Daily Archives: 12 Agustus 2010

DOA SAHUR KELUARGA ROSULULLOH


Dewi Sri
themastersrimudjiati@yahoo.co.id
Bismilahirohmanirrohim…
ALLOHUMMA SHOLI ALA MUHAMADIN WA ALA ALI MUHAMADIN, YA MAFJA-I INDA QURBATI, YA GHOUTSI INDA SYIDDATI ILAIKA FAJI’TA WABIKAS TAGHOSTU WA BIKA LUDZTU BISIWAKA, WALA ATLUBUL FAROJA ILA MINKA, FA AGHISNI WA FARIJ ANNI YA MAN YAQBALUL YASIRA WAYA’FUWA ANILKASTIR, IQBAL MINNIL YASIRO WA’FU ANNIL KASTIRI INNAKA ANTAL GHOFURUR ROHIM,
ALLOHUMMA INNI AS-ALUKA IMANAN TUBASYIRU BIHI QOLBI WAYAQINAN HATTA A’LAMU ANNAHU LAN YUSIBANI ILLA MAA KATABTA LII WA RIDHONI MINAL AISYI BIMA QOSAMTA LII YA ARHAMA ROHIMIN,WAYA UDDATI FII KURBATI WAYA SHOHIBI FII SIDDATI WAYA WALLIYYI FI NI’MATI WAYA GHOYATI FII ROGHBATI ANTAS SATIRU AURATI WAL AMINU RAU-ATI WAL MUQILU ASROTI WAGHFIRLI KHOTI ATI YA ARHAMA ROHIMIN.3X
ARTINYA:
Ya Alloh sampaikan sholawat kpd nabi muhammad dan Keluarga muhammad, Wahai Tumpuan dikala kesulitan Eahai Naungan di saat aku kesusahan,Hnya kpdmu kau takut dan Hnya kpdmu kau memohon pertolongan dan mengharapkan perlindungan, aku tidak berlidung kpd selainmu. dan memohon kelapangan kecuali drmu tolonglah aku dan lapangkanlah dadaku yang menerima kebaikan yang sedikit dan memafkan kesalahan banyak, Terimalah amalan baikku yg sedikit dan ampunilah maksiatku yang banyak sesungguhnya engkau maha mengampuni dan menyayangi.
Ya Alloh sesungguhnya aku Memohon kpdmu keimanan & keyaqinan yg mengujam dalam hatiku, hingga aku meyakini bahwa tidak akan ada yang menimpaku kecuali apa-apa yang telah engkau tetapkan, jadikan hatiku ridho dg apa yang engkau berikan hari ini penghidupanku, Wahai yg Maha Pengasih dari Pengasih, Wahai Sandaranku Dikala Sedih, Wahai Sahabat setia dikala duka, Wahai Teman dikala senang, Wahai Tumpuan Harapanku, Engkaulah menutup Aibku dan memberikan Keamanan pada saat ketakutan, dan Penghapus Kejatuhanku,Dosa Burukku, Maka Ampunilah Kesalahan2ku Wahai yang paling Pengasih dari mengasihi.
DOA BERBUKA PUASA KELUARGA ROSULULLOH:
BISMILAHIROHMANIRROHIM..
YA WASI-AL MAGHFIROTI IGHFIRLI,ALLOHUMMA LAKA SHUMTU WA ALA RIZQIKA AFTHORTU WA ALAIKA TAWAKALTU, BISMILLAHI ALLOHUMA LAKA SHUMNA WA ALA RIZQOQA AFTHARNA, ALLOHUMA FATAQOBBAL MINNI INNAKA ANTAS SAMI-UL ALIM.
Dengan Nama alloh yang maha pengasih dan penyayang Wahai yang luas Ampunannya, Ampunilah kau, Ya Alloh Karena Engkau Aku Berpuasa, dengan Rezekimu aku Berbuka dan Denganmu Aku Bertawakal, Dengan Nama Alloh Karena Engkau Kami Berpuasa dan dengan rezekimu kami Berbuka Ya Alloh Terimalah Puasa kami Karena sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.
Disunahkan Berbuka puasa dg Memakan makanan Manis, air hangat dan susu, Disunahkan Doa yang di ucapkan saat berbuka dan sahur dari Imam Husain As. dari fathimah Az-zahro dr Rosululloh SAW Bagi setiap orang pasti ada do’a Mustajab maka sebaiknya pada saat ingin menyantap suapan yang pertama,Bacalah bacaan di atas.
Semoga Bermanfaat Bagi Muslim/Muslimah yang sedang Melakukan Puasa Ramadhan, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan Mudah2n amalan kita diterima Alloh SWT. @@@

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 44 Komentar

SHOLAWAT MELANCARKAN BICARA


Amud
Bicara saya agak ga2p/terputus-putus, namun alhamdulillah ketika saya mondok da se org ustadz baek hati (ustadz muflihudin) yg mengijazahkan sholawat to melancarkan bicara & stlh di amalkan maka perbawa bicara kita Insya Allah akan lancar serta akan tu2r kata kita akan menjadi lemah lebut (perkataan kita bawaannya akan menjadi halus), nah inilah sholawatnya “ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAIYYIDINAA MUHAMMADIN ‘ADADA MAA DZAKARO KADZ-DZAAKIRUUNA WAGHOFALA ‘ANDZIKRIKALGHOOFILUUN” dibaca 50x stlh shalat fardlu & dibaca sebanyak hitungan ganjil sblm bicara sama org laen.
AMALAN BELAJAR
Saya itu org nya pendiam, bahkan saking pendiam & slalu merasa malu takut berbicara salah to menanyakan pelajaran kpd sang guru sampai saya nurut iya aja apa katanya walau gak ngerti (padahal dlm hati ingin sekali bertanya). Alhamdulillah stlh diijazahkan oleh ustadz muflihudin to mengamalkan “WA ‘ALLAMA ‘AADAMAL ASMAA-A KULLAHAA TSUMMA ‘ARODHOHUM ‘ALAL MALAAIKATI FAQOLA ‘ANBIUUNII BIASMAAI HAULAA I-INKUNTUM SHOODHIQIIN(QS. Al-Baqarah: 31)” dibaca 60x stiap selesai shalat fardlu. Semenjak saya istiqomah meridkannya, saya yg saat itu dikenal pendiam brubah 180 drajat menjadi se org yg kritik bngt dlm plajaran, bahkan sudah tak aneh lagi kl ibu2 guru kluar sblm wkt plajaran abis (da yg nangis juga loh) gra2 pljarannya saya kritik & bpk2 gurunya bnyk yg merasa kesal gra2 pelajaran yg blm diajarkan sdh saya bahas + kritik hehehe.. dlm hati mrasa puasa xexexe.. (itu dlu wkt di SMP & SMA. skrng udah gk, males wiridnya.. iih kasihat toeh guru)..
To ngambil hati toeh guru biyar gk pd marah lgi yg dh pd dibikin kesal ma kritikan2, saya cukup kasih seulas senyuman hi..99x baekan lgi deh..
Nah senyumannya pake asihan pemanis senyum yg dikasih ne2k saya, ni amalannya
“IMUT ABDI RATU GALUHAN
SEURI AING SUNAN GUNUNG JATI
HUNTU ABDI GEULAP KAPINTU
BIWIR ABDI SIPIT SAPITINGAN
IRUNG ABDI KUWUNG KUWUNGAN
PIPI ABDI KATUMIRIAN
PANON ABDI PANCURAN EUMASAN
HALIS ABDI SIFAT NABIAN
TARANG ABDI MEUNTRANGAN
BU-UK ABDI RAMBUT KASIHAN
DILIRIK DIGIGIR LEUNGGIK
DISOREYANG DITUKANG LEUNYANG
MANGKA EUNTEUP MANGKA SIYEUP
MANGKA WEULAS
MANGKA ASIH SIA SAKABEH JALMA KA AWAKING” puasa sunah 3/7 hari dimulai pd hari kelahiran, selesai sholat fardlu baca 3x, mlm stlh shalat hajat 313x, stlh selesai dawamkan habis shalat fardlu 7x n mau kluar rumah 3x, ketika membacanya telunjuk tangan kanan ditempel kebibir.
Nah saya ketika itu saya suka mendawamkan:
1. Amalan to kuat ingatan yg ada dicoment saya yg atas
2. Amalan to blajar
3. Sholawat to melancarkan bicara
4. Amalan to pemanis senyuman
alhasil minimal pringkat ke 5 dapet (dlu wkt smp-sma saya dpt 1 or 2 loeh hehehe..) itu juga saya jarang sekali nulis, paling juga pinjam LKS trus dibaca udah deh gtoh..
Wallahu’alam wl saya jarang sekali bljr tpi kelas sk dpt 1/2 & stiap pelulusan suka bnyk guru yg nawarin to biyain sekolah/kuliah slanjutnya (itumah cuma pengalaman saya)..
Ya dari pengalaman saya wkt smp-sma jika da yg baiknya silahkan ambil/amalkan & silahkan tinggalkan jauh2 sejauh mungkin sesuatu yg jeleknya…

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 115 Komentar

AMALAN MEMPERINDAH TULISAN


Amud
“ALLAHUMMAJ’AL JAMILA KHOTINA WALQOLAMU WAMAA YASTHURUUN”
dibaca sebanyak ganjil saja (3x/5x/7x dst) habis shalat & ketika akan menulis. Agar tangan gak kaku dan trasa ringan ketika menulis, caranya ketika akan tidur tangan kanan (tangan to menulis) tangan digantung/di angkat ke atas & tangannya diikat aja biyar gak jatuh kebawah/terbawa tubuh (dilakukan semalan) trus coba deh to menulis kaligrafi or melukis. biasanya kalau sering dilakukan, tangan akan semakin ringan..
AMALAN MEMPERKUAT INGATAN/MENGHAPAL

Tawasul kpd Nabi Muhammad SAW & keluarganya, Syekh Abdul Qodir Jailani, Habib Abdulloh Al-Faqih

“SANUQRIUKA FALAA TANSAA” (QS. Al-’Alaa: 6) diwirid sebanyak mungkin dgn hitungan ganjil, semakin banyak dibacanya semakin kuat ingatan kita. Biasanya 99x juga udah trasa da denyutan pd kepala (otak) kita. Mudah2an amalannya bermanfaat.
@@@

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 72 Komentar

PONDASI ILMU DENGAN AYATUL KURSIY


salawar rabit

-Puasa biruhin/bilaruh selama 3 hari,dimulai hari selasa.
-Selama puasa membaca Ayatul kursiy tiap usai solat fardu
sebanyak 33x, dan malam harinya lepas pukul 00.00,Ayatul
Kursiy dibaca 99x.
-Malam terakhir tidak boleh tidur,dari waktu Maghrib sampai terbit mata
hari.
Tawwasul yang dibaca sebelum membaca Ayaatul Kursiy:
1.Kepada Nabi Muhammad s.a.w
2.Kepada Nabi Khidhir a.s
3.Kepada Syaik ‘Abdul Qodir Al-Jaylani
4.Kepada Ayah & Ibu

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 222 Komentar

DZIKIR FIDA’


Semangat Belajar Pak Tua

Ass.. para sesepuh di Kampus yang kita cintai ini dan tidak lupa yang terhormat Ki master wong alus di manapun berada.
Saya yang selalu berbuat salah dan dosa dan tidak lebih baik dari sesepuh semuanya memberanikan diri untuk mengirimkan artikel ini.
Ini adalah artikel kiriman saya yang pertama ( sebelumnya hanya ikutan numpang nulis coment2 saja ) dan wacana ini saya kutip dari Majlis dzikir Tariqat Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah Al Ustmaniyah ( pimpinan Alm. Hadratus Syaikh KH. Achmad Asrori Al-ishaqi, Kedinding lor, Surabaya ).
Dzikir fida’ ini bisa dijalankan di rumah masing-masing untuk dihadiahkan kepada yang sudah meninggal dunia sebagai penebusan terhadap api neraka dan sebelumnya dilaksanakan untuk diri sendiri sebagai simpanan di akhirat kelak.
Mungkin bagi para sesepuh lain wacana ini sudah lama mengetahuinya, dan saya disini hanya menampilkan kembali / ulang kepada bagi yang belum pernah mendengar wacana berikut ini.
Untuk keterangan lebih lengkapnya bisa buka di blog2 lain mengenai keterangan lebih lanjut tentang dzikir fida’ ini:

1.Para Masyayikh al-’Arifun Billah min Saadaatinaa wa Habaa-ibinaa al-Haadiin al-Muhtadiin RA telah menjelaskan dan mengamalkan dzikir fida’ guna menebus, membebaskan, melepaskan, menyelamatkan dan mengamankan diri mereka, lebih-lebih keluarga mereka dari siksa api neraka.

2.Penebusan diri dari api neraka itu telah ada sejak zaman Baginda Habibillah Rasulillah Muhammad SAW dan berkembang corak dan ragamnya.
Kendati demikian, metode yang secara khusus diamalkan oleh para Masyayikh al-’Arifun Billah min Saadaatinaa wa Habaa-ibinaa al-Haadiin al-Muhtadiin RA yang telah masyhur dengan istilah dzikir fida’, terbagi menjadi dua metode:
Pertama : ‘Ataqot al-Shughra, yaitu membaca “Subhanallah wa Bihamdih” sebanyak 1.000 x dan “Laa ilaaHha illallaHh ” sebanyak 70.000 x, sebagai tebusan dirinya atau keluarganya dari siksa api neraka.
Kedua : ‘Ataqot al-Kubra, yaitu membaca surat al-Ikhlas sebanyak 100.000 x, sebagai tebusan dirinya atau keluarganya dari siksa api neraka.

3.Syaikh Nawawi RA / Syaikh Muhammad Nawawi bin ‘Amr al-Jawi RA berkata: “Bacaan Laailaha Illallah sebanyak ini 70.000x disebut ataqat al-sughra (pembebasan kecil), sebagaimana halnya surat al-Ikhlash ketika dibaca sampai 100.000 kali disebut ataqat al-kubra (pembebasan besar), walaupun hal itu dilakukan pada jarak beberapa tahun, karena tidak disyaratkan untuk berturut-turut.

4.Diriwayatkan dari Sayidina Abdullah bin Abbas RA, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tiap pagi membaca “Subhanallahi wabihamdihi” 1000 kali, maka sungguh ia telah membeli dirinya dari Allah SWT dan ia di akhir hidupnya menjadi orang yang dimerdekakan oleh Allah SWT.” (H.R. al-Thabrani dalam kitabnya Mu’jam al-Ausath)

5.Al-Faqir berkata : saya melihat seorang Syaikh di Masjidil Haram pada bulan Romadlon tahun 1.261 sedang membaca surat al-Ikhlas di sebelah pintu Dawudiyyah malam dan siang hari setiap bulan Romadlon.
Kemudian aku mengecup tangannya sambil berkata : Wahai Tuanku, aku melihatmu setiap hari membaca surat Ikhlas, berilah tahu padaku tentang faedah dan rahasianya. Kemudian dia menjawab : aku ingin memerdekakan jasadku dari neraka wahai anakku, dan dia mengangkat tangan ke lehernya.
Aku berkata : berilah aku ijazah, kemudian beliau mengijazahiku dan memberi izin padaku serta mendo’akan barokah. Semoga Allah memberi pertolongan pada kamu untuk membacanya sebanyak 1.000 kali. Dan ini merupakan ijazah melalui tulisan bagi orang yang mau membacanya. Semoga Allah memberi barokah pada kita dan membukakan rohmatnya. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang selamat sebab kemuliaan surat al-Ikhlas.( Khozinatul Asror, hal. 159; Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )

6.Syeikh Abu al-Abbas Ahmad al-Qasthalani RA berkata: “Aku mendengar Syaikh Abu Abdillah al-Qarsyi berkata: “Aku mendengar Abu Yazid al-Qurthubi RA berkata dalam sebagian atsar: “Barang siapa yang mengucapkan Laailaha Illallah tujuh puluh ribu kali, maka hal itu menjadi tebusannya dari api neraka. Maka aku mengamalkan hal itu karena mengharap berkah janji itu. Lalu aku mengerjakannya dan sebagiannya kupersembahkan untuk keluargaku. Aku mengerjakan beberapa amal untuk simpanan diriku sendiri (di hari kiamat).

Pada waktu itu ada seorang pemuda yang bermalam bersama kami, pemuda itu dianugerahi ilmu kasyaf, mampu melihat surga dan neraka. Para jamaah memang menilai pemuda itu sebagai orang yang mempunyai keutamaan walaupun usianya masih muda. Di dalam hatiku terbesit sesuatu tentang pemuda itu. Kemudian sebagian ikhwan sepakat untuk mengundang dan mengajak kami ke rumah pemuda itu.

Kami menyantap makanan dan pemuda itu bersama kami. Tiba-tiba pemuda itu berteriak yang menimbulkan asumsi tidak baik. Pemuda itu berkata: “Wahai paman, ini adalah ibuku sekarang berada di neraka.” Pemuda itu berteriak dengan teriakan yang sangat keras. Siapapun yang mendengarnya pasti akan mengerti kalau pemuda itu tertimpa masalah yang sangat besar.

Setelah aku melihat kepanikan dan kesedihannya, maka aku berkata: “Hari ini aku akan mencoba untuk bersedekah kepadanya. Lalu Allah SWT memberi ilham kepadaku untuk membacakan Lailaaha Illallah sebanyak 70.000 kali dan hanya Allah sajalah yang mengetahui hal itu. Aku berkata dalam hatiku: “Atsar ini pasti benar dan orang-orang yang meriwayatkan kepadaku adalah orang-orang yang jujur. Ya Allah, Laailaha Illallah sebanyak 70.000 ini adalah sebagai tebusan bagi ibu pemuda ini.”

Belum selesai hatiku berkata seperti itu, tiba-tiba pemuda itu berkata: “Wahai paman, ibuku ini telah dikeluarkan dari neraka.” Segala puji bagi Allah. Dengan peristiwa itu aku memperoleh dua faidah. Pertama, menguji kebenaran atsar. Kedua, dapat menyelamatkan pemuda itu dan mengetahui kejujurannya.”

Terima kasih sebesar-besarnya kepada Ki master Wong Alus atas kesempatan ini
Doakan agar saya ada waktu luang dan kesempatan untuk menulis artikel lain mengenai wacana tahapan dasar / langkah awal agar Kanjeng Nabi Muhammad saw berkenan menjumpai kita minim dalam keadaan mimpi / jaga lainnya seperti para Auliya2 lainnya walaupun kita dulunya / masih berlumuran dosa ( wacananya hanya untuk yang ingin dijumpai Kanjeng Nabi Muhammad saw )
Akhir kata mohon maaf atas segala kebodohan, kekurangan, amat sangat banyak omong, dan kekeliruan saya n saya minta doanya agar saya cepat sadar, insaf, tobat, istqomah dan selamat dunia akhirat

NB: Saya memohon dengan sangat agar kiriman artikel wacana saya ini dapat ditampilkan di depan seperti kiriman para sesepuh yang lainnya, dan untuk yang mau mengirimkan coment, saran, kritik dan nasehat buat saya, tunggu hingga artikel saya dimuat / ditampilkan di depan forum oleh yang terhormat Ki master wong alus.

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 23 Komentar

MEMBACA AL-QUR’ANUL KARIM DI BULAN RAMADHAN DAN LAINNYA


Assalamu’alaikum Wr. Wb. sedulurku semua…
Segala puji bagi Allah, yang telah menurunkan kepada hamba-Nya kitab Al-Qur’an sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad, yang diutus Allah SWT. sebagai rahmat bagi alam semesta.
Adalah ditekankan bagi seorang muslim yang mengharap rahmat Allah dan takut akan siksa-Nya untuk memperbanyak membaca Al-Qur’anul Karim pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, mengharap ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahala-Nya. Karena Al-Qur’anul Karim adalah sebaik-baik kitab, yang diturunkan kepada Rasul termulia, untuk umat terbaik yang pernah dilahirkan kepada umat manusia; dengan syari’at yang paling utama, paling mudah, paling luhur dan paling sempurna.
Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi hujjah baginya di hadapan Tuhannya dan pemberi syafa’at baginya pada hari Kiamat.
Allah telah menj amin bagi siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat, dengan firmanNya ” Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. ” (Thaha:123),
Janganlah seorang muslim memalingkan diri dari membaca kitab Allah, merenungkan dan mengamalkan isi kandungannya. Allah telah mengancam orang-orang yang memalingkan diri darinya dengan firman-Nya :
“Barangsiapa berpaling dari Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari Kiamat. ” (Thaha : 100),
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. ” (Thaha: 124),
Di antara keutamaan Al-Qur’an :
1. Firman Allah Ta ‘ala :
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. ” (An-Nahl: 89),
2. Firman Allah Ta’ala .
.. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. ” (Al-Ma’idah: 15-16).
3. Firman Allah Ta ‘ala :
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi ouang-orang yang beriman. ” (Yunus: 57).
4. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa ‘at bagi pembacanya. ” (HR. Muslim dari Abu Umamah).
Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiallahu ‘anhu, katanya : Aku mendengar Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Didatangkan pada haui KiamatAl-Qur’an dan para pembacanya yang mereka itu dahulu mengamalkannya di dunia, dengan didahului oleh surat Al Baqarah dan Ali Imran yang membela pembaca kedua surat ini. ” (HR, Muslim).
Dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, katanya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya. ” (HR. Al-Bukhar)
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, katanya : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf. ” (HR. At-Tirmidzi, katanya: hadits hasan shahih).
8. Dari Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an: “Bacalah, naiklah dan bacalah dengan pelan sebagaimana yang telah kama lakukan di dunia, karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang kamu baca. “(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dengan mengatakan: hadits hasan shahih).
9. Dari Aisyah radhiallahu ‘anhu, katanya : Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Dua pahala, yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya.
10. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Tidak boleh hasut kecuali dalam dua perkaua, yaitu: orang yang dikaruniai Allah Al-Qur’an lalu diamalkannya pada waktu malam dan siang, dan orang yang dikaruniai Allah harta lalu diinfakkannya pada waktu malam dan siang “(Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Yang dimaksud hasut di sini yaitu mengharapkan seperti apa yang dimiliki orang lain. ( Lihat kitab Riyadhus Shaalihiin, hlm. 467-469.
Maka bersungguh-sungguhlah -semoga Allah menunjuki Anda kepada jalan yang diridhaiNya untuk mempelajari Al-Qur’anul Karim dan membacanya dengan niat yang ikhlas untuk Allah Ta’ala. Bersungguh-sungguhlah untuk mempelajari maknanya dan mengamalkannya, agar mendapatkan apa yang dijanjikan Allah bagi para ahli Al-Qur’an berupa keutamaan yang besar, pahala yang banyak, derajat yang tinggi dan kenikmatan yang abadi. Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu jika mempelajari sepuluh ayat dari Al-Qur’an, mereka tidak melaluinya tanpa mempelajari makna dan cara pengamalannya.
Dan perlu Anda ketahui, bahwa membaca Al-Qur’an yang berguna bagi pembacanya, yaitu membaca disertai merenungkan dan memahami maknanya, perintah-perintahnya dan larangan-larangannya. Jika ia menjumpai ayat yang memerintahkan sesuatu maka ia pun mematuhi dan menjalankannya, atau menjumpai ayat yang melarang sesuatu maka iapun meninggalkan dan menjauhinya. Jika ia menjumpai ayat rahmat, ia memohon dan mengharap kepada Allah rahmat-Nya; atau menjumpai ayat adzab, ia berlindung kepada
Allah dan takut akan siksa-Nya. Al-Qur’an itu menjadi hujjah bagi orang yang merenungkan dan mengamalkannya; sedangkan yang tidak mengamalkan dan memanfaatkannya maka Al-Qur’an itu menjadi hujjah terhadap dirinya (mencelakainya).
Firman Allah Ta ‘ala :
“lni adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran. ” (Shad: 29).
Bulan Ramadhan memiliki kekhususan dengan Al-Qura’nul Karim, sebagaimana firman Allah :
“Bulan Ramadhan, yang di dalamnya diturunkan permulaan Al-Qur’an … “(Al-Baqarah: 185).
Dan dalam hadits shahih dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Jibril pada bulan Ramadhan setiap malam untuk membacakan kepadanya Al-Qur’anul Karim.
Hal itu menunjukkan dianjurkannya mempelajari Al-Qur’an pada bulan Ramadhan dan berkumpul untuk itu, juga membacakan Al-Qur’an kepada orang yang lebih hafal. Dan juga menunjukkan dianjurkannya memperbanyak bacaan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan.
Tentang keutamaan berkumpul di masjid-masjid untuk mempelajari Al-Qur’anul Karim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah seraya membaca kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali turunlah ketenangan atas mereka, serta mereka diliputi rahmat, dikerumuni para malaikat dan disebut-sebut oleh Allah kepada para malaikat di hadapan-Nya. ” (HR. Muslim).
Ada dua cara untuk mempelajari Al-Qur’anul Karim:
1. Membaca ayat yang dibaca sahabat Anda.
2. Membaca ayat sesudahnya. Namun cara pertama lebih baik.
Dalam hadits Ibnu Abbas di atas disebutkan pula mudarasah antara Nabi dan Jibril terjadi pada malam hari. Ini menunjukkan dianjurkannya banyak-banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan pada malam hari, karena malam merupakan waktu berhentinya segala kesibukan, kembali terkumpulnya semangat dan bertemunya hati dan lisan untuk merenungkan. Seperti dinyatakan dalam firman Allah :
“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu ‘), dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. “(Al-Muzzammil: 6).
Disunatkan membaca Al-Qur’an dalam kondisi sesempurna mungkin, yakni dengan bersuci, menghadap kiblat, mencari waktu-waktu yang paling utama seperti malam, setelah maghrib dan setelah fajar.
Boleh membaca sambil berdiri, duduk, tidur, berjalan dan menaiki kendaraan. Berdasarkan firman Allah :
“(Yaitu) orang-orang yang dzikir kedada Allah sambil berdiri, atau duduk, atau dalam keadaan berbaring… “(A1’Imran: 191).
Sedangkan Al-Qur’anul Karim merupakan dzikir yang paling agung.
Kadar bacaan yang disunatkan :
Disunatkan mengkhatamkan Al-Qur’an setiap minggu, dengan setiap hari’ membaca sepertujuh dari Al-Qur’an dengan melihat mushaf, karena melihat mushaf merupakan ibadah. Juga mengkhatamkannya kurang dari seminggu pada waktu-waktu yang mulia dan di tempat-tempat yang mulia, seperti: Ramadhan, Dua Tanah Suci dan sepuluh hari Dzul Hijjah karena memanfaatkan waktu dan tempat. Jika membaca Al-Qur’an khatam dalam setiap tiga hari pun baik, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Abdullah bin Amr :
“Bacalah Al-Qur’an itu dalam setiap tiga hari “( Lihat kitab Fadhaa’ilul qur’an, oleh Ibnu Katsir, him. 169-172 dan Haasyiatu Muqaddimatit Tafsiir, oleh Ibnu Qaasim, hlm. 107.)
Dan makruh menunda khatam Al-Qur’an lebih dari empat puluh hari, bila hal tersebut dikhawatirkan membuatnya lupa. Imam Ahmad berkata : “Betapa berat beban Al-Qur’an itu bagi orang yang menghafalnya kemudian melupakannya.”
Dilarang bagi yang berhadats kecil maupun besar menyentuh mushaf, dasarnya firman Allah Ta ‘ala :
“Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. “(Al-Waqi’ah: 79).
Dan sabda Nabi shallallahu ‘slaihi wassallam :
“Tidak dibenarkan menyentuh Al-Qur’an ini kecuali orang yang suci. ” (HR. Malik dalam Al-Muwaththa,Ad-Daruquthni dan lainnya)” (Hai ini diperkuat hadits Hakim bin Hizam yang lafazhnya: “Jangan menyentuh Al-qur’an kecuali jika kamu suci.” (HR. Ath-Thabrani dan Al-Hakim dengan menyatakannya shahih).
Al-Qur’anul Karim syari’at sempurna :
Asy-Syathibi dalam kitab Al-Muwaafaqaat mengatakan : “Sudah menjadi kesepakatan bahwa kitab yang mulia ini adalah syari’at yang sempurna, sendi agama, sumber hikmah, bukti kerasulan, cahaya penglihatan dan hujjah. Tiada jalan menuju Allah selainnya, tiada keselamatan kecuali dengannya dan tidak ada yang dapat dijadikan pegangan sesuatu yang menyelisihinya. Kalau demikian halnya, mau tidak mau bagi siapa yang hendak mengetahui keuniversalan syariat, berkeinginan mengenal tujuan-tujuannya serta mengikuti jejak para ahlinya harus menjadikannya sebagai kawan bercakap dan teman duduknya sepanjang siang dan malam dalam teori dan praktek; maka dekat waktunya ia mencapai tujuan dan menggapai cita-cita serta mendapati dirinya termasuk orang-orang pendahulu, dan dalam rombongan pertama jika ia mampu. Dan tidaklah mampu atas hal itu kecuali orang yang senantiasa menggunakan apa yang dapat membantunya, yaitu sunnah yang menjelaskan kitab ini. Selainnya, adalah ucapan para imam terkemuka dan salaf pendahulu yang dapat membimbingnya dalam tujuan yang mulia ini.” ( Lihat AI Muwafaqaat, oleh Asy-Syathibi, 31224.)
Hukum melagukan Al-Qur’an :
Pembaca dan pendengar Al-Qur’an yang hatinya disibukkan dengan lagu dan sejenisnya -yang dapat mengakibatkan perubahan firman Allah, padahal kita diperintahkan untuk memperhatikannya sebenamya menghalangi hatinya dari apa yang dikehendaki Allah
dalam kitab-Nya, memutuskannya dari pemahaman firman-Nya. Mahasuci firman Allah dari hal itu semua. Imam Ahmad melarang talhin dalam membaca Al-Qur’an, yaitu yang menyerupai lagu, beliau berkata : “Itu bid’ah.
Ibnu Katsir rahimahullah dalam Fadhaa ‘ilul Qur’an mengatakan: “Sasaran yang diminta menurut syara’ tiada lain yaitu memperindah suara yang dapat mendorong untuk merenungkan dan memahami Al-Qur’an yang mulia dengan khusyu’, tunduk, dan patuh
penuh ketaatan. Adapun suara-suara dengan lagu yang diada-adakan yang terdiri atas nada dan irama yang melalaikan, serta aturan musikal, maka Al-Qur’an adalah suci; dari hal ini dan tak layak jika dalam. Membacannya diperlakukan demikian.” (Lihat kitab Fadhaa’ilul qur’an, oleh Ibnu Katsir, him. 125-126.)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: “Irama-irama yang dilarang para ulama untuk membaca Al-Qur’an yaitu yang dapat memendekkan huruf yang panjang, memanjangkan yang pendek, menghidupkan huruf yang mati dan mematikan yang hidup. Mereka lakukan hal itu supaya sesuai dengan irama lagu-lagu yang merdu. Jika hal itu dapat mengubah aturan Al-Qur’an dan menjadikan harakat sebagai huruf, maka haram hukumnya. (Lihat Haasyiatu Muqaddimatit Tafsiir, oleh Ibnu Qaasim, him. 107.)
Demikian Yang Dapat Saya Sampaikan kepada poro dulur-dulur di kampus tercinta ini, Apabila ada yang benar itu datangnya dari Allah SWT. Kalau ada yang salah atau kurang itu karena ke bodohan saya pribadi ,untuk itu Saya Mohon Maaf yang sebesar-besarnya, Karena Manusia Tidak Luput Dari Kesalahan Atau Kekhilafan.
Billahi taufik wal hidayah .
Wassalamu alaikum wr. Wb.
Kiageng Jembar Jumantoro

Categories: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | 15 Komentar