meratakan jalan menuju kemajuan berpikir.

Sebelum kita mencoba menyelidiki bagaimana kita menguji kebenaran, kita perlu menyelidiki tentang BUKTI. Bukti harus bermula dari postulat-postulat tertentu. Ide atau fakta awalnya diterima sebagai postulat yang dianggap sebagai benar. Hal tersebut mencakup aturan-aturan pokok pemikiran atau logika seperti prinsip identitas seperti semua A adalah A, prinsip non kotradiksi seperti “tidak A dan bukan A” atau prinsip kemungkinan jalan tengah yang harus dikeluarkan seperti boleh jadi boleh jadi A atau bukan A. Semua itu dianggap sebagai jelas dengan sendirinya. Biasanya kita juga menerima kebenaran dengan pengalaman langsung dan bergerak ke depan dengan dasar asumsi postulat, aksioma atau kondisi misalnya, prinsip kausalitas –prediktif uniformatif, obyektivitas, empirisis, hemat dan sederhana, isolasi, kontrol, ukurannya pasti.

Hukum-hukum logika yang demikian itu, sangat diperlukan untuk melakukan pengujian kebenaran. Setidaknya kita mengenal tiga teori pengujian kebenaran yan umum yaitu ujian persamaan dengan fakta (korespondensi), ijian tentang konsistensi (koherensi) dan ujian kemanfaatannya (pragmatis) dan bisa pula diperluas dengan tiga pendekatan seperti berikut ini: yang benar adalah yang memuaskan keinginan kita. Yang benar adalah yang bisa dibuktikan dalam eksperimen. Yang benar adalah yang membantu perjuangan hidup kita sebagai makhluk hidup.

Kita akan sampai pula pada bagaimana segala sesuatu itu diketahui? Sebagai manusia, cara-cara untuk ‘mengetahui’ berdasarkan atas apa yang dimiliki oleh manusia adalah berpikir dengan akal sehat (logika), melakukan penyelidikan empiris karena kita punya mata, telinga, tangan, kulit (VAK). Melakukan pertimbangan normatif karena kita juga memiliki pertimbangan batiniah terhadap nilai-nilai seperti benar-salah, baik buruk, indah-tidak indah yang ukurannya pasti subyektif. Selain itu, ada cara mengetahui yang lebih menyeluruh dan terintegrasi (sinoptik). Ini adalah tingkat pemikiran yang paling inklusif karena ia memakai dan melampaui pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara sebelumnya. Disini, kita akan memasuki tahap RASA METAFISIS, yaitu menyelidiki watak kebenaran dalam perspektif yang seluas mungkin. Merangkai struktur umum dari segala benda. Bila analisa artinya memecah belah menjadi unsur unsur kecil maka pada tahap ini kita mengumpulkan unsur unsur kecil menjadi bangunan yang utuh dan mensintesakannya.

ILMU LADUNI KHIDIR
Nabi Musa bergelar kalimullah adalah sosok yang mulia, agung, rasional, cerdas, sakti karena memiliki mukjizat dahsyat dan sangat dekat dengan Tuhan. Musa juga diperkenankan untuk “mencicipi” keberadaan Dzat-Nya langsung melalui sebuah fenomena suwung total ekstase setelah gunung tempat menampakkan diri-NYA hancur berkeping-keping. Bahkan, turunnya kitab suci Taurat itu langsung dari “mulut” Tuhan tanpa perantara. Pada suatu ketika, rasionalitas Nabi Musa diuji dengan seorang pertanyaan kaum Bani Israil usai sebuah dakwah; Wahai Musa menurutmu siapa yang paling alim dan paling berpengetahuan di antara manusia yang hidup di bumi.

Musa dengan tegas menjawab: “Yang paling cerdas dan alim adalah aku”. Di sinilah Musa terjebak pada sifat sombong. Ini tentu saja tercela karena di muka bumi ini tidak seorang pun boleh sombong betapapun tinggi ilmunya. Bahkan seorang rasul pun dilarang untuk sombong karena ilmunya tidak seberapa dibanding pengetahuan Allah yang tiada berhingga.

Sebagai upaya untuk menyadarkan Musa, Allah SWT memerintahkannya untuk mendatangi sebuah tempat bertemunya dua lautan dan berguru kepada seorang yang alim yang berpengetahuan hikmah sangat luas dan jauh melebihi Musa. Dia kemudian dikenal sebagai Khidir atau BALYA BIN MALKAN bin Flaakh bin Anbar bin Salakh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh A.S bin Lamak bin Mutawasylikh bin Idris A.S. bin Yard bin Mahlain bin Qainan bin Yanasy bin Syits bin Adam.

Hikmah dan luasnya ilmu Khidir juga terabadikan dalam dunia ilmu hikmah terapan di majelis-majelis dzikir khusus ahli thariqoh: Innaka quwwata bi quwwati wa quwwatika wa BALYAkhan BALYAkhin barnabal barnabil quwwah, bi idznillah bi laa hawla wala quwwaata ila billah. Innaka quwwata bi quwwati wa quwwatika wa MALKHAN malkhin mayakhal mayakhil quwwah, bi idznillah bi laa hawla wala quwwaata ila billah. Mungkin karena di dalam asmak ini ada nama Nabi Khidir yaitu BALYA BIN MALKAN maka disebut ASMAK KHIDIR? Saya tidak tahu…

Kisah selanjutnya tentang bergurunya Musa ke Khidir ini silahkan dibaca di QS Al Kahfi, 60-82. Belajar dari Khidir, kita akan mendapati kesimpulan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengaku mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang segala sesuatu. Kita jauhkan sisi fanatisme karena ini tidak bertanggungjawab terhadap akal sehat untuk mencerap keluasan ilmu-ilmu-NYA. Jalan menuju kepada Tuhan bukannya jalan dogmatisme yang menganggap bahwa pengetahuan dan keyakinan kita sekarang adalah sudah pasti dan sempurna. Jalan menuju Tuhan tersebut bukan juga skeptisisme yang mengatakan bahwa jalan itu mustahil untuk ditempuh. Segala proses mental itu tunduk kepada keterbatasan manusia, kepada pengaruh timbal balik antara beragam kepentingan. Namun senantiasa utamakan untuk mencari tahu, apa kepentingan Tuhan kepada kita. Di sinilah nantinya kita insya allah mendapati ILMU LADUNI. Ilmu yang langsung turun tanpa melalui proses perenungan dan proses belajar karena ilmu ini langsung turun melalui hidayah langsung dari-NYA.

Kebenaran bukan hanya prinsip dan persetujuan yang dibuat oleh manusia saja, yang dapat dipakai atau dibuang menurut kemauannya belaka. Kebenaran itu tetap hadir dan obyektif (ada an sich) meskipun semua manusia di muka bumi ini tidak ada. Pandangan kita juga bisa keliru, bengkok dan salah. Dunia bukanlah khayalan karena itu kita harus menyesuaikan diri dari keseriusan dunia ini diciptakan dan dibentuk dengan ketepatan ukuran. Dan pada akhirnya, HIDUP ADALAH KESABARAN UNTUK MENEMPUH PROSES YANG TERUS MENERUS UNTUK MENCARI, MEMBENTUK, MENGKAJI, MENCETAK, MENYESUAIKAN DENGAN CARA ATAU JALAN MENUJU PADA-NYA.

Belajar dari Khidir, kita juga diharapkan untuk senantiasa menghargai kepada siapapun yang kita temui. Dari orang-orang yang lain yang kelihatannya tidak berilmu dan hina, kita bisa jadi justeru mendapatkan hikmah yang besar di kelak kemudian hari. Etika seorang pembelajar adalah memelihara adab dan sopan santun kita sebagai murid yang berguru kepada siapapun dan apapun yang kita temui. Dengar dan lihatlah apa kata mereka dari awal hingga akhir sebelum kita mengambil kesimpulan. Dan bila sudah memiliki kesimpulan, teruskan dengan mencari kesimpulan-kesimpulan lain untuk membetulkan kesimpulan yang sudah anda dapatkan. Semoga yang sedikit ini ada manfaatnya dan mohon maaf atas segala kekurangan. Salam paseduluran.

@wongalus, 2011

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 87 Komentar

MENCARI PENGGANTI RDR


barubelajarpertama@yahoo.com

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Hanya numpang sharing dan ini hanya sekedar berbagi cerita lucu dari saya dan cerita saya sudah jadul / usang, bagi yang percaya silahkan dan bagi yang tidak percaya juga silahkan, hati saya tidak akan pilu

Saya mulai pada saat membaca di kolom komentar ada sebagian orang yang khawatir, ketakutan dari efek pengamalan asma rajeh yang bisa meretakkan rumah, merusakkan elektronik, dll dan kasihan karena ada yang tidak dapat ikut serta dalam pengijazahan gratis RDR

Berdasar dari kekhawatiran dan mencoba membantu solusi bagi yang tidak mendapat bagi2 RDR gratis, saya berniat menanyakan hal tersebut langsung kepada Nabi Khidir as, apakah ada penggantinya tetapi yang bisa dibaca di dalam rumah dan tidak menimbulkan kekhawatiran2

Malam harinya antara bermimpi/tidak ( setengah sadar ) kemudian diantar oleh seseorang untuk mencari dimana keberadaan Nabi Khidir as sekarang berada. Ternyata Beliau ada di sebuah warung di tepi sungai dan saya disuruh oleh orang yang mengantar saya untuk menunggu tetap ditempat ( posisi saya menunggu diluar warung sambil menunggu waktunya )

Karena saya sudah mempelajari bahwa untuk bertemu Beliau kuncinya adalah sabar, dan Beliau juga memberi pesan kepada guru saya yaitu Ustadz Musthofa Bisri Al Bathin Bin Abdul Nashir, Indramayu, Jawa Barat agar selalu IST ( istiqomah, sabar, dan tawakal )

Saya menunggu di luar warung dan saya tahu bahwa hati saya sedang diperhatikan beliau walau beliau tidak melihat saya, dan kesabaran saya harus sabar yang tidak mengeluh dan sabar yang tidak berprasangka buruk

Tidak lama kemudian saya dipanggil oleh beliau dengan isyarat tangan ( saya sempat mengira akan lama untuk diuji dulu kesabaran saya dalam hal menunggu ), kemudian belum saya mengutarakan pertanyaan saya / uneg2 saya, saya mendengar beliau mengucapkan nama “Ala bin khadrami”

Letak kesalahan saya adalah saya belum bertanya tentang hal2 yang lain, tiba2 saya menoleh ke sebelah kanan dan disitu ada sosok perempuan yang cantik yang menarik hati saya

Eeeee….. saya malah tertarik dan saya mendatangi wanita tersebut yang malah mengorbankan pertemuan saya dengan Beliau dan lebih memilih mengutamakan mendatangi wanita tersebut. Disitulah jelas terlihat letak kebodohan saya, ketidak lulusan saya dalam hal ujian lain, dan dikarenakan ilmu saya yang masih pemula

Membahas tentang Ala Bin khadrami yang disebut oleh Nabi Khidir as tadi, menurut sepengetahuan sedikit yang saya dapat / punya bahwa beliau adalah identik / terkenal dengan Ismul Adhom yaitu : BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM YA HALIM YA ALIM YA ALIYU YA ADHIM
Riwayat cerita tentang Ismul adham tersebut terdapat pada kitab doa Al Allaamah Abi Bakrin Muhammad Al Walid, saya kutipkan sedikit:

Bahwa pada suatu hari Muhtrib Ibnu Abdullah Ibnu Mashab Al Madani berkunjung ke rumah Khalifah Amirul Mukminin Al Mansyur.

Dan wajah Khalifah tampak dengan kedukaan, Khalifah berkata: Wahai Muthrib berilah aku ucapan dan doa semoga dengan itu Tuhan menghilangkan sedih dan dukaku dengan segera

Muthrib menjawab: Ya Amirul Mukminin, Muhammad Bin Tsabit pernah bercerita padaku bahwa ada salah seorang penduduk Basrah yang menderita sakit telinga sudah berhari2 lamanya dan dia tidak dapat tidur, kemudian Hasan Basri berkata kepada si sakit agar membaca doa yang diamalkan Ala Bin Khadhrami

Kemudian laki2 yang sakit membaca terus menerus dengan penuh pengharapan agar sembuh dan pada suatu hari terasa oleh laki2 itu seolah2 ada sesuatu yang keluar dari dalam telinganya kemudian terbang dan sembuh

Ala Bin Khadhrami pernah kehabisan air ditengah2 padang pasir, karena kehausan yang amat sangat kemudian beliau sholat 2 rakaat kemudian dibacanya Ismul adhom tersebut terus menerus, tidak lama kemudian awan mendung datang dan kemudian hujanpun turun

Ketika beliau hendak menyeberang laut Bahrain bersama kudanya dan tidak ada alat untuk menyeberang, beliau kemudian sholat 2 rakaat dan kemudian membaca Ismul Adhom tersebut berulang2 kali. Setelah itu beliau mengendarai kudanya dan menyeberang laut yang luas dengan tidak ragu2 serta tidak basah oleh air

Setelah mendengar cerita tersebut Khalifah mengamalkannnya, singkat cerita setelah rasa sedihnya hilang kemudian Khalifah meminta pelayan menyiapkan makanan dan minuman untuk dimakan bersama dengan Muthrib sebagai ucapan syukur atas lenyapnya kesedihan yang diderita Khalifah selama beberapa hari tersebut. @@@

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 80 Komentar

MAKRIFATMU DAN MAKRIFATKU BERBEDA BEDA


Ketika Musa sedang berjalan, ia mendengar seorang penggembala sedang berdoa sambil meratap. “Oh Tuhan di manakah gerangan Engkau, karena aku ingin melayani-Mu dan menjahitkan sepatu-Mu, dan menyisirkan rambut-Mu. Aku ingin mencucikan baju-Mu, membunuh kutu kepala-Mu dan membawakan susu untuk-Mu, oh duhai Maha Terpuji.”

Mendengar kata-kata yang dianggap bodoh tersebut, Musa membentak, “Kepada siapa kamu berbicara? Betapa kata-kata itu tidak bermakna; memalukan dan liar! Sumbat mulutmu dengan kapas!… Tuhan yang Maha Agung tidak memerlukan pelayanan seperti itu.” Sang penggembala menjadi amat kecewa dan sedih, dan ia merobek bajunya sambil pergi ke arah yang tidak menentu.

Kemudian datang wahyu Tuhan kepada Musa. “Kamu telah memisahkan hamba-Ku dari Aku…Aku telah anugerahkan kepada setiap manusia cara berdoa masing-masing; Aku telah berikan cara khusus kepada masing-masing untuk menunjukkan cinta. Bahasa yang digunakan oleh orang Hindustan adalah sangat indah bagi pemeluk Hindu, begitu pula bahasa Sindhu yang amat indah bagi pemeluk Sindhu.

Aku tidak melihat pada ucapan lidah, tetapi Aku melihat ke dalam sanubari dan perasaan terdalam hati manusia. Aku melihat ke dalam hati manusia untuk melihat apakah ada kerendahhatian, walaupun ucapannya tidak menunjukkan demikian. Cukuplah sudah segala macam ungkapan dan metofora! Aku menginginkan hati yang membara dengan api cinta, hati yang membara! “

(Do’a Seorang Gembala oleh Jalaluddin Rumi).
***
Assalamu’alaikum wr wb. Apa hakekatnya syahadat? Konon syahadat merupakan kesaksian atas keberadaan Tuhan. Kesaksian hasil dari keimanan dan juga hasil menyaksikan keberadaan Tuhan. Menyaksikan keberadaan Tuhan tentu saja tidak hanya melalui mata, telinga atau panca indera lahir namun juga batin (mata hati yang penuh cinta) sebagaimana yang tercermin dalam prolog Rumi di atas.  Selain itu, kesaksian juga asalnya adalah akal budi.

Pada kesempatan kali ini, ijinkanlah kami mengungkapkan sebuah bahan untuk didiskusikan khususnya soal filsafat ketuhanan agar kita semua menjadi semakin bijaksana. Semoga diskusi seherhana ini benar-benar diskusinya para ahli hikmah (hakekat/esensi) sepanjang masa. Amin.

Kami mulai dengan sebuah pernyataan sederhana. Apakah gula itu manis? Kalau gula itu jawabannya manis. Maka pertanyaan selanjutnya adalah kenapa gula itu manis? Jawabannya adalah karena indera lidah kita merasakan manisnya gula. Kalau kita tidak memiliki lidah, tentu saja semanis apapun gula maka kita tidak akan mampu merasakannya. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana asal mulanya syaraf lidah mendeteksi rasa manis tersebut? Pada tahap ini, kita memasuki dimensi metafisis dari rasa.

Pertanyaan kedua, apakah yang ada itu? Apakah yang ada itu karena kita ada? Darimana adanya kita? Dari adanya sesuatu yang lain. Begitu juga dengan saya dan anda. Adanya kita berasal dari adanya orang tua kita. Orang tua kita berasal dari adanya kakek dan nenek kita. Begitu seterusnya hingga akan sampai ke pemahaman metafisis juga. Bahwa penyebab adanya manusia adalah manusia pertama yang ada di bumi ini. Dari mana asalnya manusia pertama itu ada? Dari ada yang tidak bisa disebabkan oleh ada yang lain yang menjadi penyebab pertama adanya segala sesuatu (causa prima), Sang Maha Pencipta yang tidak diciptakan kembali dan selanjutnya. Akal kita adalah alat yang hebat untuk melakukan penalaran. Kita paham dan memahami hal ini.

Namun silahkan diteruskan penalaran kita ini. Kok bisa tahu kalau adanya kita ini berasal dari Tuhan, Sang Ada yang mutlak tersebut? Lha wong kita tidak pernah melihat dengan mata? Apakah alat yang bisa kita gunakan untuk mengakui dan meyakini keberadaan Tuhan? Kenapa kita bisa yakin bahwa Tuhan itu benar-benar ada? Ya, meskipun kita tahu Tuhan itu ada namun kita tidak boleh sok tahu karena Tuhan tidak memperkenankan kita untuk sok tahu. Bukankah DIA juga Maha Berkehendak? Apakah Tuhan tidak bisa meniadakan diri-NYA agar manusia tidak tahu? Tentu saja kalau Tuhan Maha Segalanya, maka DIA bebas melakukan apa saja termasuk meniadakan dirinya. DIA juga memiliki sifat apapun yang tidak hanya 99 nama (Asmaul Husna). Asmaul Husna hanyalah peta manusia yang akalnya terbatas ini untuk memahami betapa luar biasanya DIA. Jelas DIA memiliki lebih dari 99 sifat dan nama, 999 nama, 9999 nama, 9999999 nama, bahkan 999999999999999999 nama dan seterusnya… Bukankah ilmu kita ini hanyalah setitik air di tengah samudra Ilmu-NYA yang tidak punya batas? Oleh karena itu, marilah kita membuat bagan sederhana tentang yang ada.

Dalam khasanah metafisika, setidaknya kita mengenal bahan tentang ada sebagai berikut. Pertama, ada subyek. Adanya “aku” sebagai subyek dimana kita menyadari adanya kita. Kedua, ada obyek. Subyek ini mengakui adanya sesuatu diluar dirinya. Ada kucing, ada bumi, ada langit. Ketiga, ada pada dirinya sendiri (ada an-sich). Ada diluar diri manusia dan pada pangkal sang subyek ini mengenali ada an-sich ini berarti ada an-sich itu sudah menjadi ada obyek. Sebab benar-benar ada an-sich ini tidak bisa dikenali oleh subyek.

Pertanyaan lanjutan adalah Tuhan ini berada di dalam ada yang mana? Apakah ada subyek? Ada obyek? Atau ada an-sich? Kembali ke soal syahadat tadi. Kita sebagai orang beriman yakin bahwa prinsip universal tertinggi adalah syahadat La Ilaha Ilallah: TIADA ILAH/YANG PATUT DISEMBAH KECUALI ALLAH. Nah, tentu saja keimanan itu tidak bisa muncul begitu saja dari mulut. Namun benar-benar harus dihayati dengan seyakin-yakinnya yang sumbernya adalah pengalaman sehari-hari. Selanjutnya, diimplementasikan dalam laku perbuatan sehari-hari. Yang paling sulit adalah bagaimana yakin itu bisa muncul? HIDAYAH/PETUNJUK-NYA memang datang tiada disangka-sangka dan bisa berasal dari jalan mana saja. Namun kita tidak boleh berpangku tangan menunggu datangnya hidayah/petunjuk-NYA ini. Semuanya perlu usaha aktif dari manusia.

Oleh karena itu, jelaslah bahwa apa yang kita “saksikan” terhadap ada-NYA ini bermacam-macam. Kesaksian kita terhadap kebesaran gunung pun bisa beragam. Bisa jadi pendapat dan apa yang disaksikannya pun berlainan. Sama seperti orang buta meraba gajah. Ternyata gajah itu seperti A, itu karena dia meraba kakinya. OO.. gajah itu seperi B, itu karena dia meraba telinga gajah, gajah itu seperti C, itu karena dia meraga bagian ekornya. Nah, kita tahu bahwa Allah SWT MAHA BESAR, Besarannya bisa kualitatif dan betul betul kuantitatif, wallahu a’lam. Nah, bila pendapat pendapat ini dikumpulkan semoga akan terkumpul sebuah mosaik tentang kebesaran-NYA yang lebih utuh.

Salah satu usaha aktif untuk mendapatkan kesaksian adalah melalui cara berdiskusi, berguru, bertanya jawab. Hal ini cukup penting mengingat setelah periode kerasulan yang diakhiri oleh Muhammad SAW, maka kita diharapkan untuk berguru dan berdiskusi satu sama lain untuk mencapai derajat waliyullah (wali, utusan-NYA dan kita semua ini pada hakekatnya adalah utusan-NYA. Setiap manusia diutus untuk menjadi penyampai atau penyambung lidah risalah-NYA. Kita Alhamdulillah diberi akal dan hati nurani, dan memiliki pendapat tentang ADA-NYA ini. Silahkan memberikan pemahaman dan saling berbagi terhadap soal-soal kesaksian /menyaksikan ada-NYA (bermakrifatullah) ini. Bagaimana cara mendapatkan kesaksian (syahadat) ini? Dan seterusnya. Terima kasih  dan  wassalamualaikum wr wb.

Pikiran bagaikan keledai di lumpur, senantiasa gagal
Menerangkan apakah yang disebut cinta
Cinta sendirilah yang dapat menerangkan apa itu cinta
Bukankah seperti matahari, hanya matahari itu sendiri
Dapat menjelaskan apa itu Matahari
Ketahuilah, wahai kau yang ingin mengetahui
Segenap bukti yang kaucari sudah ada di Sana.
(Cinta: Rumi)

@Wongalus,2011

Categories: MAKRIFATMU DAN MAKRIFATKU | 166 Komentar

AYAT MUSTAJAB MENGALAHKAN PENGROYOKAN JIN KAFIR


DIMAS
robihidayat87@yahoo.com
Aslamu,alaikum wr wb. Salam hormat kepada para sesepuh kw a& salam persaudaraan kepada sedulur kwa dimanapun berada Semoga kita semua masih dalam terali sang ilahi……. Amin. Pertama tama mohon ma,af bukan saya riya akan tetapi supaya kita semua bisa menganbil hkmahnya di dalam pengalaman saya ini tentang seseorang menghadap sakrotul maut…

Kali ini saya(dimas) ingin berbagi pengalaman ayat mustajab untuk  mengalahkan jin kafir.  Tepatnya thn 2007 akhir di kaki gunung ciremai cilimus kuningan, waktu saya di minta untuk membantu saudara saya bahwa ada seseorang umurnya sudah 100thn lebih tergolek lemah tak berdaya menunggu ajal…. tapi anehnya biarpun sudah lama tergolek lemah tak berdaya ibarat tinggal kulit & tulang serta nafas yang tersisa ajal tak kunjung datang…mungkin malaikat pencabut nyawa enggan meng hampiri atau sengaja menyiksanya huallahu alam…..

Selidik punya selidik setalah saya mencari tau lewat sholawat sirul ghuyub ternyata orang tersebut mempunyai 7 susuk   & 10 ilmu berkhodamkan jin kafir. Menurut crita dari anaknya,bapaknya dahulu seorang jawara yang ditakuti karna kesaktiannya. Saya langsung sholat sunah 2 roka’at minta petunjuk apa yang harus saya lakukan….  & alhamdulillah saya mendapatkan petunjuk yaitu untuk mengambil daun sirih wulung kembar serat sebanyak 5 macam.. semuanya saya letakan di dada sampai puser. Anehnya yang di tengah langsung hilang seakan terserap kedalam tubuh orang itu,setelah itu saya memegang tangan orang itu sambil membaca asma pelebur susuk, tak di sangka dari badan orang itu mengeluarkan energi negatif yang lumayan besar menyerang diri saya hingga badan saya terasa terbakar yang berawal dari telinga mnuju jantung…..

Saya langsung ambil duduk semedi posisi kundalini untuk menetralisir rasa panas tersebut dengan sholawat nabi alhmdulillah allah msih melindungi.. rasa panas itu berangsur hilang &setelah itu saya mulai melakukan penembusan dimensi yang langsung dihadang 10 jin kafir, (khodam orang tersebut) di dimensi itu saya duel bag difilm laga yang sulit di gambarkan, memang kalau di pikir seakan sulit dipercaya, tapi itu emang fakta yang saya rasakan.. dalam duel tersebut saya menggunakan aji mantra haq/kesekten ghoib.(pangucap aku njalok roso pangambu aku njalok kuoso….dst) yang mungkin poro sedulur pastinya sudah tau mantra tersebut. setelah dirasa cukup saya langsug melafazkan ayat mustajab untuk mengalahkan jin tersebut ber ulang ulang sampai jin2 itu dengan sendirinya lenyap entah kemana. setelah itu saya akhiri penembusan dimensinya..sa,at itu jg saya di warisi 7 mustika dari orang tersebut yang tersimpan di lemari yang terbungkus kain putih,salah satunya mustika puser bumi&galih asem.. selang sehari orang tersebut di panggil allah swt..ina lillahi waina ilahi rojiun…semoga di jembarkan di alam kubur &di ampuni dosa dosanya…….amin.

Untuk jelasnya ayat tesebut di ambil dari surat al jin juz 29 :

“WA ANNA DHONANNA ALAN NU’JIZALLAHA FIL ARDHI WALAN NU’JIZA HU HAROBA”

Silakan poro sedulur buktikan keampuhannya kalau pas menghadapi pengroyokan dari jin kafir….. Sekali lagi saya mohon maaf jikalau cerita pengalaman saya menimbulkan perdebatan diantara poro sedulur..Saya berharap ada hikmah yang kita ambil di balik pengalaman tersebut. Akhirukalam wasalamualaikum wr wb. @@@

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 132 Komentar

MINYAK LINTAH


joko wongso
abi.joe6@gmail.com

Ass wr wb sedulur ku semua,ijikan sy membagi ramuan *MINYAK LINTAH * berfungsi untk membuat besar panjang dan keras alat vital maaf agak parno sdkt,bhan nya carilah lintah yg berada di air tawar,biasa nya byk di rawa2 dan menempel di tubuh kerbau,stlah dapat di pelihara di bak dan di beri makan minyak jarak sampai perut nya buncit,kmdian di balik dan di keluarkan isi nya lalu di campur dg minyak kelapa hijau + minyak wangi secukupnya,stlah smua proses slsai stiap pagi oleskan minyak lintah tsb dari ujung sampai pangkal rudal slama 7 pagi.Semoga bermanfaat wassalam. @@@

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 91 Komentar

ELING LAN WASPODO


Bajul Kesupen
bkesupen@rocketmail.com

Ngaturaken Agunging Panuwun Dumateng Gusti Ingkang Akaryo Jagat Ingkang sampun paring kanugrahan katah sanget dateng Makhluk wonten alam dunyo niki ugi Salam sungkem kagem sesepuh KWA ugi kagem Bolo Wong Alus. Situasi perekonomian negara kita saat ini sedang mengalami cobaan dan bencana alam menimpa negeri ini, perusahaan-perusahaan banyak yang hancur akibat bencana alam, pengusaha banyak yang gulung tikar alias bangkrut sehingga PHK -pun terpaksa harus dilakukan dan akibat dari PHK yaitu bertambahnya pengangguran. Situasi yang tidak menyenangkan ini banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, mereka mencari keuntungan dari saudara-saudara kita yang tertimpa musibah.

Ada yang menjanjikan suatu pekerjaan tapi dengan meminta imbalan sejumlah uang, ketika imbalan tersebut diberikan perkejaan tidak kunjung datang, ada yang menjanjikan dapat mencairkan uang dengan membayar mahar ketika mahar diberikan uang yang dijanjikan tidak kunjung datang juga. Tanggal 14 Januari saya membaca comen dari salah satu sesepuh KWA yang menceritakan bahwa beliau menerima e-mail dari sedulur KWA yang menceritakan bahwa kena tipu, mahar sudah diberikan tetapi janji tidak dipenuhi dan saya juga sering menerima cerita-cerita tersebut lewat sms dari sedulur-sedulur KWA. Memang inilah fenomena kehidupan yang penuh dengan romantika. Intropeksi diri, eling/ingat dan waspada yang kita butuhkan saat ini.

Intropeksi diri kita kenapa hal yang tidak menyenangkan ini terjadi pada diri kita, mungkin saat kita berada di atas banyak kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, Eling / Ingat kepada Tuhan Sang Pencipta alam kita lakukan perbaikan-perbaikan diri kita sehingga Tuhan kembali memberikan kepercayaan untuk kita, bahwasan Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemapuan hambanya, Waspada dalam bertindak agar kita bisa bangkit dari keadaan yang tidak menyenangkan ini. Jalan pintas dalam meraih sukses yaitu kita berusaha dan manembah pada Tuhan, niscaya Tuhan akan menolong kita. Jangan kita mudah percaya akan janji-janji yang seolah-olah menyenagkan hati tapi sebenarnya akan membuat hidup kita merana. @@@

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 39 Komentar

PENGUMUMAN KWA


Fauzan
forex_eur@yahoo.com

ANAK LAHIR

Assalamu alaikum Bolowongalus yg saya mulyaken semua…… Alhamdulillah tanggal 15 januari lalu ,anak saya yang pertama telah lahir (putri),tapi setelah diperhatikan dengan seksama ternyata banyak kejadian yg menurut saya suatu kebetulan tapi kok rupanya jarang sekali terjadi,yaitu :

Lahir tanggal 15-1-2011 jam 5 sore lebih 15 menit.saya sendiri adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara dan ini adalah anak pertama saya atau ke 1.

Jadi semua mengandung angka 5 dan 1.dan proses kelahirannya dengan cara normal. Semua ini adalah karunia dari ALLAH SWT,saya hanya bisa mengucap ALLAHU AKBAR,barangkali kali ada poro sedulur2 yang bisa memberitahu apa makna dibalik semua ini. Terima kasih perhatiannya. Wassalamu’alaikum… @@@

BERPULANG KE RAHMATULLAH

tiangbungkuk@hotmail.com

Assalamualaikum wr.wb. Innalillah Wainnalillahi Rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah orang tua dari Ki Maghrobi: Yunarsih Binti Abdul Aziz. pada hari minggu jam 12.00 wib 23 januari 2010 di RS. Pirngadi Medan
alamat rumah: Gang Langgar Batu NO 20. Jl prof HM yamin (jln Serdang)- Medan

Semoga Allah ampuni segala kesalahannya, dan semoga diberatkan timbangan amal kebaikannya. Buat Keluarga yang ditinggalkan, semoga tabah dan tetap sabar. Wassalam. @@@

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 62 Komentar